cover
Contact Name
attafkir
Contact Email
attafkir@iainlangsa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
attafkir@iainlangsa.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
At-Tafkir
  • Jurnal At-Tafkir is published by Center for Resear
  • Website
ISSN : 19799357     EISSN : 26205858     DOI : -
Jurnal At-Tafkir is published by Center for Research and Community Services (LP2M) State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa.This Journal emphasizes specifications in the discourse of educational, law and socio-religious that published periodically twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
KEDUDUKAN FIQH DI INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN Zulhamdi, Zulhamdi
At-Tafkir Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i1.526

Abstract

Islam yang masuk di Indonesia lebih dipahami sebagai proses Arabisasi atau lebih berkiblat kepada Arab dengan menafikan nilai-nilai lokalitas, kemudian lahirnya kebijakan pemerintah colonial dengan teori resepsinya, yaitu yang menjadi patokan dalam penyelenggaraan hukum di Indonesia adalah hukum adat, sedangkan hukum Islam baru bisa dijadikan sebagai rujukan setelah terlebih dahulu diresepsi oleh hukum  adat.  Adapun tujuan dalam penulisan jurnal  ini adalah Untuk Mengetahui tokoh-tokoh  fiqih terkenal serta buku dan pemikiran fiqh di Indonesia pada masa kemerdekaan, Untuk Mengetahui isi  buku penting dalam perkembangan fiqh masa, Untuk Mengetahui Kedudukan fiqh dalam sistem hukum Indonesia dan hubungan fiqh dengan perundang-undangan Indonesia, dan Metode penulisan merupakan studi penelitian dengan cara menelaah sejumlah buku-buku, membuka web-web untuk memperoleh data, teori dan konsep yang berhubungan dengan pembahasan ini.  Dengan menggunakan metode dan teknik pengumpulan data tersebut, kiranya dapat terkumpul seluruh data yang dibutuhkan untuk mendukung penulisan jurnal ini, dapat pula menemukan suatu kesimpulan yang objektif. Di antara hasil ijtihad Hasbi yang mencerminkan pemikiran Fiqh Indonesia terlihat dalam fatwa hukum jabat tangan antara laki-laki dan perempuan. Di sini ia berbeda pendapat dengan fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah dan Ahmad Hassan dari Persis yang mengharamkan praktik dan perilaku ini. Usaha untuk merekonstruksi format fiqh baru, menurut pandangan Hazairin, dapat dimulai dengan tafsir otentik atas al-Qur’an. Dalam analisis dan hasil temuan dari studi tentang pemikiran waris Hazairin yang dilakukan oleh Al-Yasa Abu Bakar, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter sumber-sumber hukum Islam, yakni sunnah, ijma’, dan qiyas memungkinkan untuk digugat hasil ketetapan ijtihadnya.
METODE BARU MEMAHAMI ALQURAN DALAM PERSPEKTIF SHAHRUR Amri, Yaser
At-Tafkir Vol 1 No 1 (2014): Vol I No 1 Juni 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Raised in Syria and educated in Moscow, Shahrurs intellectual profileinfluenced by the Syrian political situation of his era as well as Marxism.Having been studied linguistic and philosophical positivism that can betraced from Bertrand Russell and Alfred Whitehead to Kant, Fichte andHegel, Shahrur believes that Islamic teachings can be reconciled withmodern rational experiences of reality. Proposing the theory of limit hetried to reinterprate Islamic concept of hudud and a better understandingof the sacred book through Hermeneutics.
SIGNIFIKANSI AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Ibrahim, Joko
At-Tafkir Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semua ilmuan pendidikan sepakat bahwa moralitas memilik signifikansi dalam pendidikan. Dalam pendidikan Islam, pembentukan akhlak berjalan beriringan dengan proses pendidikan. Tujuan pendidikan Islam adalah mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah dan memiliki akhlak yang mulia. Tujuan ini perlu dicapai dalam Islam karena merupakan prasyarat tujuan penciptaan manusia yakni mensejahterakan alam semesta. Seiring pergerakan zaman, telah sangat banyak konsep dan teori yang mempengaruhi kehidupan kaum Muslim. Karena itu, kaum inltelektual Muslim, khususnya yang bergerak di bidang pendidikan, perlu senantiasa mengawasi perkembangan dunia pendidikan. Salah satu unsur penting dalam menjaga kemurnian tujuan dan praktik pendidikan Islam adalah perkembangan pemikiran tentang pendidikan akhlak. Tulisan sederhana ini akan memaparkan pemikiran tentang akhlak dan signifikansinya terhadap pendidikan Islam dari seorang intelektual Muslim bernama Sayyid Mujtaba Musawi Lari.
TINDAKAN KEKERASAN SEORANG GURU TERHADAP SISWA DALAM DUNIA PENDIDIKAN M. Lutfi, Muhaini dan
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru yang baik adalah seseorang yang bisa mengajar sekaligusjuga dapat mendidik siswanya. Dengan kemampuan untukmengajar dan mendidik secara baik, akan dihasilkan nantinyaanak-anak yang tidak hanya pandai secara intelektual namun,juga secara akhlak atau budi pekerti dan keimanan. Padaakhirnya akan menghasilkan regenerasi penerus yang arih danbijaksana. Kasus perilaku kekerasan dalam pendidikan jugabervariasi: pertama, kategori ringan, langsung selesai di tempatdan tidak menimbulkan kekerasan susulan atau aksi balasdendam oleh si korban. Untuk kekerasan dalam klasifikasi iniperlu dilihat terlebih dahulu, apakah kasusnya selesai secaraintern di sekolah dan tidak diekspos oleh media massa ataukahtidak selesai dan diekspos oleh media massa. Kedua, kategorisedang namun tetap diselesaikan oleh pihak sekolah denganbantuan aparat, dan ketiga, kategori berat yang terjadi di luarsekolah dan mengarah pada tindak kriminal serta ditangani olehaparat kepolisian atau pengadilan.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. POS INDONESIA (PERSERO) Yahya, M
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify and analyze leadership styles, organizational commitment and employee performance and influence of leadership style and organizational commitment to employee performance, both simultaneously and partially at PT. Pos Indonesia (Persero). The method used is survey explanation method on 87 employees of PT. Pos Indonesia (Persero). Techniques used to test the hypothesis is that the path analysis (path analysis). Research results through descriptive analysis shows that the leadership style of leader PT. Pos Indonesia (Persero) is an employee-oriented leadership style. In general, the leadership style at PT. Pos Indonesia (Persero) is in the high category. Task oriented leadership styles at appropriate category and employee oriented leadership style is in the high category. If viewed from the organizational commitment was generally high category. Affective commitment and normative commitment are included in the high category while kontinuens commitment is in the category enough. Viewed from the employees performance in general is in the high category. Quality, the need for supervision and the influence of personal relationships, including in the high category and quantity of output, timeliness and cost effectiveness is in the category so it must be increased. Furthermore, the results showed that leadership style and organizational commitment have a positive and significant influence either partially or  simultaneously on employee performance.
URGENSI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA Nurhanifah, Nurhanifah
At-Tafkir Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i1.531

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang makna pendidikan Islam yang harus diajarkan dalam keluarga, urgensinya dan aspek-aspek pendidikan Islam apa saja yang seharusnya diajarkan kepada anak-anak.  Dalam hal ini yang bertanggung jawab akan hal tersebut adalah orang tua, karena anak adalah amanah yang harus dijaga, dididik dan dibimbing agar dia bisa menjalani kehidupan yang sesuai  dengan ajaran Islam dan bisa memperoleh kebahagian di akhirat nantinya. Setidaknya ada tiga aspek penting yang seharusnya ditanamkan orang tua sejak dini bagi anak-anaknya, yaitu aspek aqidah, ibadah dan akhlak. Aspek aqidah berkaitan dengan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya, penerapannya yaitu dengan cara mengajarkan keyakinan yang benar tentang adanya Allah sebagai pencipta. Aspek ibadah, berkaitan dengan ketundukan makhluk untuk menyembah Allah yang maha Esa, ini bisa diterapkan dengan membiasakan anak melakukan sholat lima waktu, mengajarkan anak baca al-Qur’an, memberi shadaqah dan lain-lain. Kemudian Aspek akhlak berkaitan dengan adab, sopan santun dan berprilaku baik. Penerapannya melalui keteladanan orang tua baik ketika berbicara, melakukan sesuatu dan lain-lain, dan juga bisa diterapkan dengan melalui pembiasaan, misalnya membiasakan masuk rumah dengan mengucapkan salam, makan dengan tangan kanan dan tidak sambil berdiri dan lain sebagainya.
AL-ILLAH DAN AL-HIKMAH Syahrial, Muhammad
At-Tafkir Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-illah merupakan sifat yang jelas (wasf zahir), terukur (mundhabit), memiliki hubungan dengan hukum yang ditetapkan (munashabah li al-hukm), kemudian al-hikmah sebaliknya. al-illah merupakan aspek pola pikir yang cenderung menerapkan pola pikir deduktif/bayaniy kemudian metodenya dominan metode dialektika sementara itu teorinya mengadopsi teori ruju’ ila ashliyin mu’ayyin. Jika merujuk kepada konsep kausalitas dari Plato ia tergolong kepada causa legis. Sementara itu al-hikmah pada aspek pola pikir menerapkan pola pikir induktif/burhaniy kemudian metodenya dominan metode demonstartif/istiqra’i. Teori yang diterapkan dengan konsep al-hikmah adalah teori ruju’ ila ashliyah al-kulliyah. Dan jika merujuk kepada konsep kausalitas dari Plato ia tergolong kepada causa finalis. Selanjutnya al-illah berfungi dominan untuk menerapkan metode qiyas dalam penetapan hukum Islam sementara itu konsep al-hikmah cenderung berfungsi untuk mempermudah menerapkan maqashid syar’iyah dalam penetapan hukum Islam.
PENDIDIK DAN PENGEMBANGAN PROFESI Rahmah, Syarifah
At-Tafkir Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini ingin menjabarkan tentang pendidik sebagai tokoh sentral dalam dunia pendidikan, bekerja tanpa kenal lelah membangun dunia pendidikan menjadi lebih profesional dan berkualitas. Kinerja pendidik dapat diukur dengan profesi mereka, karena menjalankan profesi tidak mudah sebab profesi adalah pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian sesuai dengan disiplin ilmu yang ada pada seseorang. Bagaimana dikatakan seorang pendidik itu profesional? Pendidik profesional adalah pendidik yang memiliki kompetensi dan muatan-muatan keilmuan sesuai dengan bidangnya. Banyak faktor yang mempengaruhi profesi pendidik, terutama faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah tempat di mana pengembangan itu dilakukan. Faktor birokrasi juga menjadi penyebab utama terhambatnya profesi pendidik, terlalu berbelit-belit dan menghambat proses pengurusan profesi pendidik. Padahal birokrasi sangat terkait dengan perundang-undangan namun kurang mendapat dukungan terhadap pengembangan profesi pendidik. Kemandirian pendidik adalah manivestasi bentuk keberanian untuk mewujudkan apa yang telah menjadi keyakinannya dengan mengedepankan keahlian dan kemandirian. Pendidik yang mandiri akan menyeimbangkan kreatifitas dalam bidang pembelajaran agar lebih menarik hal ini menjadi pendorong meningkatnya kualitas pendidikan. Pengembangan profesi pendidik saat ini memiliki payung hukum yang kuat seperti UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, namun dalam pelaksanaannya payung hukum ini tidak menjamin untuk berkembangnya profesi pendidik secara individu, sebab dalam kontek individu justru kemampuan untuk mengembangkan diri secara peribadi menjadi hal ini menjadi hal utama yang dapat memperkuat profesi pendidik. Pengembangan diri secara persoal sangat penting guna mengembangkan profesinya sebagai pendidik berkualitas.
SERTIFIKASI SEBAGAI BENTUK PENINGKATAN KINERJA PENDIDIK Rahmah, Syarifah
At-Tafkir Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidik adalah tokoh sentral pemegang peran penting dalam berjalannya proses pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah. Dapat juga dikatakan pendidik dan pendidikan satu ikatan kuat yang sulit terpisahkan. Pendidik berkulitas dapat dikaitkan dengan kompetensi yang mereka miliki. Kompetensi pendidik menjadi acuan penting dalam menentukan kiblat profesional atau tidaknya seorang pendidik. Pemerintah dalam hal ini sangat menghargai kinerja pendidik dengan memberikan tunjangan sertifikasi kepada pendidik yang telah memiliki sertifikat pendidik. Sertifikasi diberikan dengan tujuan agar pendidk dapat meningkatkan kinerjanya dalam proses pembelajaran. Peningkatan kinerja pendidik dapat  dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan melakukan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Tujuan utama pemberian sertifikasi bukan hanya untuk mendapatkan tunjangan profesi, melainkan untuk menunjukkan bahwa pendidik telah memiliki kompetensi sebagaimana yang disyaratkan dalam standar kompetensi pendidik. Pemberian sertifikasi berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pendidik, dan pada akhirnya akan menuju pada peningkatan kualitas pendidikan dalam satuan pendidikan.
PENINGKATAN MUTU BAHASA ARAB MALALUI PELATIHAN PENGUASAAN KOSA KATA DI PRODI PBA IAIN LANGSA Sabri, Hatta
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak mahasiswa mengalami kesulitan memahami pelajaranbahasa Arab. Kesulitan ini umumnya terlihat dariketidakmampuan para mahasiswa dalam menulis danberkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab dalamperkuliahan. Ironisnya problematika tersebut bukan saja dialamioleh mahasiswa yang bukan jurusan atau prodi pendidikanBahasa Arab, bahkan mahasiswa yang bergelut dengan allughahal-arabiyah ini, yang berada pada jurusan pendidikanBahasa Arab, merekalah yang sering mengalami problem dalamberbahasa. Problema tersebut, juga didasari oleh minim danlemahnya kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan danpunggunaan kosa kata.Tulisan sederhana ini mendeskripsikanupaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab melaluipelatihan dan pembelajaran berbasis kosa kata di Prodi PBAIAIN Langsa

Page 1 of 26 | Total Record : 260


Filter by Year

2014 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 1 (2023): At-Tafkir Vol 15 No 2 (2022): At-Tafkir: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 15 No 1 (2022): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 2 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 1 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): Vol. 13 No. 1 Juni 2020 Vol 13 No 2 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 2 (2019): Vol. 12 No 2 Desember 2019 Vol 12 No 1 (2019): Vol. 12 No 1 Juni 2019 Vol 12 No 2 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 1 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 2 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 1 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 2 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 1 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 2 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 1 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 8 No 1 (2015): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 7 No 1 (2014): Vol VII No 1 Juni 2014 Vol 1 No 1 (2014): Vol I No 1 Juni 2014 More Issue