cover
Contact Name
Riki Ruli A. Siregar
Contact Email
riki.ruli@sttpln.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
riki.ruli@sttpln.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Forum Mekanika
ISSN : 23561491     EISSN : -     DOI : -
FORUM MEKANIKA Journal, especially for Civil Engineering Lecturers and generally for all Practitioners to be able to contribute in the form of scientific writing that will be useful for the application of science and technology, especially in the field of Civil Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA" : 5 Documents clear
Perancangan Amiable Pelican (AMAN) Crossing Berbasis Ios Arduino Nano Studi Kasus Jalan Basuki Rahmat Ida Bagus Sradha Nanda
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1375

Abstract

The purpose of this study is to design the development of a pelican crossing into a crossing facility that can accommodate pedestrians with different walking speeds hereinafter referred to as Amiable Pelican (Aman) Crossing. Pedestrian speeds that vary are grouped into 2, namely normal pedestrian speed 1.2 m/s and special 0.8 m/s. The data used as a basis provide a choice of crossing duration. Based on the calculation results, the normal crossing duration is 16 seconds and the special is 22 seconds. The use of aman crossing with a choice of longer crossing duration causes traffic delays for vehicles on that road segment of 300 seconds at the busiest hours. Vehicle traffic delays will have an impact on road capacity. The magnitude of the impact of aman crossing is calculated by reducing the road capacity before and after the use of aman crossing by 5252 pcu/hour and 5129 pcu/hour. Reduction of road capacity due to the use of aman crossing 2%. Taking into account the reduction in road capacity from the use of aman crossing and the results of the analysis of the characteristics of users of crossing facilities, Jalan Basuki Rahmat can use aman crossing facilities. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang pengembangan pelican crossing menjadi fasilitas penyeberangan yang dapat mengakomodir penyeberang dengan perbedaan kecepatan berjalan kaki atau selanjutnya disebut sebagai Amiable Pelican (Aman) Crossing. Kecepatan pejalan kaki yang bervariasi dikelompokkan menjadi 2 yaitu kecepatan pejalan kaki normal 1,2 m/s dan khusus 0,8 m/s. Data digunakan sebagai dasar memberikan pilihan durasi menyeberang. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh durasi menyeberang normal selama 16 detik dan khusus selama 22 detik. Penggunaan aman crossing dengan pilihan durasi menyeberang lebih lama menyebabkan tundaan lalu lintas kendaraan pada ruas jalan tersebut 300 detik pada jam tersibuk. Tundaan lalu lintas kendaraan akan berdampak pada kapasitas jalan. Besar dampak aman crossing dihitung dengan mengurangi kapasitas jalan sebelum dan setelah penggunaan aman crossing sebesar 5252 smp/jam dan 5129 smp/jam. Pengurangan kapasitas jalan akibat penggunaan aman crossing 2%. Memperhatikan pengurangan kapasitas jalan dari penggunaan aman crossing dan hasil analisis karakteristik pengguna fasilitas penyeberangan, Jalan Basuki Rahmat dapat menggunakan fasilitas penyeberangan aman crossing. Kata Kunci: Fasilitas Pejalan Kaki, Aman Crossing.
Optimalisasi Kinerja Pelayanan Angkutan Pedesaan di Kabupaten Kudus Nada Agi Andhini; Tatang Adhiatna; Arnita Aprilia Aprilia
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1387

Abstract

The existence of public transportation is important in supporting community activities in Kudus Regency. The provision of public transportation should be able to facilitate community activities, but there are obstacles that complicate community activities such as low transportation load factors, fleet numbers, and the existence of trays that do not work according to the line. The purpose of the study is to find out the performance of public transportation in Kudus Regency. Public transport performance analysis seen in terms of passengers, government and operators and analysis of fleet needs using public transport performance survey. The primary data analysis required is the vehicle's operating rate, vehicle frequency, headway, wait time, load factor, and vehicle operating costs through direct observation in the field. While the secondary data used the number of fleets and maps of rural transport route networks was taken from the SK Pemkab Kudus 2019. Based on the results of the analysis conducted showed that it was found to be 70% or in the category of quite high fleet operations and 100% of the level of inequality that is on both routes (Jati-Singocandi, and Jati-Karangmalang). This causes the existing condition of the performance of rural transportation services in Kudus Regency including into bad conditions.
Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Untuk Menunjang Penerapan Eco – Driving Ganda Surahman; Budi Hartanto Susilo
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1475

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan yang cukup besar pada jenis mobil penumpang khususnya di Jakarta tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan yang menimbulkan masalah lalu lintas dan berdampak kepada lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh alternatif peningkatan persimpangan dalam menunjang penerapan Eco – Driving menggunakan software PTV Vissim. Hasil dari PTV Vissim terhadap kondisi lalu lintas eksisting ialah tingkat pelayanan simpang eksisting berada pada tingkat pelayanan F. Solusi pada Simpang Pos Pengumben ialah alternatif 3 dengan tundaan 23,81 det/kend dan Simpang RS Medika Permata Hijau ialah alternatif 2 dengan tundaan 12,67 det/kend. Berdasarkan uji regresi didapat Y = 0,364 – 0,003X1 + 0,006X2 (X1 = panjang antrean; X2 = tundaan) yang secara simultan variabel kinerja berhubungan dengan variabel Eco – Driving. Untuk penghematan bahan bakar pada Simpang Pos Pengumben sebanyak 234,34 liter pada jam puncak total volume dan Simpang RS Medika Permata Hijau sebanyak 72,76 liter pada jam puncak total volume.
Perbandingan Penambahan Serat Pada Mortar Normal dan Mortar Geopolimer Ika Sulianti; Indrayani Indrayani; Agus Subrianto; Amiruddin Amiruddin; Ahmad Ferdinan; Juradil Rudini
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1479

Abstract

Infrastruktur yang dibangun sampai pada saat ini mengalami perkembangan dalam mengejar ketertinggalan dan meningkatkan daya saing nasional. Infrastruktur yang dibangun pada pelaksanaannya harus ramah terhadap lingkungan agar tidak menyebabkan pengaruh negatif bagi lingkungan sekitar dan dapat berkelanjutan sehingga banyak manfaat yang diperoleh dari pembangunan dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang. Pada penelitian ini sebagai perbandingan yaitu menggunakan serat fiber yang ditambahkan pada mortar normal dan mortar geopolymer. Metode yang digunakan dalam pengujian mortar geopolymer dan mortar semen ini menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian bahan dan sampel. Campuran alkali Natrium Silikat (Na2SiO3) dan Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan pada mortar geopolimer dengan perbandingan 5:1 yang dilakukan pada umur 7,14, dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan mortar didapatkan nilai kekuatan mortar normal menggunakan serat fiber meningkat yaitu 22,98 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type M , dan pada mortar geopolymer menggunakan serat fiber meningkat yaitu 6,86 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type N. Kenaikan kuat tekan mortar normal dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 1% dan kenaikan kuat tekan mortar geopolymer dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 100%.
Angka Keamanan Lereng Timbunan di Atas Tanah Lunak Pada Proyek Jalan Tol Dyah Pratiwi Kusumastuti; Indah Handayasari; Irma Sepriyanna
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1502

Abstract

Pekerjaan konstruksi timbunan yang digunakan pada infrastruktur jalan maupun jembatan tidak lepas dari berbagai permasalahan terutama ketika timbunan tersebut berada di atas tanah lunak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan tanah dasar dengan stabilisasi, pemadatan maupun dengan penambahan material lain. Perbaikan tanah dengan penambahan material lain dapat diterapkan atau diaplikasikan secara horisontal dengan bahan sintesis seperti geogrid atau geosintesis maupun vertikal dengan menggunakan PVD atau stone column. Perbaikan atau peningkatan karakteristik tanah dasar dibawah timbunan dapat diindikasikan dengan angka keamanan timbunan yang memenuhi persyaratan SNI yaitu minimal 1.5. Pada penelitian ini akan dianalisis besarnya angka keamanan timbunan berlereng diatas tanah lunak dengan menggunakan aplikasi komputer. Tanah lunak akan mendapatkan perkuatan dengan penambahan geotekstil dan minipile yang akan diaplikasikan dibawah timbunan. Berdasarkan hasil simulasi dengan aplikasi komputer didapatkan angka keamanan dengan perkuatan geotekstil belum memenuhi tingkat keamanan lereng karena angka keamanan yang didapatkan < 1.5 baik dengan penggunaan geotekstil tipe 15 maupun tipe 25. Sedangkan perkuatan dengan minipile, angka keamanan yang diperoleh dapat memenuhi angka minimum keamanan lereng yaitu pada tinggi timbunan 5 m dengan penggunaan 5 minipile didapat 1.56, tinggi timbunan 7 m dengan penggunaan 8 minipile didapat 1.54 dan tinggi timbunan 9 m dengan penggunaan 9 minipile didapat angka keamanan 1.5. Semakin tinggi timbunan yang diterapkan pada tanah dasar dengan kosistensi lunak maka beban yang diterima tanah dasar semakin besar sehingga jumlah minipile yang diperlukan untuk mendapatkan keamanan lereng juga semakin banyak.

Page 1 of 1 | Total Record : 5