cover
Contact Name
Citra Lestari
Contact Email
ceetradent@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bdentjournal@unbrah.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah
ISSN : 23015454     EISSN : 26547643     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal B-Dent (JBD) adalah jurnal kedokteran gigi yang mempublikasikan karya tulis ilmiah (berupa penelitian, laporan kasus dan tinjauan pustaka) yang berhubungan dengan seluruh bidang ilmu kedokteran gigi. Jurnal ini diterbitkan oleh Universitas Baiturrahmah, Padang, Sumatera Barat dan dikelola oleh Dewan Redaksi Fakultas Kedokteran Gigi. Terbit setiap dua kali dalam setahun, saat ini JBD terbit dalam bentuk cetak dan telah didistribusikan ke seluruh Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia, LIPI, Perpustakaan Daerah Sumatera Barat dan Kopertis Wilayah X.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Volume 1, Nomor 2, Desember 2014" : 11 Documents clear
KADAR INTERLEUKIN-1β DALAM CAIRAN SULKUS GINGIVA PADA AKTIVASI PIRANTI ORTODONTI CEKAT Kornialia Kornialia
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.986 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.1

Abstract

Perawatan ortodonti memberikan tekanan mekanis pada gigi, bertujuan untuk menggerakkan gigi. Pergerakan gigi secara ortodonti terjadi melalui proses remodeling tulang alveolar yang merupakan kombinasi proses resorbsi dan aposisi. Tekanan ortodonti menyebabkan keluarnya mediator inflamasi seperti interleukin-1β (IL-1β) dari ligamen periodontal dan tulang alveolar sehingga merangsang resorbsi tulang dan IL-1β merupakan salah satu biomarker resorbsi tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar IL-1β dalam cairan sulkus gingiva pada pemakaian piranti ortodonti cekat pada waktu 0 jam, 5 menit dan 24 jam setelah pemberian tekanan mekanis. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 9 orang pasien berusia antara 19 sampai 24 tahun. Kadar IL-1β diperiksa pada 3 waktu (0 jam, 5 menit dan 24 jam), kemudian diperiksa konsentrasi IL-1β dengan menggunakan ELISA . Hasil pemeriksaan didapat rerata kadar IL-1β pada waktu 0 jam, 5 menit dan 24 jam adalah 2,105 pg/ml, 3,481 pg/ml dan 4,814 pg/ml. Uji statistik dengan t paired tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar IL-1β antara ketiga waktu yaitu antara waktu 0 jam dengan 5 menit , 0 jam dengan 24 jam dan 5 menit dengan 24 jam , dengan p>0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tekanan mekanis dari piranti ortodonti cekat menimbulkan respon inflamasi akut yang ditandai dengan peningkatan kadar IL-1β yang mencapai puncaknya pada waktu 24 jam.
EFEKTIFITAS ESTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum) SECARA TOPIKAL DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA MUKOSA PADA TIKUS PUTIH (Galur Wistar) Jeffry Kurniawan; Edrizal Edrizal; Eka Desnita
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.779 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.24

Abstract

Kesehatan mukosa merupakan suatu hal yang sangat penting dan selalu di perhatikan pada masa modern saat ini, terutama luka pada mukosa yang disebabkan oleh beberapa faktor. Apabila penanganan luka pada mukosa tidak dilakukan secepat mungkin maka akan memasuki kondisi inflamasi. Luka merupakan diskontinuitas dari suatu jaringan. Telah dilakukan penelitian Efektifitas Esktrak Buah Delima (Punica granatum) secara Topikal dalam Proses Penyembuhan Luka Mukosa pada Tikus Putih (Galur Wistar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat ekstrak buah delima (Punica granatum) dalam proses penyembuhan luka mukosa pada tikus putih (Galur Wistar). Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimental Laboratorium. Pembuatan ekstrak buah delima (Punica granatum) dilakukan di Laboratorium Kopertis Wilayah X Padang, Sumatera Barat. Konsentrasi buah delima (Punica granatum) 10%, 5%, 2,5%, 1%, 0,5%, kontrol positif 2,5% hidrocortison dan kontrol negatif tanpa pemberian sediaan apapun dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Andalas, Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar ekstrak buah delima (Punica granatum) 10% dan 5% memberikan efek tidak membaik pada luka mukosa tikus putih (Galur Wistar), sedangkan kadar ekstrak 2,5%, 1% dan 0,5% memberikan efek membaik pada luka mukosa tikus putih (Galur Wistar). Setelah dilakukan uji Anova yang hasilnya terindikasi bahwa pengaruh langsung hari (perawatan) terhadap skor observasi (p<0,05) dalam penyembuhan luka mukosa tikus putih. Kesimpulan dari penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa ekstrak buah delima (Punica granatum) mempunyai efek dalam proses penyembuhan luka mukosa tikus putih (Galur Wistar).
ULKUS TRAUMATIKUS DISEBABKAN TRAUMA MEKANIK DARI SAYAP GIGI TIRUAN LENGKAP (LAPORAN KASUS) Khairiati Khairiati; Wenny Martalinda; Abu Bakar
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.129 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.6

Abstract

Ulkus traumatikus merupakan salah satu lesi di rongga mulut yang sering terjadi pada masyarakat. Ulkus traumatikus adalah jenis ulser yang disebabkan oleh faktor lokal. Gambaran klinis ulkus traumatikus bervariasi, sesuai dengan intensitas dan ukuran dari trauma yang menjadi penyebabnya. Biasanya berupa ulser tunggal yang berbentuk oval dan cekung, bagian tengah ulkus biasanya kuning-kelabu atau berwarna putih/abu-abu dengan pinggir eritematous. Etiologi ulkus berbagai macam salah satunya adalah trauma mekanik yang disebabkan tekanan dari sayap gigi tiruan lengkap yang tidak pas atau kepanjangan. Ulkus sangat sakit dan nyeri jika disentuh. Penatalaksanaan kasus adalah penyingkiran faktor penyebab, yaitu pengurangan sayap gigi tiruan lengkap yang terlalu panjang. Selain itu pemberian medikasi seperti Kenalog dan vitamin C berguna untuk anti inflamasi, menghilangkan rasa sakit serta mempercepat penyembuhan luka.
PENGARUH TEKNIK PENYIKATAN GIGI METODE BASS DENGAN TIPE BULU SIKAT YANG BERBEDA TERHADAP INDEKS PLAK Rahmi Utari; Citra Lestari
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.497 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.29

Abstract

Plak gigi merupakan suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Metode penyikatan gigi yang umum dilakukan untuk mengurangi plak yaitu dengan metode Bass, baik dengan tipe bulu sikat yang lurus dan bersilang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penyikatan gigi dengan tipe bulu sikat yang berbeda secara metode bass terhadap indeks plak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Plak diukur dengan menggunakan indeks plak modifikasi Quigley & Hein sebelum dan sesudah penyikatan gigi. Analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian didapatkan p=0,012 (0.05), menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara penyikatan dengan bulu sikat yang lurus dan bersilang tetapi dapat disimpulkan bahwa dengan sikat gigi yang lurus plak sudah dapat berkurang.
PREVALENSI KARIES RAMPAN PADA ANAK USIA BALITA DI TAMAN KANAK-KANAK KOTA PADANG Putri Astari; Masra Roesnoer; Sri Pandu Utami
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.577 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.2

Abstract

Rampan karies adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan sebagian besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan (karies) secara luas dan berkembang dengan cepat. Pada umumnya, susu botol diberikan pada balita sepanjang hari mulai dari anak bermain sampai tidur. Tindakan ini adalah penyebab utama terjadinya rampan karies. Karies yang mengenai anak usia balita sangat sering ditemukan dimana hampir separuhnya adalah karies rampan. Karies rampan dapat menimbulkan berbagai masalah pada anak. Pada anak dengan karies rampan seringkali ditemukan keluhan seperti anak merasa sakit dan rewel. Banyak faktor penyebab terjadinya karies rampan namun yang paling utama adalah kurangnya kebersihan gigi dan mulut, seringnya konsumsi sukrosa, kebiasaan mengisap dot yang berisi gula terutama menjelang tidur malam, struktur gigi yang kurang baik, serta adanya aktivitas bakteri karies yang tinggi. Karies rampan harus segera dirawat untuk menghilangkan keluhan dan faktor penyebab utama serta dilakukan pencegahan agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak kota Padang. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional dengan menggunakan metode survei. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 386 orang. Teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Analisis data secara manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak Kota Padang adalah sebesar 35%, karies bukan rampan 51%, dan bebas karies 14%. Simpulan penelitian adalah prevalensi karies rampan di taman kanak-kanak Kota Padang adalah tinggi. Karies gigi pada anak balita masih tinggi mencapai angka 86%, dimana angka tertinggi adalah karies bukan rampan, kemudian karies rampan.
EFEKTIVITAS EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA) TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG DAN DIAMETER PADA LESI ULKUS TRAUMATIKUS (suatu penelitian in vivo pada Tikus putih Jantan (Rattus norvegiccus)) Susanti Arisonya; Gunawan Wibisono; Grahita Aditya
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.614 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v1i2.16

Abstract

Ulserasi mukosa mulut sering terjadi biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung dan tepi kemerahan, serta disertai rasa sakit. Berdasarkan penelitian yang sebelumnya kunyit memiliki zat anti inflamasi yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan ulserasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kunyit (curcuma domestica) terhadap ulserasi mukosa mulut Rattus Norvegicus secara in vivo. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan rancangan the post test- only control group design dengan hewan coba Rattus Norvegicus. Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok perlakuan, yaitu satu kelompok kontrol negatif, satu kelompok perlakuan dengan ekstrak kunyit. Pengambilan data berdasarkan pengamatan histopatologi dan klinis terhadap peningkatan jumlah makrofag dan pengukuran diameter ulkus. Hasil penelitian berdasarkan uji perbandingan antara kedua kelompok dengan uji Independen T-test menunjukkan bahwa jumlah makofag dari hari ke 1 sampai hari ke 3, 7, 10 terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol negatif yaitu p<0,05 dan perbandingan pengukuran diameter dari hari ke 1, 3, 7, 10 tidak terdapat perbedaan yang bermakna anatara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol negatif p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahawa ekstrak kunyit (curcuma domestica) berpengaruh terhadap penyembuhan ulserasi mukosa mulut dilihat berdasarkan peningkatan jumlah makrofag dan pengecilan diameter ulserasi.
PEMERIKSAAN KOMPOSISI GLASS FIBER KOMERSIAL DENGAN TEKNIK X-RAY FLUORESCENCE SPECTROMETER (XRF) Widya Puspita Sari; Dedi Sumantri; Dian Noviyanti Agus Imam; Siti Sunarintyas
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.551 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.30

Abstract

Glass fiber lebih sering digunakan daripada polyethylene fiber sebagai komponen FRC dalam dunia kedokteran gigi. Glass fiber dental di Indonesia tersedia dalam jumlah terbatas dan memiliki harga yang relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa komposisi dari E-glass fiber dental dan glass fiber non dental menggunakan teknik XRF sehingga dapat ditentukan tipe dari masing-masing glass fiber non dental. Sampel terdiri dari 10 g E-glass fiber dental, 10 g fiberglass mats, 10 g fiberglass roving dan 10 g woven roving. Masing-masing sampel dihaluskan, selanjutnya dianalisa dengan dengan menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF). Hasil analisa XRF sampel menunjukkan kandungan oksida terbesar pada E-glass fiber dental adalah SiO2 (45,47%), CaO (38,49%) dan Al2O3 (12,11%). Kandungan oksida terbesar pada fiberglass mats adalah SiO2 (56,88%), CaO (16,24%) dan Na2O (12,91%) demikian pula dengan woven roving yaitu SiO2 (55,86%), CaO (18,71%) dan Na2O (11,80%). Sedangkan fiberglass roving menunjukkan kandungan oksida terbesar antara lain SiO2 (52,56%), ZrO2 (14,64%) dan CaO (10,03%). Hal tersebut menunjukkan bahwa komposisi kandungan oksida pada sampel memiliki kemiripan dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan pada analisis XRF disimpulkan bahwa glass fiber non dental jenis fiberglass mats dan woven roving mengarah ke tipe C-glass dan fiberglass roving mengarah ke tipe AR-glass.
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN MELANOSIS PEROKOK DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH Yegie Triza; Dhona Afriza
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.042 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.3

Abstract

World Health Organization telah menetapkan bahwa tanggal 31 Mei sebagai hari bebas tembakau sedunia. Hal ini menunjukan semakin meningkatnya perhatian dunia terhadap akibat negatif rokok bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa. Salah satu akibat negatif dari kebiasaan merokok yang terjadi di rongga mulut adalah melanosis merokok. Melanosis terjadi akibat pengendapan melanin dalam lapisan epithelium mukosa mulut. Gambaran klinis yang terlihat pada melanosis perokok menunjukan adanya bercak coklat difus yang berukuran beberapa sentimeter terdapat pada gingiva anterior mandibula dan mukosa mulut. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang menggunakan desain case control yang di lakukan di RSGM Baiturrahmah. Penelitian ini dilakukan pada sampel 80 orang yang diambil secara acak yang terdiri dari 40 pasien perokok dan 40 pasien tidak perokok sebagai pengontrol. Hasil penelitian didapatkan bahwa melanosis perokok lebih banyak ditemukan pada responden perokok dibandingkan responden tidak perokok
PEMERIKSAAN LENGKAP KEBIASAAN BURUK MENGISAP IBU JARI (THUMB SUCKING) (LAPORAN KASUS) Dewi Elianora
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.277 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.4

Abstract

Menghisap ibu jari merupakan kebiasaan yang menyenangkan bagi anak. Kebiasaan tersebut apabila berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya maloklusi serta membutuhkan pengobatan yang mahal untuk memperbaikinya. Bad oral habit wajar terjadi pada usia kurang dari enam tahun, namun dapat berlanjut pada usia lebih dari enam tahun yang dapat menyebabkan kelainan pada struktur dento-fasial. Laporan kasus seorang anak umur 9 tahun 6 bulan mempunyai kebiasaan mengisap ibu jari (thumb sucking) sejak kecil dan kebiasaan tersebut berlanjut sampai sekarang. Anak tersebut tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan intra oral gigi anterior rahang atas terlihat proklinasi. Penanganan yang dilakukan pada anak tersebut adalah dilakukannya pemeriksaan lengkap diikuti dengan pemakaian alat orto trainer. Kesimpulan; pemeriksaan lengkap pada kasus kebiasaan buruk (bad oral habit) menghisap ibu jari perlu dilakukan, mengingat akibat yang dapat ditimbulkannya. Pemeriksaan lengkap perlu dilakukan, untuk melihat sejauh mana nantinya hasil perawatan yang kita lakukan.
NILAI KETEBALAN KORTIKAL KONDILUS DAN MANDIBULA DILIHAT DARI RADIOGRAF PANORAMIK DIGITAL PADA WANITA PASCA MENOPAUSE Resti Iswani; Ria Noerianingsih; Azhari Azhari
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.23 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.27

Abstract

Kekurangan hormon estrogen pada wanita pasca menopause mempengaruhi proses remodeling tulang, mengakibatkan terganggunya keseimbangan kerja osteoblas dan osteoklas sehingga menurunkan kuantitas tulang. Radiografi panoramik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas tulang mandibula sebagai deteksi dini penurunan kuantitas tulang pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan kortikal mandibula wanita pasca menopause dengan radiograf panoramik digital. Metode penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan teknik insidental random purposive sampling, sehingga di peroleh 29 sampel radiograf panoramik wanita pasca menopause usia 50-80. Data dicatat, lalu dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Penelitian dilakukan di RSGM FKG UNPAD Bandung. Hasil penelitian berupa nilai rata-rata ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula pada 6 wanita menopause dengan osteoporosis mempunyai nilai kortikal kondilus regio kanan area anterior dan posterior mempunyai nilai yang sama 0,17 mm, pada superior 0,18 mm dan pada regio kiri seimbang pada semua area yaitu 0,18 mm. Sedangkan pada 23 sampel wanita menopause tanpa osteoporosis regio kanan area anterior dan superior dengan nilai 0,27 mm sama dengan regio kiri area superior, serta regio kanan area posterior sama nilainya dengan regio kiri area anterior dan posterior yaitu 0,23 mm. Nilai ketebalan tulang kortikal mandibula wanita osteoporosis lebih rendah dari wanita tanpa osteoporosis dan cendrung seimbang regio kanan dan kiri. Simpulan penelitian ini adalah nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula wanita pasca menopause dengan osteoporosis ternyata memiliki nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula lebih rendah dari wanita pasca menopause normal.

Page 1 of 2 | Total Record : 11