cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana
ISSN : -     EISSN : 25488635     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Alami adalah salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kami menerbitkan makalah penelitian asli, meninjau artikel, dan studi kasus yang berfokus pada teknologi yang mampu mereduksi risiko bencana serta topik terkait. Semua makalah ditelaah oleh setidaknya dua peninjau. Jurnal Alami diterbitkan dua kali setahun di setiap bulan Mei dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 144 Documents
STUDI EKOLOGI LAHAN KORIDOR SUNGAI DAN STATUS KUALITAS PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH DAS RAWAPENING Soewandita, Hasmana
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.877 KB) | DOI: 10.29122/alami.v1i1.960

Abstract

Rawapening merupakan salah satu danau yang keberadaannya mempunyai peranan sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekitarnya bahkan dikawasan sebelah hilirnya.  Kualitas ekologi perairan Rawapening dari tahun ke tahun terus menurun, baik daya tampungnya maupun kondisi kualitas airnya.  Peranan sungai sungai  dengan kondisi daerah tangkapannya turut menentukan keberadaan kualitas lingkungan ekologis Rawapening.  Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kondisi ekologi lahan koridor sungai sungai yang masuk Rawapening terkait isu penurunan kualitas ekologi Rawapening. Tata guna lahan di sekitar koridor sungai ternyata merepresentasikan kondisi tataguna lahan DAS Rawapening yaitu dari hutan, kebun campuran, semak belukar, sawah irigasi dan sawah tadah hujan.  Kondisi kualitas fisik kimia tanah juga sangat bervariasi namun secara umum mempunyai tingkat kesuburan yang baik.  Akan tetapi hasil studi menunjukkan terjadi penurunan degradasi lahan terkait perubahan tataguna lahan terutama perubahan penurunan luas kebun campuran dan berubah menjadi pola penggunaan permukiman dari 12431 Ha pada tahun 2003 menjadi 10625 Ha pada tahun 2010.  Regim tampungan air danu Rawapening yang ekstrim antara pada musim penghujan dan kemarau juga disebabkan oleh kondisi kualitas koridor sungai yang sudah terdegrdasi terutama perubahan pola penggunaan lahan dari daerah pengalirannya.
SISTEM INFORMASI BENCANA TANAH LONGSOR (SI-BENAR) BERBASIS WEB UNTUK WILAYAH DESA CILILIN, KECAMATAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT Fiqi, Bondan; Turyana, Iyan; Santoso, Eko Widi
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.059 KB) | DOI: 10.29122/alami.v2i2.3102

Abstract

Tanah longsor merupakan peristiwa kebencanaan yang kerap terjadi di wilayah Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, yang memiliki dampak negatif diantaranya adalah jatuhnya korban jiwa, kerugian rusaknya insfrastruktur, perekonomian yang tersendat, menurunnya harga tanah di daerah setempat serta trauma psikis bagi para korban selamat sehingga menimbulkan berbagai gangguan kejiwaan. Bencana tanah longsor dapat terjadi dimana dan kapan saja, namun dapat diidentifikasi lebih dini menggunakan Early Warning System (EWS) tanah longsor. EWS tanah longsor memerlukan suatu tampilan untuk menampilkan data-data monitoring kepada stakeholder yang berkaitan dengan bencana tanah longsor berupa sebuah aplikasi sistem informasi. Aplikasi sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar) berbasis web ini dirancang menggunakan beberapa tahapan perancangan desain diagram, desain tampilan, menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan menampilkan data-data sensor dari hardware EWS tanah longsor dengan tampilan responsif. Sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar) berbasis web merupakan solusi untuk memberikan informasi faktual mengenai data-data yang digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi mengenai potensi bencana tanah longsor di wilayah Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Kata kunci: Tanah Longsor, Early Warning System (EWS), Aplikasi sistem informasi bencana tanah longsor (Si-Benar), Data
MODEL PENATAAN KAWASAN SITU UNTUK REDUKSI RISIKO BENCANA BANJIR DI JAKARTA Deliyanti Ganesha, Lian Yuanita Andikasari,
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.17 KB) | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2796

Abstract

Banjir secara ekologis merupakan peristiwa fisik yang terjadi di dalam lingkungan hidup manusia. Keterbatasan lahan yang tidak dapat menampung pembangunan di wilayah Jakarta, memicu pembangunan di daerah sekitar aliran sungai. Pembangunan di daerah sekitar aliran sungai telah mengubah pola penggunaan lahan. Daerah sekitar sungai merupakan dataran banjir sehingga jika daerah tersebut dibangun menjadi tempat tinggal ataupun permukiman maka permukiman tersebut akan terkena dampak jika air sungai meluap dan menyebabkan banjir. Wilayah Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang sering meluap pada musim hujan termasuk Kali Angke dan Pesanggrahan. Penggunaan lahan pada DAS Angke-Pesanggrahan sangat mempengaruhi terjadinya banjir di DAS Angke - Pesanggrahan. Semakin banyak area terbangun pada DAS tersebut maka area penyerapan air juga semakin sedikit sehingga membuat air di Kali Angke dan Pesanggrahan meluap dan menyebabkan banjir. Sehingga perlu adanya klasifikasi tipe zona pemukiman dan juga beberapa metode penyerapan air seperti biopori dan sumur resapan sebagai salah satu cara untuk reduksi risiko banjir.
KAJIAN KERENTANAN GEMPABUMI PADA SEKOLAH DAN PASAR DI DKI JAKARTA MENGGUNAKAN METODA KAJI CEPAT Pradono, Mulyo Harris
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.632 KB) | DOI: 10.29122/alami.v1i1.119

Abstract

ABSTRAKMetoda kaji cepat untuk menentukan kerentanan gempabumi suatu gedung sedang dibangun di Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, BPPT. Metoda ini menghasilkan sebuah kurva hubungan antara jumlah lantai, jarak antar kolom, dan lebar kolom. Kurva ini dibangun berdasarkan asumsi kuat tekan beton 30 MPa, kuat tarik baja tulangan 390 MPa, dan rasio tulangan beton sebesar 0.02. Pengkajian di lapangan dilakukan dengan menguji kuat tekan beton kolom, memindai jumlah dan dimensi tulangan baja, mengukur dimensi kolom, jarak antar kolom, mencatat jumlah lantai, tahun pembangunan, fungsi gedung, dan bentuk gedung. Semua data direlatifkan terhadap data asumsi pembuatan kurva. Relativitas ini dinyatakan dalam nilai prosentase untuk menghitung prosentase ketahanan gedung terhadap ancaman gempabumi di DKI Jakarta. Kerentanan gedung adalah nilai 1 dikurangi prosentase ketahanan gedung. Katakunci:  Kaji Cepat, Gempabumi, Gedung Bertingkat, Kerentanan
THE USE OF ONLINE WEB-BASED SOFTWARE I-TREE CANOPY AS AN ALTERNATIVE IN SUPPORTING COMMUNITY BASED ZERO DELTA Q PLANNING Raharjo, Akhmadi Puguh
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.98 KB) | DOI: 10.29122/alami.v2i2.3013

Abstract

Zero Delta Q is a policy to ensure that any additional surface runoff due to development does not further burden the drainage or river system. In case of Zero Delta Q application planning at the community level, a software is needed that can help classify and quantify the existing land cover class in area where the community is located. The purpose of this study is to look at the time needed and reliability of the i-Tree Canopy web-based software online in classifying and quantifying land cover classes on one of the sub-catchments in the Pesanggrahan River Basin. The land cover class is divided into six: trees, grasses / undergrowth plants, open area, water bodies, pavement / road and roof of the building. For comparison, an RBI map is used from the same area to see the extent of each class of land cover. Observation of each point requires an average time of 5.2 ± 1.0 seconds. The difference between direct sub-basin measurements using i-Tree Canopy and detailed analysis results from the RBI map is within the range of 0.41% or 0.36 Ha for each individual class of land cover. For a relatively small study area (under 100 ha) and when supported with reliable internet access, this web-based online software is sufficiently reliable in assisting the application planning process to support Zero Delta Q policy.
ANALISIS GEMPA SUMBA BARAT 2016 ATAS MINIMNYA DAMPAK YANG DITIMBULKAN Wisyanto, Wisyanto
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2443.006 KB) | DOI: 10.29122/alami.v1i1.961

Abstract

Gempa Sumba Februari 2016 yang berepisenter di darat dan dengan magnitudo 6,6 Mb ternyata tidak membawa dampak serius di Sumba Barat. Hal ini telah menarik perhatian, sehingga dilakukan kajian lapangan terhadap peristiwa ini. Metoda kajian yang dilakukan, selain dengan pemahaman data sekunder, juga dilakukan kajian lapangan disepanjang lintasan Kota Waykabubak sampai ke pesisir selatan di sekitar Daerah Wanokaka, dimana episenter berada. Kajian lapangan meliputi pengamatan aspek geologi, dampak gempa terhadap bangunan dan pengukuran kuat struktur gedung. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingginya kestabilan kerak kontinen yang menjadi batuan dasar Pulau Sumba, tipisnya soil sehingga fondasi bangunan langsung menumpu pada batuan dan masih banyaknya rumah panggung / rumah adat telah meminimalisir dampak gelombang gempa yang terjadi.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGURANGI RISIKO KERUSAKAN SITU-SITU DI KECAMATAN CIMANGGIS, KOTA DEPOK Dewanti, Tiffa Yuki; Naryanto, Heru Sri
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.806 KB) | DOI: 10.29122/alami.v2i2.3108

Abstract

ABSTRACTDepok City has a function as a water catchment in reducing flooding in Jakarta City and in Depok City itself, the existence of existing sites is very important to be maximized. At present there are only 21 small lake in Depok City whose existence is still maintained. The conditions there each year decrease both in terms of quality and quantity. There are 6 small lake in Cimanggis subdistricts, namely: Situ Gadog, Situ Pedongkelan, Situ Rawa Kalong, Situ Tipar, Situ Jemblung, and Situ Rawa Gede, which as a whole have an area of 32.4 Ha. To maintain small lake preservation in the Cimanggis sub-district, damage risk reduction is urgently needed to sustain the small lake's existence in a sustainable manner. There are 5 variables of community participation in damage risk reduction in Cimanggis sub-district. Five variables to measure the level of community participation are community participation in the form of thoughts, community participation in the form of property, community participation in the form of energy, community participation in the form of skills, and community participation in social forms. Keywords: Community participation, small lake, Cimanggis, damage risk reduction
STUDI LUAS DAN SEBARAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Sudiana, Nana
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.551 KB) | DOI: 10.29122/alami.v2i1.2816

Abstract

Kabupaten Kampar mempunyai potensi lahan gambut sekitar 191.363 ha. Sekitar separuh luasan merupakan gambut tipis, sedangkan sisanya bervariasi dari mulai gambut sedang hingga gambut dalam.  Saat ini gambut di Kabupaten Kampar sudah dikelola untuk kawasan budidaya, baik untuk tanaman pangan maupun tanaman perkebunan dan HTI.  Permasalahannya adalah di Kabupaten Kampar  belum tersedianya data detil mengenai luas dan sebaran sumberdaya lahan gambut sebagai acuan rencana perlindungan dan pengelolaannya. Tujuan studi ini adalah identifikasi luas dan sebaran lahan gambut di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Hasil studi menyimpulkan bahwa Kabupaten Kampar memiliki 5 (tujuh) tipe lahan gambut, yaitu Sikladipanjang (SLP) 125.920,92 ha, Benjah Bekasih (BBK) 17.960,79 ha, Gambut (GBT) 19.829,41 ha, Klaru (KLR) 9.120,14 ha, dan Mendawai (MDW) 18.532,15 ha. Sebaran lahan gambut tersebut berdasarkan lokasi administrasi dibagi menjadi 5 Klaster Kawasan Gambut yaitu: Siak Hulu (17.191,40 ha), Perhentian Raja (63.290,70 ha), Kampar Kiri Hilir (8.162,05 ha), Tambang (26.766,16 ha) dan Tapung (75.953,11 ha).
POLA FLUKTUASI KEKERUHAN AIR DI AREA POTENSIAL BANJIR SUNGAI CIUJUNG KECAMATAN KRAGILAN, KABUPATEN SERANG Prihartanto, .
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.2 KB) | DOI: 10.29122/alami.v1i1.120

Abstract

ABSTRAKFluktuasi Kekeruhan air Sungai Ciujung di area potensial banjir Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang memiliki pola yang berbeda antara musim kemarau dan musim hujan. Untuk menganalis pola fluktuasi turbiditas di Sungai Ciujung,  maka digunakan data sekunder kualitas air sungai pada musim kemarau 2013 untuk parameter zat padat tersuspensi yang memiliki kontribusi terhadap kekeruhan sungai. Sebagai pembanding dilakukan pengukuran kekeruhan secara langsung pada musim hujan 2016. Dari hasil perbandingan kedua musim tersebut diperoleh perbedaaan pola fluktuasi kekeruhan antara musim kemarau 2013 dan musim hujan 2016. Kegiatan-kegiatan domestik, komersial dan industri memiliki kontribusi terhadap pola fluktuasi kekeruhan di S. Ciujung yang berada di Kecamatan Kragilan.. Di samping itu, sedimentasi terjadi juga sepanjang sungai. Kata Kunci: Kekeruhan, Sedimentatsi, Banjir, Padatan Tersuspensi
ANALYSIS OF VEGETATION STRUCTURE AND COMPOSITION IN KARU LAKE CATCHMENT AREA, OBI ISLAND, SOUTH HALMAHERA DISTRICT, NORTH MALUKU PROVINCE Sudiana, Nana; Raharjo, Akhmadi Puguh
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.796 KB) | DOI: 10.29122/alami.v2i2.3032

Abstract

Obi Island possess substantial natural resource potential in the form of nickel ore. Since 2014, exports of raw mineral resources have been banned and the government obligate the construction of smelters. The amount of energy and water needed for smelter requires careful planning in relation to the potential water resource available in proximity to smelter construction site, which in this case is Lake Karu. The purpose of this study was to determine the condition of the structure and composition of vegetation in the catchment area of Lake Karu. Data collected were diameter at breast height (dbh) and height of vegetation from each growth state (seedlings, saplings, poles and trees). Sampling method used for vegetation data collection were in the form of a plot in a transect. The measurement results obtained from field surveys were then analyzed to obtain the Important Value Index (IVI) of each type of vegetation and Shannon-Wiener diversity index. From this study it is known that there are three classes of lowland forest in the study location. When sorted from the most diverse to the most uniform, the sequence is: heterogeneous lowland forests, forests in river corridors and homogeneous lowland forests. Forest conditions in the study sites are in good condition and further research is needed to add more depth to this study.

Page 1 of 15 | Total Record : 144