cover
Contact Name
Nurul Marfu'ah
Contact Email
nurulmarfuah@unida.gontor.ac.id
Phone
+6285336431175
Journal Mail Official
nurulmarfuah@unida.gontor.ac.id
Editorial Address
University Of Darussalam Gontor Gontor For Girls Campus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi, East Java, Indonesia, 63257
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Pharmasipha
Core Subject : Health, Science,
Clinical Pharmacy; Biology Pharmacy; Natural Product Pharmacy; Drug, food and cosmetics analysis; Chemistry Pharmacy; and Islamization of Pharmacy
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 2 (2023): September" : 10 Documents clear
Formulasi salep ekstrak etanol daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lamk.) dengan basis cera dan vaselin album Eko Retnowati; Sitta Hasanatin; Dewi Setyaningsih
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.9567

Abstract

ABSTRACT The ethanol extract of the leaves of cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lamk.) with a concentration of 20% have antibacterial activity. This study aims to determine the physical characteristics of the ethanol extract of cocor duck leaf ointment based on a combination of Cera alba and Vaseline album. The method used in this research is the maceration method using 70% ethanol and the extract concentration used in each formula is 20%. The ointment was made in 5 formulas with a combination of Cera alba and Vaseline album of Fl (5.95), FII (10 90), FIII (15 85), FIV (20 80), FV (25 75). The ointment was tested for physical characteristics including: organoleptic, homogeneity, viscosity, spreadability, adhesion, and pH. The results of the organoleptic and homogeneity tests were analyzed descriptively, while data on dispersion and adhesion were analyzed statistically by one-way ANOVA parametric with a 95% confidence level followed by the Tuckey test, while the viscosity and pH values ​​were analyzed non-parametric statistics using Kruskal Wallis followed by Mann Whitney test. Based on the results showed that the combination of cera alba-vaceline album base produced a homogeneous ointment with different characteristics in viscosity, adhesion, spreadability and pH. Keywords: Ethanol extract, Kalanchoe pinnata, ointment, cera alba, vaseline album   ABSTRAK Ekstrak etanol daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lamk.) dengan kadar 20% telah terbukti memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik salep ekstrak etanol daun cocor bebek dengan basis kombinasi cera alba dan vaselin album. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi menggunakan etanol 70% dan konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam tiap formula sebesar 20%. Salep dibuat sebanyak 5 formula dengan kombinasi cera alba:vaselin album yaitu Fl (5:95), FII (10:90), FIII (15:85), FIV (20:80), FV (25:75). Salep diuji karakteristik fisiknya meliputi: organoleptis, homogenitas, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan pH. Hasil uji organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif, sedangkan data pada daya sebar dan daya lekat dianalisis secara statistik parametrik Anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan uji Tuckey, sedangkan viskositas dan nilai pH dianalisis secara statistik non parametrik menggunakan Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi basis cera alba-vaselin album menghasilkan salep yang homogen dengan karakteristik yang berbeda pada viskositas, daya lekat, daya sebar dan pH. Kata Kunci: Ekstrak etanol, Kalanchoe pinnata, salep, cera alba, vaselin album
Penetapan kadar flavonoid dan uji aktivitas penghambat enzim α-amilase ekstrak etanol dan fraksi kulit pisang emas (Musa acuminate Colla) secara in-vitro Kadek Dewi Plasmawati; Kusumaningtyas Siwi Artini; Desy Ayu Irma Permatasari
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.9954

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is one of the deadliest diseases that many people suffer from. One important strategy for reducing blood sugar levels is to inhibit enzymes that hydrolyze carbohydrates, such as -amylase. The purpose of this study was to determine the inhibitory effect of golden banana peel extract on the activity of the -amylase enzyme as an antidiabetic candidate. The results of the fraction from the ethanol extract of the golden banana peel were evaluated for their inhibitory potential against the -amylase enzyme using the UV-Vis spectrophotometry method and using starch as a substrate, and the IC50 value was calculated. The results showed that the ethanol extract, ethyl acetate extract, n-hexane extract, and water tested had the ability to inhibit -amylase enzyme activity. From the tests carried out, the IC50 value was the highest in the ethyl acetate fraction (7.9982 ppm), the ethanol extract of golden banana peel (Musa acuminate Colla.) (10.252 ppm), the water fraction (19.567 ppm), and the n-hexane fraction (70.386 ppm). So that it can be seen that the peel extract of the golden banana (Musa acuminate Colla) is categorized as active as an inhibitor of the -amylase enzyme. Keywords: enzim, flavonoid, -amylase, fraction, golden banana   ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit mematikan yang cukup banyak diderita oleh masyarakat. Salah satu strategi penting dalam menurunkan kadar gula dalam darah adalah dengan menghambat enzim yang menghidrolisis karbohidrat seperti α-amilase. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek penghambatan ekstrak kulit pisang emas terhadap aktivitas enzim α-amilase sebagai kandidat antidiabetes. Hasil fraksi dari ekstrak etanol kulit pisang emas tersebut dievaluasi potensi penghambatannya terhadap enzim α-amilase dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis serta menggunakan amilum sebagai substrat dan dihitung nilai IC50 nya. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol, ekstrak etil asetat , ekstrak n-heksan dan air yang diuji memiliki kemampuan menghambat aktivitas enzim α-amilase. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh nilai IC50 yaitu yang tertinggi di fraksi etil asetat sebesar 7,9982ppm, ekstrak etanol kulit pisang emas (Musa acuminate Colla.) sebesar 10,252 ppm, fraksi air 19,567ppm, fraksi n-Heksansebesar 70,386 ppm. Sehingga dapat diketahui bahwa ekstrak kulit pisang emas (Musa acuminate Colla) dikategorikan aktif sebagai inhibitor enzim α-amilase. Kata Kunci: enzim, flavonoid, α-amylase, fraksi, kulit pisang emas
Formulasi dan uji aktivitas antioksidan sediaan hand body cream ekstrak kulit pisang emas menggunakan metode FRAP Qurotha Ayuningsih; Anita Dwi Septiarini; Weri Veranita
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.9979

Abstract

ABSTRACT Antioxidants are chemical compounds that, in certain amounts, can reduce or slow down damage caused by free radical oxidation processes. The content of compounds that have the potential as antioxidants is golden banana skin (Musa acuminata). This study aims to find out whether golden banana peel extract can be formulated into hand and body cream, whether the hand and body cream formulation of golden banana peel extract meets the requirements for good preparation evaluation, and whether the formulation of hand and body cream preparation with golden banana peel extract has antioxidant activity by the FRAP method. This research is a laboratory experimental research conducted by collecting and identifying plant materials and simplicia characteristics, making extracts, testing the correct antioxidant levels in the dosage formulations, and conducting antioxidant activity tests for hand and body cream preparations of golden banana peel extract using the FRAP method. The test results of the golden banana peel (Musa acuminata) can be formulated into hand and body cream preparations, with the best results in formulation 5, which consists of 3% extract with an average antioxidant activity value of 86.118 mgAAE/gram, which indicates the formulation of hand and body cream extract preparations. Mas banana peel has antioxidant activity with the FRAP method. The formulation of hand and body cream preparations with golden banana peel extract can meet the evaluation requirements for good hand and body cream preparations.   Keywords: Antioxidants, Golden Banana Peel, Hand and Body Cream   ABSTRAK Antioksidan adalah senyawa kimia yang dalam jumlah tertentu dapat mengurangi/ memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi radikal bebas. Kandungan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu kulit pisang emas (Musa acuminata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kulit pisang emas dapat diformulasikan menjadi hand and body cream, untuk mengetahui apakah formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas memenuhi syarat evaluasi sediaan yang baik serta mengetahui apakah formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas memiliki aktivitas antioksidan dengan metode FRAP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan melakukan pengumpulan serta identifikasi bahan tumbuhan, karakteristik simplisia, pembuatan ekstrak, pengujian kadar antioksidan yang tepat dalam formulasi sediaan serta melakukan uji aktivitas antioksidan sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas menggunakan metode FRAP. Hasil pengujian kulit pisang emas (Musa acuminata) dapat diformulasikan menjadi sediaan hand and body cream dengan hasil terbaik pada formulasi 5 yang terdiri dari 3% ekstrak dengan nilai rata-rata aktivitas antioksidan sebesar 86,118 mgAAE/gram yang menandakan Formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang mas memiliki aktivitas antioksidan dengan metode FRAP. Formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas dapat memenuhi syarat evaluasi sediaan hand and body cream yang baik.   Kata kunci: Antioksidan, Kulit Pisang Emas, Hand and Body Cream
Formulasi sleeping mask ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) dengan variasi konsentrasi karbopol 940 dan uji aktivitas sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium acnes Siti Nurhaini; Taufik Turahman; Siti Aisiyah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.10005

Abstract

ABSTRACT Sleeping mask is a skin care product that can moisturize and treat acne. Green tea leaves contain flavonoids, tannins and alkaloids as antibacterial activity. Green tea leaves are macerated with 96% ethanol. The green tea leaf extract obtained is made into a sleeping mask. This research aims to determine the green tea leaf extract sleeping mask preparation against Propionibacterium acnes, and the effect of gelling agent variations on physical quality tests, as well as to find out the best formula by looking at physical quality and stability tests and has good antibacterial activity. Making sleeping masks with carbopol variations of 0.5, 1, and 1.5% using green tea leaf extract obtained from maceration with 96% ethanol solvent. Sleeping preparations were tested for Propionibacterium acnes antibacterial activity and physical quality and stability tests. Antibacterial activity testing using disc diffusion. The research results were analyzed statistically using one-way ANOVA and Kruskal-wallis methods. The results of this research show that green tea leaves have antibacterial activity with an inhibitory zone of 9.5mm, the variation of carbopol 940 can influence the physical quality and stability tests and the resulting inhibition zone, and the best formula is formula II because it meets the physical quality test and pH stability of 5.73 spreadability 5cm, adhesion power 2.49 seconds and viscosity 37.533 and antibacterial activity 7.30 mm. Keywords: : antibacterial, green tea leaves, carbopol 940, sleeping mask   ABSTRAK Sleeping mask merupakan produk perawatan kulit yang dapat melebabkan dan mengatasi jerawat. Daun teh hijau memiliki kandungan flavonoid, tanin dan alkaloid sebagai aktivitas antibakteri.  Sebuk Daun teh hijau dimaserasi dengan etanol 96%. Ekstrak daun teh hijau yang diperoleh, dibuat dalam sediaan sleeping mask. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan sleeping mask ekstrak daun teh hijau terhadap propionibacterium acnes, dan pengaruh variasi gelling agent terhadap uji mutu fisik, serta untuk mengetahui formula terbaik dengan melihat uji mutu fisik dan stabilitas serta mempunyai aktivitas antibakteri yang baik. Pembuatan sleeping mask dengan variasi karbopol 0,5, 1, dan 1,5% menggunakan ekstrak daun teh hijau yang diperoleh dari maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sediaan sleeping diuji aktivitas antibakteri Propionibacterium acnes dan uji mutu fisik serta stabilitas. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan difusi cakram. Hasil penelitian dianalisis secara statistic dengan metode one-way ANOVA dan Kruskal-wallis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa daun teh hijau memiliki aktivitas antibakteri dengan zona hambat 9,5mm, variasi karbopol 940 dapat memengaruhi uji mutu fisik dan stabilitasdan zona hambat yang dihasilkan, serta formula terbaik yaitu formula II karena memenuhi uji mutu fisisk serta stabilitas pH 5,73 daya sebar 5cm daya lekat 2,49 detik dan viskositas 37,533 serta aktivitas antibakteri 7,30 mm. Kata kunci: Antibakteri, daun teh hijau, karbopol 940, sleeping mask
Efek kombinasi ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) dan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus Dewi Arum Sari; Ismi Rahmawati; Ismi Puspitasari
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.10037

Abstract

ABSTRACT Resistance of bacteria oftenly occur to Staphylococcus aureus bacteria. Bacterial resistance to antibiotics causes the increase of death rate. Moringa and basil leaves contain active compounds i.e flavonoids, alkaloids, saponins, and tannins that have the potential as antibacterial against Staphylococcus aureus. This study aims to determine the activity of the combination of ethanol extract of moringa and basil leaves against Staphylococcus aureus. They were extracted by maceration method using 96% ethanol solvent and then identified the group of compounds. Preliminary tests were carried out using the liquid dilution method to obtain the MIC value of each extract. The combination of moringa leaf extract and basil leaf extract was carried out in concentration with a ratio of 1:1; 1:2; and 2:1. The antibacterial activity test was carried out using disc diffusion method, to determine the best results, statistical tests were carried out with Shapiro Wilk and Levene homogenity continued by one way ANOVA, post-hoc tukey. Determination of combination effect between two extract were done by paper tape method. The results showed that the combination of ethanol extracts of moringa and basil leaves had antibacterial activity against Staphylococcus aureus. The combination concentration of 1:2 was the most effective combination with an average inhibition zone diameter of 15.46 ± 0.003 mm and provided a synergistic combination effect against Staphlococcus aureus. Keywords:  antibacterial, moringan leaf, basil leaf, Staphylococcus aureus   ABSTRAK Resistensi bakteri sering terjadi pada bakteri Staphylococcus aureus. Kekebalan bakteri terhadap antibiotik menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Daun kelor dan daun kemangi mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol daun kelor dan daun kemangi terhadap Staphylococcus aureus. Daun kelor dan daun kemangi di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% lalu dilakukan identifikasi golongan senyawa. Dilakukan uji pendahuluan dengan metode dilusi cair untuk memperoleh nilai KHM masing- masing ekstrak. Kombinasi ekstrak daun kelor dan daun kemangi dilakukan variasi konsentrasi dengan perbandingan 1:1; 1:2; dan 2:1. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram, untuk menentukan hasil terbaik dilakukan uji statistik dengan Shapiro wilk dan homogenitas Levene dilanjutkan one way ANOVA, post-hoc Tukey. Penentuan efek kombinasi kedua ekstrak dengan dilakukan dengan metode pita kertas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun kelor dan kemangi mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Konsentrasi kombinasi 1:2 merupakan kombinasi yang paling efektif dengan rata-rata diameter zona hambat 15,46 ± 0,003 mm dan memberikan efek kombinasi sinergis terhadap Staphlococcus aureus.  Kata Kunci: antibakteri, daun kelor, daun kemangi, Staphylococcus aureus
Pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian obat (studi kasus di Apotek Karunia Sehat Baru, Ungaran) Chilmia Nurul Fatiha; Agustina Sawitri; Rina Mariana Ulfah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.10081

Abstract

ABSTRACT Increased awareness of halal products has led to increased interest in drugs containing thayyib and drugs with halal positioning. This interest is an indirect reflection of the influence of religion on purchasing decisions. In addition, price is an important factor to consider when considering a customer's buying interest. Using a survey technique involving filling out questionnaires at Karunia Sehat Baru Pharmacy Ungaran, the aim of this study was to influence the effect of halal labels and prices on the decision-making processes involved in purchasing medicines. The sampling method is accidental non-random sampling. The analytical method used is multiple linear regression analysis. The results of the study show that the results of the t-test partially indicate that the halal label has a significant effect on purchasing decisions; Price also has a significant influence on purchasing decisions regarding medicines. The overall findings from the tests analyzed by the F test simultaneously show that the halal label and price both have a significant influence on the choice of drug to be purchased. Keywords: price, buying decision, halal label   ABSTRAK Meningkatnya kesadaran akan produk halal menyebabkan meningkatnya minat terhadap obat dengan kandungan thayyib dan obat dengan positioning halal. Minat ini merupakan cerminan tidak langsung dari pengaruh agama terhadap keputusan pembelian. Selain itu, harga merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan ketika mempertimbangkan minat beli pelanggan. Menggunakan teknik survei yang melibatkan pengisian kuesioner di Apotek Karunia Sehat Baru Ungaran, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh label halal dan harga terhadap proses pengambilan keputusan yang terlibat dalam pembelian obat-obatan. Metode pengambilan sampel yaitu non-random sampling jenis accidental. Metode analisis yang dilakukan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji t secara parsial menunjukkan bahwa pengetahuan label halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian; persepsi harga juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian mengenai obat-obatan. Temuan keseluruhan dari pengujian yang dianalisis dengan uji F simultan menunjukkan bahwa pengetahuan label halal dan persepsi harga keduanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pilihan obat yang akan dibeli.” Kata Kunci: harga, keputusan pembelian, label halal
Peningkatan sistem dispersi padat dan campuran fisik ramipril dengan kombinasi PEG 6000 dan HPMC menggunakan metode pelarutan Doddy Rusli; Kiki Amelia; Linda Juni Duante
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.10099

Abstract

ABSTRACT Solid dispersion systems are one or more active substances in an inert carrier in a solid state, with a soluble carrier, research on the study of Ramipril solid dispersion systems with PEG 6000-HPMC using dissolution methods. This study aims to prove whether there is an effect of the addition of PEG 6000 - HPMC in increasing the dissolution rate of Ramipril and to see in what ratio PEG 6000 and HPMC can increase the dissolution rate of ramipril. This study uses a ratio of 1:0.5:0.5, 1:1:1, and 1:1:2. As a comparison, a physical mixture with the same composition and pure ramipril was prepared as a solid dispersion. Characteristics were carried out by dissolution and particle size tests. The dissolution test was carried out using the paddle method in phosphate buffer medium pH 7.4 at 37 ± 0.5°C at 100 rpm for 60 minutes. Statistical tests were carried out using one-way ANOVA tests and Duncan's follow-up tests. The results of dissolution of solid dispersion minutes to 60 at the ratio (1:0.5:0.5) 68.52%, (1:1:1) 85.73%, and (1:1:2) 95.36%. The results showed that the addition of PEG 6000 and HPMC could improve the ramipril dissolution test, with the best ratio being solid dispersion 1:1:2. Keywords: Solid, dispersion, system, ramipril, dissolution   ABSTRAK Sistem dispersi padat adalah satu atau lebih zat aktif dalam suatu pembawa inert dalam keadaan padat, dengan pembawa yang mudah larut. Ramipril merupan salah satu obat yang termasuk ke dalam BCS tipe II. Kelarutan dan kelembaban yang buruk dari obat ini menyebabkan disolusi yang buruk, serta mempengaruhi variasi dalam ketersediaan hayati. Polimer yang telah dibuktikan dapat meningkatkan laju disolusi diantaranya PEG 6000 dan HPMC. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh penambahan PEG 6000 - HPMC dalam meningkatkan laju disolusi Ramipril serta melihat pada perbandingan berapa PEG 6000 dan HPMC dapat meningkatkan laju disolusi ramipril. Penelitian ini menggunakan perbandingan 1:0,5:0,5, 1:1:1, dan 1:1:2. Sebagai perbandingan dispersi padat dibuat campuran fisik dengan komposisi yang sama dan ramipril murni. Karakteristik dilakukan dengan uji disolusi  dan ukuran partikel. Uji disolusi yang dilakukan dengan metode dayung dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37±0,5ºC dengan kecepatan 100 rpm selama 60 menit. Uji statistik dilakukan dengan uji ANOVA satu arah dan uji lanjutan duncan. Hasil disolusi dispersi padat menit ke 60 pada perbandingan (1:0,5:0,5) 68,52%, (1:1:1) 85,73%, dan (1:1:2) 95,36%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan PEG 6000 dan HPMC dapat meningkatkan uji disolusi ramipril, dengan perbandingan terbaik yaitu dispersi padat 1:1:2. Kata Kunci: sistem, dispersi, padat, ramipril, pelarutan
Gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tahun pertama di Universitas PGRI Yogyakarta terhadap COVID-19 Rahmat A Hi Wahid; Hanifah Karimatulhajj; Rosmauli Jerimia Fitriani; Margala Juang Bertorio
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.10402

Abstract

ABSTRACT The Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pandemic causes an increase in morbidity and mortality and affects the lives of global people. Knowledge of diseases, especially COVID-19, influences community compliance with control measures. Assessment of public knowledge, especially students during the pandemic crisis, is critical in attempting to overcome this outbreak. This study was conducted to assess the knowledge of first-year students at Universitas PGRI Yogyakarta towards COVID-19. Increased knowledge and awareness of students about COVID-19 is expected to break the chain of COVID-19 spread or social transmission. Preventive measures for the spread of COVID-19 can be carried out by carrying out handy hygiene, social distancing, wearing masks, and increasing the immune system and balanced nutrition. The research method used was a cross-sectional descriptive study. The sampling technique was non-random sampling with purposive sampling. Collecting data using an online questionnaire through social media networks consists of three main parts: socio-demographics, information sources, and knowledge of COVID-19. A total of 226 first-year students were included in the study; 71 (31.4%) were male, and 155 (68.6%) were female. The students mostly came from the non-health science field, which was 198 (87%) in amount, and aged 17-19 years were159 persons (70.4%). The results showed that the level of knowledge of students was classified as good (39.4%), sufficient (41.6%), and (19.0%) less. This research can conclude that the level of knowledge at Universitas PGRI Yogyakarta is sufficient, so it is necessary to increase understanding related to COVID-19 through continuous and intensive online education in the campus environment. Keywords: COVID-19, level of knowledge, first-year  pharmacist students, Universitas PGRI Yogyakarta   ABSTRAK Pandemik Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas serta mempengaruhi kehidupan masyarakat global. Kepatuhan masyarakat terhadap tindakan pengendalian dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap penyakit khususnya COVID-19. Penilaian pengetahuan masyarakat khususnya mahasiswa selama krisis pandemik sangat penting dalam upaya untuk mengatasi wabah ini. Penelitian ini dilakukan untuk menilai pengetahuan mahasiswa tahun pertama di Universitas PGRI Yogyakarta terhadap COVID-19. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran mahasiswa akan COVID-19 diharapkan dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 atau transmisi sosial. Tindakan preventif penyebaran COVID-19 bisa dilakukan dengan melakukan handy hygiene, social distancing, menggunakan masker, dan meningkatkan sistem imun serta gizi seimbang.  Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara non random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengambilan data menggunakan koesioner online melalui jejaring media sosial yang terdiri dari tiga bagian utama: sosio-demografi, sumber informasi, dan pengetahuan terhadap COVID-19. Sebanyak 226 mahasiswa tahun pertama dilibatkan dalam penelitian ini, 71 (31,4%) adalah laki-laki, dan 155 (68,6%) adalah perempuan. Latar belakang mahasiswa sebagian besar berasal dari bidang ilmu non Kesehatan berjumlah 198 (87%) dan berusia 17-19 tahun 159 (70,4%). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswa yang tergolong baik (39,4%), cukup (41,6%), dan (19,0%) kurang.  Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa tahun pertama di Universitas PGRI Yogyakarta tergolong cukup sehingga diperlukan peningkatan pemahaman terkait COVID-19 melalui edukasi secara online yang berkelanjutan dan intensif di lingkungan kampus. Kata Kunci: COVID-19, Tingkat Pengetahuan, Mahasiswa Tahun Pertama, Universitas PGRI Yogyakarta
Uji efektivitas analgetik kombinasi ekstrak daun pepaya dan daun kelor pada mencit galur Swiss Webster dengan metode Hot Plate Amalia Eka Putri; Erlisa Maratul ‘Alimah; Dara Pranidya Tilarso
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.10488

Abstract

ABSTRACT Analgesic is drug that function to reduce or eliminate pain without reducing consciousness. Analgesic treatment was developed by utilizing herbal plants. Papaya leaves (Carica papaya L.) and moringa leaves (Moringa oleifera L.) contain secondary metabolites of flavonoids which function as analgesics. The mechanism of flavonoids as analgesics is to inhibit the action of the cyclooxygenase enzyme which will reduce the production of prostaglandins by arachidonic acid so as to reduce pain. This study aims to determine the analgesic effectiveness of a combination of papaya and moringa leaf extracts in Swiss Webster male mice using the Hot Plate method. Papaya leaf extracts and Moringa leaves were made in combination with comparative doses were 1:2 (200mg/KgBB : 400mg/KgBB), 2:2 (400mg/KgBB : 400mg/KgBB), dan 2:1 (400mg/KgBB : 200mg/KgBB). The control groups used for comparison were negative controls (1% CMC Na suspension) and positive controls (mefenamic acid suspension). The analgetic test method used was the Hot Plate method and the stretching response was calculated at the 0th, 30th, 60th, 90th and 120th minute. The results showed that the dose combination that had the best percentage of stretch protection and analgesic effectiveness was the 2:2 combination (400mg/KgBB : 400mg/KgBB) of 59% and 103% respectively. The results of the study were analyzed using SPSS, namely using one way ANOVA and then tested with the Post Hoc Tukey test. The results showed a significant value of the positive group > 0.05 with the DPDK group 2:2, which means there was no significant difference and the negative control group showed a significant value of <0.05 with all treatment groups which means that there was a significant difference. Keywords: Papaya leaves, Moringa leaves, analgesics, effective dose, Hot Plate method   ABSTRAK Analgetik merupakan obat yang berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mengurangi kesadaran. Pengobatan analgetik dikembangkan dengan memanfaatkan tumbuhan herbal. Daun pepaya (Carica papaya L.) dan daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid yang berfungsi sebagai analgetik. Mekanisme flavonoid sebagai analgetik yaitu menghambat kerja enzim sikooksigenase yang akan mengurangi produksi prostaglandin oleh asam arakidonat sehingga mampu mengurangi rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas analgetik kombinasi ekstrak daun pepaya dan daun kelor pada mencit jantan galur Swiss Webster dengan metode Hot Plate. Ekstrak daun pepaya dan daun kelor dibuat kombinasi dengan dosis perbandingan 1:2 (200mg/KgBB : 400mg/KgBB), 2:2 (400mg/KgBB : 400mg/KgBB), dan 2:1 (400mg/KgBB : 200mg/KgBB). Kelompok kontrol yang digunakan untuk pembanding yaitu kontrol negatif (suspensi CMC Na 1%) dan kontrol positif (suspensi asam mefenamat). Metode uji analgetik yang digunakan yaitu metode Hot Plate dan dihitung respon geliatnya pada menit ke-0, ke-30, ke-60, ke-90, dan ke-120. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi dosis yang memiliki persentase proteksi geliat dan efektivitas analgetik yang paling baik yaitu kombinasi 2:2 (400mg/KgBB : 400mg/KgBB) masing-masing sebesar 59% dan 103%. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS yaitu menggunakan one way ANOVA kemudian diuji dengan uji Post Hoc Tukey. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan kelompok positif > 0,05 dengan kelompok DPDK 2:2 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan dan kelompok kontrol negatif menunjukkan nilai signifikan <0,05 dengan semua kelompok perlakuan yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Kata Kunci: Daun pepaya, daun kelor, analgetik, dosis efektif, metode Hot Plate
Formulasi sediaan deodoran spray ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz&Pav) dengan variasi alum (tawas) Kurniawan; Dhiyah Ayu Kusumasary; Solikah Ana Estikomah; Nurul Marfu’ah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.10665

Abstract

ABSTRACT One way to overcome body odor is by using deodorant. One of the herbal ingredients that can be used in deodorant formulations is Piper crocatum leaves. Piper crocatum leaves have numerous bioactive compounds as an antibacterial agent. Beside, the deodorants can be added with other ingredients for example, alum (KAl(SO4)2.12H2O) an antiperspirant. This study aims to determine the result of physical stability tests in deodorant spray formulations from Piper crocatum extract with variation of alum. Piper crocatum leaves were extracted using a maceration method with 70% ethanol solvent. The deodorant spray formulation uses Piper crocatum leaf extract with variation of alum at 0% (control), 10% (F-1), 20% (F-2) and 25% (F-3). The result were then tested for pH, organoleptic, homogeneity, spray power, dry time, and cloth effect. The result were then analyzed by comparing with the standard deodorant spray in the 1995 Pharmacopoeia and the 1998 Indonesian National Standard. The results showed that F-1 has the most standard test results covering organoleptic test results, homogeneity, pH, spray power, dry time and effect on fabrics. Keywords: alum, extract, deodorant spray, Piper crocatum,   ABSTRAK Salah satu cara untuk mengatasi bau badan adalah dengan cara menggunakan deodoran. Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan dalam formulasi deodoran adalah daun sirih merah. Daun sirih merah memiliki senyawa yang memiliki kemampuan antibakteri. Selain bahan aktif, deodoran dapat ditambahi dengan bahan lain misalnya aluminium kalium sulfat yang berfungsi debagai antiperspiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji stabilitas fisik dalam formulasi deodran spray dari ekstrak sirih merah dengan variasi alumunium kalium sulfat. Daun sirih merah diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Formulasi deodorant spray menggunakan ekstrak daun siirh merah dengan variasi aluminium kalium sulfat sebesar 0% (control), 10% (F-1), 20% (F-2) dan 25% (F-3). Hasil sediaan kemudian di uji pH, organoleptik, homogenitas, daya semprot, waktu kering, dan efek kain. Hasil pengamatan dianalisis dengan cara membandingkan dengan standar deodoran spray yang ada di Farmakope 1995 dan Standar Nasional Indonesia 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan F-1 adalah sediaan yang memiliki hasil uji paling memenuhi standar meliputi hasil uji organoleptic, homogenitas, pH, daya semprot, waktu kering dan efek terhadap kain.     Kata kunci : alum, deodoran spray, ekstrak, sirih merah

Page 1 of 1 | Total Record : 10