cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Universitas Papua Jalan Gunung Salju, Amban, Manokwari, Papua Barat - 98314
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Sciences)
Published by Universitas Papua
ISSN : 2620939X     EISSN : 26209403     DOI : -
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Papua. Jurnal ini merupakan media komunikasi ilmiah dibidang peternakan dan veteriner yang berupa hasil penelitian atau telaah pustaka (review) yang meliputi produksi ternak, nutrisi dan makanan ternak, sosial ekonomi peternakan, dan budidaya ternak/satwa harapan, kesehatan ternak dan hewan kesayangan, serta veteriner. Jurnal ini diterbitkan dengan frekuensi dua kali setahun pada bulan Maret dan September. Redaksi menerima sumbangan artikel dengan ketentuan penulisan seperti tercantum pada halaman akhir pada isi jurnal ini.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN" : 6 Documents clear
Genotyping Growth Hormone-AluI Locus of Bali Cattle in Pleihari, South Kalimantan: Genotyping Growth Hormone-AluI Locus of Bali Cattle in Pleihari, South Kalimantan Muh. Affan Mu’in
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jipvet.v8i1.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi genotip dari lokus growth hormone-AluI (GH-AluI) pada populasi sapi Bali di Pleihari, Kalimantan Selatan. Sampel darah diambil dari 46 ekor sapi Bali (25 jantan dan 21 betina) di lokasi Pleihari, Kalimantan Selatan. Identifikasi genotip dari lokus ini dilakukan dengan mendigesti fragmen DNA berukuran 221 bp yang merentang dari daerah intron 4 (49 bp) hingga exon 5 (162 bp) menggunakan enzim restriksi AluI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokus GH-AluI pada populasi sapi Bali di Pleihari, Kalimantan Selatan hanya memiliki satu macam alel, yaitu alel L, dan tidak ditemukan alel V atau alel lainnya pada lokus ini. Disuimpulkan bahwa lokus GH-AluI pada populasi sapi Bali di Pleihari, Kalimantan Selatan bersifat monomorfik.
UJI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI KOTA MANOKWARI: Table Egg Quality in Manokwari City . Kasmiati; Sintje Lumatauw; Iriani Sumpe
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jipvet.v8i1.28

Abstract

A study was conducted to evaluate table eggs in Manokwari city. A total of 300 eggs were examined for external and internal qualities. The eggs were gathered from different places: local farmer for local eggs (1 respondent), markets for imported eggs (2 respondents)), supermarkets (4 respondents), egg distributors (1 respondent), and stalls (10 respondents)). The egg examinations were done twice, first was the time when no ship for egg transport came to Manokwari (period 1) to assume that the eggs had been kept for quite long before reached the consumers and second was the time when ship for egg transport that just arrived to Manokwari with the assumption that he eggs were still relatively fresh (periode 2). Results showed that the majority of table eggs in Manokwari had brown shells followed by spotted and light brown, all with oval shapes. Eggs gathered at period 2 were larger than those of period 1; local eggs were significantly heavier than imported eggs due to the difference of egg freshness. The local eggs of period 2 showed a very good air sac with AA quality, while the imported eggs had the air sac quality for A and B. The highest yolk score (8.88) were observed at local eggs at period 2.
SIFAT KUALITATIF, MORFOMETRIK, DAN KARKAS BURUNG AYAMAN (Gallirallus phillippensis) DI KAMPUNG MACUAN DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI: (QUALITATIVE TRAIT, MORPHOMETRIC, CARCASS AND MEAT NUTRITIONAL CONTENT OF AYAMAN BIRD (Gallirallus philippensis) IN MACUAN VILLAGE, MASNI SUBDISTRICT, MANOKWARI REGENCY) Yusak Jeckson Sada; Irba Unggul Warsono; A. Gatot Murwanto
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jipvet.v8i1.30

Abstract

Ayaman bird (Gallirallusphilippensis) usually hunted for meat for people in Prafi, specifically in Macuan village. The aim of this research was to determine the qualitative, morphometric measurement, carcass quality and meat nutritional contain of Ayaman bird. Fifty six head of ayaman birds (28 males and 28 females) was used in this research. Descriptive method with case study technique was used. Data was analyzed with t test. Qualitative trait such as feather color, shank shape were the same between male and female bird except for the color of the beak and shank were different. Male and female beak and wings length were not significantly different, while tail and middle finger of the male were longer than the female bird. Carcass, hind and fore carcassweight were heavier in male than female bird, but carcass percentage were the same between male and female bird. Meat nutritional contain such as protein, fat, energy and cholesterol were the same between male and female bird.
KANGURU POHON (Dendrolagus sp) POTENSI LOKAL PAPUA SUMBER PANGAN MASA DEPAN Johan F. Koibur
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jipvet.v8i1.31

Abstract

Kanguru yang selama ini lebih identik dengan Australia sesungguhnya adalah juga salah satu jenis satwa endemik di Papua, yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat di Papua sebagai sumber protein hewani keluarga. Khususnya kanguru pohon (Dendrolagus sp) merupakan jenis mamalia yang terdapat hampir di seluruh wilayah Papua dan di beberapa pulau-pulau kecil di sekitarnya termasuk di kawasan Teluk Cenderawasih dan Kepulauan Raja Ampat. Kanguru pohon memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai hewan peliharaan dan sumber protein hewani alterntif karena dapat hidup dan berkembang biak di luar habitat aslinya, memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan barunya serta dapat melakukan aktivitas kesehariannya seperti makan, minum, istirahat, bermain dan reproduksi sebagaimana kebiasaannya di alam selama 24 jam. Kanguru Pohon hidup di hutan primer menghuni. Penyebarannya mulai dari permukaan laut sampai dengan ketinggian 4000 meter di atas permukaan laut di daerah hutan tropis. Pemanfaatan kanguru pohon oleh masyarakat merupakan salah satu usaha pengeanekaragaman pangan oleh masyarakat setempat, yaitu proses pemilihan pangan yang tidak tergantung pada satu jenis bahan saja, tetapi terhadap macam-macam bahan pangan mulai dari aspek produksi, pengelolaan, distiribusi hingga aspek konsumsi pangan di tingkat rumah tangga.
Pola Tingkah Laku Harian Burung Kasuari (Casuarius sp.) di Taman Burung Biak: Daily behavior cassowary birds (Casuarius sp.) in Taman Burung Biak Hotlan Manik; Irba Unggul Warsono; Freddy Pattiselanno
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jipvet.v8i1.32

Abstract

Penelitian tentang tingkah laku harian burung kasuari (Casuarius sp) di Taman Burung Biak telah dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari tingkah laku harian burung kasuari. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung kasuari dapat mengkonsumsi jenis pakan yang diberikan dengan urutan kesukaan : pepaya, pisang, keladi dan ubi jalar. Kegiatan minum dilakukan hampir sepanjang hari terutama menjelang siang hari dan mencapai puncaknya pada cuaca panas dengan waktu minum berkisar 1-5 menit. ,Umumnya burung kasuari mandi dengan metode stand-in bathing yaitu mandi tegak saat berdiri atau membungkuk dalam air. , Tempat istirahat burung kasuari yaitu tempat yang rata dan terlindung dari sinar matahari langsung. , Aktifitas pergerakan atau jelajah dimulai antara pukul 5.40 dan 8.00; 9.00 sampai 11.00 dan 17.00 sampai 18.00. Umumnya jenis vegetasi yang digunakan untuk berlatih adalah jenis pohon berdiameter kecil dengan keliling lingkaran ±10-30 cm dan jarak antar pohon sekitar dua meter. Kegiatan berlatih/bermain lebih sering dilakukan menjelang, ketika dansetelah hujan berakhir.
KARAKTERISTIK DAN BAHAN PENYUSUN SARANG MEGAPODA ARFAK (AEPYPODIUS ARFAKIANUS) DI KAWASAN CAGAR ALAM PEGUNUNGAN ARFAK: Characteristics and composition of the nesting ground of Wattled Brushturkey (Aepypodius arfakianus) in the Arfak Mountain Nature Reserve Ikram Karim; Lukas Y. Sonbait; Freddy Pattiselanno
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jipvet.v8i1.33

Abstract

This study aimed to determine the characteristics of the nesting ground of Wattled Brushturkey (Aepypodius arfakianus), in Sigim village surrounding the Arfak Mountain Nature Reserve. The method used is descriptive method with survey and observation. Composition and characteristics of the nesting ground was analysed through observation and measurement of the studied variables. All the observation results obtained in this study were analysed using descriptive statistics. The results showed that nesting composition was consisted of 65% leaves, 31% twigs, 3,2% soil and 1% of small stones. The average height of the nests was 0,64 m and 1,80 m in diameter.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol. 12 No. 3 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol. 12 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol 11 No 3 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete Vol. 11 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veter Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vet Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vet Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veter Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veter Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vet Vol 8 No 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 8 No. 1 (2018): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 7 No. 1 (2012): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol 7 No 1 (2012): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol 5 No 2 (2010): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 5 No. 2 (2010): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 5 No. 1 (2010): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol 5 No 1 (2010): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 4 No. `1 (2009): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol 4 No `1 (2009): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 3 No. 1 (2008): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 2 No. 1 (2007): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 1 No. 2 (2006): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol 1 No 2 (2006): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol. 1 No. 1 (2006): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol 1 No 1 (2006): JURNAL ILMU PETERNAKAN Vol 1 No 1 (2006): JURNAL ILMU PETERNAKAN More Issue