cover
Contact Name
Budhi Dharma
Contact Email
editor.kessos@gmail.com
Phone
+6221-786 3426
Journal Mail Official
jurnal.kessos@ui.ac.id
Editorial Address
Pusat Kajian Kesejahteraan Sosial, Ruang C.L Rudolf Gedung Nusantara 2 Lantai 2, FISIP Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 1412842X     EISSN : 26569604     DOI : 10.7454
Core Subject : Social,
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial adalah wahana pengembangan kajian bidang kesejahteraan sosial dalam kerangka ilmiah akademik serta dalam kerangka pragmatis terapan. Jurnal ilmu Kesejahteraan Sosial menerima naskah tulisan yang berisikan hasil penelitian dan studi konseptual. Hasil penelitian berupa analisis mengenai berbagai perkembangan empirik berdasarkan teori serta konsep dalam ranah kajian kesejahteraan sosial. Studi konseptual berupa studi mendalam mengenai perkembangan empirik dan teori maupun konsep dalam ranah kajian ilmu kesejahteraan sosial. Adapun teori dan konsep yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu berbasis tematik maupun berbasis intervensi.
Articles 88 Documents
PRAKTIK CERDAS PELAKSANAAN KEGIATAN PEMASARAN BERSAMA STUDI KASUS KELOMPOK TANI PERMODELAN LOCAL VALUE CHAIN DEVELOPMENT DI KABUPATEN FLORES TIMUR Lucia Resti Wijayanti; Sofyan Cholid
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2017): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.438 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v18i1.99

Abstract

This research focuses on identifying best practice elements of the practice of LVCD (Local Value Chain Development) modelling initiated by AB organization at Duntana and Tenawahang villages, which located in rural area. LVCD modeling through collective marketing aimed to address rural farmers issue by creating an access to market. Type of this research is descriptive, using qualitative approach supported by quantitative data. The result shows that the best practice elements are in LVCD’s phase and on implementing of collective marketing by farmer groups. Although challenges occur in the implementing phase, the groups survive and continue running. Best practices elements can support the sustainability of collective marketing in implementing LVCD modeling.
PEMASARAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAGI IBU HAMIL (STUDI DESKRIPTIF PADA PELAKSANAAN PROGRAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU KELURAHAN RAWA BUAYA, JAKARTA BARAT) Amalia Reza Intani; Getar Hati
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 2 (2015): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.685 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v16i2.74

Abstract

This study aims to explain the social marketing of Mother Support Group Program in Rawa Buaya as the way to improve breast feeding practice for pregnant mothers and to describe the obstacle of the program. The qualitative data were collected by conducting in-depth interview and direct observation. Based on the result of this study, social marketing of Mother Support Group Program has done various social marketing steps and it is one of the way to achieve the change of pregnant mother’s behavior in order to implement breast feeding practice for the further life. This social marketing is implemented with education and participation for community development.
MODEL KEMITRAAN DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO PEDESAAN Faizal Ahmad; Ety Rahayu
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.348 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v19i2.171

Abstract

Terjadi perubahan minat dan penekanan kebijakan terhadap pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan melihat kontribusi mereka terhadap ekonomi. Literatur belakangan sudah cukup banyak mengeksplorasi beragam strategi yang dilakukan untuk memberdayakan UMKM. Penelitian ini menawarkan sudut pandang yang berbeda dengan lebih memberikan penekanan pada aspek pemberdayaan kepada mitra usaha mikro pedesaan oleh kelompok mahasiswa. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif melalui wawancara mendalam kepada informan terkait pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu agen perubahan mahasiswa dan mitra usaha mikro pedesaan. Beberapa temuan penting yang muncul menggambarkan beberapa strategi dalam pemberdayaan UMKM bisa muncul dalam model kemitraan dan orang tua asuh dengan pendampingan yang intensif dari kelompok mahasiswa kepada mitra usaha. Beberapa strategi efektif yang ditemukan adalah Membangun relasi (engagement) dan kepercayaan (trust), intervensi direktif dan nondirektif, mengandalkan kekuatan mitra usaha (strenght perspective), model motivasi pencapaian (achievement motivation model) dan metode experiential learning. Kesimpulannya adalah bahwa dengan model kemitraan dan orang tua asuh mendorong adanya praktik bersama yang dapat meningkatkan kapasitas kewirausahaan dalam mengembangkan usaha mikro pedesaan baik bagi mahasiswa maupun pengusaha mikro. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu adanya pembekalan yang seimbang antara kelompok mahasiswa dan mitra usaha sebelum memulai pendampingan. Dan perlunya pembekalan mengenai pemberdayaan kepada mahasiswa terkait pengetahuan, keterampilan dan nilai.
PEMAHAMAN SITUASI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ORANG DEWASA Arif Wibowo
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.521 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v19i2.177

Abstract

Berdasarkan data pada Sistem Database Pemasyarakatan, data bulan Nopember 2013, jumlah anak yang berstatus tahanan atau narapidana adalah sebesar 5730 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 2233 anak berstatus tahanan (dengan rincian 2168 berstatus sebagai tahanan anak pria dan sisanya adalah tahanan anak perempuan) dan 3497 naparipada anak (dengan rincian 3428 orang narapidana anak pria dan sisanya adalah narapidana anak perempuan). Pertambahan kasus anak yang berkonflik dengan hukum tidak diimbangin dengan pertambahan jumlah lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan khusus anak. Jumlah Lembaga pemasyarakatan anak yang tersedia di Indonesia yang hanya 17 unit dari 33 propinsi. Dari 17 Lembaga pemasyarakatan anak di Indonesia hanya 8 unit lembaga pemasyarakatan anak yang berfungsi khusus untuk menangani anak atau yang isinya murni anak. Sedangkan 9 lembaga pemasyarakatan lainnya yang seharusnya khusus anak, juga difungsikan untuk menampung tahananan atau narapidana dewasa. Dari total 33 propinsi di Indonesia, terdapat 16 provinsi yang tidak memiliki Lapas khusus anak. Sehingga, anak-anak yang berhadapan dengan hukum akan ditempatkan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan dewasa. Melihat situasi ini perlu ada perhatian dari semua pihak (khususnya Pemerintah dan Masyarakat) dalam menangani situasi ini. Kata kunci: Anak Berhadapan dengan Hukum, Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Lembaga Pemasyarakatan, Perlindungan Anak, Hak AnakBased on data of the Prison Database System, on November 2013, the number of prisoners is 5730, with detail of 2233 were detained (with details of 2168 as boys and the rest were girls) and 3497 child delinquent (with details of 3428 boys and girls). The increase in cases of child delinquent is not balanced with the increase in the number of prisons and special detention for children. The number of special detention for Children in Indonesia is only 17 units out of 33 provinces. From 17 special detention for Children in Indonesia, there are only 8 units of special detention for Children that function specifically to handle children or the contents for children. While the other 9 correctional institutions that should be special for children, also functioned to accommodate adult prisoners. From total 33 provinces in Indonesia, there are 16 provinces that do not have a special prison for children. Thus, children facing the law will be placed in prisons and adult prisons. Seeing this situation needs attention from all parties (especially Government and Society) in handling this situation. Keyword: Child Delinquent, Special Detention For Children, Child Protection, Rights Of Children
EVALUASI MANFAAT PENGGUNAAN APLIKASI E-MOBILE POSYANDU TERHADAP KADER POSYANDU DALAM PROYEK POS PINTAR SEBAGAI PROGRAM CSR THE HONGKONG AND SHANGHAI BANK COORPORATION (HSBC) DI POSYANDU PEPAYA, RW 16,KECAMATAN CILINCING, JAKARTA UTARA EVALUATION OF THE BENEFITS OF THE MOBILE-POSYANDU APPLICATION FOR POSYANDU CADRES THROUGH ‘POS PINTAR’ PROJECT AS A CSR PROGRAM OF THE HONGKONG AND SHANGHAI BANK COORPORATION (HSBC), STUDIES AT POSYANDU PEPAYA, RW16, CILINCING SUB-DISTRIC, NORTH JAKARTA Jessica - Nathalia; Indra Lestari Fawzi
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.127 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v19i2.168

Abstract

 Abstrak Peran kader sangat penting dalam peningkatan pelayanan posyandu, sehingga diperlukan penguatan peran kader sebagai pemberi informasi kesehatan dan mendorong agar para ibu dengan balita datang ke posyandu. Melalui program CSR HSBC yang bernama Proyek Pos Pintar, para kader dikapasitasi melalui pelatihan penggunaan aplikasi mobile-Posyandu sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada ibu-ibu yang mempunyai anak balita yang menjadi konsumen Posyandu.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian evaluasi sumatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader posyandu yang menggunakan aplikasi mobile-Posyandu menjadi lebih terbantu saat melakukan monitoring terhadap tumbuh kembang anak. Kader posyandu dapat memasukkan data hasil monitoring ke dalam aplikasi dengan lebih cepat dibandingkan dengan pencatatan secara manual. Aplikasi ini juga membantu kader dalam memberikan konseling kepada ibu dan balita. Para ibu juga menjadi lebih mudah memahami konseling yang diberikan oleh para kader posyandu yang menggunakan aplikasi mobile-Posyandu. Mereka menjadi lebih paham bagaimana memberikan makanan tambahan yang tepat kepada balitanya. Namun demikian, perlu dilakukan beberapa perbaikan seperti advokasi kepada pemerintah lokal, manajemen staf, serta mengatasi gangguan teknis yang kerap kali muncul dalam aplikasi mobile-Posyandu. Kata kunci: evaluasi program, program CSR, mobile posyandu, kader posyandu Abstract The role of cadres is very important in improving posyandu services, therefore we need to strengthen the role of cadre as a source of health information and to encourage mothers with children under five years old to come to the posyandu. Through one of HSBC CSR programs called Pos Pintar Project, cadres are capacitated through the training of mobile-Posyandu applications so that they can provide better services to mothers with children under five years old who come to the posyandu. This study uses a qualitative approach with a type of summative evaluation research. The result shows that posyandu cadres who use mobile-Posyandu applications are more helpful when monitoring the child's growth and development. The result of the monitoring submitted into the application which faster than the manual method. This application also supports cadres in providing counseling for mothers with children under five years old. It helps mothers to understand the counseling given by the cadres easier, so that they practice how to give appropriate feeding to their children. Given this situation, the capacity improvement for posyandu cadre through CSR program needs to be scaled up. However, improvement needs to made is some areas such as advocacy to the local government, staff management, as well as resolve technical issues that often appears in the mobile-Posyandu application. Keywords: program evaluation, CSR program, mobile posyandu, posyandu cadres
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PT NESTLE INDONESIA MELALUI KELOMPOK SAPI PERAH Budi Luhur ATIEK DIFA MUFIDAH; Isbandi Rukminto Adi
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.862 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v19i2.169

Abstract

Kemiskinan sebagai salah satu masalah kesejahteraan sosial yang sejak dulu hingga kini masih menjadi agenda utama pembangunan dunia. Bentuk kemiskinan yang mendasar adalah perampasan kesejahteraan. Kemiskinan sering dialami oleh negara berkembang (developing countries) dan hingga kini masih berpusat di wilayah pedesaan seperti yang dialami Indonesia. Oleh karena itu PT Nestle selaku bagian dari sektor privat yang memiliki kewajiban untuk mendukung dan membantu memecahkan permasalahan terkait kemiskinan yang dialami oleh negara. Wujud dari upaya tersebut adalah dengan mendukung dan melakukan pemberdayaanmasyarakat melalui Kelompok Sapi Perah Budi Luhur yang dianggap satu-satunya strategi untuk mengurangi kemiskinan. Mengapa harus sapi perah? karena semakin meningkatnya kebutuhan susu yang dibutuhkan manusia dalam rangka human investment. Kelompok Budi Luhur adalah salah satu kelompok peternak sapiperah yang berhasil di wilayah Jawa Timur. Keberhasilan yang dicapai tentu tidak lain juga berkat bantuan dan peran dari PT Nestle yang berpartisipasiaktif mendukung kegiatan pemberdayaan yang mereka lakukan. Oleh karena itu menarik dilihat lebih dalam mengenai bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT Nestle melalui Kelompok Sapi Perah Budi Luhur.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif agar hasil yang didapat lebih dalam dan tajam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa pemberdayaan yang dilakukan PT Nestle selama ini menghasilkan dampak yang positif khususnya bagi para peternak sapi perah dan dalam rangka mengurangi kemiskinan dan pengangguran diwilayah pedesaan. Namun, bentuk program pemberdayaan yang diberikannya selama ini masih sebatas pemberian bantuan berupa subsidi peralatan untuk mendukung kegiatan bisnis persusuan
PERAN PENDAMPING DALAM INTERVENSI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) (Studi Deskriptif Pada Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Pelangi Di Klinik Vicity RSUD Balung, Kabupaten Jember) Belgis Hayyinatun Nufus; Eka Wahyu Susanti; Pairan Pairan
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.7 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v19i2.170

Abstract

ABSTRAKOrang dengan HIV/AIDS (Odha) merupakan salah satu penyandang masalah sosial yang mengalami permasalahan di berbagai dimensi, terlebih pada dimensi sosial seperti terkucilkan dari lingkungan sosial, tidak memiliki dukungan sosial, kesulitan menjalin relasi dengan lingkungan sosial, sehingga menjadiintrovertdan tidak percaya diri dengan status dirinya sebagai Odha. Untuk membantu Odha mengatasi masalah pada dimensi sosialnya, di Kabupaten Jember terdapat Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Pelangi yang melakukan intervensi baik dengan pendekatan individu maupun kelompok. Dalam melakukan intervensi, terdapat pendamping yang diantaranya adalah mantan Odha dan bukan mantan Odha. Peran pendamping KDS sangat mendukung dalam membantu Odha untuk mengatasi masalah sosial yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai peran pendamping KDS dalam setiap tahapan intervensi pada Odha di Klinik Vicity RSUD Balung Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan tipe deskriptif, dan teknik penentuan informan dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai peran yang dilakukan oleh pendamping KDS pelangi dalam setiap tahapan intervensi pada Odha terutama pada dimensi sosialnya. Dengan memaksimalkan peran-peran tersebut, pendamping KDS Pelangi berhasil melakukan intervensi dengan baik pada setiap tahapannya.   KEYWORDS: Peran Pendamping Odha, Intervensi Odha, Proses Pemulihan OdhaABSTRACTPeople living HIV / AIDS have social problems in various dimensions, especially in the social dimension such as being excluded from the social environment, lacking social support, difficulties in establishing relationships with the social environment, and being not confident with status himself as a person with HIV. To help people with HIV overcome problems in their social dimensions, in Jember Regency there is a Peer Support Group (PSG) of Rainbow which intervenes both with individual and group approaches. In carrying out the intervention, there were facilitators who included former People living HIV and not. The role of the peer support group is very supportive in helping people living HIV to overcome the social problems they face. This study was conducted to determine the various roles of PSG of Rainbow in each stage of intervention in people living HIV at the Vicity Clinic in Balung Hospital, Jember Regency. This study uses qualitative research, with descriptive types, and informant determination techniques with purposive sampling. The results of the study indicate that there are various roles carried out by the companion of the rainbow peer support group at each stage of intervention in peopleliving HIV, especially in the social dimension. By maximizing these roles, the PSGbofrainbow assistant managed to intervene well at each stage.KEYWORDS: Role of Companion of People Living HIV, Intervention of People Living HIV, Process of Recovery of People Living HIV
JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL Oktober 2014 editor kessos
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 14, No 2 (2014): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2062.754 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v14i2.234

Abstract

Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial adalah wahana pengembangan kajian bidang kesejahteraan sosial da-lam kerangka ilmiah akademik serta dalam kerangka pragmatis terapan. Wahana ini terwujud melalui publikasi naskah-naskah ilmiah yang terkait dengan ilmu dan praktik kesejahteraan sosial. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial terbit secara berkala 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober.Untuk dapat dimuat dalam Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, sebuah naskah harus memenuhi krite-ria dasar, yaitu harus berkaitan dengan tema atau isu kesejahteraan sosial yang faktual serta harus me-menuhi kaidah penulisan ilmiah seperti segala hal yang terkait dengan identifikasi dan analisis masalah sosial beserta intervensi sosialnya. Pendekatan untuk intervensi sosial yang dimaksud mencakup pada tingkat mikro, mezzo dan makro. Selain tema-tema ilmu dan praktik, naskah-naskah yang dapat dimu-at, mencakup pula isu-isu wacana pengembangan metodologi dan kurikulum pendidikan kesejahteraan sosial di Indonesia.
STRATEGI-STRATEGI PENGGALANGAN DANA PADA ORGANISASI KEMANUSIAAN BERBASIS AGAMA (Studi Deskriptif Penggalangan Dana di Dompet Dhuafa) Herlin Rahma Fauzia
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 14, No 1 (2014): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.492 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v14i1.227

Abstract

Penelitian ini membahas strategi-strategi penggalangan dana yang dilakukan oleh Yayasan Dompet Dhuafa serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Dompet Dhuafa memiliki strategi penggalangan dana berupa pertama, penggalangan dana retail termasuk diantaranya adalah counter, Gerakan Donasi, Jemput Zakat dan direct mail. Kedua, penggalangan dana dengan kemitraan yaitu menjalin kerjasama dengan perusahaan, lembaga lain serta tokoh masyarakat dan artis. Ketiga, kampanye dengan berbagai macam media komunikasi baik cetak maupun elektronik. Keempat, layanan personal. Penggalangan dana yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa didukung oleh kredibilitas organisasi, sumberdaya manusia yang loyal dan berjiwa kedermawanan sosial, kualitas program, komunikasi yang baik dnegan donatur dan media kampanye yang menarik. Sedangkan hambatannya adalah kesulitan menemukan gagasasan tema, terbatasnya biaya sosialisasi, kurangnya kemauan masyarakat untuk berdonasi, kesulitan mencari karyawan yang berdedikasi tinggi dan kebijakan pemerintah.This study discuses about strategies of fundraising conducted by Yayasan Dompet Dhuafa with the supports and obstacles. This study used qualitative method and descriptive approach. The result of study show that Dompet Dhuafa have some strategies of fundraising. First, retail fundraising includes counter, Gerakan Donasi, Jemput Zakat and direct mail. Second is partnership with companies, another institutions and public figure. Third is champagne with communication media. Forth is personal services. The fundraising activities are supported by organization credibility, loyal and generous workers, best quality of programs and good relationship with donor. Whereas, the obstacles are getting some difficulties to find ideas, limited cost for socialization, less of motivation from people to donate, organization stagnation and the rules.
KONTRIBUSI PENGASUH DI PANTI ASUHAN MUSLIMIN DALAM PEMENUHAN DIMENSI EMOSIONAL WARMTH BERDASARKAN KERANGKA PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK Fatiyah Rahmadiana; Dwi Amalia Chandra
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 20, No 1 (2019): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.092 KB) | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v20i1.200

Abstract

This study aims to provide an overview of the caregiver's contribution in fulfilling child welfare in orphanages as a substitute for parents who are needed to fulfill children's development needs. This study uses the UNICEF Child Welfare and Protection Framework, namely Parenting Capacity and limits the discussion on one of the indicators, namely Emotional Warmth. This study uses a qualitative approach with a type of descriptive research. Data collection methods used are literature studies, observations and in-depth interviews. The results of this study illustrate the efforts of caregivers in fulfilling emotional warmth by showing their affection first getting closer to foster children by inviting children to talk about their daily lives, hugging children in response to hugs given by children first, listen when the children tell what they are feeling, show sensitivity to the child's condition such as when the child is alone or crying, teach independence by involving children in daily activities in the orphanage which are the duty of foster children. With the fulfillment of the emotional warmth of caregivers showing one of the parenting capacities that contribute to the welfare of foster children in the orphanage. Some of the things that support the process of fulfilling emotional warmth at the institution are, the caregiver's understanding of his work and the provisions of institutions that support caregivers to carry out their roles optimally. Several inhibiting factors were found, namely, caregivers who had other responsibilities outside the institution so that they could not always carry out their roles as caregivers in the institution, there were differences of opinion between caregivers regarding the care process, and there were no written regulations requiring caregivers to accompany children's daily lives The conclusion of this study is that caregivers strive to fulfill emotional warmth in the care process at the institution, by not only paying attention to the physical needs of the child but also paying attention to the emotional needs of the child.Penelitian ini bertujuan menggambarkan kontribusi pengasuh di Panti Asuhan Muslimin dalam hal pemenuhan dimensi emotional warmth yang merupakan salah satu kapasitas pengasuh dalam mencapai kesejahteraan anak-anak. Penelitian ini menggunakan kerangka Kesejahteraan dan Perlindungan Anak UNICEF yaitu sistem Parenting Capacity dan membatasi pembahasan pada salah satu indikatornya yaitu emosional warmth (kehangatan emosional). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menggambarkan upaya pengasuh dalam memenuhi emotional warmth, antara lain menunjukkan rasa sayangnya dengan terlebih dahulu mendekatkan diri pada anak-anak asuh, misalnya dengan cara mengajak anak berbincang-bincang terkait keseharian mereka, menanggapi ekspresi afeksi anak-anak, mendengarkan ketika anak-anak menceritakan perasaannya, menunjukkan kepekaan pada kondisi emosi anak seperti ketika anak menyendiri atau menangis, membentuk kemandirian dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan sehari-hari di dalam panti. Berdasarkan upaya pemenuhan emosional warmth tersebut, pengasuh memenuhi kapasitas dirinya sebagai pengasuh yang akan mendukung dalam mencapai kesejahteraan anak di panti. Beberapa hal yang mendukung proses pemenuhan emotional warmth di panti yaitu, pemahaman pengasuh terhadap pekerjaannya dan ketentuan lembaga yang mendukung pengasuh menjalankan perannya secaramaksimal. Ditemukan juga beberapa faktor penghambat seperti, pengasuh yang memiliki tanggung jawab lain di luar panti sehingga tidak selalu dapat melaksanakan perannya sebagai pengasuh di dalam panti, terdapat perbedaan pendapat antara pengasuh terkait proses pengasuhan, dan belum ada peraturan tertulis yang mewajibkan pengasuh untuk mendampingi keseharian anak-anak. Kesimpulan dari penelitian ini, pengasuh berupaya memenuhi emotional warmth dalam proses pengasuhan di panti, dengan tidak hanya memperhatikan kebutuhan fisik anak-anak saja tetapi juga memperhatikan kebutuhan emosional anak