cover
Contact Name
Suparman Jayadi
Contact Email
suparmanjayadi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sangkep@uinmataram.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SANGKEP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan
ISSN : 26546612     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Sangkép: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan terdaftar pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ISSN 2654-6612. Sangkep adalah jurnal ilmiah yang dikelola dan diterbitkan per-semester pada bulan Maret dan September oleh Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Mataram. Sangkép: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan mempublikasikan original artikel, review artikel, dan telaah teori atau diskursus tentang isu-isu masalah sosial-kontemporer keagamaan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic" : 8 Documents clear
Pengembangan Pariwisata dalam Menyongsong New Normal Afrizza Wahyu Azizi; Endang Larasati; Tri Yuniningsih
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.2913

Abstract

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang berhenti beroperasi karena pandemic global (Corona Virus 2019/Covid-19). Aktivitas wisata di berbagai belahan dunia pun diperkirakan anjlok sampai 90% (mediaindonesia. Diakses pada tanggal 20/11/2020). Kerugian yang ditimbulkan pada sektor pariwisata indonesia hingga US$9 miliar atau setara Rp135 triliun. Pemerintah telah mengeluarkan sistem tatanan baru yang disebut sebagai new normal, agar sektor pariwisata harus kembali dikembangkan dan menjadi rencana strategis pasca covid-19. Kebijakan pemerintah dikaji dalam artikel ini guna mengetahui kebijkan yang diambil guna membangun kembali sektor pariwiasata dalam menyongsong era new normal. Metode yang digunakan adalah kepustakaan deskriptif, yaitu dengan menelaah berbagai fenomena, tantangan dan potensi dengan merujuk referensi yang relevan. Hasil kajian kepustakaan deskriptif terhadap kebijakan pemerintah yang diambil dalam mengembangkan sektor pariwisata yaitu: (I) kebijakan pemerintah mengedepan social safety net (safety, security, healthy) dalam pembukaan sektor pariwisata. (ii) kebijakan dalam membangun sektor pariwisara ada tiga aspek yang harus ada, yaitu Sustenance (kemampuan untuk mempertahankan eksistabilitas dari destinasi), Self Esteem (mengajak masyarakat terlibat dalam mengelola pariwisata.) dan Freedom from servitude (pemberian kebebasan daerah dalam mengelola pariwisata). (iii) Bentuk kebijakan pemerintah dalam mengembangkan sektor wisata dengan cara mendorong wisata in city, atau wisata dalam kota.
De-Radikalisasi Islam, Khilafah dan Pendidikan Pancasila di Komunitas Wahabisme di Indonesia Saipul Hamdi; Fadli Mulyadi; Suwarto Suwarto
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.3371

Abstract

Wahabisme merupakan salah satu varian Islam yang ultra konservatif lahir di Saudi Arabia pada abad ke-18 kemudian menyebar sebagai gerakan ideologis transnasional yang mengkampanyekan suara pemurnian Islam, pemberlakuan syariat Islam dan pendirian khilafah Islamiyah. Gerakan ini menimbulkan kontroversi di masyarakat karena selain menentang praktik budaya dan tradisi lokal yang berkembang di masyarakat, para ulama dan jemaah Wahhabi juga dikenal keras dan tanpa kompromi dalam dakwahnya. Sebagian besar ulama Wahhabi menggunakan hard approach dalam praktik dakwahnya menyerang dan menantang secara terbuka kelompok yang diklaim syirik, sesat dan ahli bidah karena tidak mengikuti “sunnah” Rasulullah. Akibatnya, ajaran Wahabi seringkali mengalami penolakan, benturan dan konflik sosial dengan penduduk lokal. Artikel ini ini secara khusus bertujuan untuk menguji upaya de-radikalisasi Islam (melepaskan Islam dari tindakan radikal), dan upaya mengubah pendekatan dakwah yang keras dan radikal menjadi lembut dan moderat supaya diterima oleh masyarakat. Selain itu artikel ini mengeksplorasi perkembangan diskursus khilafah Islamiyah di komunitas Wahhabi karena selama ini ajaran Wahhabi menekankan pemberlakuan syariat Islam dan pendirian negara Islam. Dalam merespon fenomena ini bagaimana upaya pemerintah dalam mengintervensi dan menanamkan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di komunitas pendidikan mereka.
Aspek Religiusitas dalam Pengembangan Resiliensi diri di Masa Pandemi Covid-19 Rois Nafi'ul Umam
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.3558

Abstract

Pandemi covid-19 telah menimbulkan dampak negatif terhadap berbagai bidang dalam kehidupan manusia, termasuk diantaranya dalam hal kesehatan. Kesehatan yang dimaksud yakni secara fisik maupun psikis. Secara fisik, pandemi telah menyebabkan banyak orang yang dinyatakan positif covid-19 hingga dinyatakan meninggal dunia. Secara psikis, pandemi menimbulkan kecemasan yang berlebihan di kalangan masyarakat yang berdampak pada kesehatan mental yang kurang baik. Kecemasan tersebut dapat berasal dari penularan virus yang begitu masif dan menyebabkan ketakutan serta berbagai macam informasi lain yang dipandang memberikan rasa khawatir berlebihan di kalangan masyarakat akibat pandemi covid-19 ini. Oleh karena itu, setiap individu perlu untuk mengembangkan resiliensi diri dalam mengatasi atau mencegah kecemasan berlebih di masa pandemi ini. Resiliensi diri sebagai kemampuan dalam beradaptasi, mengendalikan situasi dan memiliki sikap optimis dalam menghadapi sebuah masalah. Dalam pengembangan resiliensi diri tersebut, salah satu aspek yang menjadi pendukung hal itu yakni religiusitas. Religiusitas diwujudkan dalam bentuk pendalaman ajaran agama dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Aspek religiusitas tersebut diharapkan dapat membantu individu dalam pengembangan resiliensi diri.
Radikalisme dan Stabilitas Daerah Provinsi Gorontalo, Selamatkan Generasi Muda dari Ancaman Radikalisme Roni Lukum; Maisara Sunge
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.3594

Abstract

Radikalisme masih sangat urgen dibicarakan dibelahan dunia manapun. Karena ancaman paham radikalisme dapat membuat warga dunia Internasional merasa takut akan akibat yang ditimbulkan oleh gerakan radikalisme. Beberapa kekhawatiran dunia saat ini terhadap gerakan radikalisme adalah gerakan Terorisme, ISIS (IslamicStaats Irak Surya) termasuk ideologi komunisme. Hal ini terlihat negara Super Power USA Amerika Serikat mengecam dengan keras aksi-aksi yang dilakukan sekelompok orang yang mengatas namakan Teroris dan ISIS ketika aksi dilakukan dibelahan dunia manapun. Puluhan ribu jiwa korban akibat dari gerakan teroris dan ISIS yang terjadi saat ini. Hal ini mengundang keprihatinan masyarakat Internasional untuk mencegah masuknya aliran radikalisme masuk ke negara mereka. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti ingin mengetahui keberadaan paham radikalisme apakah sudah mengkontaminasi minset generasi muda yang ada di Provinsi Gorontalo melalui riset tentang Fenomena Radikalisme dikalangan Generasi Mudah dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah di Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil riset menunjukan pengetahuan generasi muda di daerah Gorontalo masih ada yang belum mengetahui tujuan dari paham radikalisme yang dapat mengancam Negara kesatuan Republik Indonesia. Rekomendasi kepada Pemerintah Daerah, harus berupaya melakukan tindakan preventif dalam mencegah masuknya paham radikalisme di daerah Provinsi Gorontalo khususnya bagi kalangan generasi muda.
Model Masyarakat Madani dalam Al-Qur’an sebagai Cerminan Masyarakat New Normal Pandemi Covid-19 Ridho, Abdul Rasyid; Nuruddin, Nuruddin; Hariyadi, Muhammad
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.3611

Abstract

Indonesia menjadi salah satu negara yang terbaik dalam penanganan Covid-19. Per 3 Oktober 2021, Kasus Aktif di Indonesia berhasil turun 94,59% dari puncak kasus di 24 Juli 2021, dan turun sebesar 53,81% dalam dua minggu terakhir ini. Hal ini dapat terjadi berkat strategi penanganan pandemi pada sisi hulu, yaitu dilakukannya pencegahan melalui PPKM, peningkatan testing dan tracing, dan akselerasi vaksinasi. Oleh karenanya pemerintah melontarkan istilah new normal dalam rangka membangun kembali semangat dan cita-cita masyarakat untuk mempertahankan kesejahteraannya. kondisi new normal akan menyebabkan perubahan sosial, termasuk pola prilaku dan proses interaksi sosial masyarakat. Oleh karenanya dalam penelitian ini berusaha memberikan suatu tawaran arah baru untuk menyambut sekaligus mengisi kondisi new normal. Tawaran tersebut berupa model masyarakat madani yang pernah dibentuk oleh Nabi Muhammad Saw. Masyarakat Madani terwujud dari nilai-nilai Qur’ani yang terealisasi oleh masyarakat Madinah. Dalam penelitian ini menggunakan metode maudhu’i (tematik) dalam mencari dan mengumpulkan ayat yang berkaitan dengan nilai-nilai al-Qur’an dalam pembentukan masyarakat madani.
Sistem Dalian Na Tolu sebagai Pendekatan Moderasi Beragama Umat Muslim-Kristen di Huta Padang Mandailing Natal Rohman Rohman; Kasman Kasman; Mukhlis Mukhlis
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.4339

Abstract

Moderasi beragama menjadi agenda penting pemerintah beberapa tahun belakangan. Rentetan tindakan terorisme, ekstremisme dan intoleran yang menyeruak di Indonesia menjadi sebab pentingnya upaya moderasi beragama digalakkan di tengah masyarakat. Penguatan moderasi beragama berupaya untuk mengharmonisasikan hubungan antar agama yang rentan terhadap konflik kekerasan. Moderasi beragama dengan pendekatan budaya menjadi alternatif dalam menghadirkan rasa damai di masyarakat, dalam konteks ini sistem dalian na tolu sebagai sistem kekerabatan masyarakat Mandailing menjadi menarik diungkap secara jauh. Penelitian ini mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka serta focus group discussion. Analisis data dengan rumusan Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan pertama, moderasi beragama dilakukan masyarakat Muslim-Kristen Huta Padang dengan pendekatan dalian na tolu sebagai sistem kekerabatan dalam adat Batak-Mandailing yang memiliki tiga unsur yaitu mora, kahanggi dan anakboru. Unsur mora, kahanggi dan anakboru masing-masing diperankan oleh umat Muslim-Kristen. Kedua, hubungan harmonis Muslim-Kristen tumbuh berdasarkan sejarah yang dilihat pada dua faktor yaitu masuknya Islam ke Mandailing dengan dakwah bi al-hal, dan masuknya Kristen dengan pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hadirnya moderasi beragama dengan pendekatan adat ini perlu diperkuat dengan simbol-simbol kebersamaan sehingga memberikan warna dan alternatif terhadap model moderasi beragama di tempat lain.
Reaktualisasi Peran Dakwah dan Ketokohan Tuan Guru dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Udin Udin
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.4658

Abstract

Pandemi Covid-19 sedang mewabah di seluruh dunia, terutama di Indonesia, salah satu dampak dari pandemi covid-19 ini adalah banyak tatanan ibadah yang berubah teknisnya misalnya shalat berjamaah yang dalam aturannya harus merapatkan dan meluruskan shaf (barisan), terpaksa saat wabah Covid-19 harus menjaga jarak agar tidak bersentuhan fisik secara langsung, sholat jumat yang seharusnya di lakukan di masjid menjadi sholat di rumah masing-masing, banyaknya korban akibat serangan virus covid 19 ini, rumah sakit menjadi ramai oleh pasien yang yang di rawat karena serangan virus covid 19 ini sehingga umat beragama harus mengikuti protokol kesehatan, tidak semua aturan protokol kesehatan diterima seluruhnya oleh masyarakat, banyak yang menentang dan tidak mengindahkan dan banyak pula yang menerima, Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kwalitatif, Upaya pemerintah mengganteng tuan guru dan tokoh agama menampakkan keberhasilan. Peran dakwah dan metode dakwah tuan guru bisa memberikan penjelsan kepada masyarakat tentang betapa bahayanya virus corona yang mematikan ini.
Dampak Pandemi Covid-19 Bagi Ibadah Shalat Jumat di Masjid dalam Perspektif Sosial Keagamaan Studi Kasus pada Masyarakat Perkotaan di Jombang dan Sidoarjo Imamul Arifin; Devina Damayanti; Miranda Reswara Sujatmiko
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.4252

Abstract

Covid-19 merupakan virus menular yang membahayakan manusia, beberapa aktivitas sosial dan keagamaan yang memerlukan kehadiran banyak orang untuk berkumpul menjadi terganggu. Salah satu kegiatan keagamaan yang mengalami perubahan adalah shalat jumat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi covid-19 bagi ibadah shalat jumat di masjid dan akan mengambil studi kasus pada masyarakat perkotaan di Jombang dan Sidoarjo. Metode yang akan digunakan untuk meneliti masalah ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data warga perkotaan di Kabupaten Sidoarjo dan Jombang. Sampel diambil dari alumni SMAN 2 (Jombang tahun 2021) dan SMA Hangtuah 2 (Sidoarjo tahun 2021). Pemerolehan data didapatkan dari hasil survey berupa kuesioner yang diberikan kepada masing - masing sampel. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dan analisis yang diambil dari sampel tersebut, pelaksanaan shalat jumat di kawasan perkotaan Sidoarjo dan Jombang tetap dilaksanakan di masjid secara berjamaah dan pelaksanaan shalatnya menggunakan protokol kesehatan. Meskipun sebagian besar warga melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran covid-19 namun masih ada sebagian kecil yang masih belum melaksanakannya. Perubahan yang diakibatkan covid-19 juga memiliki pengaruh dalam perspektif sosial dimana sebelum covid-19 biasanya masyarakat berangkat menuju masjid bersama teman, saudara, orang tua atau yang lainnya harus berubah untuk meminimalisir penularan dengan mengurangi kontak fisik.

Page 1 of 1 | Total Record : 8