cover
Contact Name
Muhrinsyah Fatimura
Contact Email
m.fatimura@univpgri-palembang.ac.id
Phone
+6282175967861
Journal Mail Official
jurnalredoks@univpgri-palembang.ac.id
Editorial Address
Program studi Teknik kimia UNiversitas PGRI Palembang Jl.Jend A.Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Redoks
ISSN : 24772747     EISSN : 2622903x     DOI : http://dx.doi.org/10.31851
Core Subject : Engineering,
Redoks is a scientific Journal with registered number ISSN 2477274963 which managed and published by chemical engineering study program of Universit y PGRI of Palembang. The contains of articles are about chemical process, environment and others related about chemical engineering
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI" : 8 Documents clear
PERBANDINGAN KAPASITAS ADSORPSI KARBON AKTIF DARI KULIT SINGKONG DENGAN KARBON AKTIF KOMERSIL TERHADAP LOGAM TEMBAGA DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING Muhamad Engkos Kosim; Rini Siskayanti; Dwi Prambudi; Wenny Diah Rusanti
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.6637

Abstract

Elektroplating adalah pelapisan logam dengan menggunakan teknik elektrokimia atau elektrolisa. Pada proses elektroplating menghasilkan limbah cair yang mengandung logam berat seperti nikel (Ni), Kromium (Cr), dan Tembaga (Cu). Salah satu alternatif pengolahan limbah cair industri elektroplating adalah dengan metode adsorpsi yaitu menggunakan adsorben karbon aktif. Kulit singkong mengandung karbon, selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang cukup tinggi yaitu sebesar 59,31%, 50 %, 35 %, dan 30 % yang berarti kulit singkong dapat dijadikan salah satu bahan baku pembuatan karbon aktif. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kapasitas adsorpsi terbaik dari karbon aktif kulit singkong dengan karbon aktif komersil pada logam tembaga (Cu) dalam limbah cair elektroplating. Penelitian ini menggunakan metode adsorpsi dengan aktivasi kimia NaOH 0,3 N dan suhu karbonisasi 350oC. Variabel yang digunakan adalah ukuran mesh yaitu 60, 80, 100 mesh dan variasi massa yaitu 0,2 gram, 0,4 gram, 0,6 gram, 0,8 gram dan 1,0 gram. Pada percobaan ini kapasitas adsorpsi terbaik dari karbon aktif kulit singkong terhadap logam Cu adalah pada variasi massa 1,0 gram dan mesh 100 dengan konsentrasi kadar logam Cu teradsorpsi sebesar 4,77 mg/L. Karbon aktif komersil sebagai pembanding memiliki nilai adsorpsi sebesar 5,87 mg/L , artinya karbon aktif komersil memiliki nilai adsorpsi yang sedikit lebih baik dari bio-adsorben karbon aktif kulit singkong.
ANALISIS PENGARUH WAKTU DAN TEKANAN TERHADAP DEMINERALISASI AIR BUANGAN AC DENGAN METODE REVERSE OSMOSIS Faizah Suryani; Madagaskar Madagaskar; R.A.Nurul Moulita
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.7924

Abstract

Demineralised water (air demin) merupakan air yang berasal dari proses pemurnian air sehingga terbebas dari mineral yang biasanya terkandung dalam air. Air demin memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat digunakan sebagai pelarut zat kimia dan juga untuk mencuci peralatan yang ada pada laboratorium. Penelitian ini dilakukan untuk mengolah limbah buangan AC yang selama ini belum termanfaatkan menjadi air demin. Metode yang digunakan adalah metode Reverse Osmosis (RO), dimana menggunakan membran sebagai penyaring kontaminan (zat pengotor) seperti bakteri dan logam sehingga air keluaran (permeate) dari proses ini dapat sesuai dengan syarat mutu air demin di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu waktu operasi (15, 30, dan 45 menit) dan tekanan operasi (20, 40, 60, dan 80 Psia). Dari hasil penelitian, didapat bahwa nilai terbaik dihasilkan pada penggunaan tekanan operasi 80 Psia selama 45 menit dengan nilai pH 6.96, konduktivitas 4.90 µs/cm, dan TDS 4.50 mg/l serta telah sesuai dengan syarat mutu air demin SNI 6241:2015.
PENGOLAHAN LEMAK SAPI MENJADI BIOFUEL MENGGUNAKAN KATALIS CALCIUM OXIDE Ida Febriana; KA Ridwan; Surya Hatina; Sutini Pujiastuti
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.7004

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur optimum, dan waktu yang terbaik terhadap %yield dari pengolahan limbah lemak sapi menjadi bahan bakar cair biofuel dengan menggunakan katalis calcium oxide (CaO) dengan menggunakan proses catalytic cracking. Biofuel diproduksi menggunakan proses catalytic crakcing pada temperatur yang bervariasi mulai dari 300℃ - 320℃. Lemak sapi sebanyak 1500 kg direaksikan menggunakan bantuan katalis CaO untuk mempercepat reaksi. Variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengaruh temperatur dan waktu terhadap produk biofuel yang dihasilkan. Katalis yang digunakan adalah CaO sebanyak 1% serta pada waktu 60 menit. Pada   temperatur   280   ˚C   % yield sebesar 4,8296 % dan pada temperatur 320 ˚C % yield terbesar yaitu 13,2621%.
ANALISIS PRODUK ECO ENZYME DARI KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L.) DAN JERUK BERASTAGI (Citrus X sinensis L.) Dawam Suprayogi; Revis Asra; Risma Mahdalia
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.8414

Abstract

Buah yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat di Indonesia di antaranya adalah nanas (Ananas comosus L.) dan Jeruk Berastagi (Citrus X sinensis L.). Pemanfaatan kedua buah tersebut menghasilkan limbah berupa kulit buah. Limbah kulit buah nanas dan jeruk dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan eco enzyme dengan tambahan air dan molase. Beberapa fungsi dari eco enzyme yaitu sebagai cairan pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, penangkal serangga serta penyubur tanaman. Selain itu juga berfungsi sebagai desinfektan karena megandung alkohol dan asam asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis produk eco enzyme dengan menggunakan parameter pH, TDS, kadar alkohol, warna, aroma, dan volume akhir. Bahan baku eco enzyme yang digunakan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 1) kulit nanas; 2) kulit jeruk; 3) campuran kulit nanas dan kulit jeruk. Metode yang digunakan yaitu mencampurkan air, kulit buah, dan molase dengan perbandingan 10:3:1 serta difermentasi selama 30, 60, dan 90 hari. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan nilai pH berkisar antara 3,4 sampai 3,7. Nilai TDS mengalami peningkatan pada seluruh bahan baku kecuali pada kelompok bahan baku kulit nanas. Kadar alkohol pada hasil produk eco enzyme tidak mengalami perubahan setelah dilakukan fermentasi. Eco enzyme yang dihasilkan berwarna coklat keruh pada fermentasi hari ke-90. Aroma yang dihasilkan yaitu beraroma khas fermentasi sesuai dengan konsetrasi bahan baku yang digunakan. Volume akhir dari hasil eco enzyme yang paling banyak adalah fermentasi hari ke-90.
PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PENGARUH LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DALAM LARUTAN AIR LAUT Kiagus Ahmad Roni; Elfidiah Elfidiah; Erna Yuliwati; Bela Marselia
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.7005

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang, dimana indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi serta pembangunan yang terjadi setiap tahun mengakibatkan meningkatnya penggunaan berbagai logam, misalnya berupa besi, baja, aluminium, seng dan jenis logam lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu penggunaan logam yang berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar dapat menyebabkan penurunan mutu logam akibat interaksi logam tersebut dengan lingkungannya. Proses terjadianya korosi ini dapat kita kendalikan atau hambat dengan penambahan inhibitor. Inhibitor korosi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang apabila ditambahkan ke dalam lingkungan korosif akan menurunkan korosi dari lingkungan tersebut pada logam. Salah satu tanaman yang banyak mengandung tanin dan zat antioksidan yang dapat berpotensi sebagai inhibitor korosi adalah daun pepaya (Carica papaya L.). Adanya kandungan tannin di dalam daun pepaya menjadikan tanaman ini kemungkinan dapat dipakai untuk menghambat laju korosi dari Baja Karbon. Variabel yang digunakan untuk diteliti adalah variasi waktu perendaman yaitu 3 hari, 6 hari, 10 hari dan juga variasi penambahan volume Inhibitor dengan konsentrasi 0%, 3% dan 9%. Hasil perendaman dan penambahan volume inhibitor yang efektif menurunkan laju korosi yaitu pada perendaman 6 hari dengan volume inhibitor 6% mendapatkan nilai penurunan laju korosi sebesar 1,0308 x 10-6 gr/cm2 . jam dan dengan nilai efisiensi sebesar 75,64%.
Konduktivitas Listrik Ion Terlarut: Studi Kasus di Air Sumur TPA Sukawinatan Palembang. parmin lumban toruan; rahmwati ,; Andi Arief Setiawan
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.6760

Abstract

Daya Hantar Listrik (DHL) atau konduktivitas dalam air  menunjukkan banyaknya kandungan ion-ion terlarut dalam air tersebut. Pemukiman penduduk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, sangat rentan akan pencemaran dari air lindi sampah yang masuk ke sumur pemukiman masyarakat setempat. Parameter DHL dapat ditentukan dengan enggunakan Rangkaian Jembatan Wheatstone (RJW).  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji besarnya DHL di air sumur masyarakat yang bermukim di TPA tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi DHL sebesar 90,1526.10-5 Ωm-1 dan terendah 26,6193. 10-5 Ωm-1.
ANALISA LAJU KOROSI PADA MATERIAL PLAT KAPAL CNAXV715 MENGGUNAKAN MEDIA PERAIRAN TARAHAN LAMPUNG Kurniawati Oktarina; Aditya Firmansyah; Prayudi .
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.8439

Abstract

Baja menjadi kebutuhan utama dalam bidang industri bahkan sudah merambah hingga bidang transportasi. Baja merupakan salah satu bahan utama plat kapal dan yang paling banyak digunakan dalam industri perkapalan adalah baja karbon rendah. Bagian kapal yang langsung bersentuhan dengan air laut adalah lambung kapal sehingga terjadinya proses laju korosi pada plat kapal. Faktor yang mempengaruhi proses tersebut terutama dari lingkungan, suhu, pH, air, angin dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pada suhu dan pH terhadap terjadinya korosi pada material plat kapal. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan perendaman spesimen plat kapal selama periode 4 (empat) bulan, dengan media air laut perairan Tarahan Lampung. Variabel pengukuran spesimen yang direndam adalah suhu, pH, dan laju korosi yang dihitung berdasarkan lama waktu spesimen direndam. Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh hasil bahwa variabel suhu mempengaruhi terjadinya perubahan pH. Hal ini ditunjukan dengan nilai suhu pada awal perendaman spesimen dengan media air laut Perairan Tarahan Lampung yaitu 24,6℃ memiliki nilai pH sebesar 9,3 dan berubah menjadi 25,8℃ dengan nilai pH sebesar 6,5. Adapun, nilai regresi yang diperoleh sebesar 0,998 dan 1 yang menunjukkan bahwa perubahan pH pada air laut mempengaruhi tingkat laju korosi pada plat kapal.
PENGARUH PEMANASAN DAN QUENCHING DENGAN AIR LAUT TERHADAP STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON SEDANG Lelawati Lelawati
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.8148

Abstract

Baja karbon merupakan paduan besi dan Cu sedikit tambahan Si,Mn, P, S. Sifat baja yang sangat tergantung pada kandungan  karbonnya. Baja Carbon sedang banyak digunakan pada baut , plat, sekrup dan berbagai dan berbagai profil karena memiliki kandungan Carbon (C) antara 0,22-0,50 %. Sifat baja ini memiliki kekerasan relatif rendah, lunak, jenis baja ini dapat dikeraskan dengan cara di quenching. Metode quenching dapt meningkatkan kekerasan permukaan, kekuatan dan memperbaiki ketahanan baja, keuntungan metode ini tidak memerlukan media tambahan  lain cukup dengan media pendingin. Tujuan dari pengujian struktur mikro untuk mengetahui ukuran butiran dari baja sebelum perlakuan dan setelah perlakukan. Dari hasil penelitian didapat Non Perlakuan ialah 12,05 , Quenching Air Laut ialah 16,66 

Page 1 of 1 | Total Record : 8