cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang" : 8 Documents clear
Peninjauan Substansi Pembangunan Inklusif Disabilitas dalam Rencana Pembangunan Kota Surabaya Fatimah Ratna Nur Irsyad; Rulli Pratiwi Setiawan
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17817

Abstract

Pergeseran sudut pandang pendekatan bagi pelibatan penyandang disabilitas sebagai objek pembangunan ke penyandang disabilitas sebagai subjek pembangunan menjadi langkah awal pemenuhan hak penyandang disabilitas. Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas oleh PBB merupakan langkah awal untuk melibatkan penyandang disabilitas pada proses pembangunan. Di Indonesia, pemenuhan hak penyandang disabilitas diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 mengenai Rencana Induk Penyandang Disabilitas, namun masih diperlukan rencana dalam tingkat lokal untuk memastikan penyampaian layanan lebih efektif dan efisien. Studi ini bertujuan untuk meninjau substansi pemenuhan hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif disabilitas pada rencana pembangunan di Kota Surabaya. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisa isi. Hasil tinjauan mengindikasikan bahwa rencana pembangunan yang berlaku di Kota Surabaya masih belum memasukkan substansi pemenuhan hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif disabilitas sebagai sebuah permasalahan, isu dan arah kebijakan di rencana pembangunan yang ada di Kota Surabaya.
Identifikasi Variabel Berpengaruh dalam Mengurangi Risiko Banjir di Kelurahan Sungai Jingah Kota Banjarmasin Nury Ahdiya Rif'ati; Adjie Pamungkas
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17858

Abstract

Kelurahan Sungai Jingah merupakan salah satu Kelurahan terdampak banjir, yang mana pada tahun 2021 untuk pertama kalinya ketinggian banjir mencapai 30 cm hingga 50 cm memasuki permukiman. Banjir yang terjadi berdampak pada 5.000 hingga 10.000 jiwa menyebabkan terganggunya aktivitas dan perekonomian masyarakat. Banjir diperparah oleh kondisi topografi yang rendah, alih fungsi lahan serta curah hujan yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap tingginya genangan. Kelurahan Sungai Jingah dikenal sebagai Kampung Tua di pinggiran sungai Martapura Kota Banjarmasin yang memiliki tingkat kerawanan banjir cukup tinggi. Di sisi lain, pada Kampung Tua Sungai Jingah terdapat beberapa bangunan yang memiliki konstruksi tradisional berupa panggung atau biasa disebut Rumah Panggung. Rumah Panggung merupakan salah satu desain rumah tanggap bencana sehingga harus dilestarikan. Melihat fenomena banjir besar pertama kalinya dalam sejarah ini, didukung dengan Kelurahan Sungai Jingah yang memiliki nilai historis dan budaya, maka diperlukan adanya upaya dalam mengurangi risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir di Kelurahan Sungai Jingah. Sumber data yaitu hasil wawancara kepada para ahli di bidang bencana banjir, permukiman serta tata ruang dan kota, selain itu juga didukung data observasi lapangan. Penelitian ini menggunakan content analysis dalam penentuan variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir. Hasil penelitian mengungkapkan variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir di permukiman Kelurahan Sungai Jingah menitikberatkan terhadap penataan bangunan dan penyediaan infrastruktur mitigasi banjir. Dalam penataan bangunan dapat dilakukan dengan pemilihan material bangunan tahan bencana seperti kayu ulin dan beton, untuk infrastruktur diutamakan kepada penyediaan infrastruktur drainase. Dengan dihasilkannya variabel-variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mengurangi risiko banjir di Kelurahan Sungai Jingah.
Strategy for Strengthening Village Potentials: An Effort to Improve the Economy and Development in Karama Village, Tinambung District, Polewali Mandar Regency Rafid Mahful; Virda Evi Yanti Deril; Anniza Putri Maharani; Nur Faika Zahratul Jannah
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17972

Abstract

Karama Village is one of the villages in the Tinambung District, Polewali Mandar Regency. This village is located in the coastal area and is one of the centers of fishery production in Tinambung District. In addition to large fishery production, Karama Village also has tourism potential in the form of coastal and cultural tourism objects. However, the potential of natural resources in Karama Village has not yet provided a maximum economic impact on village development and the welfare of its people. This can be seen from people's lives, which is not good because the environment where they live is slums, many children drop out of school and most of the people still live the poverty line. The condition of Karama Village is a description of most of the villages in Polewali Mandar Regency. Karama Village shows that the potential of natural resources that are not maximized will be a problem in improving the economy and village development. Therefore, it is necessary to study the strategy of strengthening village potential as an effort to improve the economy and village development. The research methodology used in this study is a combination of quantitative and qualitative analysis (mixed method). Determination of strategies to strengthen the village's potential as an effort to improve the economy and development of Karama Village is formulated through three analytical methods, namely: SWOT analysis, Penta Helix analysis and AHP (Analytical Hierarchy Process) analysis. The results of the study from the three analyses above show that Karama Village is one of the villages that has the potential as a Minneapolitan area, where part of the territory has the main economic function consisting of production, processing, marketing, and fishery commodities. The potential of the village as a Minneapolitan area is expected to become a center of economic growth and become a center of fishery production as a driver of the people's economy, which not only has an impact on the welfare of the village community but also contributes to the development of the Polewali Mandar Regency. 
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Penggunaan Lahan Permukiman di Kecamatan Pulau Laut Sigam Khairun Nisa Abdillah; Cahyono Susetyo
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.16351

Abstract

Salah satu Kecamatan Kabupaten Kotabaru yaitu Kecamatan Pulau Laut Sigam yang memiliki jumlah penduduk tertinggi kedua di Kabupaten Kotabaru semakin meningkat dari tahun ketahun sehingga berdampak pada kebutuhan lahan yang semakin meningkat pula. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Pulau Laut Sigam yang bertujuan untuk memudahkan pemberian pelayanan public serta memperpendek rentang kendali, sehingga pelayanan bisa dapat dilakukan dengan lebih cepat. Hal ini akan mengindikasikan berkembangnya Kecamatan Pulau Laut Sigam di masa yang akan datang. Kecamatan Pulau Laut Sigam mengalami perkembangan penggunaan lahan permukiman yang cukup pesat dan tidak lepas dari beberapa faktor yang menyebabkan perkembangan permukiman tersebut. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan perkembangan penggunaan lahan permukiman beserta bobotnya di Kecamatan Pulau Laut Sigam dengan menggunakan metode analisis delphi dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan permukiman di Kecamatan Pulau Laut Sigam. Ditemukan bahwa perkembangan permukiman dari tahun 2012-2021 mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu dari tahun 2012 seluas 283,21 Ha menjadi 378,84 Ha di tahun 2021, penggunaan lahan yang terkonversi menjadi permukiman dalam rentang tahun 2012-2021 adalah pasir, perkebunan, semak belukar, tanah kosong, dan tegalan/ladang. Perkembangan permukiman di Kecamatan Pulau Laut Sigam disebabkan oleh faktor kesesuaian terhadap peruntukkan ruang , faktor kedekatan jaringan air bersih, kedekatan jaringan listrik, kedekatan permukiman eksisting, kedekatan jalan lingkungan, kedekatan jalan lokal, kedekatan jalan kolektor, kedekatan fasilitas kesehatan, dan kedekatan fasilitas Pendidikan.
The Policy Strategy for the Development of Housing and Settlements in Disaster-Prone Areas after the Earthquake Disaster in Majene Regency, West Sulawesi Windy Septi Sintia; Rafid Mahful; Virda Evi Yanti Deril; Astriati Tada; Andris Bertohir Panginan
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.18015

Abstract

According to Majene Regency's BNPB data, the early 2021 earthquake resulted in 105 fatalities and 92,075 people being forced to leave their houses, leading to their displacement. As many as 7,240 dwelling units were damaged, of which 3,005 were severely damaged, 1,727 were moderately damaged, and 2,508 were mildly damaged. The large number of earthquake-related houses damages reveals a lack of housing and settlement development policies. Therefore, the purpose of this study is to design appropriate policy strategies for housing and settlement development based on information regarding the degree of damage to residential hoses following the earthquake and the zones of Majene Regency's disaster-prone locations. In order to map the locations of residential buildings that sustain heavy, moderate, and low damage and to zone disaster-prone areas based on fault fault maps in Majene Regency, a quantitative descriptive analysis method with a spatial approach through map overlay is used. Then, in order to reinforce the strategic formulation of housing and settlement development policies in earthquake-prone areas, a policy study on spatial use directions as well as standards for the building of earthquake-resistant housing and settlements was conducted. The analysis's findings indicate that the level of residential houses damage falls into the medium and extremely high categories. A number of residential neighborhoods and settlements were found to have residential building structures that did not adhere to earthquake-resistant building requirements and were situated in restricted and forbidden zones. As a result, the best housing and settlement development policy strategy to minimize the damage of residential houses after the earthquake is to forbid new construction for residential functions and important facilities in restricted zones. Additionally, residential construction must be strengthened in accordance with The relevant specifications are SNI 1762 (Procedures for Planning Earthquake Resistance for constructions) and technical guidelines for earthquake-resistant constructions.
Perubahan Perilaku Wisatawan dan Aktivitas Wisata Pasca Terjadinya Pandemi COVID-19 di Kota Yogyakarta Miftachus Salimah; I Dewa Made Frendika Septanaya; Prananda Navitas
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17757

Abstract

Merebaknya virus COVID-19 di Indonesia mempengaruhi perkembangan industri pariwisata karena perilaku wisatawan dan aktivitas wisata berubah. Perubahan ini perlu direspon dengan cepat terutama bagi Kota Yogyakarta, yang menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor ekonomi utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan perilaku wisatawan dan aktivitas wisata yang terjadi di Kota Yogyakarta. Metode Directed Content Analysis (DCA) dan simple majority rule dipilih karena analisis kualitatif memungkinkan peneliti untuk fokus pada aspek-aspek perubahan perilaku wisatawan dan aktivitas wisata dalam hasil data teks wawancara in depth interview. Sementara itu simple majority rule berguna dalam situasi pengambilan keputusan kelompok di mana opsi dengan suara terbanyak dianggap sebagai pilihan yang terbukti mengalami perubahan. Hasil penelitian menemukan bahwa perubahan perilaku pasca pandemi COVID-19 terjadi pada wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta yaitu peningkatan kesadaran penggunaan teknologi (wisatawan tech savvy[1]), kecenderungan wisatawan berkelompok kecil, peningkatan kesadaran kesehatan dan kebersihan, dan pengaturan wisata secara terencana. Sedangkan perubahan aktivitas wisata yang terjadi yaitu peningkatan aktivitas industri pariwisata berbasis teknologi informasi dan kecenderungan minat pada daya tarik wisata terbuka, alam, dan natural.[1]Tech savvy – melek teknologi adalah kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan tertentu [6-].
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transisi Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Surabaya Aida Fitri Larasati; Eko Budi Santoso
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.17229

Abstract

Besarnya timbunan sampah di Kota Surabaya menjadi permasalahan yang perlu dihadapi, sejalan dengan meningkatnya produksi dan konsumsi barang. Konsep ekonomi sirkular diperlukan dalam mengatasi isu pencemaran lingkungan, Transisi dari ekonomi linear menuju ekonomi sirkular berguna untuk mengurangi efek negatif penimbunan sampah. Studi ini menggali bagaimana potensi transisi ekonomi sirkular dari proses pengeloaan sampah di kawasan studi menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Melalui analisis konten dengan beberapa pendekatan yang berkaitan dengan tata kelola persampahan, lingkungan, ekonomi, sosial, dan kebijakan, peneliti melakukan penyusunan wawancara mendalam kepada para pihak-pihak dari berbagai latar belakang yang bersinggungan langsung dengan pengelolaan sampah di Kota Surabaya, baik dari pemerintah, lembaga swadaya, maupun sektor informal yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor alur pengelolaan sampah, faktor tata kelola dalam menerapkan kebijakan, dan faktor kesadaran masyarakat memiliki nilai yang signifikan dalam transisi ekonomi sirkular. Selain itu, Penerapan kebijakan pemilahan sampah dan pengangkutan yang terspesifikasi dari  hulu berdasarkan jenis sampah memiliki efek yang besar terhadap peningkatan faktor-faktor tersebut. Penelitian ini telah menjawab bahwa terdapat urgensi yang besar dalam pemilahan dan pengelolaan sampah di tingkat hulu, dengan diterapkannya penerapan kebijakan yang mendorong masyarakat untuk memilah sampah maka dapat tercipta alur pengelolaan yang lebih efektif dan efisien. Studi ini juga menemukan bahwa setiap pemangku kepentingan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah memiliki peran signifikan untuk mereduksi sampah, baik melalui pendekatan teknis maupun pendekatan yang bersifat sosial.
Willingness to Pay Kantong Belanja Pakai Ulang di Wilayah Urban dan Peri Urban Surabaya Eta Rahayu; Rulli Pratiwi Setiawan
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17820

Abstract

Adopsi reusable bag sebagai salah satu strategi pengelolaan sampah plastik dipengaruhi oleh preferensi konsumen. Faktor harga disebutkan dalam beberapa penelitian sebelumnya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran rata-rata willingness to pay (WTP) konsumen terhadap serangkaian atribut kantong belanja yang dapat dipakai berkali-kali. Atribut yang dimaksud meliputi atribut kepedulian sosial, atribut pertimbangan ekonomi, atribut pengurangan limbah, atribut bahan material dan atribut harga per kantong. Adapun rata-rata WTP pada artikel ini dielisitasikan dari serangkaian atribut tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan stated preference dengan metode randomized conjoint analysis (RCA) yang dilakukan di wilayah urban dan peri urban Surabaya. Hasil survei face-to-face terhadap 500 responden pada wilayah urban dan peri urban Surabaya menunjukkan bahwa rata-rata WTP konsumen adalah Rp12.639,-, untuk wilayah urban dan Rp13.956,- untuk wilayah peri urban.

Page 1 of 1 | Total Record : 8