cover
Contact Name
Jatmiko Wahyudi
Contact Email
jatmiko.mil@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.litbangpati@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. pati,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK
ISSN : 19782306     EISSN : 26556618     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Litbang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati dengan p-ISSN 1978-2306 dan e-ISSN 2655-6618. Jurnal Litbang terbit dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan Juni dan Bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 139 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI IKAN PINDANG SKALA SEDANG DAN BESARDI KABUPATEN PATI Herna Octivia Damayanti
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 11, No 2 (2015): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.724 KB) | DOI: 10.33658/jl.v11i2.64

Abstract

ENGLISHProcessed form of marine fisheries that quite popular in Pati regency is boiled fish. The medium and large scale boiled fish industry can accelerate the growth of fishery and marine sector. The purpose of study is to formulate alternative strategies for developing medium and large scale boiled fish industries in Pati regency. The research used quantitative descriptive method and was condusted in March 2014. Primary data were obtained through interview with medium and large scale boiled fish employers, while secondary data were derived from relevant documents from marine and fisheries agency of Pati regency. Respondents were chosen using purposive sampling. Data were analyzed using SWOT and QSPM. Results of the research showed that the first priority strategy was improving the performance of association of boiled fish employers so it can be made a common agreement on the business management system and the boiled fish industry standard marketable products, with TAS value 4.948. INDONESIABentuk olahan hasil perikanan laut yang cukup populer di Kabupaten Pati adalah ikan pindang. Industri ikan pindang skala sedang dan besar dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dari sektor perikanan dan kelautan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan alternatif strategi untuk pengembangan industri ikan pindang skala sedang dan besar di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Sumber data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan pengusaha pemindangan ikan skala sedang dan besar. Sedangkan data sekunder berasal dari dokumen relevan Dislautkan Kab. Pati. Metode pemilihan sampel responden dengan pendekatan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis SWOT dan untuk menentukan prioritas strategi menggunakan analisis QSPM. Hasil penelitian yaitu prioritas strategi pertama adalah peningkatan kinerja wadah perhimpunan pengusaha ikan pindang sehingga dapat dibuat kesepakatan bersama tentang sistem manajemen usaha industri ikan pindang dan standar produk yang layak jual, dengan nilai TAS 4,948.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN USAHA INDUSTRI TAPIOKA DI KABUPATEN PATI Suroso Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 10, No 2 (2014): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.469 KB) | DOI: 10.33658/jl.v10i2.80

Abstract

ENGLISHPati Regency has a great potential in tapioca industries but the products are not feasible for big industries. Objectives of the research are: (1) to analyze the availability of raw materials for tapioca industries; (2) to analyze the role of tapioca industries in economic development; (3) to analyze the role of tapioca industries in social development; and (4) to analyze the competitiveness of tapioca industries in the study area. The research uses descriptive-quantitative approach. The research uses primary and secondary data. Data collecting uses techniques of interview, field-events and document observation. The analysis uses descriptive. There are some findings in the research. Firstly, the existing product of tapioca has a proportion rate 83.169% of the local raw materials. Secondly, the role of tapioca industries in the economic development is relatively good, in the second rating position among small and medium scale industries with the economic value 233,239,350,000 Rupiahs monthly. Thirdly, the role of tapioca industries in the social development is relatively good, in the third rating position among small and medium scale industries by employing of 3,617 workers. Fourthly, the competitiveness of tapioca industries in the study area is not relatively optimal, which is indicated by: (a) selling out raw materials, (b) the big industries are not willing to use the local tapioca products because of not feasible quality. INDONESIAKabupaten Pati memiliki potensi besar dalam industri tapioka tetapi produk tapioka dianggap kurang layak bagi industri besar. Tujuan Penelitian untuk : (1) menganalisa ketersediaan bahan baku usaha industri tapioka, (2) menganalisa peran usaha industri tapioka dalam pembangunan ekonomi, (3) menganalisa peran usaha industri tapioka dalam pembangunan sosial penyerapan tenaga kerja, (4) menganalisa daya saing usaha industri tapioka di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi lapangan dan observasi dokumen. Analisis data secara analisis deskriptif. Ada beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, eksistensi produksi tapioka berada pada proporsi sebesar 83,169% dari potensi bahan baku lokal yang tersedia. Kedua, peran usaha industri tapioka dalam pembangunan ekonomi relatif baik, menempati peringkat 2 diantara UKM unggulan daerah dengan nilai ekonomi produksi per bulan sebesar Rp233.239.350.000,00. Ketiga, peran usaha industri tapioka dalam pembangunan sosial penyerapan tenaga kerja relatif baik, menempati peringkat 3 diantara UKM dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.617 orang. Keempat, daya saing usaha industri tapioka di area studi relatif kurang optimal terindikasi: (a) sebagian bahan baku lokal (ketela) dijual ke luar daerah karena penawaran harga yang kurang kompetitif, (b) perusahaan besar belum mau menggunakan produk tapioka tersebut dengan alasan kualitas kurang layak.
PERKEMBANGAN MANGROVE DAN PRODUKSI IKAN LAUT DI PATI UTARA Hermain Teguh Prayitno
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 13, No 2 (2017): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.357 KB) | DOI: 10.33658/jl.v13i2.97

Abstract

ENGLISHThe fishing activities along the coastal area in Northern Pati potentially cause mangrove destruction. The objectives of this study were: (1) to discuss the growth of mangrove area in Northern Pati and (2) to describe the impact of the mangrove forest on marine fish production. This study used quantitative-descriptive research design. The study locations were Dukuhseti and Tayu subdistrict. It was conducted from August to September 2017. It used raster data obtained from Google Earth and Google Maps, formed Landsat 8 satellite images. The other was data of mangrove forest area in Pati Regency. The data analysis was conducted using the satellite images in 2011, 2013, 2015, and 2017. Then, the mangrove growth data were weighted and classified using scores. Validation was done by comparing the mangrove data from Statistic Agency of Pati Regency and those of the satellite image measuring results. The study concluded: (1) The mangrove forest in Northern Pati was in a poor condition. (2) The growth of mangrove forest fluctuated, which the lowest growth happened in 2013, while the highest was found in 2017. (3) The growth of mangrove forest was followed by the increase of marine fish production. INDONESIAKabupaten Pati berada di bagian utara Pulau Jawa memiliki aktivitas masyarakat sebagai pertambak dan nelayan. Penambahan tambak ke arah laut menyebabkan kerusakan mangrove. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui pertumbuhan mangrove di pesisir Pati utara dan (2) untuk menggambarkan dampak hutan mangrove terhadap produktivitas ikan laut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Dukuhseti dan Kecamatan Tayu. Waktu Penelitian Agustus sampai dengan September 2017. Sumber data berasal dari data raster dari Google Earth dan Google Maps berupa image satelit Landsat 8. Data lain yaitu data luas hutan mangrove di Kabupaten Pati. Analisis data dengan pengukuran image satelit tahun 2011, 2013, 2015 dan 2017. Selanjutnya data perkembangan mangrove dilakukan pembobotan dan diklasifikasikan berdasarkan skor. Verifikasi hasil dilakukan dengan cara membandingkan data perkembangan mangrove dari BPS Kabupaten Pati dengan hasil pengukuran image satelit. Hasil penelitian yaitu (1) hutan mangrove di Pati utara dalam kondisi berkembang buruk. (2) Perkembangan hutan mangrove fluktuatif, dimana perkembangan terendah terjadi pada 2013, sedangkan perkembangan tertinggi pada 2017; 2) perkembangan mangrove di Pati utara mengalami penurunan pada tahun 2013 dan meningkat kembali pada tahun 2015 dan 2017. (3) Perkembangan mangrove diiringi dengan peningkatan produksi ikan segar di Pati Utara.
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBINAAN KEAMANAN JAJAN PANGAN ANAK SEKOLAH DASAR Aini, Siti Qorrotu
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 14, No 2 (2018): Desember
Publisher : Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.969 KB)

Abstract

ENGLISHIt is important to pay attention regarding the safety of snack for elementary school children because it affects the quality of health of school children. The safety of snacks for elementary school children is a responsibility for stakeholders in particular government institutions. This research aimed to find out how the local government in the guidance of snacks for elementary students in Pati Regency as well as the barriers for implementing it. This research used descriptive exploratory methode with qualitative approach. The data collected through in-depth interview, observation, and document study. The results showed that the policy for food safety from elementary students have not been specifically stated in the strategic plan of related government institutions. The role of the local government to improve the security of snack for elementary students is conducted implicitly in related service programs from the office of health and the office of education and culture. The constraints comes from budget limitation, the absense of local regulation and low awareneess regarding food safety among elementary students, teachers / principals, and food sellers. INDONESIAPangan jajanan anak sekolah dasar sangat penting mendapat perhatian karena berdampak terhadap kualitas kesehatan anak sekolah. Keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar menjadi tanggungjawab bersama antara pemangku kepentingan khususnya pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah daerah dan kendala dalam pembinaan pangan jajanan anak sekolah di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen instansi terkait. Analisis data dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar belum tertuang secara khusus di dalam rencana strategis (renstra). Peran pemerintah dalam upaya peningkatan keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar secara implisit dalam program dinas terkait, yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kendala dalam pelaksanaan pembinaan keamanan pangan jajan anak sekolah yang sudah berjalan, diantaranya berupa keterbatasan anggaran, belum adanya peraturan daerah yang mengatur masalah tersebut, serta rendahnya kesadaran akan pentingnya keamanan pangan pada siswa, guru/kepala sekolah, dan penjaja makanan.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Ernawati, Aeda
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 12, No 2 (2016): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.628 KB) | DOI: 10.33658/jl.v12i2.43

Abstract

ENGLISHLocal Regulation of Pati District No. 10 of 2014 states that the hospital is one of the smoke free areas. The purpose of this study was to describe the implementation of smoke-free area policy in RAA Soewondo Hospital, Pati District, focusing on program, implementation and targeted groups. This study used a qulitative approach that was conducted on February to August 2016. The number of informants was 12, consists of 2responsible employees for smoke-free-area implementation, 5 hospital employees, and 5 visitors. The data were collected through interview as well as observation and analyzed descriptively. The results showed that the implementation of smoke-free area policy has not been optimized yet. Specific department that is responsible for policy implementation was not existed. Socialization and monitoring have been conducted although they were not optimal. The hospital has not had a guideline for punishment. The organization has not allocated specific budget for policy implementation. The participaton of targeted group was low. The organization might improve the participation of targeted groups by increasing the awareness regarding collective responsibility on the implementation of smoke-free area in the hospital. Moreover, the local government should accelerate the legalization of the guideline of free-smoke area policy. INDONESIARumah sakit merupakan salah satu kawasan tanpa rokok berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati No 10 Tahun 2014. Tujuan penelitian untuk menggambarkan implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pati No 10 Tahun 2014 di RSUD RAA Soewondo Pati berdasarkan unsur pelaksana, program dan kelompok sasaran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai Agustus 2016. Informan berjumlah 12 orang terdiri 2 orang pegawai pelaksana kebijakan KTR, 5 orang karyawan dan 5 pengunjung. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan KTR di RSUD RAA Soewondo Pati sudah dilaksanakan, tetapi belum optimal. Belum ada bagian yang bertanggungjawab secara khusus terkait pelaksanaan kebijakan KTR. Program KTR berupa sosialisasi dan pengawasan sudah dilaksanakan tetapi belum efektif. Pemberian sanksi sulit dilaksanakan karena belum ada pedomannya. Belum ada anggaran khusus untuk program KTR. Peran serta kelompok sasaran masih rendah. Untuk itu perlu peningkatan partisipasi kelompok sasaran dengan meningkatkan pemahaman tentang tanggung jawab bersama dalam mewujudkan KTR di lingkungan rumah sakit. Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan KTR di Kabupaten Pati perlu segera disahkan.
KETERSEDIAAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) DALAM MENOPANG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN PATI Sutrisno, Sutrisno
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.263 KB) | DOI: 10.33658/jl.v11i1.59

Abstract

ENGLISHChili peppers contain several nutrition and vitamins. This research aimed to analyze the availability and price movements of chili pepper in Pati Regency. It used descriptive approach and data were sourced primary and secondary. Data were analyzed using descriptive analysis and statistical test. The results of research were: the availability of chili pepper in the last five years was 2,150 ton/year, while the need of chili pepper was 19,866 ton/year, so that the amount of insufficient supply of chili pepper was 17,716 ton. It proved that Pati Regency has not been yet to achieve food security for chili pepper. There was unpredictable price fluctuation of chili pepper from January to December 2014. At the beginning of the year the price of chili pepper was Rp 26,975/kg, in the midyear, it was Rp 8,276/kg, while in the end in the end of the year, it was 53,901/kg. INDONESIACabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan dan perkembangan harga cabai merah di Kabupaten Pati. Metode penelitian menggunakan deskriptif, dengan sumber data primer dan sekunder. Analisis data dengan cara deskriptif dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan cabai merah rata-rata 5 tahun terakhir 2.150 ton, kebutuhan cabai merah 19.866 ton sehingga terjadi minus 17.716 ton, oleh sebab itu Kabupaten Pati belum mencapai ketahanan pangan dibidang cabai merah, dan perkembangan harga cabai selama tahun 2014 (Januari-Desember) mengalami fluktuasi yang sangat signifikan sehingga sulit diprediksi, hal ini terlihat pada awal tahun harganya Rp 26.975/kg, pertengahan tahun Rp 8.276/kg dan pada akhir tahun mencapai Rp 53.901/kg.
KUALITAS AIR IRIGASI DITINJAU DARI PARAMETER DHL, TDS, pH PADA LAHAN SAWAH DESA BULUMANIS KIDUL KECAMATAN MARGOYOSO Astuti, Arieyanti Dwi
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 10, No 1 (2014): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.532 KB) | DOI: 10.33658/jl.v10i1.75

Abstract

ENGLISHAs a source of irrigation water supplies, river plays an important role in influencing the quality of irrigation water. If the river water is used as irrigation water has been contaminated, it is directly or indirectly affect agricultural production. Suwatu River polluted waste of industrial tapioca is used as a source of water supply for irrigation of paddy fields in the Bulumanis Kidul village, Margoyoso Pati Regency. This study aims to determine the quality of irrigation water in paddy fields Bulumanis Kidul village in terms of physical parameters include Electrical Conductivity (EC), Total Dissolved Solid (TDS) and the degree of acidity (pH). This research is a descriptive case study method. Sources of data in the form are primary data from observations and laboratory testing. The results showed that the parameters EC and TDS still meet the quality standards, for pH parameters, there are two locations that do not meet the requirements according to the Government Regulation No. 82 / 2001, for water class IV are location B and D. INDONESIASebagai sumber pasokan air irigasi, sungai memegang peranan penting dalam mempengaruhi kualitas air irigasi. Apabila air sungai yang digunakan sebagai air irigasi telah tercemar, maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi hasil produksi pertanian. Sungai Suwatu yang tercemar limbah industri tapioka digunakan sebagai sumber pasokan air irigasi bagi lahan sawah di Desa Bulumanis Kidul, Margoyoso Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air irigasi pada lahan sawah Desa Bulumanis Kidul ditinjau dari parameter fisik yang meliputi Daya Hantar Listrik (DHL), padatan terlarut total (TDS) dan derajat keasaman (pH). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode studi kasus. Sumber data berupa data primer dari pengamatan dan pengujian laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter DHL dan TDS masih memenuhi baku mutu, sedangkan pada parameter pH, terdapat 2 lokasi yang tidak memenuhi persyaratan menurut PP No. 82 Tahun 2001 untuk air kelas IV yaitu lokasi B dan D.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN PATI Suroso, Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.719 KB) | DOI: 10.33658/jl.v13i1.91

Abstract

ENGLISHHealth insurance payment for the poor is mandated in Indonesian laws. The objectives of the research is to analyze coverage and distribution of health insurance payment for the poor. This research uses descriptive-quantitative approach. There are two variables in the research: (1) coverage of health insurance payment for the poor; and (2) distribution of health insurance payment. Data collecting is conducted by observing documents and interviews. The data analysis uses descriptive and correlative one. This research has thee main findings. Firstly, the coverage of health insurance payment for the poor in Pati Regency has ratio coverage 1.95 (195%), fulfilling for adequacy. Secondly, there is a gap among districts for the coverage of health insurance payment for the poor in which the biggest ratio coverage 3.01 (301%) and the smallest ratio coverage 0.90 (90%). Thirdly, distribution equity of health insurance payment is relatively poor which is shown by Spearman Rank Correlation having Rho value 0.226 less than Rho table value (0.439). It means that there is no correlation between the needs of health insurance payments for the poor and the recievers of health insurance payments for each district. INDONESIABantuan iuran jaminan kesehatan merupakan amanat perundang-undangan di Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa cakupan dan distribusi bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Ada 2 variabel dalam penelitian: (1) coverage bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin ;dan (2) distribusi penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dokumen dan wawancara. Analisa data menggunakan analisis deskriptif dan korelatif. Penelitian ini memiliki 3 temuan. Pertama, coverage bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin di Kabupaten Pati memenuhi batas kecukupan minimal dengan status ratio coverage 1,95 (195%). Kedua, coverage bantuan iuran jaminan kesehatan anatar kawasan mengalami timpangan dengan ratio coverage terbesar 3,01 (301%) dan ratio coverage terkecil 0,90 (90%). Ketiga, keadilan distribusi bantuan iuran jaminan kesehatan relatif kurang baik yang ditunjukkan uji statistik Spearman Rank Correlation dengan nilai Rho hitung (0,226) lebih kecil dari nilai Rho tabel (0,439) yang berarti tidak ada kesesuaian antara tingkat kebutuhan bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin dengan penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan.
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF Wahyudi, Jatmiko; Prayitno, Hermain Teguh; Astuti, Arieyanti Dwi
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 14, No 1 (2018): Juni
Publisher : Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.969 KB)

Abstract

ENGLISHThe amount of waste generation continued to increase in Indonesia due to economic development and population growth. In addition, the diversity of solid waste becomes another problem since products made from plastics became widely used and were discarded in large amounts. Plastic waste can be converted into fuel through pirolisis in order to reduce the amount of plastic waste as well as to produce alternative fuel. Pyrolysis is a process of thermal degradation in the absence of oxygen. The objective of this study is to investigate and to compare the performace of fuel produced by pyrolisys, kerosene and diesel oil. The performance of those fuels is investigated in 4 parameters including density, burning time, temperature of water and the volume of water evaporated. The result of this study are 1) the density 0.8 g/ml; burning time 4.02 minutes; water temperature 75°C and water evaporated 12.6 ml. 2) Compared to kerosene and diesel oil, the quality of the fuel is lower than kerosene and higher than diesel oil in all parameters. INDONESIAPertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan terjadinya peningkatan produksi sampah khususnya sampah plastik. Pirolisis merupakan proses perekahan atau pemecahan rantai polimer menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui proses thermal (pemanasan/pembakaran) dengan tanpa maupun sedikit oksigen. Sampah plastik bisa diurai dan diubah menjadi bahan bakar yang memiliki nilai kalor yang tinggi melalui proses pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan kemampuan minyak hasil pirolisis plastik dengan minyak tanah dan solar dalam hal massa jenis, lama pembakaran, temperatur air dan volume air yang hilang (menguap) saat dimasak menggunakan minyak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) massa jenis minyak pirolisis adalah 0,8 g/ml. Waktu yang dibutuhkan untuk membakar habis suatu benda adalah 4,02 menit. Pemasakan air menggunakan bahan bakar minyak pirolisis menghasilkan temperatur 75°C pada waktu pemasakan 4 menit dengan volume air yang hilang (menguap) sebesar 12,6 ml. 2) Dari 4 parameter yang diamati, kualitas minyak pirolisis berada di bawah minyak tanah namun di atas minyak solar.
KINERJA PENYULUH PERTANIAN DALAM MEMBERDAYAKAN PETANI Sutrisno, Sutrisno
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.725 KB) | DOI: 10.33658/jl.v12i1.54

Abstract

ENGLISHPerformance of agricultural extension agent refers to the concepts of empowerment that can improve capacity and the indipendence of farmers. This paper aims to describe the performance of agricultural extension agent in empowering farmers. Performance of agricultural extension agent is perceived by the satisfaction level of farmers who receive services from the agents. Factors that give positive and significant influence to the performance of agricultural extension agent in empowering farmers are: (1) The education of farmers both formal and non-formal educations; (2) The characteristics of the social system (e.g. social values of culture, farmers access to extension services and facilitation of agribusiness by relevant government institutions); and (3) The competence of agricultural extension agent (e.g. competence of extension agent to communicate; competence of extension agent to educate farmers and competence of extension agent in social interaction). INDONESIAKinerja penyuluh mengacu kepada konsep-konsep pemberdayaan yang mampu meningkatkan kapasitas dan kemandirian petani. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja penyuluh dalam memberdayakan petani. Kinerja penyuluh pertanian dipersepsikan oleh tingkat kepuasan petani yang menerima jasa penyuluhan pertanian. Faktor-faktor yang berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja penyuluh pertanian dalam memberdayakan petani adalah: (1) Karakteristik petani (pendidikan, baik formal maupun non formal); (2) Karakteristik sistem sosial (nilai-nilai sosial budaya, akses petani terhadap lembaga penyuluhan dan fasilitas agribisnis oleh lembaga pemerintah terkait); dan (3) Kompetensi penyuluh pertanian (yaitu kompetensi penyuluh berkomunikasi; kompetensi penyuluh membelajarkan petani dan kompetensi penyuluh dalam interaksi sosial).

Page 5 of 14 | Total Record : 139