cover
Contact Name
Irfan Habibie Martanegara
Contact Email
irfanhabibie@uika-bogor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.tadibuna@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 22525793     EISSN : 26227215     DOI : -
Core Subject : Education,
Ta'dibuna : Jurnal Pendidikan Islam, ISSN: 2252-5793 (Print) 2622-7215 (Electronic) is a journal of Islamic education published twice a year (April-October) on Islamic education with the scope of study are fundamental of Islamic education (philosophy, history and the nature of Islamic education), development of Islamic educational institutions (development of Islamic education curriculum, Islamic learning method and Islamic education teacher and others) as well as studies of the concept of Islamic education (Islamic educational leading figure, Quran sunnah text, and others).
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 2 (2023)" : 5 Documents clear
Konsep ta’dib menurut Al-Attas sebagai solusi pendidikan moral usia dini Lutfiatul Khasanah; Mohammad Djaya Aji Bima Sakti; Achmad Reza Hutama Al Faruqi; Dhita Ayomi Purwaningtyas; Patimah Patimah
TA`DIBUNA Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v12i2.8544

Abstract

Indonesia is a country that has the largest number of Islamic universities in the world. Currently, there are fifty-eight state Islamic universities under the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia, and thousands of Islamic universities under community (private) management. The presence of Islamic tertiary institutions in various forms and types has encouraged the birth of vertical and horizontal mobility of santri and rural communities to subsequently appear as a new middle class and social elite capable of occupying various strategic positions in government, private sector, and others. Through the role of Islamic university graduates, there has been a transformation of Islamic teachings in all aspects of life: social, economic, political, cultural, artistic, and so on. With this transformation, Islamic tertiary institutions have made a huge contribution to the realization of justice and prosperity, not only for Muslims themselves but for all Indonesian people and the world in general.   Abstrak Artikel ini menjelaskan tentang konsep ta’dib al-Attas sebagai basis solusi problem pendidikan Usia Dini ada Era milenial yang mempunyai ciri dan identik pengutamaan akal, empiris, materialistik, sekuler, hedonistik, hingga transaksional. Pendidikan usia dini merupakan asas penting dalam proses pembentukan akhlak dan moral, selain itu, perkembangan teknologi menjadi faktor pendukung ciri khas tersebut, sehingga moral anak-anak usia dini semakin memprihatinkan. Peneliti menggunakan kajian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif dan analisis. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa orientasi pendidikan usia dini perlu diamati kembali dan direkonstruksi untuk menuju hasil output siswa dan karakter yang diharapkan. Selain itu juga, aspek agama dan pendidikan moral perlu diutamakan di samping ciri khas Barat tersebut, hal ini sejalan dengan ide ta’dib menurut Al-Attas, beliau menyimpulkan bahwa ranah pendidikan perlu dipurifikasi dari worldview Barat yang jauh dari kultur budaya Timur dan Islam. Salah satu hal yang perlu dipurifikasi yaitu proses pendidikan serta orientasi di dalam proses tersebut.
Non-binary gender dan pendidikan fitrah seksualitas anak Muhammad Naufal Fairuzillah; Fahman Mumtazi; Yongki Sutoyo
TA`DIBUNA Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v12i2.8867

Abstract

One of the gender identities that is developing in society and trying to be recognized for its existence is non-binary gender. Non-binary gender is a term to describe someone who claims he does not refer to the gender of male or female. This paper attempts to describe the essence of non-binary gender discourse, criticism and review of Islamic perspectives, as well as fitrah education on sexuality as an effort to fortify a generation of children against the emergence of this gender variation which is part of LGBTQ+. This research is a literature review based on various relevant literature. The difference between male and female with all their characteristics, looks and roles is a universal principle in the social life. The human tendency to behave according to his sex is natural. In this liberalism era, it is imperative for parents and educators to care for and develop their children’s nature of sexuality as early as possible.   Abstrak Salah satu identitas gender yang berkembang di masyarakat dan berusaha diakui keberadaannya adalah gender non-biner (non-binary gender). Gender non-biner adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang mengakui dirinya tidak mengacu pada gender perempuan atau laki-laki. Tulisan ini berupaya menjabarkan hakikat adanya diskursus gender non-biner, kritik dan tinjauan perspektif Islam, serta pendidikan fitrah seksualitas sebagai upaya membendung generasi anak-anak dari munculnya variasi gender ini yang merupakan bagian dari LGBTQ+. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan merujuk pada berbagai literatur yang relevan. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan dengan segala watak, rupa dan perannya masing-masing adalah prinsip universal dalam kehidupan sosial masyarakat. Kecenderungan manusia untuk bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya adalah suatu fitrah yang telah tertanam sejak lahir. Di zaman yang marak akan paham liberalisme ini, suatu keharusan bagi orang tua dan pendidik untuk merawat dan mengembangkan fitrah seksualitas anaknya sedini mungkin.
Internalisasi akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat Kabupaten Semarang Sudarto; Susiyanto
TA`DIBUNA Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v12i2.9188

Abstract

This research is to find out how to develop internalization methods in creating moral learning motivation at the Cahaya Ummat Integrated Islamic Elementary School, Semarang RegencyThe method used in this study is using qualitative method. Data collection through observation and documentation methods. From the results of this study, it was found that the Development of Internalization Methods in Creating Moral Learning Motivation at SDIT Cahaya Ummat has a curriculum, namely Islamic Personal Development (BPI) and Islamic Religious Education (PAI). With these two curricula, students at the Cahaya Ummat Integrated Islamic Elementary School are very motivated, this is shown by several activities at school and outside of school that always prioritize good morals. Even so, there are still many aspects of Islamic Personal Development (BPI) that need to be reviewed to make this program well implemented.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara Pengembangan Metode Internalisasi dalam Menciptakan Motivasi Pembelajaran Akhlak di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat Kabupaten Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan datanya melalui metode observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Pengembangan Metode Internalisasi dalam Menciptakan Motivasi Pembelajaran Akhlak di SDIT Cahaya Ummat memiliki kurikulum yaitu Bina Pribadi Islam (BPI) dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Dengan adanya dua kurikulum tersebut, peserta didik di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat sangat termotivasi, hal ini ditunjukkan beberapa kegiatan disekolah maupun di luar sekolah selalu mengedepankan akhlak yang baik. Meskipun demikian masih banyak aspek-aspek dari Bina Pribadi Islam (BPI) yang perlu ditinjau ulang untuk menjadikan program ini terlaksana dengan baik.
Dimensi fitrah dan relevansinya dalam Pendidikan Agama Islam berbasis konsep Merdeka Belajar Indah Khairunnisa; Betty Mauli Rosa Bustam
TA`DIBUNA Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v12i2.9327

Abstract

So far, Islamic Religious Education has discussed the concept of fitrah, even the purpose of Islamic Religious Education itself has been connected to human nature. However, in its implementation, Islamic Religious Education has not been able to hold the essence of developing fitrah in a way that is in accordance with the concept of fitrah itself. Therefore, this research aims to be a reference in efforts to develop human nature as the main object in Islamic Religious Education. This research uses a literature approach, which in the activity of collecting data, the researcher first studies the results of research from various related literature. The data sources used in this research are library data sources such as books, journals, or other reading sources. The results of this study indicate that independent learning is an alternative that is a solution to the shallow concept of learning Islamic Religious Education based on human nature. Free learning creates space for students in learning Islamic Religious Education to develop and actualize their potentials.   Abstrak Selama ini, Pendidikan Agama Islam sudah banyak mendiskusikan konsep fitrah, bahkan tujuan Pendidikan Agama Islam sendiri telah terkoneksi dengan fitrah manusia. Namun, dalam implementasinya Pendidikan Agama Islam belum mampu menggandeng hakikat pengembangan fitrah dengan cara yang sesuai dengan konsep fitrah itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam terkait konsepsi fitrah manusia dan hubungannya dengan Pendidikan Agama Islam dalam ranah merdeka belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, yang mana dalam kegiatan mengumpulkan data, peneliti terlebih dahulu melakukan pengkajian terhadap hasil penelitian dari berbagai literatur terkait. Adapun sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah berupa sumber data kepustakaan seperti buku, jurnal, atau sumber bacaan lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa merdeka belajar merupakan alternatif yang menjadi solusi bagi dangkalnya konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam berdasarkan fitrah manusia. Merdeka belajar menciptakan ruang bagi peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimilikinya.
Upaya meningkatkan intelegensi melalui pembentukan kepribadian Asep Dawami; Imas Kania Rahman; Hasbi Indra; Santi Lisnawati
TA`DIBUNA Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v12i2.9345

Abstract

Personality is an identity that stands out in an individual. Individual intelligence in learning and communicating is influenced by a personality that can influence others. This study aims to determine the development of personality formation from an Islamic perspective that can increase intelligence and the factors that influence it. The method used by the author is a literature study with a qualitative descriptive approach. The conclusion in this discussion is that the formation of personality is inseparable from the concept of human nature which is influenced by three important factors, namely: 1) Heredity factors, 2) Environmental factors, and 3) Hidayah factors and provisions from Allah Almighty which are factors of immense grace. The development of a person's intelligence can be influenced by three factors, namely; 1) Imitation, 2) Trial and error, and 3) Thinking. In the Islamic view, parents and educators should keep away from four factors that can hinder or even damage values. In the Islamic view, parents and educators should keep away from four factors that can inhibit or even damage their personality values, namely: 1) Distance from inferiority, 2) timidity, 3) Spiteful nature (hasad), and 4) Anger   Abstrak Kepribadian adalah identitas yang menonjol pada diri individu. Intelegensi individu dalam belajar dan berkomunikasi dipengaruhi oleh kepribadian yang dapat mempengaruhi orang lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan pembentukan kepribadian dalam perspektif Islam yang dapat meningkatkan intelegensi dan faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan penulis adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Kesimpulan dalam pembahasan ini bahwa pembentukan kepribadian tidak terlepas dari konsep fitrah manusia yang dipengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu: 1) Faktor hereditas, 2) Faktor lingkungan, dan 3) Faktor hidayah dan ketentuan dari Allah Swt. yang merupakan faktor anugerah yang teramat besar. Perkembangan intelegensi seseorang dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu; 1) Meniru, 2) Trial and error (coba dan salah), dan 3) Berpikir. Dalam pandangan Islam orang tua dan pendidik harus menjauhkan dari empat faktor yang bisa menghambat bahkan merusak nilai-nilai kepribadiannya yaitu: 1) Menjauhkan dari sifat minder, 2) Sifat penakut, 3) Sifat dengki (hasad), dan 4) Sifat amarah.

Page 1 of 1 | Total Record : 5