cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2018): Juni" : 5 Documents clear
PENENTUAN PROVENANCE SATUAN BATUPASIR FORMASI NANGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DICKINSON (1985) Yohanes Arifin de Sousa
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2180

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di daerah Kalisongo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan geologi seperti provenance, iklim, relief dan kemiringan satuan batupasir Formasi Nanggulan, mengacu pada beberapa ahli seperti Dickinson (1985)Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan yang meliputi beberapa tahapan, yaitu tahap pra-lapangan, tahap pemetaan geologi permukaan, tahap analisis laboratorium, dan tahap penyusunan laporan. Dari beberapa data diatas dilakukan analisis  provenance dengan menggunakan mineral kuarsa, feldspar dan fragmen batuan atau lithic yang di plotkan dalam segitiga QFL.Berdasarkan hasil pengeplotan mineral penyusun batuan dari Formasi Nanggulan bahwa kedudukan umum tektonik daerah asal batuan adalah Transition Arc (Volcanic Island Arc), Sedangkan batuan asalnya besaral dari pencampuran antara batuan plutonik, batuan vulkanik maupun batuan piroklastik. Dan juga iklim, topografi dan kemiringan daerah asal batuan yaitu beriklim panas dan lembab, sedangkan bentuk topografi dan kemiringan asal batuan yaitu sedang-curam, dilihat dari bentuk mineral kuarsa dan fragmen.Kata Kunci: Provenance, Formasi Nanggulan, Metode Dickinson (1985)
Optimasi Intermittent Gas lift Pada Sumur AB-1 Lapangan Brownfield Mia Ferian Helmy
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2182

Abstract

Gas lift is one of the artificial lift method that has mechanism to decrease the flowing pressure gradient in the pipe or relieving the fluid column inside the tubing by injecting amount of gas into the annulus between casing and tubing. The volume of  injected gas was inversely proportional to decreasing of  flowing  pressure gradient, the more volume of gas injected the smaller the pressure gradient. Increasing flowrate is expected by decreasing pressure gradient, but it does not always obtained when the well is in optimum condition. The increasing of flow rate will not occured even though the volume of injected gas is abundant. Therefore, the precisely design of gas lift included amount of cycle, gas injection volume and oil recovery estimation is needed. At the begining well AB-1 using artificial lift method that was continuos gas lift with PI value assumption about 0.5 STB/D/psi. Along with decreasing of production flow rate dan availability of the gas injection in brownfield, so this well must be analyze to determined the appropriate production method under current well condition. There are two types of gas lift method, continuous and intermittent gas lift. Each type of gas lift has different optimal condition to increase the production rate. The optimum conditions of continuous gaslift are high productivity 0.5 STB/D/psi and minimum production rate 100 BFPD. Otherwise, the intermittent gas lift has limitations PI and production rate which is lower than continuous gas lift.The results of the analysis are Well AB-1 has production rate gain amount 20.75 BFPD from 23 BFPD became 43.75 BFPD with injected gas volume 200 MSCFPD and total cycle 13 cycle/day. This intermittent gas lift design affected gas injection volume efficiency amount 32%.
Analisis Potensi Hidrokarbon dan Perhitungan Cadanagan Oil Current Lapisan M1 dan M2 pada Formasi W Sumur AP#1 Lapangan Lirik Muslim Abdurrahman
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2215

Abstract

Sumur AP#1 berada pada Formasi W di lapangan lirik dan telah diproduksikan sejak tahun 1975. Seiring berjalannya waktu, produksi minyak sumur AP#1 yang berada pada lapisan G1, G2, G3 tidak lagi ekonomis untuk diproduksikan, hal ini disebabkan kadar air yang telah mencapai 100%. Lapisan M1 dan M2 merupakan lapisan yang mengandung hidrokarbon yang akan diusulkan untuk dilakukan pekerjaan workover (KUPL). Interpretasi RST log digunakan sebagai acuan dalam pengusulan lapisan yang mengandung hidrokarbon tersebut. Namun demikian, untuk memaksimalkan hasil dan agar lebih meyakinkan adanya akumulasi cadangan oil current dikedua lapisan tersebut maka perlu dilakukannya analisis potensi hidrokarbon.Analisis potensi hidrokarbon dilakukan menggunakan model Simandoux dan RST log. Sementara itu, nilai saturasi oil residual (Sor) digunakan dari data core (SCAL) dan untuk mendapatkan hasil potensi hidrokarbon yang lebih akurat dan selanjutnya menghitung cadangan oil current menggunakan RST log.Hasil analisis potensi hidrokarbon pada lapisan M1 diperoleh nilai saturasi oil awal (Soi) 67% dan (So) current 37.6%. Nilai (So) current tersebut sesuai dengan kondisi actual sumur dan masih berada di atas nilai saturasi oil residual (Sor) sebesar 22% dengan nilai moveable hydrocarbon index (MHI) current yang diperoleh (0.686) < 0.7, sehingga lapisan M1 masih berpotensi untuk diproduksi. Lapisan M2 diperoleh nilai awal (Soi) 29.8% dan (So) current 38.4%. Nilai (So) current tersebut tidak sesuai dengan kondisi actual sumur dan jika dilihat dari nilai awal (Soi) 29.8% yang hampir mendekati nilai (Sor) sebesar 22%, dengan nilai MHI awal (0.753) > 0.7, sehingga lapisan M2 kurang berpotensi untuk diproduksikan. Hasil perhitungan cadangan oil current pada lapisan M1 diperoleh nilai recovery factor (RF) sebesar 41.4%, sehingga nilai volumetric recoverable oil reserves (Nr) diperoleh sebesar 67 MSTB dan Lapisan M2 diperoleh nilai RF sebesar 42.8% dengan nilai Nr sebesar 94 MSTB
Efektifitas Pemanfaatan Fly Ash Batubara Sebagai Adsorben Dalam Menetralisir Air Asam Tambang pada Settling Pond Penambangan Banko PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Alieftiyani Paramita Gobel
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2113

Abstract

Penanganan AAT yang banyak dilakukan di perusahaan tambang batubara dengan cara pengapuran masih kurang efektif karena penggunaan kapur hanya untuk meningkatkan pH rendah menjadi pH netral, namun tidak dapat menurunkan kandungan logam Fe dan Mn. Aplikasi penggunaan fly ash skala laboratorium dengan volume AAT 250ml menunjukkan bahwa adanya penambahan massa fly ash dan kecepatan pengadukan terjadi peningkatan pH dan penurunan konsentrasi logam Fe dan Mn.  Fly ash batubara mengandung senyawa mineral utama yaitu kuarsa (SiO2) dan mullite (Al6Si2O13) yang berperan pada proses adsorpsi antara logam berat dengan adsorben fly ash dalam larutan mengandung air. Berdasarkan hasil analisis, efektifitas massa fly ash terhadap perubahan kadar pH rata-rata sebesar 63,11%. Selanjutnya efektifitas massa fly ash terhadap perubahan konsentrasi logam Fe rata-rata sebesar 85,95%, sedangkan efektifitas massa fly ash terhadap perubahan konsentrasi logam Mn rata-rata sebesar 81,77%. Oleh karena itu, kapasitas adsorpsi logam Fe lebih besar daripada kapasitas adsorpsi logam Mn yaitu kapasitas adsorpsi logam Fe sebesar 4,938 mg/g sedangkan kapasitas adsorpsi logam Mn sebesar 4,296 mg/g mengikuti model adsorpsi isotherm Freundlich.
Evaluasi Kelayakan Teknis Penambangan Rakyat Batugamping Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo Dian Hudawan Santoso
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2178

Abstract

AbstrakKegiatan penambangan oleh masyarakat di Kabupaten Kulonprogo dilakukan tanpa didahului kajian kelayakan teknis sehingga berpotensi mengakibatkan kerusakan lahan dan kecelakaan bagi penambang dan masyarakat. Kegiatan evaluasi kelayakan teknis penambangan rakyat batugamping merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat khususnya di Kabupaten Kulon Progo.  Kegiatan penambangan batugamping di Kabupten Kulon Progo banyak dilakukan di Desa Sendangsari, Kacamatan Pengasih. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui kelayakan teknis penambangan rakyat material batugamping. Dengan mengetahui kelayakan teknis nantinya diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam usaha penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat khususnya komoditas batugamping di daerah penelitian. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian survei dan pemetaan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode survey dan pemetaan, wawancara serta dan analisis pengharkatan(skoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan evaluasi, terdapat 4 lokasi penambangan batugamping di daerah penelitian dimana satu diantaranya sudah tidak aktif sedangkan tiga lokasi lainnya masih aktif. Kegiatan penambangan yang masih aktif tersebut terdapat di Dusun Paingan dan Dusun Secang. Secara kelayakan teknis pada ke tiga lokasi kegiatan penambangan batugamping dinyatakan kurang layak secara teknis.

Page 1 of 1 | Total Record : 5