cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2021): Desember" : 7 Documents clear
Rancangan Saluran Terbuka Dan Kolam Pengendapan Pada Tambang Andesit CV. Anugerah Bumi Cilacap, Jawa Tengah Suyono Suyono; Nur Ali Amri; Tito Nur Kholis
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.6354

Abstract

Penyusunan skripsi dimulai dari perhitungan statistik data curah hujan Kabupaten Cilacap menggunakan distribusi Gumbell dan perhitungan intensitas curah hujan menggunakan rumus Mononobe. Perhitungan luas dan pembagian daerah tangkapan hujan selanjutnya dihitung berdasarkan peta topografi penambangan. Selanjutnya adalah penentuan nilai koefisien debit air limpasan dan menghitung debit air limpasan menggunakan rumus Rasional. Rumus Manning digunakan dalam perancangan saluran terbuka, gorong-gorong, dimensi dan waktu pengerukan kolam pengendapan. Berikut luas daerah tangkapan hujan berikut dengan debit air limpasannya: DTH I = 0,113 km2 dengan QDTH.I = 0,54 m3/detik. DTH II = 0,08 km2 dengan QDTH.II = 0,88 m3/detik Pembuatan saluran terbuka bertujuan untuk mengalirkan air hujan yang masuk ke area penambangan dan mengalirkan air limpasan agar tidak menggenangi jalan tambang. Terdapat dua (2) saluran terbuka dengan dimensi masing-masing: 1. Saluran Terbuka I: B = 1,10 m; L = 2,00 m; b = 1,90 m; h = 0,70 m; d = 0,80 m; a = 0,80 m; Panjang = 725 m; α = 60°. 2. Saluran Terbuka II: B = 1,20 m; L = 2,40 m; b = 2,20 m; h = 0,80 m; d = 1,00 m; a = 1,10m; Panjang = 437 m; α = 60°. Gorong - gorong yang dibutuhkan terbuat dari beton precast lingkaran dengan diameter G1 = 0,60 m dan G2 = 0,70 m. Kolam pengendapan terdiri dari tiga (3) kompartemen dengan luas masing-masing 511 m2 dan volume total 7.890 m3. Pembersihan (pengerukan) endapan di kolam pengendapan dilakukan setiap 100 hari sekali.
KESIAPSIAGAAN PENGGUNA PASAR TRADISIONAL TERHADAP ANCAMAN BENCANA GEMPA BUMI DAN KEBAKARAN DI PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA Nia Karuniasih Yulianti Basri; Helmy Murwanto; Andi Sungkowo; Bambang Prastistho; Puji Lestari
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.4109

Abstract

ogyakarta adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki risiko tinggi potensi gempa bumi khususnya gempa bumi tektonik. Catatan sejarah kejadian gempa bumi di Yogyakarta sering terjadi dengan skala 5,9 bahkan lebih dari 7,0 SR, diantaranya gempa bumi Yogyakarta-Jawa Tengah 2006 mengakibatkan sekitar 5.716 korban meninggal dengan kerugian 3.134 juta, terdapat 30 pasar tradisional yang rusak berat akibat gempa di Yogyakarta dan Klaten, salah satunya pasar Beringharjo. Pasar Beringharjo dikenal sebagai destinasi wisata utama di kawasan Malioboro Yogyakarta yang tidak lepas dari ancaman bencana gempa bumi serta dampak sekundernya yaitu kebakaran, sehingga diperlukan upaya penanggulangan bencana melalui upaya kesiapsiagaan dari pengguna pasar agar kerugian dapat diminimalisir. Tujuan penelitian untuk mengetahui kesiapsiagaan pengguna pasar terhadap ancaman bencana gempa bumi dan kebakaran yang digambarkan melalui pengetahuan, sikap, sistem peringatan dini, rencana tanggap darurat, dan mobilisasi sumber daya serta menilai dan mendiskripsikan sarana-prasarana yang menunjang keselamatan pengguna pasar. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner diadopsi dari LIPI-UNESCO/ISDR tahun 2006, lembar obsevasi dan lembar pertanyaan merujuk dari Peraturan Pd – T – 11 – 2005 – C, Kepmen Pu No 11/Ktsp/2000 dan Permen Pu No 29/Prt/2006. Hasil studi menunjukan kesiapsiagaan pengguna pasar berada pada kategori siap sebesar 54%, sangat siap sebesar 22%, hampir siap sebesar 17 %, kurang siap sebesar 6 %, dan tidak siap sebesar 1 %.  Nilai sarana-prasarana masuk dalam keandalan cukup dengan skor 80. Kesiapsiagaaan pengguna pasar masuk dalam kategori siap dan didukung oleh kecukupan sarana – prasarana yang menunjang keselamatan pengguna pasar.       Kata kunci : Kesiapsiagaan, Gempa bumi, Kebakaran, Pengguna Pasar Beringharjo
Covid-19 and Coal Industry in Indonesia: A Preliminary Analysis Shofa Rijalul Haq; Ratna Mustika Dewi; Lidana Erfiandri; Puji Handayani Kasih; Aldin Ardian
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.6787

Abstract

Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic dramatically impacted the energy sector. About 4.5% of global primary energy consumption dropped in 2020, where coal demand decreased by 220 million tons of coal equivalent. The drop was driven by lower electricity demand due to policies against Covid-19 (i.e., travel restriction, lockdown, and new standard). In particular, the COVID-19 crisis has already created profound uncertainties for the Indonesian coal mining industry as one of the world's largest coal producers and exporters. Coal is the primary energy source for Indonesian electricity, contributing to the national revenues. A debate about action to take, whether to focus on dealing with Covid-19 health or maintaining economic growth, is unavoidable. With the number of cases continuing to rise, we set out to investigate the impact of COVID-19 on Indonesia's coal mining industry. Rapid desk assessment and descriptive statistical approach were used in this study by evaluating secondary data during the pandemic, comparing with previous years before the COVID-19 pandemic. The results revealed a tangible transformation in coal demand, production, and price. Despite domestic coal consumption for power generation decreased, the coal price increased in mid of 2021 due to rising coal demand in China.
Claystone, Zeolit, dan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sebagai Komposit Untuk Menyerap Logam Fe dan Mn dari Air Asam Tambang Batubara mycelia paradise; edy nursanto; . nurkhamim
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.4672

Abstract

Penelitian ini mempelajari tentang pemanfaatan claystone yang berasal dari material overburden batubara, zeolit, dan arang aktif tempurung kelapa untuk menyerap logam Fe dan Mn dalam sampel air asam tambang batubara. Adsorben dikarakterisasi menggunakan XRD, BET, dan SEM. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa jenis mineral dalam claystone adalah kaolinit, zeolit:mordenit, dan arang aktif tempurung kelapa:cristobalite. Komposit dibuat dengan mencampurkan ketiga adsorben dengan 3 perbandingan (Claystone[C]:Zeolit[Z]:Arang aktif [A]) = 50:25:25; 25:25:50; dan 25:50:25. Berdasarkan hasil uji luas permukaan dengan metode BET, komposit dengan rasio 25:25:50 memiliki luas permukaan terbesar, yaitu 62,44 m2/g. Hasil karakterisasi SEM-EDX menunjukkan bahwa komposit memiliki morfologi yang berpori, dan memiliki situs aktif seperti Si dan Al. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch menggunakan alat hot plate stirer pada variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Uji adsorpsi menunjukkan bahwa komposit berhasil menaikkan pH AAT dari 2,6 menjadi 7,4, menurunkan konsentrasi Fe dari 13,006 mg/l ke 0,0456 mg/l (efektivitas 99,65%) dan konsentrasi Mn dari 30,59 mg/l ke 16,76 mg/l (efektivitas 45,01%). Kapasitas adsorpsi komposit adalah 0,642 mg/g untuk Fe dan 0,690 mg/g untuk Mn. Kata kunci: adsorpsi, efektivitas, kapasitas, komposit
Kelayakan Geo-ekowisata Gua berdasarkan Cave Rock Mass Rating (CRMR) di Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Sari Bahagiarti Kusumayudha; Bambang Prastistho; Muhammad Faizal Zakaria; Istiana Rahatmawati; Tuti Setyaningrum
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.4742

Abstract

Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berada di kawasan geopark karst Gunungsewu. Daerah tersebut secara geologis terdiri dari batugamping terumbu dan batugamping berlapis, karakteristik hidrologi ditandai adanya sistem pengeringan bawah permukaan. Sejak kawasan Gunungsewu ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark pada 2015, sektor pariwisata di daerah ini berkembang pesat. Kapanewon Tanjungsaripun berbenah mengembangkan potensi alamnya untuk pariwisatanya. Terdapat 5 (lima) lokasi berpotensi dikembangkan sebagai wisata gua karst dengan konsep geo-ekowisata, yaitu Gua Bentar, Gua Cabe, Gua Grengseng, Gua Pakubon dan Gua Tritis, yang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dari aspek eksokarst, endokarst, serta legenda. Pengembangan situs-situs gua tersebut diharapkan mampu meningkatkan keekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu dilakukan kajian berupa penerapan Cave Rock Mass Rating (CRMR) guna menentukan kelayakan gua dari aspek geoteknik terhadap risiko runtuh, bila dikembangkan sebagai destinasi geo eko-wisata. Hasilnya menunjukkan bahwa Gua Grengseng (nilai 47) memiliki risiko runtuh paling besar dibandingkan dengan Gua Bentar (nilai 69), Gua Cabe (nilai 80), Gua, Pakubon (nilai 81), dan Gua Tritis (nilai 79).
Analisis Kestabilan Lereng Highwall Berdasarkan Tingkat Kejenuhan Dengan Metode Probabilitas Pada Tambang Batubara PT. X Kalimantan Timur Yudho Dwi Galih Cahyono
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.5402

Abstract

The existence of water on the slope will cause serious technical problems, especially in the stability of mine slope. Because of this reason, it is necessary to analyze the stability of slope in order to keep the slope in stable condition. The slope is analyzed under unsaturated and saturated conditions by calculating the value of safety factor and the probability of sliding. Rock samples were tested for physical and mechanical characteristic as input data for slope analysis on slide 6.0 program. The results of the analysis show that the FK value of unsaturated slope with a height of 120 meters and an angle of 30 degrees is 1.7. While the saturated slope with the same geometry has FK value of 0.961. Then the geometry of saturated slope is changed to 120 meters with an angle of 25 degrees and it’s got FK value of 1.6. While the probability of landslides for unsaturated slope is 2.3% and saturated slope is 3.0%. There is a significant difference related to the effect of water on the barrels, namely the difference in FK value of 0.846 and PK value of 9.2%. This difference occurs because the existence of water has increased the density of rock and decreased the value of cohesion so that the value of the driving force on the slope becomes larger and causes a high potential for landslides.
Pemodelan Airtanah Menggunakan Metode Beda Hingga pada Pra Penambangan Batubara di Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan Aisyah Salma; Tedy Agung Cahyadi; Kresno Kresno; Hartono Hartono; Bagus Wiyono; Dwi Januar Ariyanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.5582

Abstract

Airtanah merupakan air yang tersimpan dan mengalir di bawah tanah. Keberadaan airtanah sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Pada kondisi tertentu, airtanah dapat mengganggu dan memberikan dampak negatif. Kegiatan penambangan terutama metode open pit dilakukan penggalian dengan menurunkan elevasi tanah. Penggalian dapat menyebabkan terpotongnya akuifer sehingga airtanah masuk ke tambang dan menyebabkan terganggunya kegiatan penambangan. Maka dari itu, pemodelan airtanah dilakukan untuk melihat pola aliran airtanah pada daerah penelitian. Pemodelan dilakukan dengan mengumpulkan data geologi, hidrologi, dan hidrogeologi daerah penelitian. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui sistem airtanah berupa model konseptual yang dapat menggambarkan daerah penelitian, hasil kalibrasi, hasil analisis sensitivitas, dan pola aliran airtanah pada daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 5 lapisan pembawa airtanah yaitu 2 akuifer dan 3 akuitard. Akuifer didominasi oleh batupasir dan akuitard didominasi batubara dan batulanau. Model dikalibrasi dengan kondisi steady state dengan hasil kalibrasi yaitu nilai RMS 2,865 m, nilai NRMS 11,869%, nilai standard error the estimate 0,758 m, dan nilai koefisien korelasi 0,922. Hasil analisis sensitivitas menunjukan jika model sensitif dengan penambahan nilai recharge dan sensitif dengan penambahan nilai konduktivitas hidraulik pada akuitard 1 yang didominasi batulanau. Arah aliran airtanah menunjukan air mengalir ke segala arah menuju elevasi terendah dikarenakan daerah penelitian berupa perbukitan. Kata Kunci: airtanah; metode beda hingga; pemodelan airtanah

Page 1 of 1 | Total Record : 7