cover
Contact Name
Kalis Stevanus
Contact Email
kalisstevanus91@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfidei@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika
ISSN : 26218151     EISSN : 26218135     DOI : https://doi.org/10.34081/fidei
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika focusing on submission of field research results, systematic Theology, and practical theology, the study of Evangelical Theology and Community Development is not only internal of STT Tawangmangu but also external intitution with ratio 40:60. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika published twice a year is the month of June (the limits of acceptance of the script in March) and December (the limits of acceptance of the script in September).
Arjuna Subject : -
Articles 110 Documents
Analisis Biblika Baptisan Roh Kudus Dan Penuh Dengan Roh Kudus Asih Rachmani Endang Sumiwi
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.64 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i1.1

Abstract

Baptisan Roh Kudus dan penuh dengan Roh Kudus adalah istilah umum di kalangan Gereja-gereja Pentakosta dan Karismatik. Namun demikian kedua hal ini kadang-kadang dipertanyakan di kalangan gereja-gereja arus utama, khususnya sehubungan dengan tanda-tanda lahiriah yang menyertai peristiwa baptisan Roh Kudus. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu dilakukan analisis biblikal. Analisis biblikal ini meliputi definisi dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani, menginventarisasi bagaimana hal-hal tersebut terjadi dan dituliskan di dalam Alkitab, lalu secara induktif ditarik kesimpulan mengenai baptisan Roh Kudus dan penuh dengan Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus memiliki dua pengertian: yang pertama, seseorang dibaptis oleh Roh Kudus ke dalam tubuh Kristus sehingga menjadi bagian dari tubuh Kristus (1 Kor. 12:12 -13); yang kedua, sesorang dibaptis oleh Tuhan Yesus ke dalam Roh Kudus sehingga ia berada dalam penguasaan Roh Kudus (Mrk 1:8). Penuh dengan Roh Kudus adalah keadaan di mana Roh Kudus menguasai atau mengendalikan seluruh segi kehidupan orang percaya tersebut sehingga apa yang dilakukan seperti apa yang Roh Kudus mau.
Kekhasan Eskatologi Paulus E. Chrisna Wijaya
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.521 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i1.2

Abstract

“Kekhasan Eskatologi Paulus,” merupakan penelitian yang memberikan eksplanatori mengenai pemikiran-pemikiran teologis Paulus, secara khusus berkaitan dengan pemikiran-pemikiran atau pengajaran mengenai akhir zaman (eskatologi). Hal tersebut mengingat bahwa eskatologi merupakah salah satu doktrin dalam teologi sistematika yang belum tergenapi sehingga seringkali menimbulkan perdebatan dan tidak jarang menjadi doktrin yang diabaikan karena kesulitan atau kekeliruan dalam menafsirkan ajaran tersebut. sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk memberikan klarifikasi dan afirmasi bahwa keyakinan Paulus akan peristiwa-peristiwa akhir zaman yang terdapat dalam pembahasan eskatologinya merupakan fakta yang benar-benar akan terjadi. Di samping itu, penelitian ini juga bermaksud untuk menyampaikan keunikan atau kekhasan doktrin akhir zaman tersebut dari perspektif rasul Paulus. Untuk mewujudkan pemahaman tersebut, maka penulis melaksanakan kajian terhadap beberapa ayat Alkitab dan pandangan para pakar dalam mengadakan pendekatan terhadap ayat-ayat eskatologi Paulus. Dari pendekatan tersebut, diperoleh beberapa pemahaman mengenai kekhasan daripada eskatologi Paulus yang pemikiran teologis yang tidak murni berasal dari dirinya sendiri, namun pemikirannya mendapat pengaruh yang cukup signifikan, di antaranya adalah latar belakangnya sebagai orang Yahudi asli, latar belakang kehidupannya yang diwarnai oleh pemikiran Yunani, dan yang terutama adalah pengaruh pengalaman kekristenan Paulus sendiri. Kedua, kekhasan eskatologi Paulus nampak melalui pengertian parousia, yang merujuk pada pengertian kedatangan Kristus yang kedua kali, perspektif dan pengharapan Paulus yang pasti akan kedatangan Kristus yang kedua kali, serta nuansa kristologi yang sangat kental yang ditemukan dalam pemikiran eskatologinya.
Kekerasan Terhadap Istri dalam Lingkup Domestik Firman Panjaitan
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.249 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i1.3

Abstract

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi diskusi aktual, dan umumnya korban adalah istri. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam upaya meminimalkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan salah satunya adalah dengan mengembangkan sikap Etis Kristen untuk menjawab masalah krusial ini. Makalah ini berbicara tentang bagaimana sikap Etika Kristen dalam menanggapi fenomena kekerasan terhadap istri, dan pada saat yang sama menawarkan jalan keluar untuk masalah ini.
Makna Ragi Dalam Ajaran Tuhan Yesus tentang Kewaspadaan Joseph Christ Santo
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.607 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i1.4

Abstract

Ajaran Tuhan Yesus ada yang berbentuk kalimat lugas dan ada yang kiasan. Penggunaan kata “ragi” dalam beberapa kalimat yang disampaikan Tuhan Yesus tentang kewaspadaan adalah dalam makna kiasan. Itu sebabnya perlu dicari makna kata tersebut sesuai prinsip-prinsip eksegesis.Metode eksegesis yang digunakan meliputi penetapan teks Alkitab yang akan dieksegesis, yaitu Matius 16:6, analisis struktur kalimat dan menyusun terjemahan, analisis konteks penggunaan ragi pada masa itu, penggalian pokok-pokok teologis berdasarkan arti kata dan susunan kata dalam kalimat, dan penerapan eksegesis kepada konteks masa kini.Kesimpulan dari penelitian ini adalah, Yesus menggunakan istilah ragi karena ragi adalah sesuatu yang umum digunakan dalam masyarakat, sehingga arti simboliknya dengan mudah ditarik berdasarkan apa yang dipahami oleh masyarakat. Ragi menggambarkan ajaran, dan ada kesamaan karakteristik ragi dan karakteristik ajaran; pembusukan yang disebabkan oleh sejumlah kecil ragi tidak nampak prosesnya namun nyata perubahannya, demikian pula cukup sedikit ajaran yang tidak sehat yang dibiarkan mengkontaminasi memiliki potensi untuk merusak seluruh karakter seseorang. Ajaran yang harus diwaspadai adalah pengutamaan terhadap hal-hal yang lahiriah lebih daripada yang rohani, termasuk di dalamnya keangkuhan, kemunafikan, dan pandangan duniawi.
Kajian Biblika Yesus Kristus Saksi Yang Setia Dalam Wahyu 1: 5 Serta Relevansinya Bagi Gereja Abad 1 Deky Nofa Aliyanto
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.498 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i1.5

Abstract

Gereja abad 1 penerima surat dari Rasul Yohenes adalah gereja yang mengalami tantangan secara internal dan eksternal. Tantangan yang mereka alami sangat sulit karena menjadikan sebagian jemaat harus kehilangan nyawa demi mempertahankan iman kepada Yesus Kristus. Dalam situasi seperti inilah Rasul Yohanes menulis kitab wahyu. Oleh karena kitab Wahyu juga memiliki jenis sastra surat maka Rasul Yohanes membuka suratnya dengan salam Trinitarian. Wahyu 1: 5 secara khusus adalah salam dari Yesus Kristus Saksi Yang Setia. Salam ini relevan bagi gereja abad 1. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah riset Teologi biblika dengan pendekatan hermeneutik dan pengkajian Alkitab untuk memahami makna teks dalam konteks penulis mula-mula. Dengan memahami makna teks dalam konteks penulis mula-mula akan terlihat gelar Yesus dari salam Ἰησοῦ χριστοῦ, ὁ μάρτυς ὁ πιστός dalam Wahyu 1: 5 memiliki relevansi dengan Gereja Abad 1.
Pandangan Kekristenan Tentang Higher Criticism Arif Wicaksono
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.362 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i1.6

Abstract

Penafsiran Alkitab dalam masa kini terus mengalami perkembangan dengan pesat. Kemajuan ini memberikan dampak positif maupun negative dalam ranah dunia tafsir Alkitab. Positive karena dengan kemajuannya banak nilai-nilai kebenaran yang dul tidak dipahami mulai keluar satu persatu. Negatifnya saat kemajuan penafsiran Alkitab kehilangan batasan, dengan metode penafsiran higher Critism menjadikan Alkitab yang awalnya diyakini sebagai Firman yang tanpa salah, layaknya buku lain yang nilainya lebih rendah dari kitab suci. Aklitab disejajarkan dengan buku biasa. Bahkah otoritas Alkitab sebagai Firman Allah diragukan, disangkal dan direndahkan sebatas karya sastra biasa.Ini merupakan tantangan bagai kekristenan saat ini. Diperlukan sikap yang tegas dalam menghadapi pergerakan penafsiran Higher Critism. Orang Kristen perlu menentukan posisi dalam menangkis segala tuduhan yang merendahkan otoritas Alkitab. Segala tuduhan yang meragukan pengilhaman dan pewahyuan penulisan kitab Suci yang ada. Tulisan ini diharapkan memberikan sedikit sikap apologetika terhadap gerakan Higer Critism.
Peranan Pendidikan Keluarga Tentang Kekudusan Hidup Menurut Roma 12:1-2 Widhi Arief Nugroho
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.456 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i2.16

Abstract

Peran aktif keluarga dan orang tua merupakan sebuah usaha yang secara langsung dalam memberikan sosialisasi terhadap anak dan juga menciptakan lingkungan rumah dan gereja sebagai lingkungan sosial yang pertama dijumpai oleh anak. Anak menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh keluarga, dalam kehidupannya anak perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua baik ayah mau pun ibu, hal itu dikarenakan keluarga merupakan tempat pertama yang menerima anak lahir didunia. Tidak hanya hal itu keluarga juga menjadi tempat bagaimana anak belajar dalam berkehidupan yaitu dari awal cara makan sampai anak belajar hidup dalam masyarakat. Dalam realita peneliti mengamati banyak terjadi seks bebas di kalangan remaja. Mereka menganggap bahwa seks bukanlah suatu yang tabu dan kudus.
Pemahaman Guru Pendidikan Agama Kristen Tentang II Timotius 3:10 Terhadap Peningkatan Kecerdasan Spiritual Anak Didik Santy Sahartian
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.088 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i2.15

Abstract

Guru Pendidikan Agama Kristen adalah seseorang yang profesinya mengajar untuk mendewasakan peserta didik melalui pendidikan yang berisi ajaran kekristenan dengan menekankan ketiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) berdasarkan iman kristen. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang tertinggi yang dimiliki oleh seseorang untuk mengerti dan memahami keberadaannya, yang dinilai sebagai tingkat kerohanian seseorang dalam hubungannya dengan Tuhannya. pembentukan kecerdasan spiritual anak didik adalah suatu proses untuk membentuk kehidupan rohani anak didik sehingga ia memiliki kecakapan untuk merealisasikan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai seorang guru pendidikan Agama Kristen mempunyai peran yang sangat penting dalam mengerti akan kepribadian anak didiknya. Guru Pendidikan Agama Kristen mempunyai pengaruh yang sangat penting, seperti yang Alkitab katakan seorang Guru haruslah cakap di dalam mengajar penulis akan memaparkan tentang pemahaman guru tentang II Timotius 3:10. Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik anak didik atas dasar tanggung jawab dan kasih sayang serta keiklasan guru. Dalam hal ini guru Agama Kristen mempunyai peran yang sangat penting bagi anak didik dalam mempelajari, mengkaji, mendidik dan membina kehidupannya dalam kebenaran. Sehingga guru PAK dapat melihat apa yang dihasilkan ketika mereka mendidik anak didik dengan pemahaman yang benar tentang prinsip-prinsip PAK yang terdapat di II Timotius 3:10. Sangatlah penting seorang anak mempunyai kecerdasan spiritual. Tetapi tidak hanya sekedar anak mempunyai kecerdasan tersebut, tetapi perlu adanya peningkatan. Peningkatan ini berfungsi supaya kecerdasan dalam pribadi anak lebih sempurna. Meningkatkan kecerdasan spiritual juga dapat membuat anak melihat sesuatu yang lebih terang dan humoris, meraih kegembiraan dan mempunyai kegigihan. Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan Spiritual, baik secara rohani maupun secara umum.
Refleksi Pastoral Terhadap Konsep Keselamatan Dalam Universalisme Ditinjau Dari Soteriologi Kristen David Eko Setiawan
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.724 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i2.8

Abstract

Universalisme adalah salah satu paham yang secara nyata telah mempengaruhi Kekristenan. Sejarah mencatat bahwa ada beberapa tokoh  gereja yang terpengaruh dan mengajarkannya sehingga menimbulkan penyesatan.  Penyesatan ini berdampak pada iman sebagaian orang Kristen yang kemudian menyimpang dari  iman yang ortodoks. Dan fakta menunjukkan bahwa pengaruh Universalisme masih dapat dirasakan sampai sekarang.Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tergerak untuk membuat tulisan tentang refleksi pastoral terhadap Universalisme.  Melalui tulisan ini, penulis ingin merefleksi  ajaran-ajaran universalisme tentang keselamatan berdasarkan Soteriologi Kristen bagi pelayanan pastoral sehingga dapat menemukan jalan keluar bagi para jemaat yang telah terpengaruh oleh pengajaran tersebut.
Pengaruh Pengelolaan Kelas Dalam Pelajaran Agama Kristen Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP Kanaan Ungaran Tahun Ajaran 2017-2018 Markus Oci
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.181 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i2.10

Abstract

Pengelola kelas yang merupakan tugas guru  dalam menciptakan suasana kelas yang memungkikan terjadinya interaksi pembelajaran semaksimal mungkin, meningkatkan, memperbaiki belajar siswa sehingga tetap tertarik terlibat dalam kegiatan belajar mengajar dan lebih mudah dalam menerima pelajaran. Pengelola kelas merupakan ketrampilan yang harus dimiliki guru dalam memahami, mendiagnosis, dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas.  Belajar merupakan proses perubahan, dan perubahan dapat lihatkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, dan belajar dari sisiwa tersebut.  Berdasarkan hasil penelitian bahwa persamaan regresi yang yang di dapat adalah Y = 20, 393 + 0, 601 X, dimana: Y = prestasi belajar siswa, X = pengaruh pengelolaan kelas.  Artinya koefisien regresi sebesar 0, 601 atau 60, 1% menyatakan bahwa setiap perubahan Pengelolaan kelasakan meningkatkan  Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Kanaan Ungaran sebesar 60,1%.  Sebaliknya, bila pengelolaan kelas 100%, maka prestasi belajar siswa juga diprediksikan mengalami penurunan sebesar 60,1%.  Koefisien korelasi pengaruh antara kedua variabel adalah 0, 522.  Artinya tingkat pengaruh menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara variabel X terhadap variabel Y.   Hubungannya adalah positif, sebab pada angkat 0, 522 tidak ada tanda negatif.  Oleh karena itu, semakin besar pengelolaan kelas, maka semakin meningkat prestasi belajar siswa sedangkan pengaruh positif yang signifikan antara pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa.

Page 1 of 11 | Total Record : 110