cover
Contact Name
Purnama Putra
Contact Email
governance@unismabekasi.ac.id
Phone
+6221-8808851
Journal Mail Official
governance@unismabekasi.ac.id
Editorial Address
MIP UNISMA Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi Jawa Barat 17113 Email: governance@unismabekasi.ac.id Telp. 021-8808851
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
ISSN : 2087510X     EISSN : 28284968     DOI : https://doi.org/10.33558/governance.v11i1
Governance aims to spread conceptual thinking or ideas, review and the research findings obtained in the field of Governmental Science. Governance focuses on the issues of Governmental Science involving the interaction between governance in government; bureaucracy; policy and public services; governmental politics; Islamic politics and government; government innovation; community empowerment; leadership; regional autonomy; terrorism and conflict resolution; government ethics; and E-Government.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 79 Documents
PELAYANAN PUBLIK DAN WELFARE STATE Rofieq, Ainur
Governance Vol 2 No 1 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.073 KB)

Abstract

Political reforms that happened in Indonesia were not able to produce significant improvement, one in the public service sector. People do not receive the public services that are transparent, accountable, efficient and responsive. The result of the public services is not improved people?s welfare. This paper considers the characteristics of a form of public service that supports the establishment of the welfare state.
DESENTRALISASI PENDIDIKAN DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI INDONESIA Kuswandi, Aos
Governance Vol 2 No 1 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.059 KB)

Abstract

Desentralisasi politik (demokratik) sebagai konsep desentraliasi yang ideal dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah belum optimal dalam pelaksanaannya. Pada kasus penyelenggaraan desentralisasi pendidikan yang paling utama adalah ketersediaan pendanaan penyelenggaraan pendidikan. Kemampuan pemerintah daerah dalam komitmen anggaran APBD belum sepenuhnya terpenuhi. Partisipasi masyarakat sebagai indikator dari otonomi daerah menjadi penting diwujudkan dalam mencapai tujuan dari desentralisasi pendidikan.
ANTARA “OTONOMI” SULTAN DAN “KEPATUHAN” PADA PUSAT DI ERA REFORMASI: STUDI KASUS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) Ratnawati, Tri
Governance Vol 2 No 1 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.185 KB)

Abstract

Pada era Reformasi tuntutan akan demokratisasi bergerak hingga ke tingkat daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang menghadapi permasalahan ini. Statusnya sebagai daerah istimewa memberinya sejumlah ?perlakuan? khusus, salah satunya mengenai kedudukan sultan. Tulisan ini mencoba menganalisa mengenai peran Sultan Hamengku Buwono sebagai Raja Yogyakarta serta Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada era Reformasi.
MASYARAKAT ADAT MELAWAN PERUSAHAAN: KASUS DI KALIMANTAN BARAT Haboddin, Muhtar
Governance Vol 2 No 1 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.021 KB)

Abstract

Tulisan ini menyoroti perlawanan masyarakat adat terhadap perusahaan di Kalimantan Barat.Menampilkan wacana ini menjadi penting karena akan memperkaya kajian akademik. Hasil penelusuran data menyebutkan bahwa ada dua pola perlawanan masyarakat adat terhadap perusahaan yakni pola damai dan pola kekerasan. Kedua pola ini dilakukan tetapi hasilnya belum maksimal. Hal ini terjadi karena masyarakat adat banyak kalahnya di satu sisi, sementara pihak perusahaan banyak menangnya. Terlepas dari apapun hasilnya, perlawanan masyarakat adat ini patut untuk dicatat dan didokumentasikan dalam lembaran sejarah.
KORUPSI DI TINGKAT DESA Rahman, Fathur
Governance Vol 2 No 1 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.536 KB)

Abstract

Sampai saat ini, Indonesia masih berjuang untuk melepaskan diri dari belenggu korupsi. Korupsi bukan hanya terjadi di tingkat pemerintahan pusat, tetapi korupsi juga terjadi di level pemerintahan desa sekalipun. Ada empat penyebab terjadinya korupsi di tingkat desa, pertama, kepala desa sering terkondisikan ujung tombak dan lebih ujung tombok. Kedua, kepala desa terpilih berdasarkan sisi elektabilitas yang bagus, namun sisi modalitas ekonomi sangat lemah sehingga terdorong untuk melakukan tindak pidana korupsi. Ketiga, posisim kepala desa menjadi pundi-pundi partai politik di akar rumput. Keempat, kurangnya pengawasan dan keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
MENGEMBALIKAN OTONOMI UNTUK DESA Suwaryo, Utang
Governance Vol 2 No 1 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.246 KB)

Abstract

Bagaimana memahami kembali eksistensi desa sebagai subyek dan obyek pembangunan, sehingga perubahan dan dinamika yang ada dapat memenuhi kebutuhan dan tantangan zaman. Ada enam model penyelenggaraan pemerintahan desa ke depan yang dapat dilakukan secara paralel atau kombinasi sesuai dengan kondisi lingkungan dimana mereka berada. Keenam model tersebut adalah: 1). Model desa murni adat, 2). Model desa administratif, 3). Model integrasi antara adat dan desa administratif, 4). Model dualisme adat dan desa, 5).Model kelurahan, 6).Model desa praja.
MENATA KURIKULUMILMU PEMERINTAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MASYARAKAT PENGGUNA Kuswandi, Aos
Governance Vol 1 No 2 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.361 KB)

Abstract

Adanya perkembangan dalam berbagai aspek negara, pemerintahan, masyarakat dan teknologi informasi menuntut Program Studi Ilmu Pemerintahan di berbagai universitas di Indonesia untuk senantiasa peka dan merespon secara positif dalam menyempurnakan kurikulum. Program Studi Ilmu Pemerintahan harus membuat kurikulum yang relevan dengan tuntutan lapangan pekerjaan. Permasalahan dalam merevisi dan menyusun kurikulum Ilmu Pemerintahan adalah bagaimana Program Studi Ilmu Pemerintahan mampu mengakomodasi kebutuhan pihak pengguna lembaga pemerintahan, sektor swasta dan organisasi kemasyarakatan. Kekhasan dalam setiap program studi pada setiap universitas di Indonesia menjadikan eksistensi Program Studi Ilmu Pemerintahan semakin diakui. Oleh karenanya memberikan alternatif konsentrasi studi dan mata kuliah pilihan bagi mahasiswa, merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh program studi
KONFLIK PARTAI: PERBANDINGAN ANTARA PKB DAN PDIP Haboddin, Muhtar
Governance Vol 1 No 2 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.965 KB)

Abstract

Tulisan ini menfokuskan diri pada kajian konflik yang terjadi dalam tubuh PKB dan PDIP. Studi perbandingan ini menarik, bukan saja karena jumlahnya masih kurang dilakukan tetapi juga memberikan ruang yang cukup luas dalam mendalami anatomi konflik yang terjadi di PKB maupun di PDIP. Pada kedua partai ini tidak pernah lepas dari intrik dan konflik. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat model konflik. Pertama, konflik secara horizontal dimana yang terlibat dalam konflik ini adalah para petinggi partai politik. Konflik ini biasa terjadi pada saat pemilihan ketua umum partai. Kedua, konflik yang terjadi secara vertikal. Konflik senantiasa terjadi dalam konteks pemilihan kepala daerah. Implikasi yang ditimbulkan akibat konflik adalah terjadinya perpecahan di partai PKB maupun PDIP.
FUNGSI REKRUTMEN POLITIK PADA CALON LEGISLATIF PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB) 2009 Rofieq, Ainur
Governance Vol 1 No 2 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.612 KB)

Abstract

This paper aims to determine the recruitment process of political parties that occured amidst the political parties that are in conflict, as happened in the PKB. The conflict clearly resulted in the party cohesiveness is reduced so the question arises how the recruitment process and how the representation of woman in the recruitment process. The process happens by looking at the number of legislators elected on Election 2004 and Election 2009.
ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN RUANG TERHADAP RISIKO PERUBAHAN IKLIM: STUDI KASUS PROVINSI LAMPUNG Najmulmunir, Nandang
Governance Vol 1 No 2 (2011): Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan, Program Pascasarjana Universitas Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.352 KB)

Abstract

The global climate change was the main global environmental problem. It was influenced by increasing the green house gas. The CO2 gas is of this one. The global climate change is accumulated factor from regional level to local level changes. The main factor is land use and cover change. These changes correlated by decreasing the capacity of the nature in the sink of CO2 gas and the increasing the emitting of the CO2 to the atmosphere. The agriculture practices in the regional development economic always do high risk of environmental problems.