cover
Contact Name
Mohammad Rizki Fadhil Pratama
Contact Email
mohammadrizkifadhilpratama@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
lp2m@umpalangkaraya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Media Ilmiah Teknik Lingkungan
ISSN : 25021931     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
The publication of Media Ilmiah Teknik Lingkungan certainly participates in disseminating the results of community services conducted by lecturers and researchers especially from UM Palangkaraya and other universities. This edition contains 5 articles consisting of Environmental dan Environmental-based construction Engineering topics.
Arjuna Subject : -
Articles 83 Documents
Identifikasi Pengaruh Kondisi Lingkungan Fisik terhadap Kuantitas Air Telaga Palgading di Ekosistem Karst (Studi Kasus di Dusun Dulisen, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY) Rudy Yoga Lesmana
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 1 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.787 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v1i2.142

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh kondisi lingkungan fisik terhadap kuantitas air di telaga palgading dan faktor-faktor yang menjadi pengontrol dan pemicu kuantitas air tersebut, serta arahan pengelolaan agar kuantitas air telaga tetap terjaga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan pemetaan, meliputi tahap kerja lapangan, analisis data dan pembuatan laporan. Hasil penelitian menunjukan bahwa di daerah penelitian yang berperan sebagai faktor pemicu ketersediaan air telaga palgading meliputi curah hujan, penggunaan lahan, erosi dan jumlah penduduk sedangkan kemiringan lereng, satuan batuan dan tebal tanah merupakan faktor pengontrol terhadap terhadap ketersediaan air telaga. Pada kondisi hujan luas telaga palgading yaitu 11.524,8 m2, pada saat kering yaitu 6.948,8 m2 dan mempunyai selisih volume air telaga sebesar 4.219,38 m3/tahun, tinggi muka air telaga pada saat hujan sebesar 9,3 m dan 8,1 m pada saat tidak hujan, sehingga didapat volume air telaga pada waktu musim hujan yaitu 10.968,08 m3 dan 6.748,7 m3 pada saat musim kemarau. Volume telaga palgading saat kondisi konstan setiap tahunnya adalah 88.584 m3. Input air hujan pada luasan daerah tangkapan air/catchment area seluas 233.684,407 m2 yaitu sebesar 238.786 m3/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan didapat jumlah air yang hilang sebesar 5.959,337 m3. Penyusutan volume air di telaga dengan mengurangi 3,6186% dari volume air telaga palgading. Arahan pengelolaan untuk telaga palgading yaitu dengan konsep Eko-Hidraulik alami yang dilakukan dengan memaksimalkan fungsi vegetasi sebagai penyeimbang pasokan air yang ada pada daerah tangkapan air di telaga palgading. Penanaman vegetasi dalam konsep ini tidak boleh ditanam terlalu dekat dengan bagian tepi telaga.
Pengaruh Pelebaran Ruas Jalan terhadap Perubahan Kapasitas Jalan dan Lingkungan Nirwana Puspasari
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 1 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.261 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v1i2.143

Abstract

Ruas jalan yang dianalisa adalah jalan Diponegoro, RTA. Milono, Imam Bonjol, Yos Soedarso dan G. Obos. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode kuantitatif dengan cara survey lapangan. Data yang diambil adalah data tipe jalan, geometrik jalan, tipe lingkungan, hambatan samping dan jumlah penduduk yang mempengaruhi kapasitas jalan kota, serta data jenis tanaman yang ada di median jalan tersebut. Hasil analisa data menunjukan kecepatan arus bebas pada ruas jalan kota tersebut berkisar 50,41 km/jam sampai dengan 55,43%.km/jam untuk ruas A, dan 48,01 km/jam sampai dengan 54,67 km/jam untuk ruas B, menunjukan kondisi arus lalu lintas masih berjalan dengan lancar. Pelebaran ruas jalan A meningkatkan kapasitas jalan tersebut berkisar 2,8603% sampai dengan 3,9139% untuk pelebaran 0,5 meter, berkisar 5,6145% sampai dengan 7,8278% untuk pelebaran 1,0 meter dan berkisar 8,4746% sampai dengan 31,9542.% untuk pelebaran 1,5 meter. Pelebaran ruas jalan B meningkatkan kapasitas jalan tersebut berkisar 2,7458% sampai 10,8399% untuk pelebaran 0,5 meter, berkisar 5,7296% sampai dengan 14,3666% untuk pelebaran 1,0 meter dan berkisar 8,6486% sampai dengan 40,413% untuk pelebaran 1,5 meter. Pohon yang dominan di tanam pada median jalan adalah pohon tanjung dengan kemampuan menyerap karbon monoksida sebesar Dengan berkurangnya lebar median selebar 0,5m, 1m dan 1,5 m dari masing-masing ruas A dan B, maka maka terjadi pengurangan penyerapan karbon monoksida sebesar 35,94 mg, 71,88 mg dan 107,82 mg untuk setiap panjang 1 meter ruas jalan.
Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah Novrianti Novrianti
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 1 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.519 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v1i2.144

Abstract

Sungai Kahayan merupakan salah satu sungai yang terdapat di Kalimantan Tengah. Peranannya dalam kehidupan masyarakat sangat banyak, seperti sebagai jalur transportasi air, lokasi berdagang dan berusaha, kegiatan budidaya ikan air tawar, dan menjadi lokasi tempat tinggal/menetap. Tempat tinggal yang dibuat masyarat disebut dengan lanting atau rumah terapung. Jumlah lanting atau rumah terapung di lingkungan Sungai Kahayan ± 342 buah. Seluruh kegiatan rumah tangga dilakukan di atas lanting. Mulai dari memasak, mencuci, makan, minum, dan kakus. Kegiatan tersebut berpotensi mencemari lingkungan air Sungai Kahayan karena akan menghasilkan bahan sisa berupa sampah dan limbah yang langsung dibuang ke badan air Sungai Kahayan. Sampah dan limbah yang dihasilkan merupakan masalah besar bagi lingkungan karena akan menyebabkan perubahan fisika, kimia maupun biologi dari air Sungai Kahayan. Untuk itu diperlukan peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut, agar lingkungan Sungai Kahayan dapat terjaga kelestariannya.
Analisis K3 pada Sistem Pengangkutan Sampah Rumah Tangga di Jalan Garuda Kota Palangka Raya Rida Respati
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 1 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.655 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v1i2.145

Abstract

Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor ini karena kesadaran dari penyedia jasa, dan diri sendiri terhadap kecelakaan kerja masih rendah. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di pada Sistem Pengangkutan Sampah Rumah Tangga di Jalan Garuda Kota Palangka Raya mencoba menjawab permasalahan apa saja yang telah dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan K3 pada Sistem Pengangkutan Sampah Rumah Tangga di Jalan Garuda Kota Palangka Raya ini berhasil dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja. Pengumpulan data bersumber dari koran, jurnal ilmiah, Tesis dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Disamping itu, data juga diperoleh dari wawancara (interview) yang kompeten dan pengamatan (observation). Hasil identifikasi menunjukkan, bahwa penerapan K3 pada Sistem Pengangkutan Sampah Rumah Tangga di Jalan Garuda Kota Palangka Raya hanya berhasil dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan dukungan adanya rambu-rambu lalu lintas, dan alat pelindung diri seperti baju kerja, sarung tangan, septu kerja, dan masker. Sedangkan penerapan K3 yang belum di dukung tidak ada sosilisasi K3, kurangnya himbauan-himbauan K3 dan tidak ada petugas keamanan masih kurang berhasil. Namun secara keseluruhan, bahwa penerapan K3 di paket ini cukup berhasil dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja. Untuk itu, disarankan agar melengkapi semua alat pelindung diri (baju kerja, sarung tangan, sepatu dan helm), melakukan sosilisasi K3, himbauan-himbauan K3 dan petugas keamanan. Kemudian, upayakan adanya komitmen bersama dalam menjalankan K3 dan membuat aturan atau sanksi dalam menjalankan K3 sehingga diharapkan dapat mencegah tidak ada kecelakaan kerja atau nol kecelakaan (zero accident).
Penanganan Sampah di Kota Pulang Pisau Kabupaten Pulang Pisau Maretina Eka Sinta
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 3 No 1 (2018): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.708 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v3i1.638

Abstract

Sampah merupakan benda yang sudah tidak terpakai, baik berasal dari rumah tangga maupun pabrik sisa proses industri. Pengelolaan sampah merupakan suatu bidang yang berhubungan dengan pengaturan terhadap penimbunan, penyimpanan sementara, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pembuangan sampah dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik.penilitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana jumlah volume sampah dan cara penanganan sampah. Penanganan masalah sampah adalah sampel penilitian, sistem pengumpulan sampah, sistem pengumpulan sampah dan upaya pengelolaan sampah. Lokasi penelitian di Jl. Pulang Pisau. Objek penelitian adalah pengelolaan sampah. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengamati langsung petugas sampah lapangan. Analisis data berdasarkan metode aritmatik. Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk Pulang Pisau tahun 2013-2020 menggunakan metode aritmatik yang dianggap lebih efesien karena menghasilkan standar deviasi terkecil. Bertambahnya jumlah penduduk sangat mempengaruhi jumlah sampah yang hasilkan setiap tahun. Berdasarkan Standar Departemen Kesehatan Republik Indonesia volume sampah per jiwa penduduk Indonesia adalah 0,0025 m³/jiwa/hari. Berdasarkan hasil proyeksi pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk Pulang Pisau pada tahun 2020 yaitu 128.279 dengan volume sampah 320 m³/hari, sedangkan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau hanya mampu mengangkut sampah sebesar 18 m³/hari. Sedikitnya Tempat Penampungan sementara (TPS) di Kota Pulang Pisau membuat sampah-sampah banyak yang masih berserakan dijalan untuk itu Pemkab Pulang Pisau harus menambah jumlah TPS, serta menambah jumlah dump truck agar penanganan sampah di kota Pulang Pisau berjalan dengan lancar dan tidak ada lagi sampah yang berserakan. Pada Tempat Pembuangan Akhir TPA perlu adanya petugas yang mengawasi TPA tersebut sehingga para pemulung tidak menghambur sampah di TPA.
Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih Kota Palangka Raya Sari Marlina
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 3 No 1 (2018): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.519 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v3i1.639

Abstract

Akhir tahun 2004, PDAM Kota Palangkaraya baru mensuplai 26% kebutuhan air bersih penduduk kota. Untuk pemenuhan kebutuhan air rumah tangga sebagian besar pend uduk menggunakan air tanah dengan cara membuat sumur dengan kedalaman berkisar antara 12 sampai 30 m (dangkal). Untuk mengetahui karakteristik hidrokimia airtanah dangkal dalam hubungannya dengan tingkat risíko kemungkinan terjadinya pencemaran air tanah dangkal dari limbah rwnah tangga telah dilakukan pendataan geologi, pengalaman dan pengukuran sifaat fisik dan kimia air di lapangan dan analisis laboratorium. Akuifer air lanah dangkal di daerah telitian tersusun dari satuan pasir kuarsa bersifat lepas (unconsolidatedsand) berukuran sedang sampai sangat kasar. Terdapat tiga lapisanakuifer di daerah ini mulai kedaiaman 10 m dari permukaan tanah setempat sampaí kedalaman 70 m. Antara lapísan akuifer diselingi lapisan lempung atau kaolin yang sifamya nidat menerus. Sejauh parameter yang dianalisis dari beberapa contoh air secara umum menggambarkan bahwa kualitas air masih mementhi syarat sebagai bahan baku air rumah seperti dipersyaratkan dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No.416 Tahun 1990. Namun demikian dari data ammonia yang terdeiekri di seluruh sumur yang disurvei dan ditemukannya bakteri koli pada sejumlah sumur (Uosawo, 2006) maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kontaminasi limbah rumah tangga pada air tanah dangkal. Bau kayu busuk dan kekeruhan (milky water) adalah persoalan lain yang perlu dicarikan solusinya agar air tanah aman digunakan sebagai air rumah tangga.
Industri Batik: Kandungan Limbah Cair dan Metode Pengolahannya Nani Apriyani
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 3 No 1 (2018): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.614 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v3i1.640

Abstract

Industri batik semakin meningkat setiap tahun seiring dengan kebutuhan konsumen. Peningkatan produksi batik juga berbanding lurus dengan banyaknya limbah yang dihasilkan. Limbah industri batik terdiri dari limbahpadat, cair dan gas sebagai hasil samping dari serangkaian proses pengolahan batik. Limbah cair industri batik merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan dan berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Limbah cair ini dihasilkan akibat penggunaan pewarna sintetis dalam industri batik. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik limbah industri batik yang seringkali ditemukan melebihi baku mutu yang disyaratkan,khususnya untuk parameter Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Dissolved Solid (TDS) dan Total Suspensed Solid (TSS). Upaya pengolahan limbah cair juga telah dilakukan dengan berbagai metode, baik secara fisika, kimia dan biologi, seperti elektroagulasi, sistem lumpur aktif, phytotreatment dan sebagainya.
Tanggapan Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan Kawasan Waterfront City Di Sungai Arut Pangkalan Bun Trissiyana Trissiyana
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 3 No 1 (2018): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.509 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v3i1.641

Abstract

Sungai Arut merupakan anak Sungai Lamandau, sungai ini memiliki panjang kurang lebih 250 Km, dengan kedalaman rata-rata 4 – 6 meter dan lebar rata-rata 36-100 meter. Panjang Sungai Arut yang dapat digunakan untuk alur pelayaran sepanjang 190 Km. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat tanggapan masyarakat pinggiran Sungai Arut mengenai rencana pengembangan Waterfront City pada pinggiran Sungai Arut Pangkalan Bun. Metode yang digunakan untuk acuan dalam analisis data pada penelitian ini memakai Metode Statistik Deskriptif, Metode statistic Nilai Rata-rata (Mean) dan Metode statistic, Nilai Presentase dengan menggunakan bantuan program SPSSversi 22. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pengembangan kawasan dengan mean 3,82 menjadi faktor dengan nilai mean tertinggi yang mempengaruhi tingkat tanggapan masyarakat pinggiran Sungai Arut terhadap rencana pengembangan Waterfront City di sungai Arut Pangkalan Bun.
Kondisi Pendidikan Berwawasan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah Tahun 2018 Muhammad Azhari
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 3 No 2 (2018): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.326 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v3i2.642

Abstract

Kalimantan Tengah merupakan salah satu gugus kepulauan di Indonesia dengan kondisi lingkungan yang khas. Lingkungan yang khas menjadi identitas yang melekat bagi sumberdaya yang terkandung di dalamnya, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. Pengenalan lingkungan setempat harus dilakukan, guna meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan sekitar, misalnya melalui kegiatan pendidikan berwawasan lingkungan berbasis kearifan lokal (masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah). Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Amanah tersebut tercantum pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 1. Hasil penelitian yang dilakukan dengan cara survey jenis panel survey bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai materi lingkungan yang diberikan di ranah pendidikan misalkan di sekolah menengah atas (SMA) khususnya di Kalimantan Tengah Tentang Kearifan Lokal Masyarakat Suku Dayak. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan penelitian yaitu tidak adanya materi yang khusus tentang lingkungan setempat (misal Lingkungan Suku Dayak Kalimantan Tengah) materi yang diberikan masih bersifat lingkungan umum yang ada di Indonesia atau dari negara-negara lainnya.
Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan Trissiyana Trissiyana
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 3 No 2 (2018): Media Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.579 KB) | DOI: 10.33084/mitl.v3i2.643

Abstract

Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata - rata rendah. Jalan lingkungan yang ada di pemukiman sebagian besar berupa gang yang memiliki dimensi yang beragam. Jalan lingkungan memiliki peranan pentingdalam aktivitas masyarakat, karena merupakan jalan yang setiap hari digunakan masyarakat untuk beraktivitas. Adapun tujuan dari Penelitian ini antara lain untuk Mengetahui factor-faktor umum yang sering menghambat penyelesaian pekerjaan, serta peringkat (rangking) dari faktor-faktor tersebut. Penelitian dilakukan pada pekerjaan peningkatan jalan lingkungan (cor beton) di Kabupaten Kotawaringin Baratb 2017. Metode penelitian yang diterapkan untuk tugas akhir ini menggunakan salah satu jenis metode penelitian deskriptif yaitu penelitian survei. Penelitian yang dilakukan berupa survei dengan cara menjaring pendapat atau persepsi, pengalaman, dan sikap responden mengenai waktu efekti pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu lima (5) Faktor yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan proyek adalah a. Gangguan Cuaca, dengan nilai mean 2,56 dan masuk kategori sangat berpengaruh. b. Ketersediaan modal awal pekerjaan, dengan nilai mean 2,43 dengan kategori berpengaruh. c. Ketersediaan tenaga kerja, dengan nilai mean 2,20 dengan kategori berpengaruh. d. Keterlambatan persetujuan hasil tes uji laboratorium (Mutu Beton), dengan nilai mean 2,16 dengan kategori berpengaruh. e. Keamanan lingkungan, dengan nilai mean 2,12 dengan kategori berpengaruh.