cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Published by Universitas Trisakti
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
Pemanfaatan Mikroalga Blooming dalam Produksi Bioethanol tanpa Proses Hidrolisis (Utilization of Blooming Microalgae in Bioethanol Production without Hydrolysis Process) Astri Rinanti; Ronny Purwadi
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2908

Abstract

Blooming mikroalga dalam suatu perairan dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem akibat terhalangnya penetrasi sinar matahari, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan ekosistem perairan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dengan memanfaatkan kelimpahan mikroalga blooming sebagai bahan baku bioenergi dalam rangkaian penelitian mengenai bioflokulasi yang dapat memberikan efek efisiensi dalam proses pembentukan bioenergi. Penelitian pada skala laboratorium ini menitikberatkan pada produksi pati yang dapat diubah menjadi bioethanol melalui tahap hidrolisis yang dilanjutkan dengan tahap fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya pati tanpa proses hidrolisis lebih rendah dibandingkan dengan banyaknya pati akibat proses hidrolisis. Proses fermentasi pada suhu kamar tetap menghasilkan pati.Namun demikian, dapat disimpulkan bahwa produksi bioethanol tanpa penambahan senyawa kimia dalam proses hidrolisis dan berlangsungnya proses fermentasi pada suhu kamar tetap berpotensi untuk meningkatkan kelayakan ekonomi dalam rangkaian proses pembentukan bioenergi, sebagai kelanjutandari proses pemanenan secara bioflokulasi.Kata Kunci: blooming mikroalga, bioflokulasi, bioenergi, bioethanol, pemanenan
Penilaian Walkability Score Index pada Pusat Pelayanan dalam Menuju Kota Malang Berkelanjutan (Assessment of Walkability Score Index at Services Center Towards Sustainable Malang City) Maria C. Endarwati; Arief Setyawan; Oktoviani Marison
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2898

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui seberapa ramah dan mengetahui skor Pusat Pelayanan Kota Malang untuk berjalan kaki dengan menganalisis walkability index dan juga meninjau tingkat pelayanan pejalan kaki. Hasil perhitungan analisis perjalan kaki berdasarkan Tingkat Pelayanan Pejalan kaki (LOS) pada Pusat pelayanan Kota Malang diperoleh standar LOS A seharusnya tidak terdapat konflik, namun faktanya di lokasi penelitian terdapat konflik antara pejalan kaki dengan pedagang kaki lima, maupun hambatan sehingga ini mempengaruhi hasil akhir dari tingkat pelayanan pejalan kaki, yang berdasarkanperhitungan memperoleh LOS A menjadi LOS B dimana pada tingkat pelayanan ini, pejalan kaki bebas memilih kecepatan, tetapi terjadi sedikit konflik, yang menyebabkan pejalan kaki harus memilih alur serta untuk hasil analisis Global Walkability index pada pusat Pelayanan Kota Malang di peroleh walkabilityscore 37,4 dengan kriteria sedikit fasilitas yang dapat di jangkau dengan berjalan kaki.Kata Kunci: pejalan kaki, tingkat pelayanan, walkability
Penentuan Kriteria Disain Tangki Kontak Stabilisasi untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Zona 6, Duri Kosambi, Jakarta Barat (Determination of Design Criteria of Stabilization Contact for Domestic Waste Water Tretatment Plant Zone 6, West Jakarta) Rinda Masia Putri Pertiwi; Tazkiaturrizki Tazkiaturrizki; Ratnaningsih Ratnaningsih
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2889

Abstract

IPAL Duri Kosambi memiliki kapasitas pengolahan air limbah sebesar 2,72 m3/detik. Evaluasi IPAL setara dilakukan agar dapat menentukan jenis pengolahan biologis yang tepat untuk mengolah air limbah di IPALDuri Kosambi. Tujuan penelitian : (1) menentukan kriteria disain pengolahan biologis dan waktu detensi yang dibutuhkan untuk mengolah air limbah dengan efektif limbah, dan (2) menghitung dimensi unit kontak stabilisasi yang dibutuhkan untuk mengolah air limbah. Berdasarkan hasil evaluasi IPAL yangdilakukan di IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta, diperoleh data dimensi unit pengolahan biologis, rasio F/M yang dibutuhkan, dan persentase penyisihan parameter yang dapat dilakukan oleh unit pengolahan biologis yang diharapkan dapat mengolah air limbah dengan karaktersitik BOD = 139,4 mg/L, COD =207,89 mg/L, TSS = 81 mg/L. Dimensi tangki kontak memiliki panjang dan lebar 14 m, dan ketinggian 4 m, dan tangki stabilisasi memiliki dimensi panjang dan lebar 18 m, dan ketinggian 4 m, dengan waktu detensipada tangki kontak selama 29,6 menit dan pada tangki stabilisasi selama 3,5 jam. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi kontak stabilisasi sebesar Rp. 1.137.695.854,-.Kata Kunci : air limbah, biaya, kriteria desain, dimensi unit, kontak stabilisasi, waktu detensi
Kajian Konsep Perancangan Lanskap Green Belt Waduk Batujai Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Concept Studies of Landscape Design of Green Belt Batujai Reservoir, Central Lombok Regency,West Nusa Tenggara) Rustam Hakim Manan
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2904

Abstract

Kota Praya sebagai ibukota Kabupaten Lombok Tengah sampai saat ini hanya mempunyai ruang terbuka hijau publik seluas 1.406,10 ha atau 6,69% dari luas Kota Praya. Pengembangan RTH dilakukan salah satunya adalah dengan mengembangkan green belt atau sabuk hijau yang merupakan RTH publik. Sabuk hijau berfungsi sebagai daerah penyangga dan untuk membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan (batas kota, pemisah kawasan). Dalam rangka meningkatkan fungsi green belt di Waduk Batujai, perlu dilakukan upaya pengembangan RTH dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas RTH di Kota Praya. Konsep perancangan lanskap di Green Belt Waduk Batujai ini diharapkan menjadi dasar pelaksanaan pengembang. Pendekatan yang dilakukan dalam metodelogi penyusunan konsep perancangan lanskapdititik beratkan pada pendekatan spasial. Penyusunan konsep dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap studi literatur dan tahap studi lapang. Hasil dari penyusunan ini adalah Konsep Perancangan LanskapGreen Belt Waduk Batujai di Kabupaten Lombok Tengan Nusa tenggara Barat, yang nantinya akan menjadi landasan bagi perancangan desain tahap selanjutnya.Kata Kunci: fungsi green belt, konsep perancangan
entifikasi Termal Humidity Index (THI) Lanskap Jalan Soekarno Hatta Kota Malang, Jawa Timur (Identification of Thermal Humidity Index (THI) of Soekarno Hatta Street Landscape, Malang City, East Java) Rizki Alfian; Nuraini Nuraini; Rofinus Seri Uran
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi vegetasi pada lanskap jalan dan menganalisis kenyamanan termal pada lanskap Jalan Soekarno-Hatta, Malang, Jawa Timur. Jalan sebagai bagian dari lanskap kota yang menunjang fungsi dan aktivitas suatu kota. Setiap jalan raya di kawasan kota memiliki lanskap jalanyang bertujuan mendukung aktivitas pengguna jalan. Jalan Soekarno Hatta merupakan salah satu jalan protokol di Kota Malang dengan wilayah jalur yang cukup terkenal dan merupakan salah satu jalur yang cukup ramai di Kota Malang. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa suhu rata-rata sebesar31,1°C, rata-rata kelembaban 57% dan populasi trembesi mendominasi lanskap Jalan Soekarno Hatta. Nilai THI terukur sebesar sebesar 28,43 sedangkan nilai THI yang dikategorikan nyaman adalah antara 21 – 27. Berdasarkan pengamatan fisik pada lanskap jalan Soekarno Hatta perlu dilakukan penataanvegetasi karena vegetasi di Jalan Soekarno Hatta memiliki kerapatan pohon terlalu tinggi sehingga akan mengganggu perkembangan tajuk saat mencapai ukuran maksimal. Pemilihan vegetasi penaung yangsesuai dan perawatan yang teratur diharapkan dapat meningkatkan tingkat kenyamanan di tiap jalan. Selain vegetasi, kondisi fisik pedestrian pada Jalan Soekarno Hatta juga perlu penataan ulang guna menunjang kenyamanan para pejalan kaki.Kata-kunci : Jalan, kenyamanan, lanskap, Soekarno-Hatta, termal
Kepekaan Lanskap Visual di Kawasan Kawasan Wisata Bogor Puncak Cianjur Jawa Barat (Visual Landscape Sensitive Tourism Areas in Bogor, Puncak Cianjur, West Java) Ina Kristantia; Rustam Hakim; Ida Bagus Rabindra; Nur Intan Mangunsong
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2909

Abstract

Daerah wisata telah banyak kehilangan tampilan visualnya karena perkembangan pariwisata di kawasan Bogor Puncak Cianjur, Jawa Barat. Oleh karena itu kepekaan visual perlu diidentifikasi dan dikuantifikasi. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi sensitif pemandangan visual di kawasan wisata Bogor, Puncak Cianjur, Jawa Barat. Secara khusus penelitian bertujuan untuk menentukan aksesibilitas visual dan menentukan kemampuan penyerapan visual. Penelitian ini menggunakan metode Evaluasi Lanskap Visual dengan menghitung total aksesibilitas visual, bentuk lahan dan vegetasi. Hasil menunjukkan koridor jalan utama Kecamatan Ciawi (12) , Cisarua menuju Cipanas (11/8 dan 10/4), jalan menuju objek wisata Kebun Raya Cibodas (9) dan obyek wisata wisata agro (10/4). Kemampuan penyerapan visual (VAC) rendah karena kurang dari 13, yang artinya kurang dapat menyerap perubahan lansekap. Berdasarkan hal tersebut di atas koridor jalan utama Kecamatan Ciawi, Cisarua menuju Cipanas, jalan menuju objek wisata Kebun Raya Cibodas dan objek wisata Agro Gunung Mas sensitif. Hasil ini akan memberikanmasukan di dalam pengelolaan lanskap visual.Kata Kunci: lanskap visual, kemampuan penyerapan visual, kepekaan visual, total aksesibilitas visual
Pemetaan Kondisi Sanitasi Dasar Eksisting di RT 02 RW 05 Kelurahan Jemur Wonosari Kota Surabaya, JawaTimur (Mapping of Existing Basic Sanitation Condition in RT 02 RW 05 Jemur Wonosari Sub-District, Surabaya City, East Java) Shinfi Wazna Auvaria; Widya Nilandita
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2899

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh hasil pemetaan dan informasi mengenai kondisi sanitasi dasar eksisting di wilayah tersebut agar dapat terwujud sanitasi yang baik dengan merencanakan langkah pengelolaan sanitasi yang tepat di Surabaya. Kepadatan penduduk Surabaya yang cukup besar berdampak pada beberapa permasalahan lingkungan, termasuk sanitasi buruk. Salah satu wilayah padat penduduk di kota Surabaya adalah RT 02 RW 05 Kelurahan Jemur Wonosari. Hampir seluruh wilayahnya berupa rumahwarga dan kos mahasiswa, hampir tidak memiliki ruang terbuka hijau, serta salah satu kawasan rawan banjir. Metode penelitian yang digunakan dengan melakukan observasi lapangan, survey dan wawancara, serta didukung beberapa data primer (literatur pendukung dan gambaran wilayah). Hasil indekskomponen sanitasi untuk akses air bersih sebesar 94%, saluran drainase 76% sedangkan air limbah memiliki indeks yang paling kecil di antara komponen lainnya yaitu sebesar 48% dan komponen sampah sebesar 60%. Hasil kumulatif rata-rata indeks capaian sanitasi di wilayah RT 02 RW 05 Kelurahan JemurWonosari sebesar 74%. Secara keseluruhan dari gambaran kondisi sanitasi dasar di RT 02 RW 05 Kelurahan Jemur Wonosari dapat dikatakan baik. Hanya ada satu komponen yang perlu dibenahi untuk meningkatkan kualitas sanitasi di wilayah RT 02 RW 05 Kelurahan Jemurwonosari yaitu pada komponenair limbah.Kata Kunci : air limbah, akses air bersih, jemur wonosari, persampahan, sanitasi dasar
Pengaruh Pupuk Hayati Endomikoriza Terhadap Pertumbuhan Tanaman Penutup Tanah (Centrosema Pubescens Benth. dan Pueraria Javanica Benth.) pada Medium Tanah Terdegradasi Banjir Kanal Timur, Jakarta (The Influence of Endomychorized Biological Fertilizer Application to Land Cover Cultivation (Centrosema Pubescens Benth. and Pueraria Javanica Benth.) on Degraded Soil Medium in East Flood Canal, Jakarta) Abdul Chalim; Etty Indrawati
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2890

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi pupuk hayati Endomycorrhiza terhadap pertumbuhan tanaman penutup (Centrosema pubescens Benth.and Pueraria javanica Benth.). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Tanaman Lanskap, Jurusan Arsitektur Lanskap, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti. Sample tanah adalah dari lahan terdegradasi Banjir Kanal Timur Jakarta sebagai media untuk bibit. Desain eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Anova, Uji Jarak Berganda Duncan dan korelasi Pearson diterapkan untuk menganalisis data. Aplikasi pupuk hayati Endomycorrhiza menunjukkan berbagai hasil pada parameter pertumbuhan. Tingkat pertumbuhan tertinggi dan berat kering dicapai dengan kombinasiantara Sentro (Centrosema pubescens) dengan Gigaspora sp. dan kombinasi antara Puero (Pueraria javanica) dengan Gigaspora sp. Respon yang sangat tinggi terhadap peningkatan berat kering menunjukkan bahwa ada kompatibilitas simbiotik antara jenis Endomikoriza dan spesies tanamanpenutup.Kata kunci: endomycorrhiza, pupuk organik, respon pertumbuhan, tanah, tanaman penutup tanah
Optimasi Model Bioreaktor Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga di Perkotaan (Model Optimazion on Urban Domestic Organiz Waste Treatment Bioreactor) Bambang Iswanto; Dwi Indrawati; Diana Irvindiaty Hendrawan
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2905

Abstract

Sampah dari rumah tangga terutama di perkotaan memerlukan penanganan yang efisien dan mempunyai nilai manfaat. Salah satu manfaat dari pengolahan sampah organik adalah biogas. Penelitian ini mengembangkan bioreaktor untuk mengolah sampah organik rumah tangga. Bioreaktor terbuat dari drum yang dilapisi aluminium dan dilengkapi dengan valve, pemanas listrik, digital thermometer, digital humidity meter, digital pH meter, penampung gas, barometer dan flow meter. Bioreaktor berukuran tinggi 860 mm dengan diameter 580 mm. Empat bioreaktor disiapkan untuk melihat pengaruhperombakan bahan organik sampah terhadap produksi biogas. Satu bioreaktor tanpa penambahan pemanas listrik, 3 bioreaktor mamakai pemanas listrik dengan temperatur 35oC, 45oC dan 55oC.Pemberian suhu 55oC dimana merupakan fase thermofilik pada pembuatan kompos, meningkatkan laju biodegradasi bahan organik dan dihasilkan jumlah gas sebesar 21,9 gmol per liter dengan persamaan y = 0,1208 x 2 – 0,3769 x + 0,2864 dan R² = 0,9947.Kata Kunci: bioreaktor, fase thermofilik, sampah organik, suhu,
Perencanaan Pengembangan Jaringan Distribusi Pipa Induk Air Minum di Kabupaten Bekasi sampai dengan Tahun 2037 (Design of Distribution Network Development of Water Main Pipe In Bekasi Regency, West Java, Up to Year 2037) Alvi Rizky Fadilla; Ramadhani Yanidar; Winarni Winarni
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2895

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dapat menjangkau 80% pelayanan jaringan perpipaan pada tahun 2037 pada 21 kecamatan di Kabupaten Bekasi (selain Kecamatan Cikarang Barat dan Cikarang Utara), berpedoman pada Peraturan MenteriPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum. Kajian tidak mencakup Kecamatan Cikarang Barat dan Cikarang Utara karena kedua kecamatan ini akan menjadi daerah industri. Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Bekasisampai tahun 2037 direncanakan dapat melayani penduduk total 4.909.996 jiwa. Kapasitas produksi yang dibutuhkan pada tahun 2037 adalah sebesar 11,11 m3/detik. Pada alternatif 1, perencanaan dengan sistem interkoneksi sangat menguntungkan dalam aspek teknis. Namun demikian bagian utara danselatan Kabupaten Bekasi dipisahkan oleh jalan bebas hambatan (jalan tol) sehingga perencanaan perlu dibagi menjadi 2 sistem jaringan pipa induk yang terpisah. Pada alternatif 2, dengan pertimbangan luas Kabupaten Bekasi yang sangat besar maka perencanaan terbagi menjadi 6 sistem jaringan pipa indukyang terpisah. Alternatif yang terpilih adalah alternatif 2, yaitu SPAM dilayani oleh 13 reservoir dengan total panjang pipa sebesar 206.740 m, diameter sebesar 200 mm – 1600 mm, 67.590 m transmisi air minum, 7.112 m transmisi air baku, 62 unit pompa distribusi dengan head 45-65 m, 26 unit pompa transmisi dengan head 6-70 m dan sambungan rumah sebanyak 1.199.836 SR. Total anggaran biaya rencana sistem penyediaan air minum sebesar Rp. 3.198.288.815.644, sehingga total biaya investasi Rp 15.470.102 /m panjang pipa atau Rp 2.665.605 /SR.Kata Kunci: air minum, distribusi, kabupaten bekasi, pengembangan, perencanaan

Page 1 of 3 | Total Record : 26