cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.33006/ji-kes.v6i1.307
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan): jurnal hasil penelitian di bidang kesehatan JI-KES diterbitkan oleh LPPM Stikes Hafshawaty Zainul Hasan yang terbit sejak bulan Agustus 2017. JI-KES terbit secara berkala dua kali setahun. JI-KES berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dalam bidang kesehatan seperti: keperawatan, kebidanan, kesehatan masyarakat, gizi, farmasi, dan lain-lain. Pengelola menyambut baik kontribusi dalam bentuk artikel dari para dosen peneliti, dan pakar di bidang kesehatan untuk dipublikasikan di jurnal ini. Naskah yang dikirim harus asli dan belum pernah dipublikasikan di media lain.
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
Kinerja Tim Bedah Kamar Operasi Rumah Sakit di Kabupaten Jember Asmuji Asmuji; Priyo Widodo; Ninik Sumarini; Iin Indahwati
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.259

Abstract

AbstrakRuang bedah (kamar operas) menjadi suatu area yang memberikan pelayanan pembedahan dengan resiko kasus kecelakaan yang sangat tinggi. Penerapan 3 fase pembedahan (sign in, time out, dan sign out) menjadi kegiatan wajib yang harus dipatuhi tim bedah untuk mewujudkan program keselamatan pasien. Karena, keselamatan pasien dapat menjadi nilai kinerja tim bedah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja tim bedah kamar operasi di rumah sakit di Kabupaten Jember. Desain yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif observasional. Sampel penelitian ini adalah klien yang mendapatkan tindakan bedah (operasi) dengan jumlah 32 orang diambil secara quota sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah Surgical Safety Checklist (SSC) dari WHO. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dengan tampilan data berupa tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan 32 (100%) klien yang akan menjalani operasi dilakukan sign in sesuai dengan item dalam SSC. Artinya kinerja tim bedah dalam tahapan sign in dalam katagori baik. Kinerja tim bedah pada fase time out dan sign out belum menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja tim bedah yang tidak baik dalam kegiatan pembedahan sangat berisiko menimbulkan ancaman keselamatan klien selama menjalani pembedahan maupun setelahnya. Bagi pihak manajemen rumah sakit diharapkan melakukan monitoring dan evaluasi kinerja tim bedah secara berkala dan berkelanjutan.Kata kunci: kamar operasi, kinerja, tim bedah AbstractThe surgery room is an area that provides surgical services with a very high risk of accident cases. The implementation of 3 phases of surgery (sign in, time out, and sign out) is a mandatory activity that the surgical team must comply with to realize a patient safety program. Because patient safety shows the work value of the surgical team's performance in carrying out their duties and responsibilities. This study aims to describe the performance of the operating room surgery team at a hospital in Jember Regency. The design used in this research is descriptive observational. The sample of this study was 32 clients who received surgery/surgery which was taken by quota sampling. The collecting data used Surgical Safety Checklist (SSC) from WHO. The data analysis used description with the data display in the form of a frequency distribution table. The results showed that 32 (100%) clients who will have surgery were signed in based on the items in the SSC. It showed that the performance of the surgical team in the sign-in stage is in a good category. The performance of the surgical team in the time out and sign out phases has not shown good performance. The substandard performance of the surgical team is very risky to pose a threat to the client’s safety during surgery and after surgery. The hospital management is expected to monitor and evaluate the performance of the surgical team regularly and continuously.Keywords: surgery room, performance, surgical team
Perbandingan GAP dan RTS Sebagai Prediktor Perburukan Pasien Cedera Kepala Tengku Isni Yuli Lestari Putri; Ahsan Ahsan; Sugiarto Sugiarto; Winda Rofiyati; Heru Ginanjar Triyono; Ratna Wirawati Rosyida; Muhammad G A Putra; Annisa Rahmania; Fitriyanti N Idrus
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.220

Abstract

AbstrakCedera kepala adalah cedera pada otak yang dapat menyebabkan perubahan fungsi serta struktur jaringan otak akibat mendapatkan dorongan mekanik eksternal seperti trauma tumpul maupun tusuk. Kejadian cedera kepala dan tingkat perburukan cedera kepala sangat tinggi di dunia. Oleh karena itu diperlukan penilaian awal untuk memprediksi perburukan pasien cedera kepala yaitu menggunakan GAP dan RTS. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan GAP dan RTS dalam memprediksi perburukan pasien cedera kepala. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektif dengan purposive sampling. Responden berjumlah 245 rekam medis cedera kepala. Pengukuran dilakukan menggunakan lembar observasi. Analisis uji Receiver Operating Charateristic (ROC). Didapatkan hasil maisng-masing RTS dan GAP dalam memprediksi perburukan pasien cedera kepala mempunyai nilai = 0.851 vs 0.806. RTS lebih baik dalam memprediksi perburukan pasien cedera kepala dibandingkan dengan GAP.Kata kunci: cedera kepala, GAP, perburukan, RTS  AbstractHead injury is an injury to the brain that can cause changes in the function and structure of brain tissue due to external mechanical impulses such as blunt or puncture trauma. The incidence of head injuries and the rate of deterioration of head injuries is very high in the world. Therefore an initial assessment is needed to predict the worsening of head injury patients using GAP and RTS. The purpose of this study was to determine the comparison of GAP and RTS in predicting worsening head injury in patients. Using analytic observational research design with a retrospective approach with purposive sampling. Total respondents are 245 head injury medical records. The measurements were taken by an observation sheet. The data was analyzed by using Receiver Operating Characteristics (ROC) tests. The results obtained that in predicting the worsening of head injury patients RTS has a value of 0.851 while GAP is 0.806. RTS is better than GAP in predicting worsening head injury patients.Keywords: head Injury, GAP, worsening, RTS
Analisis Pengaruh Perceived Service Quality terhadap Pemanfaatan Instalasi Rawat Jalan Puryanti Puryanti
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.246

Abstract

Abstrak Salah satu indikator mutu pelayanan rawat jalan di rumah sakit adalah peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat jalan. Mutu pelayanan menjadi faktor penentu bagi pasein untuk memanfaatkan pelayanan. Kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso selama empat tahun terakhir belum semuanya mengalami peningkatan sesuai target capaian rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perceived service quality terhadap pemanfaatan rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif analitik dengan rancang bangun penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat jalan sebesar 90 sampel dengan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan uji regresi ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa technical quality petugas baik (mean≥3,50). Functional quality yang terdiri dari Attitude dan behavior petugas sudah baik (mean≥3,50), accessibility dan flexibility sudah baik (mean≥3,50), reliability dan trustworthiness sudah baik (mean≥3,50), service recovery kurang baik (mean<3,50), dan service scape kurang baik (mean<3,50). Pemanfaatan pelayanan rawat jalan masih sedang. Hasil uji regresi ordinal menunjukkan bahwa technical quality tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan rawat jalan. Functional quality berpengaruh terhadap pemanfaatan rawat jalan. Kesimpulan penelitian ini adalah secara keseluruhan perceived service quality berpengaruh terhadap pemanfaatan rawat jalan.Kata kunci: perceived service quality, pemanfaatan  Abstract One indicator of the quality of outpatient services at the hospital is an increase in the number of outpatient visits. Service quality is a determining factor for patiens to take advantage of services. Outpatient visit at Bhayangkara H.S. Samsoeri Martojoso Hospital during the last four years has not all improved according to the hospital’s achievement. The purpose of this study was to analyze the effect of perceived service qualiy on outpatient utilization at Bhayangkara H.S. Samsoeri Martojoso Hospital. This research was descriptive analytics research with cross-sectional design. The sample of this study was outpatients for 90 samples with accidental sampling technique. Data analysis uses ordinal linear regression test. The results showed that the technical quality of the officers is good (mean≥3,50). Functional quality consisting of attitude and behavior of officers is good (mean≥3,50), accessibility and flexibility are good (mean≥3,50), reliability and trustworthiness are good (mean≥3,50), service recovery is not good (mean<3,50), and service scape is not good (mean<3,50). The level of utilization of outpatient services is still moderate. The results of the ordinal regression test showed thad technical quality had not effect on outpatient utilization. Functional quality affects outpatient utilization. The conclusion of this study is that overall perceived service quality has an effects on outpatient utilization.Keywords: perceived service quality, utility
Tipe Kepribadian dan Perilaku Caring Mahasiswa Sarjana Keperawatan di Universitas Harapan Bangsa Tri Sumarni; Arlyana Hikmanti
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.192

Abstract

AbstrakPerilaku caring merupakan inti dari profesi keperawatan dan dianggap sebagai indikator penting dan dasar bagi pendidikan keperawatan. Sikap dan perilaku individu dipengaruhi oleh ciri kepribadian. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan tipe kepribadian dengan perilaku caring mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa program studi sarjana keperawatan sebanyak 250 mahasiswa yang terdiri dari semester 4, 6 dan 8 teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan perilaku caring diadaptasi dari kuesioner Caring Behavior Inventory (CBI) dan kuesioner kepribadian NEO-Five-Factor Inventory oleh McCrae dan Costa. Tipe kepribadian terbanyak yaitu kepribadian conscientiousness (mean 67,89). Perilaku caring responden mayoritas pada kategori baik (88%). Hubungan tipe kepribadian (big five personality) dengan perilaku caring signifikan pada kepribadian conscientiousness (r=0,13, p=0,03) dan kepribadian agreeableness (r=0,18, p=0,04). Terdapat hubungan antara tipe kepribadian (big five personality) dengan perilaku caring khususnya pada kepribadian conscientiousness dan agreeableness. Proses pembelajaran yang dapat membentuk karakter dan perilaku caring di instansi pendidikan perlu ditingkatkan lagi. Dosen dapat membantu mahasiswa untuk memahami kepribadian masing-masing melalui proses belajar mengajar. Kata kunci: tipe kepribadian, perilaku caring, mahasiswa keperawatan  AbstractCaring behavior is at the core of the nursing profession and is considered as an important and basic indicator of nursing education. Individual attitudes and behavior are influenced by personality traits. The purpose of this study was to analyze the relationship between personality types and caring behavior of nursing students. This research is a descriptive correlational study with a cross sectional approach. The sample of this study was 250 undergraduate nursing students of the fourth, sixth and eighth semesters. The sampling technique used total sampling. The research instrument used caring behavior was adapted from the Caring Behavior Inventory (CBI) questionnaire and the NEO-Five-Factor Inventory personality questionnaire by McCrae and Costa. The most personality type is conscientiousness personality (mean 67.89). The majority of respondents caring behavior is in good category (88%). The relationship of personality type (big five personality) with caring behavior was significant on conscientiousness personality (r = 0.13, p = 0.03) and agreeableness personality (r = 0.18, p = 0.04). There is a relationship between personality type (big five personality) and caring behavior, especially conscientiousness and agreeableness personalities. The learning process that can shape the character and behavior of caring in educational institutions needs to be further improved. Lecturers can help students to understand each other's personalities through teaching and learning process.Keywords : personality type, caring behavior, nursing students
Pengetahuan dan Efikasi Diri Mahasiswa Kesehatan dalam Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Kartini Kartini; Hera Hastuti; Annisaa Fitrah Umara; Shieva Nur Azizah; Rizkiyani Istifada; Eriyono Budi Wijoyo
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.270

Abstract

Abstrak Mahasiswa merupakan kelompok yang memiliki mobilitas tinggi dalam aktivitas di luar rumah. Berbagai faktor mempengaruhi perilaku mahasiswa, salah satunya pengetahuan dan efikasi diri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hubungan pengetahuan dan efikasi diri mahasiswa dalam perilaku pencegahan penularan COVID-19 setelah satu tahun pandemi. Metode penelitian menggunakan studi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini telah lolos uji etik dengan jumlah responden yang terlibat adalah 228 mahasiswa. Analisis data menggunakan tes chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dan efikasi diri dengan perilaku mahasiswa dalam pencegahan penularan COVID-19 setelah satu tahun pandemi (p-value < 0,05). Akses informasi yang mudah didapat oleh mahasiswa berdampak pada peningkatan pengetahuan dan nilai efikasi diri. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari berbagai lintas sektoral dan keluarga untuk mempertahankan pengetahuan dan motivasi positif mahasiswa dalam perilaku pencegahan COVID-19. Kata kunci: COVID-19, efikasi diri, mahasiswa, pengetahuan, perilaku  Abstract College students are a group that has high mobilization activity outside. Various factors influence college student behavior, one of which is knowledge and self-efficacy. The aim of this study was to describe the relationship between knowledge and self-efficacy of college students in preventing COVID-19 transmission behavior after one year of the pandemic. The research method used a quantitative study with a cross-sectional design. This research had passed the ethical test with the number of respondents involved are 228 college students. Data analysis used a chi-square test. The results showed a relationship between knowledge and self-efficacy with college student behavior in preventing COVID-19 transmission after one year of the pandemic (p-value <0,05). The information that is accessible for students has an impact on increasing knowledge and self-efficacy values. Therefore, it takes support from various sectoral and families to maintain positive knowledge and motivation of students in COVID-19 prevention behavior.Keywords: COVID-19, self-efficacy, college students, knowledge, behavior
Analisis Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Tuberkulosis Menggunakan Medication Adherence Rating Scale (MARS) Lisus Setyowati; Ernest Silviah Emil
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.224

Abstract

AbstrakPenyakit TB (Tuberculosis) paru merupakan penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan penularannya melalui udara dalam bentuk percikan dahak (droplet). Keberhasilan program TB di Indonesia dapat dicapai dengan program pemerintah yaitu strategi Directly Observed Treatment, short-course (DOTS). Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember dan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat kepatuhan pengobatan TB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan dengan wawancara. Variabel yang diteliti adalah karakteristik (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan) dan kepatuhan pengobatan pasien TB. Penilaian kepatuhan pasien dilakukan menggunakan kuesioner MARS untuk mengetahui hasil penelitian  tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan uji chi square dengan taraf signifikasi (α) 5%. Tingkat kepatuhan pengobatan sebesar 77,5%. Jenis kelamin Laki-laki 62,5% (p=0,769), usia 35-44 tahun 40% (p=0,567), dan tingkat pendidikan SD 42,5% (p=0,953) tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember. Perlu dukungan keluarga atau Pengawas Minum Obat (PMO) untuk keberhasilan program DOTS dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk perilaku hidup pasien dan motivasi pasien untuh sembuh dari TB.Kata kunci: kepatuhan, karakteristik, tuberkulosis paru AbstractPulmonary TB (Tuberculosa) is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis and is transmitted through the air in the form of droplets. The success of the TB program in Indonesia can be achieved by a government program, Directly Observed Treatment, short-course (DOTS) strategy. This study was to determine the level of compliance with TB treatment and for the relationship between the characteristics of the respondents and the level of compliance with TB treatment at Lung Hospital, Jember. This research is a descriptive quantitative study with a cross sectional approach. Compliance assessment of patient was assessed by using the MARS questionnaire to determine the level of compliance to treatment of TB patients. Data were analyzed using univariate test and chi square test with a significance level (α) of 5%. Treatment adherence rate was 77.5%. Male gender 62.5% (p = 0.769), age 35-44 years 40% (p = 0.567), and SD education level 42.5% (p = 0.953) did not correlate with TB treatment compliance at Lung Hospital Jember. It is necessary to have family support or Drug Administration (PMO) for the success of the DOTS program and to carry out further research on patient behavior and motivation for patients to recover from TB.Keywords: compliance, characteristics, pulmonary tuberculosis
Hubungan Skor Awal GCS dengan Outcome pada Pasien Cedera Kepala Ida Zuhroidah; Mukhammad Toha; Mokh. Sujarwadi; Nurul Huda
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.247

Abstract

AbstrakCedera kepala adalah gangguan struktur dan fungsi otak yang diakibatkan oleh gaya mekanik dari luar tubuh, ada beberapa faktor prognosis yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala meliputi jenis kelamin, usia, skor awal GCS, reflek pupil, gambaran CT scan, tanda vital dan hasil laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara skor awal GCS dengan outcome pada pasien cedera kepala  di Rumah Sakit X di Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan desain cross sectional. Pengukuran variabel independen berupa tingkat kesadaran (GCS) dan variebel dependen berupa nilai Trauma and Injury Severity Score (TRISS) dilakukan secara simultan pada satu saat dan dinilai hanya satu kali saja. Populasi yang digunakan adalah semua pasien cedera kepala  di IGD Rumah Sakit X di Pasuruan. Besar sampel yang digunakan adalah 53 responden dengan teknik concecutive sampling. Data diuji menggunakan correlational Kendall Tau dengan level signifikan < 0.005.  Hasil uji menunjukkan adanya hubungan antara Skor Awal GCS dengan Outcome pada Pasien Cedera Kepala dengan nilai p =0.00 < 0.05,nilai korelasi 0.402 yang berarti terdapat hubungan sangat erat dan bersifat positif, setiap terjadi penurunan GCS maka nilai TRISS juga akan menurun. Hasil penelitian ini memperkuat indikasi tentang pentingnya penanganan yang tepat dan segera pada penderita  yang mengalami penurunan GCS diawal kejadian trauma.Kata kunci: penderita trauma, GCS, TRISS  AbstractHead injury is a structure and function brain disorder caused by mechanical forces from outside the body; there are several prognostic factors related to the outcome of head injury, including gender, age, initial GCS score, pupillary reflex, CT scan images, vital signs and laboratory results. This study aims to analyze the relationship between the initial GCS score and the outcome in head injury patients in X Hospital Pasuruan. This study used an analytic observational method with a cross-sectional design approach. Measurement of the independent variable in the form of level of consciousness (GCS) and the dependent variable in the form of the Trauma and Injury Severity Score (TRISS) were carried out simultaneously at one time and were assessed once. The population was all head injury patients at the emergency department of X Hospital Pasuruan. The sample was 53 respondents taking by consecutive sampling technique. The data were tested using Kendall Tau correlational with a significant level of <0.005. The test results showed a relationship between the GCS Initial Score and the Outcome in Head Injury Patients with a value of p = 0.00 <0.05, a correlation value of 0.402 which means that there positive close  relationship, every time there is a decrease in GCS, the TRISS value will also decrease. This study's results strengthen the indication of the importance of prompt and appropriate treatment in patients who experience a decrease in GCS at the beginning of trauma.Keywords: trauma sufferers, GCS, TRISS
Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga Suku Jawa dengan Anggota Keluarga Menderita Covid-19 di Ruang Perawatan Intensif Moch Bahrudin; Tanty Wulan Dari
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.211

Abstract

AbstrakKeputusasaan merupakan penilaian negatif terhadap hasil yang akan dicapai dan ketidakberdayaan terhadap suatu harapan. Keputusasaan dapat terjadi pada keluarga dengan salah anggotanya di rawat dengan COVID-19 di ruang perawatan intensif karena perasaan keputusasaan akibat suatu keadaan ketidakpastian serta waktu yang tidak dapat dipastikan dalam penyembuhannya. Kondisi ini dapat berlanjut pada gangguan mental emosional maupun tindakan suicide. Oleh karena itu gambaran pengalaman keluarga pasien yang di rawat di ruang perawatan intensif dibahas dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi terhadap 6 partisipan yang bersuku jawa. Hasil penelitian didapatkan tujuh tema utama yaitu (1) Perpisahan sebagai akibat pasien perlu pengawasan, (2) Respon keputusasaan, (3) Disfungsi proses keluarga, (4) Kehilangan makna hidup, (5) Dukungan dan motivasi diri sebagai sumber koping menghadapi keputusasaan, (6) Hikmah spiritual dibalik keputusasaan stroke survivor dan (7) Dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Penelitian ini menyarankan dikembangkannya standar asuhan keperawatan keputusasaan dan pemberian dukungan keluarga pasien yang dirawat diruang perawatan intensif khususnya pada rumah umum milik daerah di suku Jawa. Kata kunci: COVID-19, keputusasaan, kualitatifAbstractHopelessness is a negative assessment toward the results to be achieved and the helplessness of a hope. Hopelessness can occur in families with one of their members is hospitalized because of  COVID-19 in Intensive Care Unit because of hopelessness feelings due to uncertain time  of  recovery. This condition can lead to mental emotional disorders or suicide. The purpose of this study is to provide an overview of the family experiences of patients with covid 19 who are hospitalized in Intensive Care Unit. Phenomenological  descriptive qualitative research on 6 Javanese participants. The results of the study found seven main themes, namely (1) Separation as a result of patients need supervision, (2) Hopelessness response, (3) Dysfunction of the family process, (4) Loss of meaningful life, (5) Support and self-motivation as a source of coping in facing hopelessness, (6) Spiritual wisdom behind the hopelessness of stroke survivors and (7) Being able to live a better life. This study suggests the development of nursing care standards for hopelessness and providing family support for patients who are hospitalized in Intensive Care Unit, especially in regional public hospitals in the Javanese tribe.Keywords: COVID-19, hopelessness, qualitative
Pengaruh Massage Metode Eflurasi terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenorea Iit Ermawati
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.206

Abstract

AbstrakDi Indonesia angka kejadian dismenorea tipe primer adalah 54,89%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh metode massage eflurasi terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo. Metode penelitian ini menggunakan pra eksperimental (one group pre test-post test design) dengan variabel independen penelitian adalah pemberian terapi massage eflure dan variabel dependen penelitian ini adalah intensitas nyeri. yang dilakukan pengukuran dari satu kelompok subjek (pretest), subjek diberi perlakuan untuk jangka waktu tertentu dan dilakukan pengukuran kedua (post test). Selanjutnya, hasil pengukuran pretest dibandingkan dengan hasil pengukuran post test. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa yang mengalami nyeri dismenorea sebesar 30 orang. Teknik sampling yang digunakan total sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini sebesar 30 orang. Hasil penelitian menginformasikan bahwa sebagian besar responden mempunyai intensitas nyeri dismenorea sedang dan ada pengaruh penurunan intensitas nyeri dismenorea setelah dilakukan massage eflurasi. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri secara alami yaitu dengan melakukan massage eflurasi pada area yang tepat. Kata kunci: massage eflurasi, penurunan, nyeri dismenorea  AbstractIn Indonesia the incidence of primary type dysmenorrhea is 54.89%. The purpose of this research is to study the influence of the effleurage massage method on the decrease in the intensity of dysmenorrhea pain in students of STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo. The research method used pre experimental (one group pre test-post test design) with the independent variable of research is giving effleurage massage therapy and the dependent variable is the intensity of pain which a measurement taken from one subject group (pretest), the subject was treated for a certain period of time and continued to take a second measurement (post test). Then, pretest measurement results were compared to the posttest results. The population of this study was all students who experienced dysmenorrhoea pain of 30 people. Sampling techniques are used total sampling so the sample was 30 students. The results of the study informed that most respondents had moderate intensity of dysmenorrhea pain and there was an effect of decreasing the intensity of dysmenorrhea pain after the effleurage massage. The method that can be used to reduce the intensity of pain naturally by performing effleurage massage in the right area.Keywords: effleurage massage, decrease, dysmenorrhea pain
Strategy to Reduce Stunting Children Through Exploration of Mother’s Experience Nuning Dwi Merina; Tantut Susanto; Eka Afdi Septiyono
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.226

Abstract

AbstrakBalita yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek daripada tinggi badan usia standar hal ini dikarenakan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Perhatian seorang ibu terhadap gizi anaknya sangat penting untuk mengatasi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengasuhan keluarga pada anak yang mengalami stunting. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara secara mendalam dan melakukan observasi partisipan. Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 12-59 bulan. Analisa data dengan mengidentifikasi tema dan topik dari wawancara. Pengelaman ibu dalam mengasih balita dilihat dari lima hal, 1) Tugas keluarga, 2) Lingkungan fisik dan sosial, 3) Komunikasi, 4) Ekonomi dan 5) Stres dan koping. Tenaga kesehatan dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk membantu dan membimbing ibu dalam mengasuh anak yang sesuai dengan usia anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.Kata kunci: pengasuhan, stunting   AbstractStunting on toddler has a shorter height than the standard age due to a lack of nutritional intake in a long time. The mother's attention to the nutrition of her child is needed in overcoming of stunting problem. This study aims to provide an overview of family care for stunting children. The research method was qualitative research. In-depth interviews and participant observation were used as collecting data. The subjects in this study were mothers who had children aged 12-59 months. Data were analyzed by identifying themes and topics from the interviews. Mother's experience in caring for children under five is seen from five issues, 1) Family tasks, 2) Physical and social environment, 3) Communication, 4) Economy, and 5) Stress and coping. Health workers can use this result research  to assist and guide mothers in parenting based on their children’s age to support growth and development optimally.Keywords: parenting, stunting

Page 8 of 12 | Total Record : 111