cover
Contact Name
Mohammad Rizki Fadhil Pratama
Contact Email
mohammadrizkifadhilpratama@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
lp2m@umpalangkaraya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Media Ilmiah Teknik Lingkungan
ISSN : 25021931     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
The publication of Media Ilmiah Teknik Lingkungan certainly participates in disseminating the results of community services conducted by lecturers and researchers especially from UM Palangkaraya and other universities. This edition contains 5 articles consisting of Environmental dan Environmental-based construction Engineering topics.
Arjuna Subject : -
Articles 83 Documents
Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik Menjadi Bata Beton Kamaliah Kamaliah
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 4 No 2 (2019): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.82 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v4i2.1063

Abstract

Sampah juga merupakan masalah besar bagi negara Indonesia saat ini karena belum mendapatkan penyelesaian yang baik, sehingga meningkatkan jumlah timbunan sampah ditempat pembuangan. Sampah juga menjadi masalah yang kompleks dan susah ditanggulangi, termasuk sampah plastik. Plastik mulai digunakan sekitar 50 tahun lalu hingga kini diperkirakan adalah lebih 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia setiap tahunnya. Sampah plastik merupakan sampah dengan jumlah paling banyak dan memiliki sifat biodegradability (sulit terurai oleh alam). Dari berbagai macam jenis plastik, plastik yang paling banyak dibuang ke lingkungan adalah jenis polyethylene dan juga PET (polyethylene Terephtalate) yang biasanya dalam bentuk kantong plastic dan botol plastik. Penelitian terdahulu menyatakan plastik dapat dimanfaatkan menjadi material kontruksi dan jalan seperti aspal dan beton. Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian kuantitatif. Berdasarkan hasil nilai keseluruhan untuk penelitian di atas yaitu umur 28 hari yang mana nilai tertinggi adalah pada perlakukan jenis Pasir, LDPE dan PET konsentrasi 20%,20%, 60% dengan nilai 404 kg/cm2 (mutu A), sedangan nilai penelitian yang terendah adalah jenis PET konsentrasi 100% dengan nilai 161 kg/cm2 (mutu C). Dari hasil penelitian dapat dikatakan hampir semua perlakuan bisa memenuhi standar SNI untuk komposisi kuat tekan. Penelitian ini tidak melakukan uji penyerapan air dan uji density karena dalam proses pengerjaannya tidak menggunakan bahan air untuk campuran bahan paving blok/bata beton. Tetapi dalam perlakuan untuk sampel penelitian 7, 14, 21, dan 28 hari dilakukan proses perendaman namun hasil penelitian yang didapat adalah nilai tetap dari nilai hasil awalnya sehingga tidak dilakukan perhitungan uji penyerapan air.
Sampah Plastik Sebagai Potensi dalam Pembuatan Bahan Bakar Minyak Rudy Yoga Lesmana; Nani Apriyani
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 4 No 2 (2019): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.268 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v4i2.1065

Abstract

Kuantitas limbah plastik saat ini memang sangat sulit untuk dikelola. Salah satu solusi untuk mengurangi pertumbuhan sampah plastik yaitu dengan membuatnya menjadi bahan bakar alternatif, yaitu minyak mentah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menciptakan minyak mentah sebagai energi alternatif dari sampah plastik dan untuk membandingkan kuantitas minyak hasil olahan sampah plastik berjenis PE dan PET dengan bahan bakar konvensional. Metodologi peneilitian antara lain mengumpulan sampel berupa sampah plastik yang berbahan baku PP, PE dan PET melakukan pembuatan reaktor dan mengolah sampel menjadi minyak mentah, melihat kuantitas minyak mentah hasil olahan, melakukan pengujian nilai kalor minyak mentah hasil olahan berdasarkan bahan baku plastik, dan melakukan perbandingan nilai kalor minyak mentah hasil olahan dengan bahan bakar konvensional. Hasil penelitian menunjukan bahwa minyak dari plastic kuantitas minyak hasil olahan dari PE dan PET yaitu sebanyak 425 ml dan PET tidak menghasilkan minyak, dan hanya menghasilkan serbuk berwarna putih.
Analisis Permasalahan Sanitasi Pada Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara Iga Maliga; Abdul Hamid
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 4 No 2 (2019): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.453 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v4i2.1066

Abstract

Sanitasi berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat dalam aspek air bersih dan sarana pembuangan sampah. Banyak penyakit yang disebabkan oleh buruknya sanitasi sehingga akses sanitasi layak menjadi salah satu hak asasi manusia yang wajib didapatkan oleh setiap warga masyarakat yang ditetapkan oleh PBB. Faktor air bersih dan sarana pembuangan sampah menjadi hal dasar yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di Desa Kukin, merupakan salah satu desa tertinggal di Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aspek sanitasi layak yang seharusnya sudah terpenuhi di masyarakat akan tetapi masih ditemukan di lapangan bahwa aspek tersebut belum terpenuhi 100%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan sanitasi terutama pada aspek air bersih dan pembuangan sampah serta pola Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 223 orang responden yang tersebar pada 5 dusun yang diambil dengan proses random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 78,3 % responden membiarkan sampahnya ditumpuk begitu saja dan sisanya adalah dibakar sebanyak 21,7%. Aspek sampah pada penelitian ini masih belum mendapatkan pengelolaan lebih lanjut karena alasan keterbatasan sarana dan prasarana. Terkait dengan aspek air bersih, 76% sumber air bersih yang digunakan berasa dan 24% sisanya tidak berwarna dan tidak berasa. Terakhir, terkait dengan aspek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 52% responden memilih menggunakan septic tank, 40% responden memilih membuang air besar di got, melakukan BAB di sungai 5% dan 3% responden memilih opsi lain-lain.
Comparative Analysis of Quality and Environmental Management Strategic Implementation in Cement Industry Filson Maratur Sidjabat; Risalatul Habibah; Martogi Pasaribu
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 4 No 2 (2019): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.908 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v4i2.1072

Abstract

The cement industry's activities have an impact on health and the environment, therefore a solution is needed to deal with the negative impacts of the cement industry operations. The cement industry undertaken various strategies in dealing with the negative impacts that occur to remain trusted by buyers. The strategy carried out by the cement industry is not only according to national standards but also international standards. ISO is one of the international standards in operational activities. The cement industry strives to obtain ISO 9001: 2015 certification regarding quality management which ensures the quality of cement products is in accordance with international standards and ISO 14001:2015 certification regarding environmental management which ensures that the industrial strategy implemented by the industry is in accordance with international standards. Three cement industries in Indonesia that have been certified ISO 9001: 2015 and ISO 14001: 2015 are PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., PT Holcim Indonesia Tbk., And PT Semen Baturaja Tbk. The author will analyze the comparison of strategies implemented by the three cement industries in implementing ISO 9001: 2015 and ISO 14001: 2015. The method used in this research is descriptive exploratory. The collection of data and information is carried out through several references from related companies.
Efektifitas Biofiltrasi Dengan Media Arang Tempurung Kelapa Dan Batu Apung Terhadap Penurunan Kadar COD, Nitrat Dan Amoniak Dalam Air Limbah Domestik Fivi Elvira Sirajuddin; Muhammad Fadly Saleh
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 5 No 1 (2020): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.797 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v5i1.1146

Abstract

This experimental study aims to determine the most optimal biofiltration media composition for domestic wastewater treatment using 4 upflow biofilter reactors with a combining pumice and coconut shell charcoal as an media filter. ,The combination ratio of media filter is UAF 1 = 1: 0, UAF 2 = 2: 1, UAF 3 = 1: 2, and UAF 4 = 1 : 1 with an overall filter media thickness of 60 cm. Sampling time is done every 2 days for 16 day were taken at the four experimental reactors to be tested for each parameter of pH, COD, nitrate and ammonia. The method of analysis carried out after obtaining data from testing in the laboratory, that is descriptively related to variations in filter media, and the residence time of wastewater in the reactor. The results showed that the reactor with the best processing in normalizing pH was UAF 1. While the best filter media composition in COD and nitrate removal was UAF 3 reactor with 77.78% and 87.17% removal results. Ammonia removal occurred throughout the experimental reactor with a result <-0.05 mg / l was considered quite good and indicated the decomposition process was successful. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan komposisi media biofiltrasi yang paling optimal untuk pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan 4 reaktor upflow biofilter dengan mengkombinasikan batu apung dan arang tempurung kelapa sebagai media filter. Rasio dari kombinasi media filter tersebut adalah UAF 1 = 1:0, UAF 2 = 2:1, UAF 3=1:2, dan UAF 4=1:1 dengan ketebalan media filter secara keseluruhan 60 cm. Waktu pengambilan sampel dilakukan setiap 2 hari selama 16 hari. Pengambilan sampel dilakukan pada keempat reaktor percobaan untuk diujikan masing-masing parameter pH, COD, nitrat dan amoniak. Metode analisa yang dilakukan setelah mendapatkan data dari pengujian di laboratorium, yaitu secara deskriptif terkait dengan variasi media filter, dan waktu tinggal air limbah dalam reaktor. Hasil penelitian menunjukkan reaktor yang paling baik pengolahannya dalam menormalkan pH adalah UAF 1. Sementara komposisi media filter yang paling baik dalam penyisihan COD dan nitrat adalah reaktor UAF 3 dengan hasil penyisihan sebesar 77,78% dam 87,17%. Penyisihan amoniak terjadi di seluruh reaktor percobaan dengan hasil <-0,05 mg/l dinilai cukup baik dan mengindikasikan proses penguraian polutan berjalan dengan baik.
Analisis Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan dengan Menggunakan Pendekatan Environmental Health Risk Assessment (EHRA) di Kecamatan Moyo Utara Iga Maliga; Darmin Darmin
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 5 No 1 (2020): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.212 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v5i1.1235

Abstract

Kesehatan lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan keseimbangan ekologi yang mencakup alam dan lingkungan, termasuk manusia sebagai komponen utama di dalamnya. Esensi dasar dalam kesehatan lingkungan adalah meningkatkan derajat kesehatan manusia. Seiring dengan meningkatnya pola konsumsi dan jumlah penduduk, permasalahan sanitasi dan kesehatan lingkungan menjadi hal yang utama dalam menunjang kesehatan masayarakat. Di sisi lain, sanitasi dan kesehatan lingkungan masih sering terabaikan sehingga masih sangat mempengaruhi derajat kesehatan lingkungan serta menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana akses kesehatan lingkungan mencakup sanitasi dasar dan perilaku hidup sehat mampu menimbulkan risiko terjadinya gangguan terhadap pola kesehatan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Aspek kuantititatif, metode yang digunakan adalah random sampling dengan jumlah responden adalah 240 Kepala Keluarga yang tersebar pada 6 desa. Setiap responden yang akan menjadi sampel dipilih secara random. Unit sampling yang diwawancarai adalah ibu rumah tangga. sedangkan pada aspek kualitatif, digunakan metode depth interview pada key informan terpilih untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tingginya indeks risiko sanitasi pada kecamatan tersebut. Kecamatan Moyo Utara di Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu wilayah yang akses terhadap sanitasi total berbasis masyarakat masih jauh dari kata layak. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menujukkan bahwa wilayah Kecamatan Moyo Utara memiliki IRS pada angka 3 dan 4. Artinya kondisi sanitasi di Wilayah kecamatan Moyo Utara berada ada kategori risiko tingggi dan sangat tinggi. Desa yang dibagi pada Klaster 0 - 4 memiliki tingkat sanitasi dasar yang masih rendah, terutama pada aspek air limbah, sampah dan perilaku PHBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap strata wilayah permasalahan air limbah domestik, persampahan dan PHBS menjadi permasalahan utama yang memiliki tingkat risiko sanitasi yang cukup besar dibandingkan yang lain. Proses penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam penerapan informasi kesehatan lingkungan guna menurunkan Indeks Risiko Sanitasi (IRS) kesehatan lingkungan khususnya di daerah terpencil seperti di Kabupaten Sumbawa. Kata Kunci: EHRA; Kesehatan Lingkungan; Moyo Utara ; Sanitasi;
Pemanfaatan Limbah Plastik Jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate) Pada Pembuatan Beton Mutu Rendah Di Kota Palangka Raya Kamaliah Kamaliah; Noviyanthy Handayani
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 5 No 1 (2020): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.551 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v5i1.1347

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan limbah plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate) terutama dalam bidang teknik sipil belum begitu banyak dilakukan di Palangka Raya. Padahal setiap hari di Palangka Raya, jenis limbah plastik ini cukup besar jumlahnya. Pengelolaan limbah jenis ini pun masih belum maksimal, sehingga sampah jenis ini dapat mengganggu lingkungan di Palangka Raya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian agar limbah plastik tersebut dapat digunakan sebagai bahan bangunan teknik sipil dalam hal ini sebagai bahan campuran beton mutu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah limbah plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate) dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk beton mutu rendah di Kota Palangka Raya dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kuat tekan beton mutu rendah. Penelitian ini menggunakan metode percobaan di laboratorium. Mutu beton yang direncanakan adalah K 225 yang termasuk klasifikasi beton mutu rendah. Pengujian dilakukan dalam 7, 14, dan 28 hari. Limbah plastik jenis PET sendiri akan digunakan sebagai bahan pengganti agregat kasar. Variasi penggunaan plastik jenis PET terhadap berat agregat kasar adalah 5%, 10% dan 15%. Jumlah sampel untuk masing-masing kondisi adalah 3 buah sampel, sehingga total sampel yang digunakan adalah sebanyak 36 buah. Nilai kuat tekan beton menurun seiring dengan penambahan kadar limbah plastik PET. Kuat tekan rata-rata untuk variasi campuran agregat kasar limbah plastik PET 0% (normal), 5%, 10%, dan 15% berturut-turut sebesar : 272,40 kg/cm2, 246,27 kg/cm2, 239,82 kg/cm2, dan 206,31 kg/cm2.
Pengaruh Bahan Organik Dan Jamur Mikoriza Arbuskula Terhadap Harkat Tanah Pasir Pantai Selatan Yogyakarta Yang Menjadi Medium Pertumbuhan Jagung (Zea Mays) Akhsin Zulkoni; Dewi Rahyuni; Nasirudin Nasirudin
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 5 No 1 (2020): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.226 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v5i1.1348

Abstract

Keberadaan tanah pasir pantai menyebabkan proses evaporasi dan degradasi oleh mikroba berlangsung cepat dan tanah pasir pantai miskin unsur hara. Lahan pasir pantai menjadi alternatif lahan pertanian, Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan organik dan inokulasi Jamur Mikoriza Arbuskula (JMA) terhadap harkat tanah pasir pantai. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 ulangan. Faktor diuji adalah takaran bahan organic dari 0, 20, 40, dan 60 ton/ha; dan inokulasi JMA yaitu 0 dan 150 g/lubang tanam. Parameter yang dianalisis adalah pH (H2O), C organik, N total, C/N, P dan K tersedia. Data hasil penelitian dianalisis secara diskriptif dengan membandingkan Harkat sifat kimia tanah yang dikeluarkan oleh Balai Penelitian Tanah (2009), dan dianalisis menggunakan Anova α 1 dan 5%. Bila ada pengaruh yang nyata, dilanjutkan uji BNT α 5%. Penambahan bahan organik ke dalam tanah mampu meningkatkan harkat sifat kimia tanah setelah masa inkubasi. Sedangkan harkat sifat kimia tanah setelah masa tanam jagung yang bermikoriza menurunkan dibanding dengan jagung tanpa JMA. Berdasar analisis keragaman, ternyata takaran bahan organik sebanyak 60 ton/ha merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan kadar C organik, N total, P dan K tersedia serta KTK pada masa inkubasi. Setelah masa tanam jagung, C organik dan N total tertinggi tejadi pada tanah tanpa mikoriza dengan tambahan bahan organik 40 ton/ha, sedang untuk P dan K tersedia serta KTK terbaik pada tanah bermikoriza dengan tambahan bahan organik 40 ton/ha.
Penyisihan Surfaktan dari Limbah Laundry dengan Media Artifisial Kapur-Semen Silvana Herrari; Agus Slamet; Ipung Fitri Purwanti
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 5 No 1 (2020): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.103 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v5i1.1370

Abstract

Air limbah laundry yang tidak diolah dapat berdampak buruk pada keseimbangan ekosistem badan air. Air limbah laundry yang banyak mengandung surfaktan akan mengakibatkan pembusaan pada badan air. Kapur telah dikenal dapat menyisihkan surfaktan melalui proses koagulasi-flokulasi. Penggaraman surfaktan dengan media artifisial kapur-semen sebagai media roughing filter perlu dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan diameter media artifisial kapur-semen dan beban hidrolik optimum. Sampel air limbah laundry diambil dari salah satu usaha laundry di Kelurahan Kebonsari Surabaya. Penelitian diawali dengan menganalisis karakteristik sampel air limbah laundry. Penelitian dilakukan secara kontinyu dengan variasi diameter media artifisial kapur-semen (5 mm dan 10 mm) dan debit (Q1 dan Q2). Variasi debit digunakan untuk menentukan nilai beban hidrolik optimum. Garam yang terbentuk diendapkan menggunakansand filter. Parameter yang digunakan dalam penelitian kontinyu adalah surfaktan dan pH. Selanjutnya dilakukananalisis perubahan konsentrasi parameter dan pengaruh diameter media-beban hidraulik terhadap efisiensi penyisihan surfaktan menggunakan perangkat lunak Minitab 16.1.0.0. Karakteristik awal sampel air limbah laundry mengandung surfaktan sebesar 18,32 mg/L dan pH 8,3. Media artifisial kapur-semen dengan diameter 5 mm dan debit 240 mL/menit atau beban hidrolik 0,029 m3/m2.menit menunjukkan penyisihan surfaktan pada air limbah laundry yang paling baik yaitu sebesar 69,81%. Faktor diameter dan debit memiliki efek yang signifikan dalam menyisihkan surfaktan. Interaksi antar faktor diameter dan debit tidak memiliki efek yang signifikan dalam menyisihkan surfaktan.
Studi Kelayakan Desain Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sebagai Sumber Energi Listrik 200 MW Jenni Ria Rajagukguk
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 5 No 1 (2020): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.777 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v5i1.1371

Abstract

Sampah dapat menjadi beberapa sumber energi untuk energi listrik, biogas dan biofuel. Hambatan dalam pencapaian target pembangunan dalam bidang energi, sebesar 96% konsumsi energi di Indonesia masih dipenuhi dengan penggunaan energi fosil (48% minyak bumi, 30% batubara dan 18% gas). Sehingga Energy from Wasteyang tepat menuju lingkungan yang baik (Best for Environment), melalui tempat pembuangan sampah (TPA)/(Landfill), Inceneratorion, Recovery (Daur ulang atau reuse, pengomposan atau composting, waste to energy atau limbah menjadi energi), penggunaan kembali dan minimisasi limbah. Potensi energi yang dihasilkan tergantung dari volume sampah. TPABantar Gebang Bekasi menurut penelitian pertengahan tahun 2008 mencapai 9.932.142,24 m3 dengan prediksi jumlah sampah perhari sekitar 7.000 ton. Timbunan limbah berasal dari sampah pemukiman (rumah tangga) dan non pemukiman pada periode 3 tahun terakhir di Pulau Jawa, adalah 29.413.336 m3/tahun atau 44% (2008), 22,2 juta ton/tahun atau 58% (2009)dan terjadi peningkatan untuk daerah Jakarta, yaitu dari 6.594,72 ton/hari diperkirakan menjadi7200 ton/hari pada tahun 2020.Penelitian ini bertujuan menegtahui potensi gas landfill (LFG) yang dihasilkan dari timbunan sampah TPA Bantar Gebang Kabupaten Bekasi dan kapasitas energilistrik yang dapat dibangkitkan dari kandungan gas landfill tersebut dan kelayakN dibangunnya pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) 200 MW di daerah tersebut. Metode penelitian adalah penelitian rekayasa dan teoritis dengan tujuan menghasilkan potensi gas landfill dari penguraian limbah organik sebagai sumber energi listrik alternatif dengan sumber energi 200 MW dan menghasilkan hasil kajian studi kelayakan.