cover
Contact Name
Leo Rulino
Contact Email
Leo Rulino
Phone
-
Journal Mail Official
leorulino@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA
ISSN : 2442501X     EISSN : 25412892     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 150 Documents
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KEWASPADAAN STANDAR DI LANTAI 8 BLOK B RSUD KOJA JAKARTA UTARA TAHUN 2015 Dianti Desita Sari; Zeni Zaniah
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 1, No 2 (2015): JAKHKJ September 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.84 KB)

Abstract

Abstrak Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda kepercayaan ( belief ) takhayul ( supperstitions ) dan penerangan yang keliru ( missinformations ). Perawat adalah seseorang yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang yang sakit, usaha rehabilitasi, pencegahan penyakit, yang dilaksanakannya sendiri atau dibawah pengawasan dan supervisi dokter atau suster kepala. Kewaspadaan standar adalah tindalakan pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas kesehatan, untuk semua pasien, setiap saat pada semua tempat, pelayanan dalam rangka pengurangi resiko penyebaran infeksi. Pengumpulan data secara c r o ss se ctio n al diperoleh melalui penyebaran anket berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 25 orang yang dijadikan responden dianalisa dengan menggunakan distritbusi frekuensi dan diperoleh hasil bahwa dari jumlah responden sebanyak 25 orang. Pada confounding “jenis kelamin” yang benar adalah 75% dan salah adalah 25%, confounding “pendidikan” yang benar adalah 78% dan salah adalah 22%, confounding “masa kerja” yang benar adalah 73% dan salah adalah 27%. Dari data ini rata-rata jawaban yang benar dari responden terhadap seluruh confounding adalah 75%. Data ini membuktikan bahwa pada 25 orang yang dijadikan responden memiliki tingkat pengetahuan cukup. Kata kunci : Kepatuhan, Tingkat pengatahuan, Perawat, Kewaspadaan Standar
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA/I SEMESTER III DI ASRAMA AKPER RS. EFARINA KAMPUS SETIA JAKARTA TENTANG PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH Labora Sitinjak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 1 (2016): JAKHKJ Maret 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.177 KB)

Abstract

Abstrak Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda kepercayaan (belief) takhayul (supperstitions) dan penerangan yang keliru (missinformations). Infeksi Saluran Kemih adalah berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 59 orang. Pengumpulan data secara cross sectional diperoleh melalui penyebaran anket berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 59 orang yang dijadikan responden dianalisa dengan menggunakan distritbusi frekuensi dan diperoleh hasil bahwa dari jumlah responden sebanyak 59 orang. Pada varibel “pengertian” yang benar adalah 80% dan salah adalah 20%, variabel “penyebab” yang benar adalah 73% dan salah adalah 27%, variabel “tanda dan gejala” yang benar adalah 73% dan salah adalah 27%, variabel “komplikasi” yang benar adalah 73% dan salah 27%, variabel “cara pencegahan” yang benar adalah 61% dan yang salah 38%, variabel “cara mengatasi” yang benar adalah 67% dan salah 29%. Dari data ini rata-rata jawaban yang benar dari responden terhadap pengertian, peneyebab, tanda dan gejala, komplikasi, cara pencegahan, cara mengatasi adalah 70, 30%. Data ini membuktikan bahwa pada 59 orang yang dijadikan responden memiliki tingkat pengetahuan baik.  Kata kunci: Tingkat pengatahuan, Infeksi Saluran Kemih, Mahasiswa 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 3 – 6 TAHUN DI TK AROOYAN KELURAHAN ROROTAN KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2016 Friska Triani Siregar; Lisna Oktafiyanti
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 2 (2016): JAKHKJ September 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.757 KB)

Abstract

Abstrak Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Ibu adalah pusat hidup rumah tangga, pemimpin dan pencipta kebahagiaan anggota keluarga. Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat beberapa variasi tetapi setiap anak akan melewati suatu pola yang merupakan tahap - tahap pertumbuhan dan perkembangan. Sosok ibu bertanggung jawab menjaga dan memperhatikan kebutuhan anak, mengelola kehidupan rumah tangga, memikirkan keadaan ekonomi dan makanan anak - anaknya, memberi teladan akhlak, serta mencurahkan kasih sayang bagi kebahagiaan sang anak. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif dengan pendekatan metode Cross Sectional. Dari populasi yakin 50 orang, metode pengumpulan data dilakukan secara Quota Sampling. Hasil yang di dapatkan adalah bahwa dari 50 responden menjawab pernyataan dengan baik, berdasarkan pekerjaan hampir dari sebagian responden adalah IRT dan mempunyai tingkat pengetahuan cukup (57%),baik (37%) dan kurang (14%). Dengan demikian tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak usia 3 – 6 tahun rata – rata cukup (57%). Kata kunci : Pengetahuan, Ibu, Tumbuh Kembang Anak
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG TATA CARA MENYIKAT GIGI YANG BENAR PADA SISWA/I KELAS IVB DI SD NEGERI BARU 08 PAGI JAKARTA TIMUR Sumiati Tarigan; Pinkan Tania Azizah
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 2 (2016): JAKHKJ September 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.689 KB)

Abstract

Abstrak Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi sehingga penumpukan plak dapat dihindari. tata cara menyikat gigi yang dianjurkan: Gosoklah seluruh permukaan gigi yang menghadap ke pipi dan lidah. Pastikan seluruh permukaan telah tergosok. Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya untuk gigi bawah gerakan sikat dari bawah ke atas, Gosoklah dengan lembut permukaan gusi dan lidah, Posisi sikat gigi kurang lebih 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dan gusi sehingga gusi tidak terluka. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Baru 08 Pagi Jakarta Timur pada bulan Maret – Juli Tahun 2016. Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 30 orang, pengumpulan data secara cross sectional diperoleh melalui penyebaran angket berupa kuesioner. Hasil ini menunjukkan bahwa dari 30 reponden yang dijadikan reponden dianalisa dengan menggunakan distribusi frekuensi dan diperoleh hasil bahwa dari jumlah reponden 30 orang menunjukkan bahwa 89% mengenai pengertian menyikat gigi adalah baik, 83% manfaat menyikat gigi adalah baik, 79% tentang tata cara menyikat gigi adalah baik, 85% hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika menyikat gigi adalah baik, 75% tentang halhal yang dapat merusak gigi adalah baik, sehingga rata-rata mengenai tingkat pengetahuan tata cara dari semua variabel adalah 82% dengan kategori baik. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Tata Cara menyikat gigi, Orang tua
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING MENURUT JEAN WATSON DI AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA TAHUN 2016/2017 Leo Rulino; Denny Syafiqurrahman
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 1 (2017): JAKHKJ Maret 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.776 KB)

Abstract

Pengetahuan atau kognitif yang merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dengan dorongan sikap perilaku setiap orang sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang. Tingkat Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Mahasiswa ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Caring merupakan sikap perduli, menghormati dan menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan bertindak. Sosialisasi adalah proses belajar yang di alami seseorang untuk memperoleh pengetahuan ketrampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakatnya. Metode pengumpulan data dilakukan secara cross sectional.Hasil penelitian riset tentang tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat I pasca sosialisasi carrative caring menurut jean watson di akademi keperawatan husada karya jaya dengan kategori sangat baik yaitu sangat baik 63,8% ,baik 27,2% ,cukup 6% ,kurang 3% dalam pengetahuan pasca sosialisasi carrative caring di akper husada karya jaya.Kata kunci : Pengetahuan, Mahasiswa, Caring, Pasca sosialisasi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DI WILAYAH RT.001/RW.07 KELURAHAN PAPANGGO PASCA SOSIALISASI KELUARGA BERENCANA Dianti Desita Sari; Nurul lestari
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 1 (2017): JAKHKJ Maret 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.674 KB)

Abstract

Keluarga berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Sosialisasi adalah sebuah proses sosial yang terjadi di dalam diri seseorang dalam mempelajari, menyesuaikan diri atau mematuhi norma-norma sosial, nilai, perilaku, dan adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat sehingga dapat berperan dan berfungsi secara aktif di dalam kelompok atau masyarakatnya. Metode pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Hasil penelitian riset tentang gambaran tingkat pengetahuan keluarga di wilayah Rt.001/Rw.07 kelurahan papanggo pasca sosialisasi keluarga berencana dengan katagori tinggi yaitu 70% dengan jumlah 14 responden, sedangkan berdasarkan pendidikan lebih banyak tingkat pendidikan SMP-SMA 75% dengan jumlah 15 responden.Kata kunci : Pengetahuan, Pasca Sosialisasi, Keluarga Berencana.
KAJIAN TENTANG PROSES MAGANG ( INTERNSHIP ) PERAWAT DI RS X JAKARTA Serri Hutahaean
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.874 KB)

Abstract

Abstrak Kajian ini meninjau bagaimana proses magang perawat di Rumah Sakit X. Metode yang dilakukan adalah dengan wawancara dan observasi yang akan diubah menjadi narasi. Hasil yang didapat diketahui proses magang dilakukan selama enam bulan dan tiga hari orientasi serta dilakukan untuk semua perawat baru baik yang masih baru lulus maupun yang sudah pengalaman. Sementara menurut tinjauan literature disebutkan bahwa proses magang dilakukan selama satu tahun dan hanya dilakukan pada perawat yang baru lulus pendidikan. Rekomendasi yang diharapkan untuk proses magang perawat menjadi satu tahun dan hanya untuk perawat yang baru saja lulus serta perlu dilakukan pengkajian dan bimbingan terkait kebutuhan belajar perawat sebelum proses magang dan saat rotasi ruangan. Kata kunci: proses, magang, perawat.
KARAKTERISTIK REMAJA PEROKOK AKTIF DAN PASIF DI RT 001 RW 007 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA Egeria Dorina Sitorus; Hirayati Elsa Stevani
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 2 (2017): JAKHKJ September 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2294.396 KB)

Abstract

Remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik maupun psikologis.Kondisi psikologis remaja yaitu seorang remaja beranggapan merokok merupakan suatu ciri khas kedewasaan, kepercayaan diri, keberanian, kekuatan, daya tarik, gaul serta berpetualang oleh karena itu remaja sering bersifat labil sehingga membuat remaja ingin mencoba hal baru yang lebih menentang seperti merokok. Remaja perokok aktif merupakan orang yang melakukan langsung aktivitas merokok atau menghisap batang rokok yang telah dibakar. Remaja perokok pasif merupakan seseorang yang tidak melakukan aktivitas merokok secara langsung, akan tetapi ia ikut menghirup asap yang dikeluarkan oleh perokok aktif.  Papathanasiou dalam penelitiannya terhadap 289 orang menunjukkan bahwa denyut jantung pada perempuan yang merokok dibanding yang tidak merokok yaitu 76 kali per menit : 70 kali per menit. Perbandingan denyut jantung pada pria perokok dengan yang tidak merokok yaitu 78 kali per menit : 66 kali per menit. Perbandingan pernapasan pada perempuan yang merokok dibanding yang tidak merokok yaitu 22 kali per menit : 18 kali per menit. Perbandingan pernapasan pada pria yang merokok dibanding yang tidak merokok yaitu 24 kali per menit : 20 kali per menit. Perbandingan suhu tubuh pada perempuan yang merokok dibanding yang tidak merokok yaitu 370 C : 360 C. Perbandingan suhu tubuh pada pria yang merokok dibanding yang tidak merokok yaitu 380 C : 36,50 C. Perbandingan denyut nadi pada pria perokok dengan yang tidak merokok yaitu 82 kali per menit : 78 kali per menit. Perbandingan denyut nadi pada perempuan yang merokok dengan yang tidak merokok yaitu 80 kali per menit : 77 kali per menit. Metode pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Hasil penelitian gambaran karekteristik perokok aktif dan pasif di kelurahan papanggo jakarta utara, terdapat adanya perbandingan pada tekanan darah sistol, nadi, suhu tubuh, pernapasan pada remaja perokok aktif maupun pasif.Kata Kunci : Remaja , Perokok Aktif dan Pasif, Gambaran Karakteristik Perokok
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG BAHAYA MENGKONSUMSI MIE INSTAN DI AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA JAKARTA, 2014 Yulia Wahyuni; Fitri Wulandari; Viorentina Bayus
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 1, No 1 (2015): JAKHKJ Maret 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.017 KB)

Abstract

Abstrak Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo, 2010, terdiri dari tahu (know) , memahami (comprehe nsion), a plikasi (aplication), analisis (analysis) , sntesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan tehnik pengumpulan data secara cross sectional yakni penyebaran kusioner dan pengumpulan lembar kusioner dilaksanakan pada satu hari. Penelitian dilakukan di Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya tahun 2014 dengan jumlah responden sebanyak 84 orang, Hasil analisa data adalah tentang pengertian mie instan adalah baik yaitu 93%, tentang komposisi di dalam mie instan adalah rendah yaitu 42%, tentang zat-zat berbahaya di dalam mie instan adalah sangat rendah yaitu 36%, tentang bahaya mengkonsumsi mie instan adalah rendah yaitu 55%, tentang cara mengkonsumsi mie instan yang baik adalah sedang yaitu 73%. Rata-rata dari hasil peneliatian yang di lakukan di Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya mengenai pengertian mie instan, komposisi di dalam mie instan, zat-zat berbahaya di dalam mie instan, bahaya mengkonsumsi mie instan, dan cara mengkonsumsi mie instan yaitu 63% yang menjawab benar dan Mahasiswa yang menjawab salah adalah 37%.Kata kunci: Tingkat pengetahuan,  Mahasiswa , Mie instan 
TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TERHADAP STRES AKIBAT PENURUNAN FUNGSI FISIK DI PANTI WERDA KRISTEN HANA, TANGERANG, BANTEN, 2014 Labora Sitinjak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 1, No 1 (2015): JAKHKJ Maret 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.758 KB)

Abstract

Abstrak Tingkat pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui telinga dan mata. Stres merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “stingere” yang berarti “keras” (stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan penelaahan yang berlanjut dari waktu kewaktu dari straise, strest, stresce, dan stres. Abad ke-17 istilah stres diartikan sebagai kesukaran, kesusahan, kesulitan, atau penderitaan. Pada abad ke-18 istilah ini digunakan dengan lebih menunjukan kekuatan, tekan, ketegangan atau usaha yang keras berpusat pada benda dan manusia, terutama kekuatan mental manusia. Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa, semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Penelitian ini adalah untuk mencari gambaran tingkat pengetahuan Lansia terhadap stres akibat penurunan fungsi fisik. Sampel dalam penelitian ini adalah > 20% dari populasi yakni 24 orang. Metode pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Hasil yang didapatkan adalah bahwa dari 24 responden menjawab pertanyaan dengan benar tentang pengertian stres sebanyak 72 (100%) dan salah 0 (0%), tentang tahapan stres sebanyak 70 (97%) benar dan salah 2 (3%), tentang pencegahan stres sebanyak 71 (99%) benar dan salah 1 (1%) dan tentang cara mengatasi stres sebanyak 72 (100%) benar dan salah 0 (0%). Dengan demikian tingkat pengetahuan Lansia rata-rata baik.Kata kunci: Tingkat pengetahuan, stres, Lansia.

Page 1 of 15 | Total Record : 150