cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH" : 6 Documents clear
PENINGKATAN ANGKA KEJADIAN OBESITAS DAN HIPERTENSI PADA PEKERJA SHIFT NOER, ETIKA RATNA; LAKSMI, KIRANA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.306 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Pekerja shift berkaitan erat dengan kejadian obesitas dan hipertensi. Peningkatan berat badan dan tekanan darah pada pekerja shift disebabkan oleh gangguan irama sirkadian. Gangguan irama sirkadian seseorang terjadi jika terdapat perubahan jadwal kegiatan seperti kurangnya waktu tidur. Waktu tidur yang kurang berdampak terhadap peningkatan kadar ghrelin dan penurunan kadar leptin yang dapat meningkatkan nafsu makan. Peningkatan angka kejadian hipertensi dan obesitas berpengaruh terhadap penurunan produktivitas kerja yang berdampak pada perusahaan Tujuan : Menganalisis perbedaan status obesitas dan hipertensi antara pekerja shift dan non-shift. Metode : Desain penelitian cross-sectional dengan 32 subjek penelitian untuk setiap kelompok yang dipilih secara simple random sampling. Data yang diambil tekanan darah, status gizi, dan asupan zat gizi. Analisis bivariat dengan uji independent T-Test, Uji mann-whitney, dan chi-squared. Hasil : Proporsi obesitas pada pekerja shift  (53.1%) lebih tinggi dibandingkan pada pekerja non-shift (46.9%). Kejadian hipertensi pada pekerja shift juga lebih tinggi (59.4%) dibandingkan pada pekerja non-shift (47.9%). Sebagian besar pada pekerja shift (71.8%) mengkonsumsi energi >100% dari angka kecukupan gizi indvidu. Pada pekerja shift dan non-shift memiliki kebiasaan merokok dan  mengkonsumsi kafein. Simpulan : Pekerja shift memiliki peluang hipertensi dan obesitas yang lebih besar dibanding pekerja non-shift. Kata Kunci : kerja shift, obesitas, hipertensi
PENGARUH VITAMIN E PADA KERUSAKAN HATI TIKUS YANG DISEBABKAN OLEH PARASETAMOL ARDIARIA, MARTHA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

PENGARUH VITAMIN E PADA KERUSAKAN HATI TIKUS YANG DISEBABKAN OLEH PARASETAMOL   MARTHA ARDIARIA
PENGARUH EKSTRAK ETANOL MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L) TERHADAP DIABETIK NEFROPATI PADA TIKUS SPRAQUE DAWLEY YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN (STZ) MURNAH, MURNAH; KS, INDRANILA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.468 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

Background: Morinda citrifolia L leaf has been proven contains active polyphenol, antioxidant and flavonoid, these active compound have potential effect as reduced stress oxidative, developed renal function regeneration through protein extracellular matrix and growth factor. Early detection of renal function was used microalbuminuria (MAU) and VEGF expression of renal. This study aimed to observe the effect of Morinda citrifolia L leaf on decreased microalbuminuria and expression VEGF-IHC of diabetes nephropathy of Sprague Dawley rat Induced by Streptozotocin. Method: This study was an aminal experimental with a randomized post test only control group design. Thirty Sprague Dawley rat were divided into five group; a positive control group induced by streptozotocin; and four group induced by streptozotocin, then administered with extract of Morinda citrifolia L leaf for two weeks. Extract doses for each groups are 50; 100; 200; 400 mg/kgBW. The measure of blood glucose, microalbuminuria and expression VEGF of urine and renal tissue was observed and evaluated by non parametric Kruskal Wallis continued with Mann Whitney, the level of significance used was a p value of < 0,05. Result: There were a significant difference on measured of blood glucose, microalbuminuria and expression VEGF between four groups administered with Morinda citrifolia L leaf extract compared with positive control. It proven that Morinda citrifolia L leaf extract had potential effect in repairing the measure of microalbuminuria and expression VEGF renal, althoughit could not reach a normal condition yet. Mayer?s hematoxillin staining and VEGF ?IHC of renal showed better result parallel with dose increasing level. Conclusion: Extract of Morinda citrifolia L leaf has potential effect in repairing the renal function by microalbuminuria and expression VEGF caused by streptozotocin.Keywords: Morinda citrifolia L, diabetes nephropathy, microalbuminuria, expression VEGF-IHC. ABSTRAK   Latar belakang: Mengkudu (Morinda citrifolia L) telah diketahui secara ilmiah memiliki beberapa bahan aktif polifenol, antioksidan dan flavonoid yang berperan menurunkan stress oksidatif, kemampuan meregenerasi fungsi ginjal melalui pengukuran berbagai ekstraselular matriks protein dan faktor pertumbuhan. Perbaikan fungsi ginjal diukur berdasarkan mikroalbuminuria (MAU) dan ekspresi VEGF ginjal.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian Morinda citrifolia L terhadap mikroalbuminuria dan ekspresi VEGF ginjal  pada diabetes nefropati tikus Sprague Dawley yang diinduksi streptozotocin. Metode: Penelitian menggunakan desain randomized post test only control group. Tiga puluh ekor tikus jantan Sprague Dawley, dibagi dalam lima kelompok: kontrol positif yang diinduksi streptozotocin; dan empat kelompok perlakuan yang diinduksi streptozotocin dan diberi ekstrak Morinda Citrifolia L dosis bertingkat 50; 100; 200; 400mg/kg BB selama dua minggu.  Kadar gula darah, mikroalbuminuria dan ekspresi VEGF pada tikus urin dan jaringan ginjal dinilai berdasarkan uji non parametrik Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney dengan ? <0,05. Hasil: Pemeriksaan kadar gula darah, mikroalbuminuria dan ekspresi VEGF ginjal pada keempat kelompok yang diberi ekstrak Morinda citrifolia L, semuanya menunjukkan perbedaan bermakna dibandingkan kontrol positif, membuktikan bahwa pemberian ekstrak secara bermakna memperbaiki kadar albumin dalam urin dan ekspresi VEGF ginjal, namun perbaikan ini belum mampu mencapai keadaan normal. Perbaikan yang ditunjukkan oleh gambaran imunohistokimia ekspresi VEGF sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak yang diberikan. Simpulan: Ekstrak Morinda citrifolia L, memiliki efek perbaikan terhadap fungsi ginjal yang dideteksi melalui mikroalbumnuria dan ekspresi VEGFakibat induksi streptozotocin. Kata kunci: Mengkudu, diabetes nefropati, mikroalbuminuria,ekspresi VEGF-IHC.
FAKTOR RISIKO INFEKSI PADA ANAK 1-2 TH KUSUMASTUTI, ARYU CANDRA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.742 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

Background Infectious diseases, especially respiratory and gastrointestinal infections are the leading cause of death in children in developing countries, including Indonesia . Risk factors for infection can be categorized into external factors (eg environment) and internal factors (eg nutrition status and immunity status). Objective This study aimed to explore the risk factors of infection in children 1-2 years old with hope can help reduce the incidence of infectious diseases in Indonesia. Methods This study is a case-control study with a sample of 46 for each group of cases and controls. The study was conducted in Semarang city in 2011. Dependent variable was the incidence of infection in children 1-2 years old while the independent variable are the level of mother's education, father's education level, economic status of the family, father smoking status, a history of low birth weight, immunization history, nutritional status, history of exclusive breastfeeding, and complementary feeding. Data analysis was performed using univariate, bivariate by chi-square test, and multivariate by multiple logistic regression. Results Multivariate analysis showed that the variables proved to be a risk factor for infection is nutritional status (p: 0.011; OR: 3.34; :1,28 CI-8, 75), Complementary feeding (p: 0.009; OR: 3.6; :1,32 CI-9, 73), and the father smoking status (p: 3.34, OR: 3.34, CI :1,28-8, 75). Variables not significantly associated with the incidence of infection is sex, birth weight, immunization history, history of breastfeeding, economic status, mother's education level and father's education level. Conclusions Nutritional status, history of complementary feeding, and father smoking status is a risk factor for infectious diseases in children 1-2 years old. Keywords: infection, infectious disease, risk factors, children ABSTRAK Latar Belakang Penyakit infeksi terutama infeksi pernafasan dan pencernaan merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di negara berkembang termasuk Indonesia..Faktor risiko infeksi dapat dikategorikan menjadi faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor risiko infeksi pada anak 1-2 th dengan harapan dapat membantu menurunkan angka kejadian penyakit infeksi di Indonesia. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan jumlah sampel 46 untuk masing-masing kelompok kasus dan kontrol. Penelitian dilakukan di kota Semarang pada tahun 2011. Variable terikat adalah kejadian infeksi pada anak 1-2 th sedangkan variable bebas adalah  tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah, status ekonomi keluarga, status perokok ayah, riwayat berat badan lahir rendah, riwayat imunisasi, status gizi, riwayat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, dan Makanan Pendamping (MP) ASI. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariate dengan uji regresi logistic berganda Hasil Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang terbukti sebagai faktor risiko infeksi adalah status gizi (p:0,011; OR:3,34; CI:1,28-8,75),  Makanan Pendamping ASI (p:0,009; OR:3,6; CI:1,32-9,73), dan status perokok ayah (p:3,34, OR: 3,34, CI:1,28-8,75). Variabel yang berhubungan tidak bermakna dengan kejadian infeksi adalah jenis kelamin, berat lahir, riwayat imunisasi, riwayat ASI eksklusif, status ekonomi, tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendidikan ayah. Simpulan Status gizi, riwayat Makanan Pendamping ASI, dan status perokok ayah merupakan faktor risiko infeksi pada anak 1-2 th. Kata kunci: infeksi, factor risiko, anak, malnutrisi
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI BAYI USIA 1 – 6 BULAN PERTIWI, ARIES DIAN; WIRAWANNI, YEKTI
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

Background :  Exclusive breastfeeding related to infection and nutritional status of infant. Mothers are represent people who care taken of infant as exclusive breastfeeding. The factors which influence mother to breastfeeding are education, knowledge and mother?s occupation. The  aim of this study to know correlation between mother?s characteristic include education, knowledge and mother?s occupation with duration of exclusive breastfeeding, and to know correlation between duration of exclusive breastfeeding with infection and nutritional status 1-6 months old infants, and also to know correlation between infection frequency and duration of infection with nutritional status 1 -6 months old infants.Design :  This study was an observational with cross sectional design. Samples were infant ages 1-6 months at the work area of Bugangan in East Semarang's public health center, for criteria that samples had not exclusive breastfeeding and samples lived together with the respondent. The respondents were the biological mother of the samples. Minimally samples were 40 infants, using simple random sampling. The data of education, knowledge, mother?s occupation , duration of exclusive and infection collected by interview with respondent. The data of nutritional status of infant was refered to t he index of weight by age (W/A) compared to standart of Z-score WHO NCHS. The programe of SPSS version 11,5 was used to analyze of data. Rank Spearman's was used to examine its correlation.Result :  More than a half of mother's education and knoeledge level was good category. Most of mothers (65 %) didn't work. Most of duration of exclusive breastfeeding was relatively short time  (1,6 ± 1,12 months)  , so that the samples inclined for suffering the infection and this would influence the nutritional status.  There were not any correlation between mother's education (r= 0,194 ; p= 0,232), mother's knowledge (r= 0,156 ; p= 0,337) and mother?s occupation (r= 0,077 ; p= 0,635) with duration exclusive breastfeeding. There were any correlation between duration exclusive breastfeeding with infection frequency  (r= -0,376 ; p= 0,017) and duration of infection (r= -0,486 ; p= 0,001). There was correlation between duration exclusive breastfeeding with nutritional status (r= 0,321 ; p= 0,043). There were correlation between infection frequency (r=  -0.413 ; p=0,008) and duration of infection (r= -0,341 ; p=0,031) with nutritional status.Conclution :  Mother's education, knowledge and occupation were not correlation with duration exclusive brestfeeding. The  longer exclusive breastfeeding the lower for a chance of infection occurrence. Infants whose gets longer exclusive breastfeeding have better nutritional status.Recomand :  To increase the knowledge about the exclusive breastfeeding, infection and nutritional status. And also important to do study about the factors which influence exclusive breastfeeding such as mother's psychology, social economy, environment, media information, and also mother's and infants health condition.Keyword : exclusive breastfeeding, nutritional status, infection, mother?s characteristic. AbstrakLatar belakang : Pemberian ASI eksklusif berhubungan dengan penyakit infeksi dan status gizi. Ibu  merupakan orang yang paling berpengaruh dalam pengasuhan anak termasuk pemberian ASI. Faktor yang mempengaruhi pemberia ASI eksklusif antara lain pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu meliputi pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan lama pemberian ASI eksklusif, mengetahui hubungan lama pemberian ASI eksklusif dengan penyakit infeksi dan status gizi bayi usia 1-6 bulan.0Metode :  Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional.  Sampel adalah bayi usia 1  ?  6 bulan diwilayah kerja Puskesmas Bugangan Semarang Timur, dengan kriteria sampel sudah tidak ASI eksklusif dan sampel tinggal serumah dengan responden.  Responden adalah ibu kandung dari sampel.  Besar minimal sampel adalah 40 bayi, menggunakan  sample random sampling. Pengambilan data karakteristik ibu, lama pemberian ASI dan penyakit infeksi dilakukan dengan wawancara kepada responden. Data status gizi ditentukan dengan indeks BB/U (Z-score WHO_NCHS) dimana berat badan diambil dengan cara penimbangan berat badan pada bayi. Analisis data menggunakan program SPSS versi 11,5. Uji yang digunakan untuk menganalisis hubungan 2 variabel menggunakan Rank Spearman?sHasil :  Lebih dari separuh pendidikan dan pengetahuan ibu sudah cukup baik. Sebagian besar ibu (65 %) tidak bekerja. Rata-rata lama pemberian ASI eksklusif relatif pendek (1,6 ± 1,12 bulan), sehingga sampel cenderung mengalami penyakit infeksi yang akan mempengaruhi status gizi. Tidak ada hubungan  pendidikan ibu (r= 0,194 ; p= 0,232), pengetahuan ibu (r= 0,156 ; p= 0,337) dan pekerjaan ibu (r= 0,077 ; p= 0,635) dengan lama pemberian ASI.  Ada hubungan lama pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit (r=  -0,376 ; p= 0,017) dan lama kejadian sakit (r=  -486 ; p= 0,001). Ada hubungan lama pemberian ASI eksklusif status gizi (r= 0,321 ; p= 0,043). Ada hubungan frekuensi sakit (r= -0,413 ; p= 0,008) dan lama kejadian sakit (r= -0,341; p= 0,031) dengan status gizi.Kesimpulan : Pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif. Semakin lama pemberian ASI eksklusif semakin rendah kemungkinan terjadinya penyakit infeksi. Bayi yang lebih lama diberi ASI eksklusif mempunyai status gizi yang lebih baik.Saran :  Meningkatkan pemahaman ibu tentang pemberian ASI eksklusif, penyakit infeksi dan status gizi serta perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif seperti  faktor psikologi ibu, sosial ekonomi, lingkunan dan media informasi serta keadaan kesehatan ibu dan bayi.Kata kunci : ASI eksklusif, status gizi, penyakit infeksi dan karakteristik ibu.
KETIDAKPUASAN CITRA TUBUH DAN PERILAKU DALAM MENURUNKAN BERAT BADAN PADA SISWI SMA DI SEMARANG DIENNY, FILLAH FITHRA; KARTASURYA, MARTHA IRENE; PURUHITA, NIKEN
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

ABSTRACT Background : Adolescence is a period of growth spurt which result in the increase of nutritional needs. Physical and emotional changes often lead to body image dissatisfaction among adolescent girls.This study aimed to identify factors associated to body image and behaviors to reduce body weight among female students Methods : This survey study used a cross sectional design, with quantitative approach. This study was conducted on female students at SMAN 3 Semarang. The selection of 107 subjects was performed by stratified random sampling technique. Data on age, family characteristics, peer group influence, body image, motivation and behaviors to achieve ideal body shape collected by interviews using structured questionnaire. Weight, height and percent body fat were measured by Bio Impedance Analyzer (BIA) and microtoise. Data were analyzed by person Product Moment, Rank Spearman correlation tests and multiple liniar regression method. Results: Subjects aged 14-17 years old. One poin nine percents of subjects were obese, and 5.6% were overweight. Forty six point seven percents of the subjects were dissatisfied of their body image, eventhough 38 subjects of them were classified as normal and 7 subjects were underweight. Total of 68.2% of the subjects desired tall and slim body shape. Total of 50.4% subjects had made efforts to reach the ideal body shape in many ways, such as excessive diet (22.2%), consumption of drugs/ slimming tea (9.3%), excessive diet and exercise (37%). Percent body fat and peer group influence were the most affected factors on body image dissatisfaction. There was a possitive correlation between body image, motivation and the inappropriate behaviors to reach the ideal body shape among adolescence. Conclusions: Percent body fat and peers group influence affected body image dissatisfaction, which in turn increasing motivation in doing inappropriate behavior to attain the ideal body shape among female students. Keyword : body image dissatisfaction, behavior, body weight, adolescent ABSTRAK Latar Belakang    : Masa remaja merupakan periode percepatan petumbuhan dan perkembangan sehingga kebutuhan gizi meningkat. Perubahan fisik dan emosi yang tidak stabil seringkali menimbulkan ketidakpuasan citra tubuh di kalangan remaja putri. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan citra tubuh dan perilaku dalam menurunkan berat badan pada remaja putri Metode : Penelitian survei ini dilakukan dengan desain cross sectional melalui pendekatan kuantitatif. Populasi adalah siswi SMAN 3 Semarang. Pemilihan 107 subjek dilakukan dengan rancangan stratifikasi sederhana. Data usia, karakteristik keluarga, pengaruh teman sebaya, citra tubuh, motivasi dan perilaku pencapaian bentuk tubuh ideal diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner. Berat badan, tinggi badan dan persen lemak tubuh diukur menggunakan Bio Impedance Analyzer dan microtoise. Data dianalisis dengan uji korelasi Product Moment dari Pearson, Rank Spearman dan regresi linier berganda. Hasil : Subjek berusia 14-17 tahun. Sebesar 1,9 % subjek mengalami obesitas, dan 5,6% kelebihan berat badan. Sebanyak 50 subjek (46,7%) mengalami ketidakpuasan citra tubuh, padahal 38 subjek diantaranya berstatus gizi normal dan 7 subjek tergolong kurang, 68,2% menginginkan bentuk tubuh tinggi langsing, dan 50,4% pernah melakukan upaya pencapaian bentuk tubuh ideal secara tidak tepat, antara lain diet yang salah (22,2%), konsumsi obat/teh pelangsing (9,3%), diet dan olahraga berlebih (37%). Persen lemak tubuh dan pengaruh teman sebaya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap ketidakpuasan citra tubuh. Ada hubungan positif antara ketidakpuasan citra tubuh dan motivasi dengan perilaku tidak tepat dalam pencapaian bentuk tubuh idea remaja. Simpulan : Persen lemak tubuh dan pengaruh teman sebaya berpengaruh terhadap ketidakpuasan citra tubuh. Selanjutnya ketidakpuasan citra tubuh meningkatkan motivasi remaja putri untuk melakukan upaya pencapaian bentuk tubuh ideal secara tidak tepat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6