cover
Contact Name
Kalis Stevanus
Contact Email
kalisstevanus91@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfidei@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika
ISSN : 26218151     EISSN : 26218135     DOI : https://doi.org/10.34081/fidei
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika focusing on submission of field research results, systematic Theology, and practical theology, the study of Evangelical Theology and Community Development is not only internal of STT Tawangmangu but also external intitution with ratio 40:60. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika published twice a year is the month of June (the limits of acceptance of the script in March) and December (the limits of acceptance of the script in September).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022" : 8 Documents clear
Desain Kurikulum Sekolah Minggu Menurut Model Grassroots Rationale Udin Firman Hidayat; Budiman Nainggolan; Jimson Sitorus; Desi Sianipar
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.354

Abstract

Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Di dalam konteks pendidikan nonformal di gereja, kurikulum sangat dibutuhkan untuk menjadi arah dan pedoman pelaksanaan pendidikan. Salah satu program pendidikan di gereja adalah Sekolah Minggu, yang merupakan program pendidikan yang bertujuan membentuk anak-anak yang memiliki karakter dan spiritualitas Kristen yang kuat. Akan tetapi masih banyak Sekolah Minggu yang dikelola dengan tujuan yang tidak terukur karena tidak adanya kurikulum secara tertulis. Ada beberapa model desain kurikulum yang dapat digunakan, salah satunya model Grassroot Rationale. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan konsep desain kurikulum Sekolah Minggu menurut model Grassroot Rationale. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain kurikulum sekolah minggu menggunakan model Grassroots Rationale secara komprehensif sangat berpihak kepada peserta didik. Selain melibatkan anak-anak secara aktif dalam proses pembelajaran, kebutuhan anak-anak sekolah minggu terwadahi melalui isi materi pembelajarannya.
Persilangan antara Iman dan Ilmu dalam Pandangan Jemaat tentang Kerasukan Roh dan Eksorsisme di GKI Gejayan Ratna Indah Widhiastuty; Robert Setio
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i1.313

Abstract

Kerasukan dan eksorsisme merupakan fenomena yang lekat dengan kehidupan masyarakat (Indonesia).  Sebagai bagian dari masyarakat, gereja juga tidak asing dengan fenomena tersebut.  Tulisan ini akan mengangkat bagaimana sebuah gereja, dalam hal ini, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan, Yogyakarta menanggapi fenomena tersebut. Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam tulisan ini adalah bagaimana tanggapan terhadap kerasukan dan eksorsisme di GKI Gejayan memperlihatkan kedudukan dari ilmu pengetahuan dan iman di mata jemaat. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara secara tertutup dan terbuka. Wawancara tertutup berupa pertanyaan-pertanyaan yang disodorkan kepada para peserta wawancara. Sedangkan wawancara terbuka dilakukan dengan mendalami lebih jauh jawaban atau tanggapan peserta untuk mendapatkan poin-poin yang masih belum muncul dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Temuan yang diperoleh adalah dalam menghadapi kerasukan dan eksorsisme diperlukan kombinasi pendekatan antara iman dan ilmu.
Analisis dalam Mengelola Keuangan Berdasarkan Perspektif 2 Korintus 9:10 bagi Kesejahteraan Keluarga Kristen Agus Prihanto
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.223

Abstract

Salah satu penyebab mengapa banyak orang mengalami masalah keuangan adalah karena kesalahan dalam hal mengelola keuangan. Kesalahan dalam mengelola keuangan, dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis cara mengelola keuangan, dengan berdasarkan teks Alkitab dalam 2 Korintus 9:10 sebagai pokok bahasan dalam pengelolaan keuangan bagi kesejahteraan keluarga Kristen. Metode Penelitian dalam penulisan artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan pendekatan secara deskriptif. Dari hasil yang diperoleh bahwa Alkitab telah mengajarkan bagaimana cara mengelola keuangan yang baik yaitu, pertama, mengelola keuangan harus menyediakan keuangan berdasarkan kebutuhan pokok. Kedua, harus menyisihkan keuangan untuk diinvestasikan untuk kebutuhan dimasa akan datang. Ketiga, menyediakan dana untuk diberikan bagi pekerjaan Tuhan. Jika dapat mengelola keuangan dengan benar maka akan memberikan kesejahteraan bagi keluarga Kristen.
Peran Guru Sekolah Minggu terhadap Pendidikan Seks bagi Anak Sekolah Minggu Usia Dini Elista Simanjuntak; Iky Sumarthina Putri Prayitno
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.324

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena kekerasan seksual terhadap anak di daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustakaan dengan menggambarkan peran guru Sekolah Minggu terhadap pendidikan seks sejak usia dini bagi naradidik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi dengan menggunakan  analisis teori pendidikan kaum tertindas. Adapun hasilnya bahwa anak Sekolah Minggu mampu mengenal, memahami tentang masalah seksual, Sekolah Minggu mampu mengenal identitas dirinya sendiri sejak usia dini dengan meningkatkan spiritualitas terhadap Allah dan sesama, Sekolah Minggu mampu menjadi generasi pemutus rantai kekerasan seksual sejak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mencegah adanya kekerasan seksual bagi anak dan mencegah agar anak sejak usia dini tidak menjadi korban kekerasan seksual. Sehingga peran penting dari guru Sekolah Minggu sangat berperan dalam melindungi, mendidik dan membina anak dalam membentuk identitas karakter Kristus dalam dirinya yang memiliki cinta kasih terhadap Allah dan sesama.
Evaluasi Pelaksanaan Home Based Learning Hani Rohayani
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.374

Abstract

­Dalam artikel ini, peneliti memaparkan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran dari rumah dengan memfokuskan penelitian di lingkungan SMP Bintang Mulia Bandung yang menyebutnya dengan istilah home based learning (HBL). Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif deskriptif  dengan menggunakan teknik survei terhadap 211 responden (siswa kelas VII sampai kelas IX) dengan menggunakan google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran home based learning mengalami keberhasilan dengan indikator sebagai berikut: proses belajar-mengajar berjalan dengan baik, tersedianya perangkat pendukung kegiatan HBL yang dimiliki sekolah, kesiapan guru-guru yang melaksanakan HBL, serta positifnya respon para responden terhadap proses HBL.
Mengantisipasi Bahaya Radikalisme melalui Pendidikan Multikultural dalam Keluarga Merensiana Hale
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.269

Abstract

Bahaya radikalisme agama mengancam kehidupan komunitas beragama bahkan berbangsa dan bernegara. Tujuan tulisan ini menawarkan solusi melalui peranan keluarga dalam mendidik anak untuk mampu hidup bersama dalam konteks multikultural. Tujuan ini akan dicapai dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil yang dicapai adalah penerapan pendidikan multikultural oleh orang tua bagi anak dalam keluarga kristen. Pendidikan multikultural berbasis iman Kristen penting sebab keluarga merupakan unit terkecil dalam sebuah bangsa yang memiliki kekuatan besar dalam meminimalisir bahkan mencegah terjadinya teror yang dapat menghancurkan kehidupan beragama dan berbangsa.
Kajian Etis-Teologis terhadap Peran Pendeta dalam Pengambilan Keputusan di GKJ Salatiga Selatan Gabriella Kirana Mutiara Purba; Gunawan Yuli Agung Suprabowo; Irene Ludji
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.366

Abstract

Pada GKJ Salatiga Selatan pendeta tidak menempati posisi sebagai pemimpin secara organisatoris, ketua majelis. Pendeta terikat dan diatur oleh sistem birokrasi di dalam gereja, termasuk dalam mekanisme pengambilan keputusan. Berdasarkan data yang diperoleh pada GKJ Salatiga Selatan, pendeta memiliki peranan sebagai pengajar, penengah, dan konselor pastoral dalam pengambilan keputusan. Ketiga peranan ini memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan etis-teologis di GKJ Salatiga Selatan. Adapun salah satu ciri khas dari proses pengambilan keputusan etis di GKJ Salatiga Selatan adalah musyawarah. Musyawarah diyakini sebagai salah satu langkah untuk menemukan kehendak Allah dalam pengambilan keputusan etis-teologis di GKJ Salatiga Selatan. Selain itu, musyawarah juga membantu majelis gereja menyelesaikan dilema moral yang dialami secara individu ketika akan mengambil sebuah keputusan.  Keputusan yang diambil diharapkan adalah keputusan etis-teologis yang sesuai dengan kehendak Allah, tidak menentang nilai-nilai ajaran Yesus, khususnya nilai kasih. Indikator dari keputusan yang diambil merupakan keputusan yang etis-teologis atau tidak adalah dengan melihat dampak dari keputusan tersebut. Jika suatu keputusan berdampak positif maka keputusan tersebut dinilai benar dan sesuai dengan kehendak Allah, begitupun sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan memberikan tinjauan etis-teologis terhadap peran pendeta dalam pengambilan keputusan di GKJ Salatiga Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka.
Perspektif Etika Kristen tentang Standar Mengasihi dan Penerapannya bagi Orang Kristen Masa Kini Arozatulo Telaumbanua; Jan Lukas Lombok; Otieli Harefa
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v5i2.321

Abstract

Perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi berdasarkan Matius 22:37-40 merupakan standar moral terhadap setiap tindakan, perkataan dan kehidupan orang Kristen. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi mempengaruhi sikap dan perilaku manusia tentang mengasihi Tuhan Allah dan manusia. Manusia lebih mengasihi berdasarkan perspektif dan standar mereka daripada perspektif Allah. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan, menemukan makna dan bentuk sikap mengasihi berdasarkan Matius 22:37-40. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis pustaka yang dilakukan, maka perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi yang ditinjau dari Matius 22:37-40 merupakan kebenaran hakiki yang harus dilakukan oleh semua orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Penerapannya harus segenap hati, jiwa dan akal budi serta sama seperti pribadi sendiri. Dengan demikian, perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi ditinjau dari Matius 22:37-40 dilakukan melalui perkataan, perbuatan, tingkah laku, kesucian hidup, kesetiaan kepada Allah, kasih nyata dan tidak dendam terhadap orang lain dan suka berbagi hidup kepada orang yang membutuhkan. Berbagi hidup yang dimaksud adalah menasihati, mendoakan, memberikan sesuatu dan menjadi solusi bagi orang lain.

Page 1 of 1 | Total Record : 8