cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019): Desember" : 6 Documents clear
Studi Penambahan Polietilen untuk Meningkatkan Kualitas Biobriket Ketapang Rully Fachrurozi; Farida Arum Widayah; Fitri adifa; ika Wahyuning Widiarti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2920

Abstract

Pohon ketapang (Terminalia catappa) merupakan tanaman yang sering ditanam di ruang terbuka hijau. Tanaman ini menghasilkan buah dan daun yang merupakan sampah organik yang mengandung lignoselulosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis dari sampah ketapang, menemukan bahan bakar alternatif terbarukan yang memiliki kualitas yang optimal dan nilai kalor yang tinggi dengan penambahan polietilen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan studi literatur. Proses karbonisasi dilakukan dengan pirolisis menggunakan suhu 350°C untuk mendapatkan arang yang selanjutnya digerus dan diayak untuk mendapatkan serbuk arang. Serbuk arang selanjutnya dicampur dengan polietilen dengan kadar polietilen 0%, 5%, 10%, dan 15% yang kemudian ditambahkan dengan adonan tepung tapioka sebagai perekat dan diaduk rata. Hasil biobriket yang telah kering kemudian diuji kualitasnya dan dianalisis sesuai SNI 01-6235-2000 tentang Briket Arang Kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan polietilen dapat menurunkan kadar air, kadar abu, dan kadar karbon terikat serta meningkatkan kadar zat terbang dan nilai kalor pada biobriket ketapang.Kata Kunci: Biobriket ; Politilen ; Ketapang ; Pirolisis
Kesiapsiagaan Pengunjung Pusat Perbelanjaan Modern Terhadap Bahaya Kebakaran di Lippo Plaza Yogyakarta Try Udjang Ismail; Puji Lestari; Eko Teguh Paripurno
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.3036

Abstract

Data  tahun  2015  menunjukkan  Indonesia  menepati  urutan  ketiga  frekuensi  kejadian  kebakaran  sebanyak  20-100.000 pertahun  dengan  korban  200-1.000  jiwa.  Pusat  perbelanjaan  sebagai  tempat  yang  berpotensi  terjadi  kebakaran disebabkan  oleh  penggunaan  listrik  yang  berlebihan.  Kesiapsiagaan  berperan  penting  dalam  meminimalkan  risiko korban  jiwa  akibat  kebakaran  di  bangunan  gedung.  Sebanyak  35%  korban  selamat  disebabkan  oleh  kemampuan  diri sendiri  untuk melindungi diri. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar kesiapsiagaan pengunjung ter hadap bahaya  kebakaran.  Selain  itu,  menilai  pengaruh  langsung,  pengaruh  tidak  langsung  dan  pengaruh  total pengetahuan pengunjung  tentang  bencana,  kemampuan  rencana  darurat,  peringatan  dini  dan  mobilisasi  sumber  daya  terhadap kesiapsiagaan. Penelitian menggunakan desain survei analitik dengan pengambilan sampel secara Accidental sampling, sedangkan  analisis  data  menggunakan  statistik  deskriptif  dan  analisis  jalur.  Hasil  penelitian  menunjukkan  rata-rata kesiapsiagaan  pengunjung  sebesar  55%.  Mobilisasi  sumber  daya  sebagai  indikator  kesiapsiagaan  yang  memberikan pengaruh  total  paling  besar  yaitu  43,68%,  s edangkan  indikator  yang  memberikan  pengaruh  total  paling  kecil  yaitu peringatan dini 13,5%. Pengelola gedung perlu melengkapi sarana-prasarana keselamatan kebakaran agar kesiapsiagaan pengunjung meningkat.Kata  Kunci:  Kebakaran,  Kesiapsiagaan, Lippo Plaza,  Pengunjung 
Uji Laboratorium Efektivitas Biosurfaktan “U-Champ” dalam Bioremediasi Oil Spill Harry Budiharjo; Joko Pamungkas; Sri Rahayu Gusmawarni; Kevin Yudha Perwira
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2992

Abstract

Menurut penelitian tahun 2014 oleh Silva et al., tumpahan minyak bumi (Oil Spill) merupakan salah satu dampak lingkungan yang serius dari kegiatan industri migas (petroleum industries). Salah satu upaya dalam mengelola tumpahan minyak tersebut yaitu dengan menggunakan bioremediasi berupa biosurfaktan. Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah telah menjadi tambang minyak bumi tradisional sejak tahun 1893. Dari tambang inilah banyak terjadi tumpahan minyak proses produksi. Penelitian yang dilakukan yaitu pengujian keefektifan biosurfaktan pada tanah tercemar Cepu dalam penurunan TPH, pH, dan logam berat. Metode yang dilakukan dengan cara mengaduk tanah tercemar dengan larutan osmosis murni, biosurfaktan, dan katalisator. Berdasarkan dari hasil pengujian, terjadi penurunan TPH dari 13,49% menjadi 9,39% dan penurunan tingkat keasaman dari 9,21 (basa) menjadi 7,16 (netral). Beberapa logam berat pada tanah mengalami penurunan namun beberapa pula justru mengalami peningkatan, seperti Ba dari kadar 249,6 ppm menjadi 302,9 ppm dan Se dari kadar 1,5 ppm menjadi 2,6 ppm. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan variabel kontrol seperti sifat fisik tanah, sehingga dapat dilakukan pengujian yang lebih optimal untuk sampel tanah tersebut.
Analisis Degradasi Penutup Hutan Di Perkotaan Menggunakan Model Forest Canopy Density Studi Kasus : Kota Bandar Lampung Adam Irwansyah Fauzi; Agung Budi Harto; Dudung Muhally Hakim; Redho Surya Perdana
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.3057

Abstract

Salah satu faktor utama terjadinya perubahan iklim yang sedang berlangsung saat ini adalah akibat emisi yang ditimbulkan oleh degradasi hutan, yaitu mencapai sekitar 20% dari seluruh emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Di Indonesia, degradasi hutan salah satunya banyak terjadi di kawasan perkotaan, tak terkecuali di Kota Bandar Lampung. Mengingat peran hutan yang begitu vital, banyak bidang-bidang keilmuan yang diaplikasikan untuk mengamati fenomena degradasi hutan, tak terkecuali teknologi penginderaan jauh (inderaja). Salah satu metode pengolahan citra yang sering diaplikasikan untuk mengamati hutan adalah model Forest Canopy Density (FCD). FCD merupakan suatu model yang dikembangkan oleh Atsushi Rikimaru untuk keperluan analisis dan pemantauan perkembangan hutan secara kuantitatif. Dari hasil pengolahan data dan analisis, antara rentang tahun 2009 hingga tahun 2015, Kota Bandar Lampung mengalami degradasi hutan sebesar 1002,75 ha. Meskipun demikian, secara keseluruhan degradasi terjadi pada kawasan budidaya yaitu mencapai 92,03%, sedangkan kawasan lindung hanya terdegradasi sebesar 7,97%. Selain itu, terdapat beberapa wilayah teridentifikasi mengalami peningkatan persentase penutup hutan, diantaranya terdapat pada kawasan hutan, permukiman dan pesisir pantai.
Potensi Kandas Batuan Berdasarkan Metode Markland, dan Zona Rawan Longsor di Daerah Kaliwader, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Sari Bahagiarti Kusumayudha; Azwar Thamrin; Heru Sigit Purwanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2190

Abstract

Daerah penelitian secara administratif berada di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Secara geomorfologi, bentuk lahan daerah tersebut terdiri dari Perbukitan Struktural (S1), Lembah Homoklin (S2), Dataran Alluvial (F1), Tubuh Sungai (F2), dan Dataran Limpah Banjir (F3). Lito-stratigrafi daerah penelitian mulai dari batuan tertua, disusun oleh Satuan Breksi-vulkanik Kaligesing, Satuan Lava-andesit Kaligesing, kedua satuan berumur Oligosen Akhir hingga Miosen Awal, Satuan Batugamping-pasiran Sentolo berumur Miosen Tengah – Pliosen Awal (N14 – N19), dan Satuan endapan alluvial berumur recent. Di daerah penelitian juga dijumpai intrusi andesit berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal. Struktur geologi berupa kekar dan sesar secara umum mempunyai orientasi Timurlaut – Baratdaya termasuk reverse left slip fault, dan Baratlaut – Tenggara, merupakan right lateral slip fault. Dari hasil analisis kestabilan lereng terhadap enam lokasi lereng batu berdasarkan metode Markland, diketahui bahwa lereng Wadas berpotensi longsor tipe wedge failure dan planar slide, lereng Kaliwader 1 berpotensi longsor tipe wedge failure, lereng Kaliwader 2 berpotensi longsor tipe wedge failure, lereng Kaliwader 3 berpotensi longsor tipe wedge failure, lereng Kaliwader 4 tidak berpotensi longsor, dan lereng Ngargosari berpotensi terjadi longsoran tipe wedge failure dan tipe planar slide. Penanggulangan longsor dapat dilakukan dengan melakukan pelandaian lereng dan atau metode trap/terasering.
Penilaian Ekonomi Jasa Lingkungan Pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Malang Provinsi Jawa Timur Dian Hudawan Santoso; Farida Afriani Astuti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2899

Abstract

Keberadaan RTH di Kota Malang sebagai upaya untuk memenuhi standar RTH minimal pada UU no 26  Tahun 2007 dan amanah Perda RTRW Pasal 24 bahwa setiap kota minimal mampu menyediakan RTH sebesar 30% dari luas lahan yang terdiri dari 20% RTH untuk publik dan 10% terdiri dari RTH untuk privat. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi yang penting terkait penilaian ekonomi jasa lingkungan RTH di Kota Malang dan juga  dapat dijadikan referensi  pemerintah dan masyarakat  dalam pengelolaan RTH secara lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan RTH  di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan obyek yang diteliti sesuai dengan tujuan penelitian yang dimaksud. Pengumpulan data dilaksanakan dengan studi literatur, wawancara dan observasi. Penliaian ekonomi jasa lingkungan dilakukan dengan identifikasi nilai guna langsung dan nilai guna tak langsung terhadap RTH. Teknik analisis yang dipakai yaitu persamaan allometric, metode Harga Pasar, CVM, WTP dan Metode Harga Bayangan. Nilai Guna Langsung berupa nilai ekonomi simpanan karbon sebesar Rp 2.076.006.424,- Nilai Guna Tak Langsung adalah penjumlahan  nilai manfaat keberadaan dan nilai kesejukan. Nilai total manfaat keberadaan sebesar Rp 44.904.281.229,-. Sedangkan nilai manfaat kesejukan sebesar Rp  70.668.285.320,-. Sehingga jumlah Nilai Guna Tidak langsung sebesar Rp 115.572.566.500,- Nilai ekonomi total yang diperoleh adalah sebesar Rp 117.648.572.900,-/thn. Nilai manfaat terbesar dihasilkan oleh Nilai Kesejukan yaitu 60,07 % dan Nilai manfaat terkecil oleh nilai karbon di jalur hijau yaitu 0,17 %.

Page 1 of 1 | Total Record : 6