cover
Contact Name
Kamirsyah Wahyu
Contact Email
kwahyu@uinmataram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalbeta@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Beta: Jurnal Tadris Matematika
ISSN : 20855893     EISSN : 25410458     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Bετα: Jurnal Tadris Matematika (p-ISSN: 2085-5893 | e-ISSN: 2541-0458) is scientific, peer-reviewed, and open access journal published by Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram in collaboration with Asosiasi Dosen Matematika dan Pendidikan Matematika PTKIN (Ad-Mapeta) half-yearly on May and November. It has been indexed in SINTA 2 (Accredited Journal, Decree No.21/E/KPT/2018) by Director General of Strengthening Research and Development, Ministry of Research Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia in 2018. The indexing status will be active until 2020.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei" : 7 Documents clear
Implikasi multimedia interaktif berbasis flash terhadap motivasi dan prestasi belajar matematika Edi Irawan; Tatik Suryo
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v10i1.17

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan multimedia berbasis flash pada mata kuliah statistika ditinjau dari motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non-equivalent group design. Penelitian ini dilaksanakan di STKIP PGRI Pacitan pada tahun 2016. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar dan angket motivasi belajar mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji one sample t-test, uji T2 Hotelling’s, dan uji t-Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia berbasis flash pada mata kuliah statistika lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan media powerpoint ditinjau dari motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Prestasi belajar statistika mahasiswa yang menggunakan media flash lebih baik daripada mahasiswa yang menggunakan media powerpoint. Demikian halnya pada aspek motivasi belajar, mahasiswa yang menggunakan flash mengalami peningkatan motivasi yang lebih signifikan daripada mahasiswa yang menggunakan media powerpoint. Kata kunci: Multimedia Flash; Motivasi Belajar; Prestasi Belajar; Statistika [English]: This study aims to test the effectiveness of the use of flash-based multimedia in the course of statistics toward learning motivation and student achievement. This research is a quasi-experimental research with pretest-posttest nonequivalent group design. This research was conducted at STKIP PGRI Pacitan in 2016. The instrument used was the test of student achievement and questionnaire of student's motivation. Data analysis techniques used one sample t-test, T2 Hotelling's test, and t-Bonferroni test. The results showed that the use of flash-based multimedia in the course of statistics is more effective than learning using powerpoint in terms of learning motivation and student achievement. Students’ achievement in statistics using flash media are better than students who use powerpoint. Similarly, in the aspect of motivation to learn, the motivation of students who use flash get increased significantly than students who use powerpoint. Keywords: Flash Multimedia; Learning Motivation; Achievement; Statistics
Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual budaya Lombok Juz'an Afandi
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v10i1.83

Abstract

[Bahasa]: Budaya merupakan hal yang dekat dengan kehidupan manusia termasuk siswa. Budaya merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan media untuk dapat belajar oleh siswa, sekaligus mempelajari budaya itu sendiri. Seseorang akan belajar dengan baik jika hal yang dipelajari adalah hal yang dekat dengan lingkungannya salah satunya adalah budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mendeskripsikan karakateristik perangkat pembelajaran matematika SMP dengan pendekatan kontekstual budaya Lombok berorientasikan prestasi belajar matematika dan apresiasi nilai budaya bangsa yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid ditunjukkan dengan hasil penilaian RPP dan LKS berada pada kategori “baik”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis ditunjukkan dengan hasil penilaian guru, penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran berada pada kategori “baik”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif ditinjau dari prestasi dan apresiasi nilai budaya bangsa. Perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) kegiatan pembelajaran memuat langkah-langkah pendekatan kontekstual budaya Lombok yang terdiri dari relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring, (b) memuat konteks budaya Lombok, dan (c) menggunakan instrumen untuk mengukur apresiasi nilai budaya bangsa. Kata kunci: Perangkat Pembelajaran; Pendekatan Kontekstual; Budaya Lombok; Prestasi Belajar; Apresiasi Nilai Budaya [English]: Culture is the thing close to a human life including students. Culture is one of the things that can be used as a media to be studied by students while learning about the culture itself. The students will learn best when they have something familiar with their environment, one of them is culture. The aim of this research is to develop and describe the characteristics of mathematics instructional kits for junior high school with contextual approach of Lombok culture oriented to the learning achievement and appreciation of the cultural values which is valid, practical, and effective. This study is developmental research that uses ADDIE’s model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The research shows that the developed instructional kits are valid. It is shown by validation result of lesson plan and student’s worksheet is in good category. The instructional kits that have been developed are practical shown by result of teacher’s assessment, student’s assessment, and implementation of learning in good category. They are also effective based on student’s mathematics achievement and appreciation of cultural values. The mathematics instructional kits have the following characteristics: (a) Learning activities contains steps based on the contextual approach of Lombok culture which consist of relating, experiencing, applying, cooperating, and transferring; (b) It contains Lombok cultural context; and (c) It uses instruments to measure the appreciation of the cultural values. Keywords: Instructional Kits; Lombok Culture; Contextual Approach; Learning Achievement; The Appreciation of Cultural Values
Representasi matematis mahasiswa calon guru dalam menyelesaikan masalah matematika Erni Puji Astuti
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v10i1.100

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi representasi matematis mahasiswa calon guru dalam menyelesaikan masalah matematika. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang dikumpulkan yaitu hasil pekerjaan mahasiswa yang berupa hasil vignette. Snowball sampling sebagai teknik pengambilan subjek. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dokumentasi. Data dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek S1 dan S2 dengan kemampuan akademik tinggi dan sedang mempunyai kemampuan representasi matematis yang baik karena memenuhi semua indikator representasi matematis. Kemampuan representasi matematis subjek S3 dengan kemampuan akademik rendah masih kurang karena tidak memenuhi semua indikator. Kemampuan representasi matematis tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan akademik, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti penggunaan media, pengalaman, dan latihan dalam menyelesaikan masalah matematika. Kata kunci : Representasi Matematis; Calon Guru; Masalah Matematika; Vignette [English]: This case study aims to determine the description of the mathematical representation of prospective teachers in solving mathematical problems. The data collected is student’s work in the form of vignette results. Snowball sampling is as the technique of taking subjects. Subjects in this study are three students in the third semester mathematics education program of Muhammadiyah University of Purworejo. The technique used to collect data is documentation. The data is analyzed through data reduction, data display, conclusion, and verification. This study finds that the subject S1 and S2 with high and middle academic ability have good mathematical representation ability since they meet all the indicators of mathematical representation. While the mathematical representation of subject S3 with low academic ability is still less because S3 does not meet all of the indicators. The ability of the mathematical representation is not only influenced by academic ability, but also by other factors such as the use of media, experience, and drill in solving mathematics problems. Keywords: Mathematical Representation; Prospective Teacher; Mathematics Problems; Vignette
Kemampuan representasi matematis siswa SMP melalui pendekatan pendidikan matematika realistik Sulastri Sulastri; Marwan Marwan; M Duskri
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v10i1.101

Abstract

[Bahasa]: Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Penelitian ini dilakukan di kelas VII-2 SMP Negeri 6 Banda Aceh yang melibatkan enam siswa. Kemampuan representasi siswa dianalisis dari hasil tes dan wawancara setelah penerapan PMR melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil tes, subjek penelitian dikategorikan menjadi siswa dengan kemampuan representasi matematika tinggi, sedang dan rendah. Keenam siswa tersebut diwawancara untuk mengonfirmasi hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berkemampuan tinggi dan sedang memenuhi ketiga indikator kemampuan representasi matematis yaitu menyajikan data atau informasi dari suatu masalah ke representasi tabel, menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematis, serta menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata. Siswa berkemampuan rendah memenuhi dua indikator kemampuan representasi matematis yaitu menyelesaikan masalah yang melibatkan ekspresi matematis dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata. Kata kunci: Representasi Matematis; Kemampuan; Pendidikan Matematika Realistik [English]: This qualitative reseach aims at describing students’ representation ability through realistic mathematics education (RME). It is conducted in grade VII-2 SMP Negeri 6 Banda Aceh focusing on the six students. Students’ representation ability is analyzed from the developed test and interview after applying RME through data reduction, data display and conclusion. Based on the result of the test, the subjects are categorized into students who have high, medium and low ability in mathematical representation. They are then interviewed to confirm the test. The research finds that students in high and medium category fulfill the three indicators of mathematical representation, i.e. displaying data or information of a problem into table, solving problems that involve mathematical expression, and write the steps in solving the problems using words. Meanwhile, students in low category can only fulfill the second and third indicator. Keywords: Mathematics Representation; Ability; RME
Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan model Wallas Agus Purnama Sari; M Ikhsan; Saminan Saminan
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v10i1.102

Abstract

[Bahasa]: Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan model Wallas (1926). Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa kelas VII, masing-masing dua siswa memiliki kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir kreatif siswa kategori tinggi yaitu siswa memahami permasalahan dan informasi yang diberikan dengan menuliskan apa yang diketahui maupun yang ditanyakan (persiapan), siswa tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memikirkan solusi dari permasalahan yang dihadapi dengan mengingat soal yang sudah diajarkan (inkubasi), siswa mendapatkan ide untuk memecahkan masalah (Iluminasi), dan siswa menguji ide dan memeriksa kembali pemecahan masalah sebelum mengambil kesimpulan yang tepat (verifikasi). Proses berpikir kreatif siswa kategori sedang yaitu siswa mencoba untuk memahami permasalahan akan tetapi kurang memahami informasi atau petunjuk yang diberikan (persiapan), siswa diam megingat kembali rumus yang digunakan untuk memecahkan masalah (Inkubasi), siswa menghasilkan ide berdasarkan pemahamannya terhadap soal untuk memecahkan masalah (Iluminasi), dan siswa menguji ide dihasilkan dan tidak memeriksa kembali proses pemecahan masalah (verifikasi). Proses berpikir kreatif siswa kategori rendah yaitu siswa tidak memahami permasalahan dan informasi yang diberikan (persiapan), siswa membutuhkan waktu yang lama untuk memikirkan solusi dari permasalahan (Inkubasi), siswa gagal dalam menemukan ide untuk memecahkan permasalahan (Iluminasi), dan siswa menguji ide yang dihasilkan dan tidak memeriksa kembali jawaban yang telah diujikan (verifikasi). Kata kunci: Berpikir Kreatif; Model Wallas; Pemecahan Masalah; Kemampuan Siswa [English]: This qualitative research aims at getting insight on students’ creative thinking in solving mathematics problems based on Wallas’ model (1926). The subjects are six students in 7th grade, each two students respectively have high, medium and low mathematics ability. Data is collected through test and interview. This research shows that the students in high category can understand the problem and given information by writing what is known and asked (preparation), can easily think the solution of the problem by remembering the previous problem (incubation), get the ideas to solve the problem (illumination), and examine the ideas and re-check the solution before drawing the proper conclusion (verification). The students in medium category try to understand the problem but they are less in understanding the given information or hint (preparation), remember the formula to solve the problem (incubation), generate the ideas from their understanding to solve the problem (illumination), and examine the ideas and do not check the solution again (verification). For students in low category, they do not understand the problem and the given information (preparation), have a while to think the solution (incubation), fail to find any ideas to solve the problem (illumination), and examine the generated ideas and do not re-check the solution (verification). Keywords: Creative Thinking; Walla’s Model; Problem Solving; Students’Ability
Analisis kesulitan siswa SMP dalam memahami konsep kubus balok dan alternatif pemecahannya Mutia Mutia
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1170.37 KB) | DOI: 10.20414/betajtm.v10i1.107

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa SMP dalam memahami materi kubus balok dan menemukan alternatif pemecahannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah tes geometri dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai konsep kubus dan balok, menemukan rumus luas permukaan kubus balok, dan menggunakan rumus luas permukaan kubus dan balok. Kesulitan menggunakan rumus pada penyelesaian soal sebagai akibat dari menghafal rumus siap pakai, sehingga siswa sering lupa dengan rumus. Alternatif pemecahan kesulitan belajar siswa tersebut, yaitu: (a) Menggunakan aplikasi komputer (Power point, Ms Word dengan SmartArt Graphic) dan software seperti Cabri Geometry, The Geometer’s Sketchpad (GSP), Geometry Expert, Logo, Geogebra, dan Wingeom; (b) Mengaktifkan dengan baik materi prasyarat tentang bangun datar yang menjelaskan sisi-sisi pada bangun ruang; (c) Menerapkan metode penemuan terbimbing menggunakan LKS terbimbing; dan (d) Memperbanyak mengerjakan latihan soal baik yang bersifat kontekstual maupun soal-soal yang bersifat non-kontekstual. Kata Kunci: Analisis; Kesulitan; Pemahaman; Kubus Balok; Alternatif Pemecahan [English]: The descriptive research aims to diagnose the difficulties of secondary school students in understanding Cube and Rectangular Prism and formulate the alternative solution. Geometry test and interview are used as the instrument. The subjects are 3 seventh grade students who respectively represent high, medium and low ability in mathematics. This research finds that the students have difficulties in understanding the properties of cube and rectangular prism, inventing the surface area, and using the formula to determine the surface area. The difficulty in using the formula to solve related problems is an effect of memorizing ready-made formula without understanding so the students are easy to forget it. The alternative ways to cope with the difficulties are: (a) Using computer application (PowerPoint, Ms Word with SmarArt Graphic) and other current softwares like Cabri Geometry, The Geometer’s Sketchpad (GSP), Geometry Expert, Logo, Geogebra, and Wingeom; (b) Activating students’ prior knowledge about plane which explains the side of the solid figures; (c) Implementing guided discovery learning with students’ worksheet; and (d) giving variative exercises involving contextual or non-contextual problems. Keywords: Analysis; Difficulties; Understanding; Cube Prism; Alternative Solution
Membangun koneksi matematis siswa dalam pemecahan masalah verbal Nurfaidah Tasni; Elly Susanti
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 10 No. 1 (2017): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.462 KB) | DOI: 10.20414/betajtm.v10i1.108

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini mendeskripsikan proses membangun koneksi matematis dalam pemecahan masalah verbal atau soal cerita. Pada proses penyelesaian masalah verbal, diidentifikasi beberapa jenis koneksi yang dibangun siswa. Jenis soal dikembangkan berdasarkan karakteristik koneksi matematis menurut NCTM, yaitu koneksi antar topik matematika, koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan koneksi dalam kehidupan sehari-hari. Pengumpulan data dilakukan melalui hasil kerja siswa dan wawancara semi terstruktur terhadap 2 orang subjek yang dipilih dengan tehnik purposive sampling. Penelitian ini mengunkap ada tujuh jenis koneksi yang dibangun oleh siswa pada saat menyelesaikan masalah verbal, yaitu: koneksi pemahaman, koneksi jika maka, koneksi representasi yang setara, koneksi hirarki, koneksi perbandingan melalui bentuk umum, koneksi prosedur, dan koneksi justifikasi dan representasi. Kata kunci: Koneksi Matematis; Pemecahan Masalah; Soal Verbal [English]: The current research aims to describe the process of developing mathematical connection in solving verbal or word mathematics problems. In solving problems, the mathematical connections developed by the subjects are identified. The mathematics problems refer to the characteristics of mathematical connections by NCTM, i.e. connections within mathematics topics, connection with other fileds, and connections with daily life. Data collection is conducted through students’ work and semi-structure interview with two subjects. The subjects are selected through purposive sampling. This research reveals seven kinds of mathematical connections developed by the subjects in solving verbal mathematics problems, i.e. connection in understanding, if then connection, equal representation connection, hierarchy connection, proportion connection through general form, procedure connection, and justification and representation connection. Keywords: Mathematical Connection; Problem Solving; Verbal Problems

Page 1 of 1 | Total Record : 7