cover
Contact Name
Leo Rulino
Contact Email
Leo Rulino
Phone
-
Journal Mail Official
leorulino@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA
ISSN : 2442501X     EISSN : 25412892     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018" : 8 Documents clear
KAJIAN TENTANG PROSES MAGANG ( INTERNSHIP ) PERAWAT DI RS X JAKARTA Serri Hutahaean
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.874 KB)

Abstract

Abstrak Kajian ini meninjau bagaimana proses magang perawat di Rumah Sakit X. Metode yang dilakukan adalah dengan wawancara dan observasi yang akan diubah menjadi narasi. Hasil yang didapat diketahui proses magang dilakukan selama enam bulan dan tiga hari orientasi serta dilakukan untuk semua perawat baru baik yang masih baru lulus maupun yang sudah pengalaman. Sementara menurut tinjauan literature disebutkan bahwa proses magang dilakukan selama satu tahun dan hanya dilakukan pada perawat yang baru lulus pendidikan. Rekomendasi yang diharapkan untuk proses magang perawat menjadi satu tahun dan hanya untuk perawat yang baru saja lulus serta perlu dilakukan pengkajian dan bimbingan terkait kebutuhan belajar perawat sebelum proses magang dan saat rotasi ruangan. Kata kunci: proses, magang, perawat.
PENGEMBANGAN FUNGSI DAN PERAN KEPALA RUANGAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT X Serri Hutahaean
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.076 KB)

Abstract

Abstrak Kepala ruangan seharusnya berkontribusi dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di ruang rawat, tetapi kenyataannya masih belum melakukan fungsi dan perannya dalam PPI. Artikel ini bertujuan menguraikan fungsi dan peran karu dalam PPI di RS X Jakarta. Metoda yang digunakan adalah studi kasus dan studi literatur. Responden terdiri dari satu kepala bidang keperawatan, 4 kepala ruangan, dan 20 perawat pelaksana. Hasil pengkajian dan analisis SWOT diketahui fungsi dan peran karu kurang dibutuhkan dalam pelaksanaan PPI. Karu kurang melibatkan diri dan menganggap kurang berpengaruh dalam pelaksanaan PPI. Hasil studi literatur menunjukkan peran perawat sebagai staf karu di ruang rawat yang melakukan asuhan keperawatan kepada pasien sangat berpeluang meningkatkan keberhasilan pengendalian infeksi. Belum terdapat referensi yang menjelaskan secara langsung fungsi dan peran karu dalam PPI. Rekomendasi untuk pihak manajer keperawatan RS agar meningkatkan fungsi karu sebagai manajer terdepan di ruang rawat melalui dukungan kebijakan dan fasilitas yang mendukung upaya tersebut. Kata kunci: fungsi dan peran, kepala ruangan, pelaksanaan PPI
PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI MELALUI PENGUATAN PERAN DAN FUNGSI KEPALA RUANG DI RUMAH SAKIT Serri Hutahaean
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.326 KB)

Abstract

Abstrak Kepala ruang berkontribusi dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di ruang rawat, tetapi kenyataannya masih belum melakukan peran dan fungsinya dalam PPI. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh penguatan peran dan fungsi kepala ruang (karu) terhadap pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit (RS). Metoda yang digunakan adalah dengan desain kuasi eksperimen. Responden terdiri dari 5 kepala ruang, dan 34 perawat pelaksana dari kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan penguatan peran dan fungsi karu terhadap kepatuhan pelaksanaan PPI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol ( p 0,03; α 0,05). Penguatan peran dan fungsi karu diharapkan mendapatkan dukungan dari manajemen keperawatan, kepala ruang dan pelaksana pelayanan untuk meningkatkan kepatuhan perawat terhadap pelaksanaan PPI sebagai dasar meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS. Kata kunci: kepala ruang, pelaksanaan PPI, penguatan peran dan fungsi
PEMILIHAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN DI DESA PANANCANGAN KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN TAHUN 2017 Nurul Husnul; Wati Sufiawati
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.045 KB)

Abstract

Abstrak Latar belakang: Kematian ibu di kabupaten Lebak tahun 2016 sebanyak 38 kasus dari 21.292 kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya adalah pertolongan persalinan oleh dukun paraji (bukan Nakes). Cakupan persalinan Nakes di Puskesmas Cibadak tahun 2016 hanya mencapai (71,6 %) dari target seharusnya (90 %). Sedangkan cakupan di desa Panancangan tahun 2016 (46,2%). Setiap tahun persalinan oleh tenaga kesehatan di desa Panancangan selalu rendah dan belum pernah mencapai target yang ditetapkan. Tujuan: Diketahuinya “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Tenaga Penolong Persalinan Di Desa Panancangan Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2017”. Metodologi: menggunakan desain Cross Sectional . Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pada bulan Oktober sampai Desember 2017, total sampel 58 orang. Instrumen penelitian menggunakan pengisian kuesioner. Hasil analisis: Sebagian besar (55,17%) responden memilih persalinan pada bukan Nakes, (53,45%) responden memiliki pengetahuan baik, (56,90 %) rumah ibu dekat ke Faskes, (58,62%) ibu tidak memiliki asuransi kesehatan, (53,45%) ibu mendapat dukungan dari suami/keluarga, (55,17%) ibu mendapat dukungan tenaga kesehatan. Kesimpulan dan saran: Ada hubungan antara pemilihan tenaga penolong persalinan dengan pengetahuan (p-palue 0,000), kepemilikan asuransi kesehatan (p value = 0,000 ; OR= 18,000), dukungan suami/keluarga (p-palue 0,000), dan dukungan nakes (p value = 0,000 ; OR= 42,857). Sedangkan Yang tidak ada hubungan bermakna adalah jarak ke fasilitas kesehatan (p value = 0,149). Saran: Tenaga kesehatan di Desa Panancangan lebih meningkatkan penyuluhan, menambah kelas Ibu Hamil, sosialisasi P4K, kemitraan bidan dan dukun paraji agar semua persalinan aman dan ditolong oleh tenaga kesehatan.Kata Kunci : Pengetahuan, Jarak ke Fasilitas kesehatan, Asuransi Kesehatan, Dukungan Suami/Keluarga serta Dukungan Tenaga Kesehatan
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN SECARA DINI DENGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN BAYI DI BPM BIDAN NENI BEKASI JAWA BARAT TAHUN 2015 Farida Mentalina Simanjuntak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.577 KB)

Abstract

Abstrak Pemberian makanan tambahan pada bayi sebaiknya setelah usia bayi diatas enam bulan atau setelah pemberian ASI eksklusif karena pada usia tersebut nutrisi masih terpenuhi melalui ASI. Pemberian makanan pada bayi harus dilakukan secara bertahap untuk mengembangkan kemampuan bayi mengunyah , menelan, dan mampu menerima bermacam-macam makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan secara dini dengan pertambahan berat badan bayi. Jenis penelitian adalah c r o s se ctio n al . Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu yang mempunyai bayi sebanyak 30 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pemberian makanan tambahan yang baik sebanyak 11 orang (36,3%) dengan berat badan normal 9 orang (30%) dan tidak normal 2 orang (6,7%), sedangkan yang tidak baik sebanyak 19 orang (63,7%) dengan berat badan normal 4 orang (13,3%) dan tidak normal 15 orang (50%), berdasarkan jenis pemberian makanan tambahan yaang baik 10 orang (33,3%) dengan berat badan noramal 10 orang (33,3%) dan tidak ada yang tidak normal, sedangkan jenis pemberian makanan tambahan yang tidak baik 20 orang (66,7%) terdapat berat badan bayi normal 3 orang (10%) dan tidak normal 17 orang (56,7%), berdasarkan tekstur pemberian makanan tambahan yang baik 12 orang (40%) dengan berat badan normal 10 orang (33,3%) dan yang tidak normal 2 orang (6,7%) sedangkan tekstur pemberian yang tidak baik sebanyak 18 orang (60%) terdapat berat badan normal 3 orang (10%) dan yang tidak normal 15 orang (50%). Berdasarkan hasil penelitian maka dalam memberikan asuhan hendaknya ibu memperhatikan nutrisi bayi sejak lahir, tumbuh dan berkembang sehingga pertambuhan berat badan bayi senantiasa dalam batas normal, dan petugas kesehatan yang bersangkutan hendaknya meningkatkan KIE (komunikasi informasi edukasi) kepada orang tua yang akan atau yang memiliki bayi mengenai kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang bayi, antara lain ASI eksklusif dan jadwal pemberian makanan, juga cara memantau pertambahan berat badan bayi secara sederhana melalui kartu menuju sehat (KMS). Kata kunci : Makanan tambahan dini, Pertambahan berat badan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD DR. DRAJAT PRAWIRANEGARA KABUPATEN SERANG TAHUN 2017 Triana Indrayani
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.437 KB)

Abstract

Abstrak Berdasarkan data WHO tahun 2015 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 303.000 orang. Menurut data survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012 menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Prevalensi hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Indonesia adalah 14,8%. Di RSUD dr. Drajat Prawiranegara prevalensi hiperemesis gravidarum pada ibu hamil pada bulan Januari-Desember 2016 yaitu sebesar 10,8%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hiperemesis gravidarum. Penelitian ini terbatas pada gravida, kehamilan ganda, molahidatidosa dan riwayat penyakit gastritis. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan crosssectional. Populasi penelitian sebanyak 2580 ibu hamil, dengan sampel sebanyak 400 orang. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa status pasien/rekam medik. Data diolah dengan perangkat lunak SPSS versi 15.Variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian hiperemesis gravidarum adalah gravida dengan p - value 0,000, kehamilan ganda dengan p - value 0,000. Dari 4 variabel independen yang memiliki hubungan bermakna dengan hiperemesis gravidarum kehamilan yaitu gravida dan kehamilan ganda, dan yang tidak memiliki hubungan bermakna yaitu mola hidatidosa, dan riwayat penyakit gastritis. Diharapkan bidan memberikan penyuluhan untuk pencegahan hiperemesis gravidarum dan agar ibu hamil dapat mengkonsumsi menu seimbang untuk memenuhi kebutuhan bagi ibu dan janinnya. KataKunci : Gravida, Kehamilan ganda, Molahidatidosa, Riwayat penyakit gastritis, Hiperemesis Gravidarum Daftarbacaan : 39 (2007-2016)
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIAH BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2017 Sri Dinengsih; Melly Agustina
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.9 KB)

Abstract

Abstrak : Sibling rivalry adalah perasaan cemburu dan benci yang biasanya dialami oleh seorang anak terhadap kehadiran atau kelahiran saudara kandungnya. Sibling rivalry terjadi karena anak merasa kehilangan orang tua dan menganggap saudaranya sebagai saingan dalam mendapatkan kasih sayang dari orang tua serta sikap orang tua yang suka membandingkan anak. Hal ini terjadi ketika jarak anak terlalu dekat yaitu 2-4 tahun larena pada jarak tersebut anak sama-sama mendapatkan perhatian yang sama. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan sikap orang tua yang suka membanding-bandingkan anak yang satu dan yaang lain merupakan bentuk kekerasan pada anak dalam keluarga. Angka perbandingan anak yang sering dilakukan oleh orang tua yaitu ayah sebesar 43,3% dan dilakukan oleh ibu sebesar 56,7%. hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada siswi TK Aisyiyah Bantul Yogyakarta tahun 2017 diperoleh 40 siswa yang mempunyai saudara kandung.Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan pengetahuan ibu terhadap sibling rivalry pada anak usia 3-5 tahun di TK Aisyiyah Bantul Yogyakarta Tahun 2017. Metode: penelitian ini menggunakan desainpenelitian A nalitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional . Data yang digunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua dari murid-murid di TK Aisyiah Bantul Yogyakarta 40 responden yang dilakukan pada bulan Desember 2017.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling .Hasil penelitian: ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dan pengetahuan ibu terhadap kejadian sibling rivalry dengan pola asuh (p=0,001) dan pengetahuan ibu (p=0,002).Simpulan:dari dua variabel yang diteliti variabel yang paling dominan adalah pola asuh orang dengan sampel 40 orang responden.Saran:dapat dijadikan sebagai bahan tambahan kurikulum dalam memberikan edukasi kepada murid di TK Aisyiah Bantul Yogyakarta mengenai hubungan antar keluarga khususnya antar saudara kandung. Kata kunci : Pengetahuan , Pola Asuh , Sibling Rivalry
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN K4 PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAKUNG PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Risza Choirunissa; Noviliani Dwi Syahputri
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.673 KB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang :Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar. Paling sedikit empat kali, 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga. Perilaku ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan akan menurunkan cakupan ANC terutama K4, serta dapat berisiko meningkatkan AKI. Pencapaian target Cakupan K4 di Puskesmas Bakung pada Tahun 2016 mengalami penurunan, dari 65,1% pada tahun 2015 menjadi 56,8% pada Tahun 2016. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan K4 pada Ibu Hamil di Puskesmas Bakung Provinsi Lampung Tahun 2017. Metodologi :Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional . Sampel pada penelitian ini sebanyak 78 responden ibu bersalin di Puskesmas Bakung. Teknik pengambilan sampel menggunakan sim ple r a n d o m s a m plin g. Instrumen penelitian menggunakan Buku KIA dan kuesioner, kuesioner sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, kemudian data diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square pada α = 0,05. Hasil Penelitian :Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (p=0,001) dan Dukungan suami/keluarga (p=0,034) dengan Pemeriksaan K4 pada Ibu hamil, sementara Umur Ibu (p=0,704), pekerjaan Ibu (p=0,194), pendidikan Ibu (p=0,536), paritas (p=0,540) dan jarak rumah ke pelayanan kesehatan (p = 0,946) tidak berhubungan dengan pemeriksaan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Bakung Provinsi Lampung Tahun 2017. Simpulan dan Saran :Terdapat Hubungan antara Pengetahuan Ibu dan Dukungan suami/keluarga terhadap Pemeriksaan K4 pada Ibu Hamil di Puskesmas Bakung Provinsi Lampung Tahun 2017. Disarankan kepada Puskesmas untuk dapat meningkatkan pengetahuan Ibu dengan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan kepada masyarakat terutama pada ibu di awal kehamilan serta melibatkan suami/keluarga agar mendukung dan memotivasi dari awal kehamilan ibu untuk memeriksakan kehamilannya minimal 4x sesuai standar. Kata Kunci :Pemeriksaan Kehamilan K4,Kunjungan, Ibu hamil Kepustakaan :54 Pustaka (2008-2016)

Page 1 of 1 | Total Record : 8