cover
Contact Name
PUTU ESA GUSTAFELLASER
Contact Email
esa.gustafellaser@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
esa.gustafellaser@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Public Inspiration : Jurnal Administrasi Publik
Published by Universitas Warmadewa
ISSN : 25812378     EISSN : 25805975     DOI : -
PUBLIC INSPIRATION: Jurnal Administrasi Publik is a journal research published by Postgraduate program of Public Administration, Universitas Warmadewa. This Journal is a group of research including; Social science, Psychology, Politic, Anthropology, Information technology, Culture, and Law. This Journal is published twice a year in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2019)" : 6 Documents clear
Ideologi dalam Pengembangan Pariwisata di Desa Penglipuran Kabupaten Bangli A.A Sri Agung Pradnyaparamita; A. A. Rai Sita Laksmi
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.289 KB) | DOI: 10.22225/pi.4.2.2019.83-90

Abstract

Ideologi merupakan tatanan sosial dalam diri individu yang stabil dan terikat pada tradisi serta terdapat kekuasaan yang sepenuhnya ternaturalisasi dan tidak dipertanyakan. Artikel ini membahas tentang ideologi dalam pengembangan pariwisata di Desa Penglipuran Kabupaten Bangli. Tujuan artikel ini secara umum adalah untuk mengkaji nilai-nilai cultural studies yang berkaitan dengan ideologi. Secara khusus artikel ini bertujuan untuk memahami ideologi yang melatarbelakangi dan implementasinya dalam pengembangan pariwisata di Desa Penglipuran. Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori praktik dari Bourdieau. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata di Desa Penglipuran dilatari oleh ideologi pariwisata berbasis masyarakat dan ideologi Tri Hita Karana. Implementasi ideologi berbasis masyarakat dapat dicermati pada sistem pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sedangkan implementasi Tri Hita Karana dapat dicermati dari pengelolaan pariwisata yang memperhatikan harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan.
Strategi Pengelolaan Desa Wisata Penglipuran Kabupaten Bangli I Nengah Arya Wibowo
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.888 KB) | DOI: 10.22225/pi.4.2.2019.91-96

Abstract

Abstract Penglipuran Tourism Village recently is popular as an alternative tourist destination, for the development of the tourism village it is needed appropriate management strategy for a better achievement in the future. Recently, Penglipuran tourism village managed by Penglipuran management tourism committee which is under responsibility of Penglipuran village. This research tried to figure out appropriate strategy to manage Penglipuran tourism village. Three issues being discussed were: (1) how was the strategy to manage Penglipuran tourism village, (2) the participation of Bangli regency government in managing Penglipuran tourism village, (3) the impact of Penglipuran tourism village management toward the community. The goal of this research were to know how the management of Penglipuran tourism village; to know the participation of the government of Bangli regency in managing Penglipuran tourism village ; and to know the positive and negative impact of Penglipuran tourism village management system which include economic, culture, environment, social and community. The approach being used in this research was descriptive qualitative method by applying the theory of Management Strategy (Paul Joyce), SWOT analysis (Freddy Rangkuti), Participation Theory (Leach, Stewart and Walsh), and the theory of Tourism Impact (Pitana and Gayatri). Data collection conducted through observation, interview and documentation. Informants were selected through purposive sampling technique and the data were analyzed through qualitative descriptive and SWOT analysis. The research showed that the appropriate strategy to manage Penglipuran tourism village were (SO, ST, WO, WT). The participation of Bangli regency government was still low due to the limited of budget, facilities and participation. In term of management impact was found that the existence of Penglipuran tourism village gave more advantages to the community whether in economic, culture, environment and also social side. Keywords: Management strategy; government participation; tourism management impact Abstrak Desa Wisata Penglipuran baru-baru ini populer sebagai tujuan wisata alternatif, untuk pengembangan desa wisata diperlukan strategi manajemen yang tepat untuk pencapaian yang lebih baik di masa depan. Baru-baru ini, desa wisata Penglipuran dikelola oleh komite pariwisata manajemen Penglipuran yang berada di bawah tanggung jawab desa Penglipuran. Penelitian ini mencoba mencari strategi yang tepat untuk mengelola desa wisata Penglipuran. Tiga isu yang dibahas adalah: (1) bagaimana strategi mengelola desa wisata Penglipuran, (2) partisipasi pemerintah kabupaten Bangli dalam mengelola desa wisata Penglipuran, (3) dampak pengelolaan desa wisata Penglipuran terhadap masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan desa wisata Penglipuran; untuk mengetahui partisipasi pemerintah Kabupaten Bangli dalam mengelola desa wisata Penglipuran; dan untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari sistem pengelolaan desa wisata Penglipuran yang meliputi ekonomi, budaya, lingkungan, sosial dan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menerapkan teori Strategi Manajemen (Paul Joyce), analisis SWOT (Freddy Rangkuti), Teori Partisipasi (Leach, Stewart dan Walsh), dan teori Dampak Pariwisata (Pitana dan Gayatri) ). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dipilih melalui teknik purposive sampling dan data dianalisis melalui deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Penelitian menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk mengelola desa wisata Penglipuran adalah (SO, ST, WO, WT). Partisipasi pemerintah Kabupaten Bangli masih rendah karena keterbatasan anggaran, fasilitas dan partisipasi. Dari segi dampak manajemen ditemukan bahwa keberadaan desa wisata Penglipuran memberi lebih banyak keuntungan bagi masyarakat baik dari sisi ekonomi, budaya, lingkungan maupun sosial. Kata kunci: Strategi manajemen; partisipasi pemerintah; dampak pengelolaan pariwisata
Implementasi Kebijakan Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Akibat Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Ghea Harta Prayona; Anak Agung Gede Oka Wisnumurti; I Made Mardika
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.648 KB) | DOI: 10.22225/pi.4.2.2019.57-70

Abstract

Abstract The Balancing Fund is Regional funding sourced from the State Budget consisting of Revenue Sharing Funds (DBH), General Allocation Funds (DAU), and Special Allocation Funds (DAK). The Balancing Fund is intended to reduce the imbalance of government funding sources between the Center and the Regions, and to reduce the funding gap between the Regions. The Special Allocation Fund is intended to help finance special activities in certain Regions which are the affairs of the Region and in accordance with national priorities, specifically to finance the needs of basic public service facilities and infrastructure that have not yet reached certain standards or to encourage the acceleration of Regional development. The Karangasem Regency Government has received a Special Physical Allocation Fund but in September 2017 there was an eruption of Mount Agung. The problems studied are: How is the Implementation of Physical DAK Management Policies in Karangasem Regency Government for the 2017 Budget Year due to the eruption of Mount Agung? What factors are the obstacles in carrying out physical DAK activities in the Karangasem Regency Government 2017 Budget Year? And what are the implications that occur due to obstacles in the implementation of programs and activities of the Special Physical Allocation Fund in Karangasem Regency, 2017 Budget Year? The theoretical basis used is the Van Meter and Van Horn theory, and Abidin theory. The research method used is a qualitative method with descriptive design, namely research that gives a careful description of a particular individual or group about the circumstances and symptoms that occur with information obtained from sources that are relevant to the issues raised. The object of research was carried out in the Regional DAK Management Organization Organization for the 2017 Budget Year in the Karangasem Regency Government. The results of the study concluded that the Implementation of Physical DAK Management Policy in Karangasem District Government 2017 Fiscal Year is in accordance with 6 Variables that affect the implementation performance, but external factors namely the eruption of Mount Agung caused the implementation of this policy could not achieve the target and the program was temporarily stopped until the revocation of the status of Mount Agung Eruption danger. Keywords: Policy Implementation; Mount Agung Eruption; Special Allocation Funds Abstrak Dana Perimbangan merupakan pendanaan Daerah yang bersumber dari APBN yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan selain dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara Pusat dan Daerah, serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan Pemerintahan antar Daerah. Dana Alokasi Khusus dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus di Daerah tertentu yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem telah mendapatkan Dana Alokasi Khusus Fisik namun pada bulan September Tahun 2017 telah terjadi Erupsi Gunung Agung. Permasalahan yang diteliti adalah : Bagaimanakah Implementasi Kebijakan pengelolaan DAK Fisik di Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2017 akibat Erupsi Gunung Agung? Faktor-faktor apakah yang menjadi kendala dalam hal menjalankan kegiatan DAK Fisik di Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2017? Dan Implikasi apakah yang terjadi akibat adanya kendala pelaksanaan program dan kegiatan Dana Alokasi Khusus Fisik di Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2017? Landasan teori yang digunakan adalah teori Van Meter dan Van Horn, dan teori Abidin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi dengan informasi yang didapatkan dari sumber yaung relevan dengan permasalahan yang diangkat. Obyek penelitian di lakukan di Organisasi Perangkat Daerah Pengelola DAK Fisik Tahun Anggaran 2017 pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem. Hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Implementasi Kebijakan pengelolaan DAK Fisik di Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2017 telah sesuai dengan 6 Variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, akan tetapi faktor eksternal yakni terjadinya Erupsi Gunung Agung menyebabkan implementasi kebijakan ini tidak dapat mencapai sasaran dan program tersebut dihentikan sementara hingga dicabutnya status bahaya Erupsi Gunung Agung. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan; Erupsi Gunung Agung; Dana Alokasi Khusus
Implementasi Kebijakan Padat Karya Tunai (PKT) pada Masyarakat Miskin di Desa Lebih, Gianyar Anak Agung Gde Rai Budiasa; A. A. Gde Raka; I Made Mardika
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.066 KB) | DOI: 10.22225/pi.4.2.2019.71-82

Abstract

Abstract Cash intensive work (PKT) is an activity of empowering poor families that is productive by utilizing appropriate resources and technology in reducing poverty, increasing income, and reducing stunting, through self-management, prioritizing local workforce and materials. Lebih Village as a research object with consideration, namely as a tourism area and is near to the government center. This research is entitled "Implementation of Cash Intensive Work Policy in Poor Communities in the Lebih Village, Gianyar". Formulation of research problems, namely: 1) How is the implementation of cash intensive work policy in Lebih Village, Gianyar? 2) Are the supporting factors and constraints of the cash intensive work policy implemented in Lebih Village, Gianyar and 3) What is the impact of the implementation of the cash intensive work policy on the poor in Lebih Village, Gianyar? The theories used are Merilee S. Grindle's, Edwards III, and Jan Mersee's. The research approach uses a qualitative descriptive approach. The technique of determining informants using purposive sampling. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis technique is qualitative descriptive data analysis, including data reduction, data display, conclusions and verification. The results of the study concluded that 1) The implementation of the cash intensive work policy in Lebih Village, where the cash intensive work can be implemented well such as : implementing priority activities using the Village Fund; implementation of cash intensive work activities in a self-managed manner; payment of wages in cash; and the involvement of the community as implementers of self-management. 2) Supporting factors for cash intensive work policy, include: Government policies, village institutions, labor availability and types of work, as well as inhibiting factors for cash intensive work policy, including: harmonizing village planning and worker expertise. 3) The impact of cash intensive work policy implementation on the poor in Lebih Village, Gianyar, including: economic, social and cultural impacts. Keywords: Cash Intensive Work; Policy Implementation; Poor Communities Abstrak PKT merupakan kegiatan pemberdayaan keluarga miskin bersifat produktif memanfaatkan sumber daya dan teknologi tepat guna dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan, dan menurunkan angka stunting, melalui swakelola, mengutamakan tenaga kerja dan material lokal. Desa Lebih sebagai objek penelitian, karena kawasan pariwisata serta paling dekat dengan pusat pemerintahan. Penelitian ini berjudul “Implementasi Kebijakan PKT pada Masyarakat Miskin di Desa Lebih, Gianyar”. Rumusan masalah, yaitu : 1) Bagaimana implementasi kebijakan PKT di Desa Lebih, Gianyar? 2) Apakah faktor-faktor pendukung dan penghambat kebijakan Padat Karya Tunai dilaksanakan di Desa Lebih, Gianyar?Dan 3) Bagaimana dampak implementasi kebijakan PKT terhadap masyarakat miskin di Desa Lebih, Gianyar? Teori yang digunakan adalah teori kebijakan model Merilee S. Grindle, Edwards III, dan Jan Mersee. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan analisis data deskriptif kualitatif, meliputi reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil termuan penelitian yaitu 1) Implementasi kebijakan PKT di Desa Lebih, di mana PKT terlaksana dengan baik seperti : pelaksanaan kegiatan prioritas penggunaan Dana Desa; pelaksanaan kegiatan PKT secara swakelola; pembayaran upah secara tunai; serta keterlibatan masyarakat sebagai pelaksana swakelola. 2) Faktor-faktor pendukung kebijakan PKT, meliputi : kebijakan Pemerintah, kelembagaan desa, kesediaan tenaga kerja dan jenis pekerjaan, serta faktor-faktor penghambat kebijakan PKT, meliputi : penyelarasan perencanaan desa dan keahlian pekerja. 3) Dampak implementasi kebijakan PKT terhadap masyarakat miskin di Desa Lebih, meliputi : dampak ekonomi, sosial, dan budaya. Kata Kunci: Padat Karya Tunai; implementasi Kebijakan; masyarakat Miskin
Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Ekowisata D’Bendungan View Telaga Tunjung Sebagai Wahana Rekreasi Wisata Alam Pedesaan I Made Wimas Candranegara; I Wayan Mirta; I Nyoman Mangku Suryana; I Putu Eka Mahardhika
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.511 KB) | DOI: 10.22225/pi.4.2.2019.97-104

Abstract

Abstrak The research was conducted by holding a lecture on community empowerment and the management of the ecotourism area of D'bendungan View Telaga Tunjung which was attended by 45 people consisting of managers, the Tabanan Regency Government and the local village community. This research uses the method of solving the steps of the problem-based learning method or problem solving method, namely the existence of problems that are considered important, formulating problems, analyzing hypotheses, collecting data, analyzing data, drawing conclusions, applying the conclusions obtained and reassessing the whole process of solving problem. Whereas the evaluation of activities uses the criteria reference evaluation, including tests before the training is conducted, tests during the training process, tests are given at the end of the training process. The results found activities include local village communities through Paiketan Krama Rantau Timpag (PAKERTI) as the manager of D'Bendungan View can find out and be able to explore their potential, especially related to ecotourism development. The government through the Department of Tourism in collaboration with the manager of 'Dendungan View is able to make a system (management) related to the management of Ecotourism. There is a synergy between the Government of Tabanan Regency through the Tabanan Regency Tourism Office in determining and including Dendungan View as an ecotourism area so that in the future Dendungan View will be one of the tourist destinations in Tabanan Regency. There are social and economic impacts felt by the local village after the implementation of this program. Keywords: Community empowerment, ecotourism area Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan mengadakan ceramah tentang pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan Kawasan ekowisata D’Bendungan View Telaga Tunjung yang diikuti oleh 45 orang yang ada terdiri dari unsur pengelola, Pemerintah Kabupaten Tabanan dan masyarakat desa setempat. Penelitian ini menggunakan metode pemecahan dengan langkah-langkah metode pembelajaran berbasis masalah atau metode problem solving yaitu adanya masalah yang dipandang penting, merumuskan masalah, analisis hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, mengambil kesimpulan, penerapan dari kesimpulan yang diperoleh dan menilai kembali seluruh proses pemecahan masalah. Sedangkan evaluasi kegiatan menggunakan evaluasi acuan kriteria, antara lain tes sebelum pelatihan dilaksanakan, tes disela-sela proses pelatihan, tes diberikan pada saat akhir proses pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diantaranya masyarakat desa setempat melalui Paiketan Krama Rantauan Timpag (PAKERTI) selaku pengelola D’Bendungan View dapat mengetahui dan mampu menggali potensi yang dimilikinya khususnya berkaitan dengan pengembangan ekowisata. Pihak pemerintah melalui Dinas Pariwisata bekerjasama dengan pengelola D’Bendungan View mampu membuatkan sistem (manajemen) terkait pengelolaan Ekowisata. Adanya sinergisitas antara Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan dalam menetapkan dan memasukkan D’Bendungan View sebagai kawasan ekowisata sehingga kedepannya D’Bendungan View menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Tabanan. Adanya dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh desa setempat setelah terlaksananya program ini. Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, kawasan ekowisata
Implementasi Program Indonesia Pintar di Sekolah Dasar Negeri 1 Kolakaasi Kabupaten Kolaka Yudi Agusman
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.454 KB) | DOI: 10.22225/pi.4.2.2019.105-113

Abstract

Abstract This study aims to determine and describe the implementation of the Smart Indonesia Program (PIP) in SD Negeri 1 Kolakaasi, Kolaka Regency. This research uses a descriptive qualitative approach. Research informants were selected by purposive sampling. Data collection techniques used were interviews, observation, and study of literature. Data analysis techniques are data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing with the focus of this research directed towards standards and policy objectives, resources, communication between institutions and activity consulidation, characteristics of implementing agencies, conditions social, economic and political, and implementor disposition. The results showed that from the variable size and policy objectives, it had not been fully achieved, because there were still poor students who had not received PIP. Human resources are in accordance with the requirements required, funding resources are experiencing delays in PIP fund disbursement, and there are problems in the distribution of PIP funds and the lack of optimal oversight of funds for beneficiaries. The characteristics of the implementing agent in carrying out their duties have tried to carry out their responsibilities based on the established rules. Disposition of the implementers of the PIP recipients was very enthusiastic and mixed well with the parents of students, communication between institutions and the consolidation of activities in socializing PIP has not been fully realized in doing so and social conditions, as well as the support and participation of parents is quite good, the economic conditions are low and political elites at the village, school and education offices support the success of this program. Keywords: Implementation; the smart indonesia program; primary school Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) di SD Negeri 1 Kolakaasi Kabupaten Kolaka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan penelitian dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan studi literature. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan fokus penelitian ini diarahkan mengenai standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, komuniksai antar instusi dan konsulidasi aktifitas, karakteristik agen pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan politik dan disposisi implementor. Hasil penelitian menunjukkan dari variabel ukuran dan tujuan kebijakan, belum sepenuhnya tercapai, karena masih ada siswa miskin belum menerima PIP. Sumber daya manusia sudah sesuai dengan syarat yang dibutuhkan, sumber daya dana mengalami keterlambatan pencairan dana PIP, dan ada masalah dalam pendistribusian dana PIP serta belum optimalnya pengawasan dana bagi penerima manfaat. Karakteristik agen pelaksana dalam menjalankan tugasnya sudah berusaha melaksanakan tanggung jawabnya berdasarkan praturan yang sudah ditetapkan. Disposisi implementor para pelaksana penerima PIP sangat antusias dan berbaur baik dengan orang tua siswa, komunikasi antar insitusi dan konsilidasi aktivitas dalam mensosialisasikan PIP belum sepenuhnya terealisasi dalam melakukannya dan kondisi sosial, serta adanya dukungan dan partisipasi dari orang tua cukup baik, kondisi ekonomi yang rendah dan elite politik ditingkat kelurahan, sekolah maupun Dinas Pendidikan mendukung keberhasilan program ini. Kata Kunci: Implemetasi; program indonesia pintar; sekolah dasar

Page 1 of 1 | Total Record : 6