Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Keanekaragaman Kepiting Biola (Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat Dawam Suprayogi; Jodion Siburian; Afreni Hamidah
Biospecies Vol. 7 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis kepiting biola(Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Maretsampai Juni 2012, di Desa Tungkal I pada tiga stasiun. Sampel diambil dengan cara transecsampling. Data lingkungan yang diambil meliputi suhu, pH, jenis substrat, dan salinitas. Datadianalisis secara deskriptif analitik. Identifikasi dilakukan di Laboratorium CrustaceaWidyasatwaloka LIPI Cibinong Bogor. Dari 3 stasiun di Desa Tungkal I, diperoleh 172 individudari 3 jenis kepiting biola yang termasuk Sub Genus Tubuca yaitu jenis Uca forcipata (Adams &White, 1848), U. rosea (Tweedie, 1937), dan U. dussumieri (H. Milne Edwards, 1852). Indekskeanekaragaman jenis kepiting biola pada ketiga stasiun di Desa Tungkal I Tanjung JabungBarat tergolong rendah karena berkisar antara 0-1,5. Kondisi habitat Kepiting Biola pada ketigastasiun yaitu tersusun atas tanah agak asam (pH 6,38-6,41), suhu antara 23-29oC, salinitas air16,33-20,0 ppt, tekstur tanah pada stasiun 1 adalah liat, stasiun 2 adalah lempung berpasir, danstasiun 3 adalah liat berdebu.
STRUKTUR DAN KOMPOSISI TUMBUHAN INVASIF DI HUTAN LINDUNG GAMBUT SUNGAI BULUH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Mahya Ihsan; Dawam Suprayogi; Anggit Prima Nugraha
Biospecies Vol. 15 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v15i1.14830

Abstract

The Study of structure and compotition of invasive species in protected peat forest area of ​​the Sungai Buluh, Tanjung Jabung Timur was conducted from April to September 2020. This research was conducted in open space area. Data were collected with systematic sampling method in 2 x 2 m plot in tree long transects 500 m. Every transect has 5 plots with the same distance of 100 m, so that the total plots are 25 plots. The data obtained were analyzed to determine the importance value indeks of plant species, diversity indeks and Eveness index of plants in the location. Based on the identification results, were found 31 invasive spesies in Protected Peat Forest Sungai Buluh. Cynodon dactylon was found high Important Value Index 28.60%. Diversity index was found 2,65 and the value of the evenness index 0,77 in research location.
KEANEKARAGAMAN AMFIBI (ORDO ANURA) DI HUTAN LINDUNG GAMBUT LONDERANG TANJUNG JABUNG TIMUR Asri Azhari; Tedjo Sukmono; Anggit Prima Nugraha; Mahya Ihsan; Dawam Suprayogi
Biospecies Vol. 15 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v15i1.14833

Abstract

Hutan gambut merupakan hutan tropis dan menjadi sumber daya alam yang unik yang dapat mendukung keanekaragaman flora dan fauna termasuk amfibi. Hutan gambut sering mengalami kebakaran pada saat musim kemarau. Kebakaran dapat mengancam kelangsungan hidup sejumlah flora dan fauna tak terkecuali amfibi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan komposisi amfibi serta untuk mengetahui indeks keanekaragaman dan kemerataan amfibi di Hutan Lindung Gambut (HLG) Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini menggunakan metode Visual Encounter Survey (VES) yang dikombinasikan dengan transek. Transek merupakan transek akuatik yang dibuat sepanjang 500m. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan Indeks Shannon Wiener dan dengan menghitung kemerataan jenis. Hasil penelitian yaitu jenis amfibi yang didapat ada 4 jenis (Fejervarya limnocharis, Fejervarya cancrivora, Hylarana erythraea dan Pulchrana baramica). Nilai keanekaragaman tergolong sedang dengan nilai H’= 1, 03. Hal ini menunjukkan secara ekologis kondisi habitat di HLG Londerang mampu untuk mendukung keberadaan jenis amfibi. Nilai kemerataan jenis amfibi menunjukkan nilai E= 0,74 yang berarti pensebaran amfibi tergolong cukup merata.
Penerapan Agroteknologi Terintegrasi Guna Mewujudkan Desa Wisata Menarik pada Masa Pandemi COVID-19 di Kecamatan Tanjung Jabung Barat Dede Martino; Ardiyaningsih Puji Lestari; Linda Handayani; Dawam Suprayogi; Rustan Rustan
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i2.4863

Abstract

Wabah COVID-19 yang terjadi di Wuhan China pada akhir 2019 telah menjadi pandemi di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Kondisi pandemi ini mengakibatkan jumlah kunjungan wisata menurun drastis akibat larangan keluar masuk beberapa daerah termasuk wisata alam Kopi Liberika di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan pengabdian ini mencoba membantu masyarakat menghidupkan sektor pariwisata tersebut dengan menerapkan beberapa teknologi terintegrasi supaya wisata alam ini menarik dan menarik minat banyak pengunjung. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok Sadar Wisata Sukarejo Kelurahan Mekar jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan mulai dari Mei sampai November 2021. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Particippatory Rural Appraisal (PRA). Kegiatan yang dilakukan yaitu pembimbingan terkait pembenihan kembang, penerapan teknologi BPPC, dan juga penerapan hidroponik. Meskipun kondisi masih sangat rawan dengan COVID-19, tim masih terus berupaya optimal dalam mendampingi masyarakat baik secara daring ataupun luring. Hasil pengabdian ini yaitu terbentuknya taman bunga yang menjadi daya tarik pengunjung, pupuk cair dari limbah sampah organik, dan sayuran hidroponik. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan daya tarik wisata alam Kopi Liberika Tanjung Jabung Barat dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sampah menjadi pupuk cair dengan teknologi BPPC, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan hidroponik.  The COVID-19 outbreak in Wuhan, China, at the end of 2019 has become a worldwide pandemic, and Indonesia is no exception. As a result, various sectors of human life are experiencing serious impacts, especially UMKM in the tourism sector. The tourism industry depends on its growth on physical tourist visits. This pandemic has resulted in the number of tourist visits dropping drastically due to the prohibition on going in and out of several regions. In Tanjung Jabung Barat Regency, there is Liberika Coffee nature tourism which local people and immigrants often visit. Based on interviews with administrators, since COVID-19, the number of visitors has been very small and can be counted on the fingers. Therefore, the team will try to revive the tourism sector by implementing several integrated technologies so that this natural tourism can attract and attract many visitors. Service activities are carried out for approximately five months, from May to November 2021. The team has assisted the community regarding flower seeding, the application of BPPC technology, and also the application of hydroponics. The community is very enthusiastic about the application of this technology. Even though conditions are still very vulnerable to COVID-19, the team continues to strive optimally to assist the community both online and offline. This activity has been visited by the LPPM UNJA and received appreciation. 
Pelatihan pembuatan souvenir gantungan kunci berbasis daun di Desa Tahtul Yaman Kecamatan Pelayangan Kota Jambi Revis Asra; Mahya Ihsan; Ade Adriadi; Anggit Prima Nugraha; Dawam Suprayogi
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 2 (2020): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.2.559-565

Abstract

This aims of dedication community to uplifting entrepreneurial activities in order and increas the economy of the people in Pelayangan sub-district, Jambi city. The service location is the closest location to the tourist area “Gentala Arasy” bridge which is the icon of Jambi city. Through this service, it is hoped that the community at the service location can develop this activity to increase the collection of souvenirs sold at that location. The easy process of making and the availability of abundant leaves is one of the criteria for this dedication. This activity is carried out in two stages, namely counseling and practice. The extension stage is carried out by presenting participants about the manufacturing process and the equipment used. Practical stage is working directly into a product. The result is some of key chain products that are ready to be used as souvenirs. This activity provides knowledge to the community to generate interest in entrepreneurship. All stages of the event went well and was attended by all participants. This service activity will continue to be carried out in order to improve the community's economy and to support the vision of Jambi University as a World Class & Entrepreneurship University.
Distribusi Herpetofauna di Kawasan Hutan Lindung Gambut Sungai Buluh Tanjung Jabung Timur Anggit Prima Nugraha; Dawam Suprayogi; Winda Dwi Kartika; Andri Setiawan
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 38, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2021.38.1.1030

Abstract

Hutan Lindung Gambut (HLG) Sungai Buluh  is one of the village forests in East Tanjung Jabung. Peat soil has high water content and is herpetofauna habitat. Herpetofauna acts as a prey and predator in the peat ecosystem. Some of them occupy the position of top predators on food networks in the peat ecosystem. The existence of this group of animals also acts as an environmental bioindicator which can be indicated by its species richness and individual count. This research was conducted on two habitat conditions (terrestrial and aquatic) with the aim of this study were the distribution and habitat characteristics of herpetofauna in the HLG Sungai Buluh.  This study used the Visual Encounter Survey (VES) method which was combined by transect lines in each habitat. Sampling was done nocturnal and diurnal. The specimens obtained then preserved in 70% alcohol. The results showed total of 105 individual herpetofauna consisting of 4 Anura families (Bufonidae 1 species, Dicroglossidae 3 species, Rhacophoridae 3 species, and Ranidae 4 species) and 4 Reptile families (Agamidae 3 species, Scincidae 2 species, Gekkonidae 1 species, and Natricidae 1 species). Eleven species were found in the terrestrial habitat transect while eleven species were found in aquatic habitat transects. Furthermore,  four species were found in both habitat transects. From these results it can be concluded that the HLG Sungai Buluh has a suitable habitat for herpetofauna. However, further research needs to be carried out covering the entire are of HLG Sungai Buluh
ANALISIS PRODUK ECO ENZYME DARI KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L.) DAN JERUK BERASTAGI (Citrus X sinensis L.) Dawam Suprayogi; Revis Asra; Risma Mahdalia
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.8414

Abstract

Buah yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat di Indonesia di antaranya adalah nanas (Ananas comosus L.) dan Jeruk Berastagi (Citrus X sinensis L.). Pemanfaatan kedua buah tersebut menghasilkan limbah berupa kulit buah. Limbah kulit buah nanas dan jeruk dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan eco enzyme dengan tambahan air dan molase. Beberapa fungsi dari eco enzyme yaitu sebagai cairan pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, penangkal serangga serta penyubur tanaman. Selain itu juga berfungsi sebagai desinfektan karena megandung alkohol dan asam asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis produk eco enzyme dengan menggunakan parameter pH, TDS, kadar alkohol, warna, aroma, dan volume akhir. Bahan baku eco enzyme yang digunakan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 1) kulit nanas; 2) kulit jeruk; 3) campuran kulit nanas dan kulit jeruk. Metode yang digunakan yaitu mencampurkan air, kulit buah, dan molase dengan perbandingan 10:3:1 serta difermentasi selama 30, 60, dan 90 hari. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan nilai pH berkisar antara 3,4 sampai 3,7. Nilai TDS mengalami peningkatan pada seluruh bahan baku kecuali pada kelompok bahan baku kulit nanas. Kadar alkohol pada hasil produk eco enzyme tidak mengalami perubahan setelah dilakukan fermentasi. Eco enzyme yang dihasilkan berwarna coklat keruh pada fermentasi hari ke-90. Aroma yang dihasilkan yaitu beraroma khas fermentasi sesuai dengan konsetrasi bahan baku yang digunakan. Volume akhir dari hasil eco enzyme yang paling banyak adalah fermentasi hari ke-90.
PELATIHAN TEKHNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BERBAHAN DASAR KULIT NENAS DI TANGKIT BARU PROPINSI JAMBI Mahya Ihsan; Anggit Prima Nugraha; Dawam Suprayogi; Ade Adriadi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1702-1709

Abstract

Pemanfaatan Limbah kulit Nenas untuk pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai Pupuk Alternatif Murah di Desa Tangkit Baru Propinsi Jambi dilakukan dengan tujuan memanfaatan limbah organik hasil produksi nenas serta membantu kelompok UMKM di Desa Tangkit Baru untuk memperoleh pupuk yang murah dan berkualitas. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi yaitu sesi pemaparan, tanya jawab dan diskusi serta praktek secara langsung dilapangan. Melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) oleh Tim Pengabdian Program Studi Biologi FST-UNJA maka target yang ingin dicapai adalah mitra mampu memanfaatkan limbah nenas secara maksimal untuk dijadikan barang yang lebih bermanfaat atau dijadikan sebagai bentuk usaha. Berdasarkan hasil survey kuesioner yang dubagikan, 94,44% masyarakat bersedia ikut Kembali dalam pelatihan serupa, 89,47% masyarakat menilai pelayanan selama pelatihan berlangsung sangat baik, 58,82% masyarakat mengaku bahwa pelatihan ini sangat sesuai dengan harapan selebihnya mengaku sesui dengan harapan. Dalam pengentasan limbah, 55,56% masyarakat berpendapat bahwa kegiatan ini dapat mengurangi limbah.
Studi Pendahuluan: Kepiting Air Tawar (Parathelphusa maindroni) di Kawasan Geopark Merangin Provinsi Jambi Tia Wulandari; Mahya Ihsan; Dawam Suprayogi
Organisms Vol 3, No 1 (2023): Organisms
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.883 KB) | DOI: 10.24042/organisms.v3i1.16444

Abstract

Geopark Merangin is one of the World’s Natural Heritages (Geological Heritage Site) in Jambi Province which under the auspices of UNESCO. The area has the potential to be developed into an eco-geotourism area. To support this development, monitoring is needed for geological diversity, biodiversity, and cultural diversity. One potential study that can be explored is the existence of freshwater crabs. To date, the existence of freshwater crab species in the waters of Geopark Merangin has not been reported. This study aims to collect freshwater crabs that can be found in the Geopark Merangin area as a preliminary study of freshwater crab diversity in that area. The result indicates that one of the freshwater crab can be found is Parathelphusa maidroni. The presence of P. maidroni in Geopark Merangin area can serve as bioindicator of good water quality and open up potential for the discovery of other species. Futhermore, the discovery of P. maidroni in the aquatic region of Geopark Merangin can be considered as an initial step towards the identification of various freshwater crab species in that area.  AbstrakKawasan perairan Geopark Merangin Provinsi Jambi merupakan salah satu warisan alam dunia (Geological Heritage Site) dibawah naungan UNESCO. Kawasan tersebut berpotensi untuk dikembangakan menjadi kawasan Eco-geowisata. Untuk mendukung pengembangan tersebut, perlu dilakukan monitoring baik dari keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati maupun keanekaragaman budaya. Salah satu kajian yang dapat digali potensinya yaitu keberadaan kepiting air tawar. Sampai saat ini belum dilaporkan keberadaan jenis-jenis kepiting air tawar yang ada di perairan Geopark Merangin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis kepiting air tawar yang dapat ditemukan di kawasan Geopark Merangin sebagai studi pendahuluan terkait keragaman kepiting air tawar yang ada di kawasan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan salah satu jenis kepiting air tawar yang dapat ditemukan yaitu Parathelphusa maidroni. Keberadaan P. maidroni di kawasan perairan Geopark Merangin dapat menjadi bioindikator perairan yang masih baik, dan membuka potensi ditemukan jenis kepiting air tawar lainnya. Selain itu dengan ditemukannya P. maidroni di kawasan perairan Geopark Merangin dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk dilakukannya pendataan dan eksplorasi jenis-jenis kepiting air tawar di kawasan tersebut. 
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI RAWA BENTO, KERINCI SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN: Diversity and Abundance of Photoplanktone as a Water Quality Bioindicator of Rawa Bento Swamp, Kerinci Vevi Anhar; Revis Asra; Dawam Suprayogi
Biospecies Vol. 16 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v16i1.20229

Abstract

Phytoplankton is microscopic aquatic organisms that have plant-like properties that act as primary producers of aquatic ecosystems. Bento Swamp is the highest swamp in Sumatra which is included in the Kerinci Seblat National Park (TNKS) area. Bento Rawa plays a role in supporting the lives of the surrounding community as well as being a tourist area. This study aims to identify the diversity and abundance of phytoplankton, as well as their relationship with water quality in Bento Rawa. This research was conducted in February-April 2022 based on the purposive sampling method. The results showed that there were 48 types of phytoplankton belong to 8 classes. The species with the highest abundance in Bento Swamp is Cocconeis sp., Melosira varians, and Fragilaria capucina. The relationship of water quality in Rawa Bento with the diversity and abundance of phytoplankton shows a positive correlation on the parameters of pH, current speed, nitrate, and phosphate. The water quality in Rawa Bento is included in the uncontamined category based on the abudance and diversity of phytoplankton and the measurements of physical and chemical factors in the waters of Rawa Bento obtained in this study Keywords: Phytoplankton, Diversity, Abundance, Water Indicators, Bento Swamp.   Abstrak Fitoplankton adalah organisme perairan mikroskopis yang memiliki sifat seperti tumbuhan yang bertindak sebagai produsen utama ekosistem perairan. Rawa Bento merupakan rawa tertinggi di Sumatera yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Rawa Bento berperan dalam menunjang kehidupan masyarakat sekitar sekaligus menjadi kawasan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton, serta hubungannya dengan kualitas perairan di Bento Rawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 jenis fitoplankton yang termasuk dalam 8 kelas. Spesies dengan kelimpahan tertinggi di Rawa Bento adalah Cocconeis sp., Melosira varians, dan Fragilaria capucina. Hubungan kualitas air di Rawa Bento dengan keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton menunjukkan korelasi positif pada parameter pH, kecepatan arus, nitrat, dan fosfat. Kualitas air di Rawa Bento termasuk dalam kategori tidak tercemar berdasarkan kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton serta pengukuran faktor fisika dan kimia di perairan Rawa Bento yang diperoleh dalam penelitian ini. Kata Kunci: Fitoplankton, Keanekaragaman, Kelimpahan, Indikator Perairan, Rawa Bento.