cover
Contact Name
MN LISAN SEDIAWAN
Contact Email
jik.mediahusada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sediawan1003@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada
ISSN : 22529101     EISSN : 26554917     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIK Media Husada) menerima publikasi artikel asli dalam bentuk makalah penelitian, makalah tinjauan, laporan kasus dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini berhubungan dengan berbagai topik seperti Keperawatan, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Ibu dan Anak, dan artikel terkait lainnya di depan umum. kesehatan. Jurnal diterbitkan pada bulan Maret, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 194 Documents
Tingkat kematangan Behavior Based Savety (BBS) Pada Program peka (Pengamatan Keselamatan Kerja) di PT X Mahega Awalatul Aini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.237 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.41

Abstract

Angka kecelakaan kerja cenderung meningkat berdasarkan data dari ILO (International Labor Organization). Penyebab utama dari kecelakaan tersebut adalah perilaku tidak aman. Berdasarkan beberapa penelitian, sekitar lebih dari 80% kecelakaan disebabkan oleh perilaku tidak aman, dan sisanya disebabkan oleh kondisi tidak aman. Behavior Based Safety (BBS) adalah pendekatan yang dapat menciptakan perilaku aman dan dapat menurunkan angka kcelakaan . Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kematangan BBS dalam program PEKA di PT X. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dan menggunakan analisis deskriptif. Wawancara dilakukan kepada 4 orang safety officer. Penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu total sampling. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai setiap acuan dalam behavior safety maturity matrix. Kemudian setiap acuan dinilai tingkat kematangannya berdasarkan behavioral safety maturity ladder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan program PEKA berada pada PEKA di PT X berada pada level 2 (developing), level 3 (performing), dan level 4 (high performing). Namun secara umum, tingkat kematangan program PEKA berada pada level 3 (performing). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa setiap acuan pada program PEKA tidak berada pada level yang sama. Maka, disarankan agar perusahaan memperbaiki proses pelaksanaan BBS dalam program PEKA.
Analisis Mekanisme Koordinasi Dalam pelaksanaan keselamatan Pasien Di Rumah Sakit X Surabaya Meutia Ayu Shabrina; Nyoman Anita Damayanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.836 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.42

Abstract

Fungsi manajemen harus dilaksanakan untuk tercipta manajemen rumah sakit yang baik, salah satunya adalah fungsi koordinasi di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mekanisme koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan terkait keselamatan pasien rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian cross- sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 92 petugas di unit pelayanan dan penunjang medis Rumah Sakit "X" Surabaya. Subyek penelitian dipilih dengan metode proportional random sampling. Tingkat pelaksanaan keselamatan pasien dikategorikan relatif baik dengan persentase sebesar 85,9%. Ada tujuh unit yang memiliki tipe ketergantungan tugas reciprocal interdependence seperti Instalasi Gawat Darurat, ICU, Unit Rawat Inap lantai 2, Unit Rawat Inap lantai 3, Instalasi Farmasi, Unit Radiologi, dan Unit Laboratorium, sementara Unit Rawat Jalan dan Unit Kamar Operasi memiliki tipe ketergantungan tugas sequential interdependence, dan Unit Gizi memiliki tipe ketergantungan tugas pooled interdependence. Mekanisme koordinasi yang sesuai dengan tipe ketergantungan tugas reciprocal interdependence adalah penyesuaian timbal balik (mutual adjustment), sedangkan pengawasan langsung (direct supervision) sesuai dengan tipe ketergantungan tugas sequential interdependence, dan standarisasi (standardization) sesuai untuk tipe ketergantungan tugas pooled interdependence. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu tipe ketergantungan tugas dengan jumlah terbesar pada unit pelayanan dan penunjang medis adalah reciprocal interdependence, dimana mekanisme koordinasi yang sesuai adalah mutual adjustment.
Analisis Faktor Penggunaan Kontrasepsi metode Operatif Wanita (MOW) Pada Wanita Usia Subur naila Amalia Ischa
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.052 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.43

Abstract

Kontrasepsi MOW merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang mempunyai nilai kegagalan relatif kecil dan bebas efek samping. Namun peminat kontrasepsi MOW masih rendah, dibandingkan dengan kontrasepsi jangka panjang lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi MOW pada wanita usia subur. Faktor wanita usia subur untuk menggunakan kontrasepsi MOW dipengaruhi oleh dukungan suami, dukungan keluarga, biaya psikologis, biaya pelayanan kontrasepsi dan motivasi pengaturan kelahiran. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan observasional. Jenis penelitian adalah case control. Sampling menggunakan teknik random sampling dengan sampel sebanyak 80 responden (40 sampel kasus dan 40 sample kontrol). Uji yang digunakan adalah Uji Regresi Logistik Multivariat dengan hasil variabel dukungan suami dan biaya psikologis yang berpengaruh secara signifikan. Variabel dukungan suami memiliki nilai p=0,027 dengan OR= 4,143. Sedangkan variabel biaya psikologis memiliki nilai p= 0,039 dengan OR= 2,698. Wanita usia subur yang memiliki dukungan suami akan berpeluang 4,143 menggunakan kontrasepsi MOW dan yang tidak memiliki biaya psikologis berpeluang 2,698 menggunakan kontrasepsi MOW
kepatuhan Perawat melaksanakan Standar Prosedur Operasioinal pencegahan Pasien Jatuh berdasarkan Faktor Demografi Dan Motivasi Ni Panjawi Lacshita Jati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.409 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.44

Abstract

Penyelenggaraan keselamatan pasien seperti mengurangi pasien risiko jatuh memerlukan berbagai Standar Prosedur Operasional (SPO) dan panduan pelaksanaannya. Namun, berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat perawat yang tidak melaksanakan SPO assesmen awal sebesar 60% dan 100% assemen ulang pada tahun 2016 di Rumah Sakit X Surabaya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kepatuhan perawat melaksanakan SPO Pencegahan Pasien Jatuh yang terdiri dari SPO Assessmen dan Assesmen Ulang Pasien Resiko Jatuh dan SPO Pemasangan Stiker Pasien Resiko Jatuh di Rumah Sakit X Surabaya berdasarkan faktor motivasi. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan observasional dan menggunakan rancang bangun cross sectional. Kuesioner disebarkan kepada 47 perawat. Variabel dependen penelitian adalah kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO Pencegahan Pasien Jatuh. Variabel independen penelitian adalah faktor motivasi. Data dianalisis menggunakan tabulasi silang. Analisis menunjukkan semakin tinggi motivasi perawat, maka semakin tinggi pula kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO Pencegahan Pasien Jatuh. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan dengan faktor motivasi. Disarankan bagi pihak rumah sakit untuk mengadakan sosialisasi, meningktakan motivasi perawat, memberikan apresiasi, pelatihan dan komitmen dalam pelaksanaan SPO Pencegahan Pasien Jatuh.
Pengaruh Sikap Dan Persepsi Ibu Terhadap Dukungan Tokoh Agama Serta Dukungan keluarga Terhadap Status Kelengkapan Imunisasi dasar Bayi Nur jelita Amin Daman; Arief Hargono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.47 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.45

Abstract

Hepatitis B, Tuberculosis, Polio, Campak, Difteri, Pertusis dan Tetanus Neonatorum masih menjadi masalah kesehatan global karena menimbulkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Pemerintah berupaya mengatasinya melalui program imunisasi dasar lengkap (IDL) dengan target cakupan 91% dan target Universal Child Immunization (UCI) sebesar 84% untuk tahun 2015, sedangkan wilayah kerja Puskesmas Geger hanya mampu mencapai IDL sebesar 46,4% dan UCI 15,4%. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor ibu yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi dasar bayi di Wilayah Puskesmas Geger Kabupaten Bangkalan. Desain penelitian Case Control dengan teknik cluster sampling diterapkan dalam penelitian ini dan diperoleh sampel 39 kasus dan 39 kontrol yang terbagi secara proporsi di 6 cluster (desa). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap, persepsi ibu terhadap dukungan tokoh agama, dan persepsi ibu terhadap dukungan keluarga. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa status kelengkapan imunisasi dasar bayi dipengaruhi oleh sikap ibu (p = 0,001) dan persepsi ibu terhadap dukungan keluarga (p = 0,002). Sikap buruk ibu terhadap imunisasi dan buruknya persepsi ibu terhadap dukungan keluarga mempengaruhi ketidaklengkapan status imunisasi dasar bayi. Disarankan perlu ada perluasan mitra dan sasaran promosi kesehatan tentang imunisasi untuk meningkatkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat akan pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi bayi
penghitungan Unit Cost pelayanan Operasi Sectio Caesarea Dengan metode Activity Based Costing Di Instalasi Kamar Operasi RSU X Surabaya Nurul Ayuningtyas
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.371 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.46

Abstract

Layanan kamar operasi merupakan salah satu profit center yang memiliki daya ungkit tinggi bagi pendapatan rumah sakit, namun dalam penyediaan jasa operasi juga membutuhkan biaya operasional yang besar pula. Oleh karena itu diperlukan kegiatan pengendalian biaya atas layanan kamar operasi yang dilakukan secara tepat. Activity based costing merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis nilai unit cost. Sebuah analisis dengan metode yang tepat untuk menentukan nilai unit cost dapat digunakan sebagai dasar penentuan harga yang akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis unit cost pelayanan operasi Sectio Caesarea dengan metode Activity Based Costing di instalasi kamar operasi Rumah Sakit Umum X Surabaya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai unit cost untuk jasa pelayanan operasi sectio caesarea adalah sebesar Rp 3,336,566,- (tiga juta tiga ratus tiga puluh enam ribu lima ratus enam puluh enam rupiah).
Hubungan tekanan Panas Dengan Denyut Nadi Pekerja Pada Area Kerja BRF Di PT X Rieke Revina Rahadian
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.333 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.47

Abstract

Peningkatan denyut nadi pekerja terjadi karena tekanan panas yang ada di lingkungan kerja dan beban kerja fisik yang diterima oleh pekerja.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tekanan panas dan denyut nadi pada pekerja area BRF di PT X. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain studi cross-sectional. Populasi berjumlah 25 orang pekerja dan semua pekerja digunakan sebagai sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi Pearson untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara tekanan panas dengan denyut nadi pekerja. Pengukuran tekanan panas dilakukan dengan menggunakan alat ukur digital QuesTemp.Hasil pengukuran ditemukan bahwa tekanan panas di area kerja BRF telah melebihi NAB yang diperkenankan, yaitu sebesar 34,6oC.Pengukuran denyut nadi pekerja dilakukan dengan menggunakan metode palpasi (raba) dengan bantuan alat pengukur waktu (stopwatch). Dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah bekerja, didapatkan 3 orang pekerja tidak mengalami peningkatan denyut nadi atau denyut nadinya tetap, dan sebanyak 22 orang pekerja mengalami peningkatan denyut nadi. Hasil dari uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang positif antara tekanan panas dan denyut nadi pekerja pada area kerja BRF di PT X dengan nilai r = 0,507 yang menunjukka bahwa hubungan dua variabel tersebut kuat. Disarankan kepada pekerja untuk meningkatkan konsumsi air minum sesering mungkin secara berkala untuk mengembalikan hilangnya cairan tubuh pada saat bekerja.Safety talkjuga perlu dilakukan untuk menambah pengetahuan pekerja tentang bagaimana caranya bekerja di lingkungan kerja panas. Selain itu, pekerja disarankan untuk menggunakan pakaian kerja berbahan yang dapat mengurangi rasa panas ditubuh.
pengaruh Paparan Kronis Timbal (Pb) terhadap tekanan Darah Petugas Parkir Di Pasar besar Kota Malang Dwi Soelistyoningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.72 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.48

Abstract

Saat ini, penggunaaan kendaraan bermotor semakin meningkat. Hasil pembakaran bahan bakar kendaraan tersebut banyak menyebabkan polusi udara. Salah satunya berupa timbal (Pb) yang dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan kronis Timbal (Pb) terhadap tekanan darah petugas parkir Pasar Besar kota Malang. Penelitian ini berupa observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Subyek penelitian adalah tukang parkir di Pasar Besar kota Malang sebanyak 23 orang, setelah menandatangani informed consent subyek dilakukan pemeriksaan kadar Pb dalam darah, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan MAP (Mean Arterial Pressure). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 11,33 kali memiliki tekanan darah sistolik melebihi normal, walaupun nilainya tidak signifikan (p>0,05). Kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 12,00 kali memiliki tekanan darah diastolik melebihi normal secara signifikan (p<0,05). Kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 11,33 kali memiliki nilai MAP melebihi normal secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kadar Pb yang tinggi dalam darah meningkatkan resiko untuk memiliki tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, serta nilai MAP yang melebihi normal.
EFEK PEMBERIAN GENISTEIN TERHADAP JUMLAH DAN FUNGSI ENDOTEL AORTA (RATTUS NORVEGICUS) HIPOESTROGEN Tiwi Yuniastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 1 No 1: Agustus
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v1i1.55

Abstract

Endotel memiliki peranan penting dalam pemeliharaan struktur dan fungsi pembuluh darah. Kondisi hipoestrogen pada wanita menopause dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler pada wanita menopause tidak hanya disebabkan oleh penurunan level estrogen endogen, tetapi juga terjadi karena penurunan ekspresi reseptor estrogen. Penelitian untuk mencari terapi sulih estrogen yang tepat masih dilakukan, genistein sebagai fitoestrogen diharapkan dapat menjadi terapi sulih hormon alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian genistein terhadap jumlah dan fungsi endotel pembuluh darah tikus yang mengalami hipoestrogen. Data dianalisa dengan menggunakan one way-ANOVA dengan á=0.05 dan dilihat korelasinya menggunakan Pearson. Data menunjukkan bahwa pada respon vasodilatasi dan ekspresi eNOS, kelompok kontrol berbeda nyata dengan semua kelompok perlakuan. Pada respon vasodilatasi dan ekspresi eNOS, kelompok ovarektomi dengan genistein 0.1 mg/kg BB tidak berbeda nyata dengan kelompok ovarektomi dengan genistein 0.5 mg/kg BB, tetapi berbeda nyata dengan kelompok ovarektomi dengan genistein 1 mg/kg BB. Jumlah endotel yang intak, kelompok kontrol negatif berbeda nyata dengan semua kelompok perlakuan dan kelompok ovarektomi dengan genistein 0.1 mg/kg BB berbeda nyata dengan kelompok ovarektomi dengan genistein 0.5 mg/kg BB. Kelompok ovarektomi dengan genistein 1 mg/kg BB tidak berbeda nyata dengan kelompok ovarektomi, baik pada respon vasodilatasi, ekspresi eNOS dan jumlah endotel. Kesimpulannya adalah genistein berperan dalam mempertahankan sel endotel yang masih intak melalui jalur nongenomik dan meningkatkan ekspresi eNOS melalui jalur genomik. Hasil pengukuran respon vasodilatasi, ekspresi eNOS dan jumlah sel endotel yang masih intak menunjukkan hasil yang saling berkaitan. Genistein diduga memiliki manfaat terhadap sistem kardiovaskuler pada dosis yang kecil.
Hubungan Vulva Higiene dengan Kejadian Servisitis di Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang Ari Christina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 1 No 1: Agustus
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.334 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v1i1.57

Abstract

Kejadian servisitis memang belum ada angka pasti yang menjelaskannya. Namun berdasarkan temuan saat pemeriksaan IVA tes di wilayah Puskesmas Sumberpucung Kabupaten Malang pada Pebruari 2011, dari 63 WUS yang diperiksa (tidak sedang haid) ternyata ditemukan 19 orang (30,2%) yang mengalami tanda-tanda servisitis. Berdasarkan pengamatan lebih lanjut, sebagian besar WUS tersebut kebersihan dirinya kurang bagus, diantaranya terlihat pada saat dilakukan pemeriksaan, kebersihan genetalianya kurang yaitu daerah vulva tampak lembab dan tidak bersih, keputihan yang banyak dan berbau serta celana dalam yang tampak lembab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan vulva hygiene dengan kejadian servisitis. Desain penelitian ini adalah studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah WUS Desa Sambigede RW I Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, sebanyak 639 orang. Sampel yang digunakan 10% dari populasi dengan teknik purposive sampling sehingga didapat 64 responden yang memenuhi kriteria inklusi yang kemudian diberi kuesioner. Dari hasil penelitian yang dianalisis dengan Chi SquareTest didapatkan tingkat signifikasi 0,000 < nilai  0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara vulva hygiene dengan kejadian servisitis

Page 3 of 20 | Total Record : 194