cover
Contact Name
Devita Febriani Putri
Contact Email
devita@malahayati.ac.id
Phone
+62811796180
Journal Mail Official
jmm@malahayati.com
Editorial Address
Jln. Pramuka no.27 Kemiling Bandar Lampung, Kode Pos 35152
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Medika Malahayati
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 23556757     EISSN : 25493582     DOI : https://doi.org/10.33024/jmm.v5i4
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Medika Malahayati (JMM) merupakan jurnal peer-review, multidisiplin dan ilmiah yang menerbitkan artikel ilmiah yang relevan dengan masalah kesehatan nasional, bidang Kedokteran Dasar; Kedokteran Klinis; Kedokteran Molekuler; Kedokteran Forensik; Kesehatan Psikologi; Pendidikan Kedokteran; Kesehatan Masyarakat. JMM mempunyai akses terbuka, diterbitkan 4 kali per tahun untuk mempromosikan original research, case report dan review analisis di bidang yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini diakui secara nasional dan terindeks Google scholar. JMM merupakan platform Publikasi Ilmiah Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dengan nomor terdaftar eISSN 2549 - 3582 (Online). Diterbitkan Oleh: Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati email: jmm@malahayati.ac.id
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4" : 9 Documents clear
HUBUNGAN KEPATUHAN PENGOBATAN TERHADAP KEJADIAN KEJANG PADA PASIEN EPILEPSI YANG BEBAS KEJANG SELAMA MINIMAL 1 TAHUN PENGOBATAN DI POLI NEUROLOGI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Zamzanariah Ibrahim
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.882 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1994

Abstract

Latar Belakang : Epilepsi merupakan keadaan gangguan sinyal listrik di otak yang bermanifestasi menjadi kejangmaka prinsip umum pengobatan Epilepsi adalah membebaskan mereka dari kejang dimana terapi Farmakologi merupakanfundamental utama untuk melindungi pasien Epilepsi dari kejang.11 Sementara terapi epilepsi bersifat khas, yaitu programminum obat dalam jangka waktu yang lama bahkan bertahun-tahun sehingga dalam prakteknya masalah terapi epilepsimeliputi ketidak patuhan dalam meminum obat dengan alasan bosan, di takut kan obat-obatan tersebut memperparahkejang dan beberapa lainnya berfikir pada efek samping yang didapat dari pengobatan, yang pada akhirnya seranganEpilepsi tidak segera hilang atau tetap muncul seperti sebelum minum obat.Tujuan : Mengetahui Hubungan Kepatuhan Pengobatan Terhadap Frekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi di PoliNeurologi RSUD.dr. A.Dadi Tjokrodipo Bandar LampungMetode : Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitikdengan menggunakan pendekatan rancangan cross sectional. Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakantekhnik purposive sampling Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 penderita dengan memenuhi kriteria inklusidan eksklusi. Data diambil dari data primer pasien mengisi kuesioner yg telah diberi oleh peneliti.Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian mayoritas responden yang memiliki tingkat kepatuhan kategori tidak patuhyaitu sebanyak 25 orang (65,8%). Memiliki frekuensi kejang dengan kategori sering yaitu sebanyak 24 orang (63,2%).Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000 yang berarti ada Hubungan Kepatuhan Pengobatan TerhadapFrekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi di Poli Neurologi RSUD.dr. A.Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Dengan nilai OR38,000
PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT DARAH DAN LAJU ENDAP DARAH (LED) APENDISITIS AKUT DENGAN APENDISITIS KRONIS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Iin Rahmayani
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.932 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1990

Abstract

Latar Belakang : Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomenakut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih seringmenyerang laki-laki berusia antara 10-30 tahun. Penyakit ini dapat dijumpai di semua usia, namun paling sering pada usiaantara 20 sampai 30 tahun.Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan jumlah leukosit darah dan laju endap darah (LED) apendisitis akut denganapendisitis kronis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Metode : Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasienapendisitis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan penyakit jantung dan tanpa penyakit jantung periodetahun 2014-2015, sampel diambil sebanyak 50 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji T-test independent.Hasil : Nilai rata-rata jumlah leukosit darah pada pasien apendisitis akut adalah 13.223,2 dengan standar deviasi ±5.507,52. Sedangkan nilai rata-rata Laju Endap Darah (LED) pada pasien apendisitis akut adalah 27,62 mm/jam denganstandar deviasi 18,88 mm/jam.Nilai rata-rata jumlah leukosit darah pada pasien apendisitis kronis adalah 8596.60 denganstandar deviasi ± 2251.66. Sedangkan nilai rata-rata Laju Endap Darah (LED) pada pasien apendisitis kronis adalah 21.08mm/jam dengan standar deviasi 16.55 mm/jam. Hasil uji statistik dengan sample t test diperoleh p-value = 0,000 (p-value <α = 0,05) yang berarti terdapat perbedaan jumlah leukosit darah dan Laju Endap Darah (LED) apendisitis akut denganapendisitis kronis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Kesimpulan : Terdapat perbedaan jumlah leukosit darah dan Laju Endap Darah (LED) apendisitis akut denganapendisitis kronis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN PENDERITA TB PARU YANG SEDANG MENDAPAT PENGOBATAN INTENSIF DENGAN KONVERSI HASIL PEMERIKSAAN BTA TAHUN 2012 Zulhafis Mandala
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.93 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1995

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) pada tahun 2009 di Indonesia berada pada peringkat ketiga di dunia darilaporan World Health Organiazation (WHO).berdasarkan hasil survey pada tahun 2010 jumlah penderita TB paru diIndonesia mencapai 289 per 100.000 penduduk. Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara penderita TB paruterbesar di dunia.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi intensif kategori I pada kenaikan berat badanpenderita TB paru ditinjau dari konversi BTA. Penelitian ini bersifat analitik.Hasil Penelitian: Diwilayah kerja puskesmas seginim, palak bengkerung dan anggut di kabupaten Bengkulu selatanpada tahun 2013 diketahui bahwa dari 80 orang ternyata lebih dari separuhnya yaitu 69 orang (86,3%) yang mengalamikenaikan berat badan dan hanya 1 orang (1,3%) dengan konversi hasil pemeriksaan BTA masih positif. Dimana hasil ujichi-square mendapat nilai x2hitung (6,352) lebih besar dari x2tabel (3,841) dimana P= 0,05 dan dk/df=1,itu artinya adahubungan antara kenaikan berat badan penderita TB paru yang sedang mendapat pengobatan intensif dengan konversihasil pemeriksaan BTA.Kesimpulan: Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Seginim, Puskesmas Palak Bengkerung, danPuskesmas Anggut di Kabupaten Bengkulu Selatan Pada Tahun 2014. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Terdapathubungan antara kenaikan berat badan penderita TB paru yang sedang mendapat pengobatan intensif dengan konversihasil pemeriksaan BTA.
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI Iskandar Rahmansyah
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.985 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1991

Abstract

Latar Belakang : Obesitas adalah Akumulasi lemak secara berlebihan atau abnormal dalam tubuh sehingga dapatmengganggu kesehatan. Obesitas yang menetap dapat menyebabkan terjadinya gangguan sistem metabolik berupahiperkolesterol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kadar kolesterol pada MahasiswaKedokteran Universitas Malahayati.Metodologi : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan studicase control yaitu membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol yang dilakukan secara bersama-sama atausekaligus. Subjek pada penelitian ini adalah Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati. Sampel yang didapatberjumlah 50 sampel yaitu 25 sampel kasus (mahasiswa obesitas) dan 25 sampel kontrol (mahasiswa tidakobesitas),Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Variabel penelitian ini adalahobesitas sebagai variabel bebas (independent) dan nilai kadar Kolesterol sebagai variabel terikat (dependent). Data dianalisa dengan continuity correction.Hasil : Hasil uji statistik menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%, maka didapatkan nilai p =1,000. Ini berarti bahwa nilai p > α (0,05). dengan OR sebesar 1,042 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidakterdapat hubungan antara obesitas dengan kadar kolesterol dan responden obesitas beresiko untuk mengalamipeningkatan kadar kolesterol yang tinggi sebesar 1 kali dibandingkan dengan yang tidak obesitas.
HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. H. ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 Achmad Taruna
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.863 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1987

Abstract

Latar Belakang: Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif danirreversibel berasal dari berbagai penyakit yang berlangsung lambat sehingga ginjal tidak mampu mempertahankanmetabolisme tubuh dan keseimbangan cairan elektrolit saat terjadi uremia. Salah satu penyakit penyebab GGK adalahDiabetes Melitus. Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yangterjadi karena kelainan sekresi insulin,kerja insulin atau kedua-duanya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mencari hubungan Diabetes Melitus dengan kejadian Gagal GinjalKronik di RSUD.Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013.Metode: Jenis penelitian ini berupa deskriptif analitik. Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan desainpenelitian cross sectional melalui data rekam medik. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 190 orang dan didapatkan99 sampel. Pada penelitian ini dilakukan uji statistik menggunakan chi-square.Hasil: Dari hasil penelitian, didapatkan dari 99 orang yang dijadikan sebagai sampel terdapat 33 orang yang jugamenderita Diabetes Melitus.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Diabetes Melitus dengan kejadian Gagal Ginjal Kronik di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013.
HUBUNGAN KEBIASAAN SEHARI-HARI DENGAN TIMBULNYA KEJADIAN KANDIDIASIS INTERTRIGO PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DR. H. ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 Marni Marni
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.333 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1992

Abstract

Latar belakang : Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harusdiperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Angka insidensi dermatofitosismenurut Hamzah pada penelitian di RSU dr. Abdul Moeloek Lampung tahun 2002 terhadap 7611 pasien yang datangberobat ke Poliklinik Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin periode Januari 1996 s/d Desember 1998, menemukan 1173 menderitadermatofitosis (15,4%).Metode : Penelitian survei analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel yang digunakanadalah 25 pasien rawat jalan di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung.Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Squre.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 responden yang berpakaian bersih sebanyak 15 orang (60%)dan berpakaian tidak bersih sebanyak 10 orang (40%). Kebersihan kulit tidak baik sebanyak 11 orang (44% ) dan yangmemiliki tingkat kebersihan kulit baik sebanyak 14 orang (56%). Tingkat kebersihan tangan dan kuku yang baik sebanyak11 orang (44%) dan yang memiliki tingkat kebersihan tangan dan kuku tidak baik sebanyak 14 orang (56 %). Tingkatkebersihan genitalia yang baik sebanyak 14 orang (56%) dan yang memiliki tingkat kebersihan genitalia tidak baiksebanyak 11 orang (44 %). Tingkat kebersihan penggunaan handuk yang baik sebanyak 12 orang (48%) dan yang memilikitingkat kebersihan penggunaan handuk tidak baik sebanyak 13 orang (52 %). Tingkat kebersihan tempat tidur yang baiksebanyak 10 orang (40%) dan yang memiliki tingkat kebersihan tempat tidur tidak baik sebanyak 15 orang (60 %). Kejadiankandidiasis intertrigo berat sebanyak 14 orang (56%) dan yang mengalami kejadian kandidiasis Intertrigo ringan sebanyak11 orang (44 %). Responden yang mengalami kejadian kandidiasis pada bagian ketiak sebanyak 13 orang (52%), bagianmamae sebanyak 5 orang (20%) dan pada bagian lipatan perut sebanyak 7 orang (28%).Kesimpulan : Terdapat hubungan kebiasaan sehari-hari dengan timbulnya kejadian kandidiasis intertrigo pada pasienrawat jalan di rumah sakit umum Dr.H.Abdoel Moeloek.
HUBUNGAN STRESS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSUD DR.A.DADI TJOKRODIPO, RSUD DR.H.ABDUL MOELOEK DAN RS BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Asri Mutiara Putri
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.34 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1988

Abstract

Latar Belakang : Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan yang disertai penurunan berat badanlebih dari 5%. Provinsi Lampung menempati urutan ke-4 tertinggi (3,66%) kejadian hiperemesis gravidarum. Stressdianggap sebagai salah satu faktor psikologis yang menjadi penyebab hiperemesis gravidarum. Berdasarkan data laporanKabupaten dan Kota Dinas Kesehatan Bandar Lampung pada tahun 2012 kejadian hiperemesis gravidarum sebesar 43 per1000 kehamilan dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi 47 per 1000 kehamilan.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan stress dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamilMetode : Jenis penelitian kuantitatif, desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasiseluruh ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Bandar Lampung tahun 2015 dan sampelsebanyak 50 responden. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian dari analisis univariat didapatkan bahwa dari seluruh jumlah responden sebanyak 50, yangmengalami stress lebih banyak yaitu 38 responden (76%) dibandingkan yang tidak stress yaitu 12 responden (24%) danyang mengalami hiperemesis gravidarum ringan lebih banyak yaitu 27 responden (54%) sedangkan hiperemesisgravidarum berat yaitu 23 responden (46%). Hasil penelitian dari analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antarastress dengan kejadian hiperemesis gravidarum berat p value < α (0,019<0,05).Kesimpulan : Ada hubungan antara stress dengan kejadian hiperemesis gravidarum berat pada ibu hamil yaitusebanyak 21 responden (55,3%) dan diperoleh angka peluang OR (Odds Ratio) sebesar 6,176.
KORELASI KADAR TIROKSIN (T4), TRIIODOTIRONIN (T3) DAN THYROID STIMULATING HORMONE (TSH) SERUM DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PASIEN HIPERTIROID DI RSUD Dr.H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG BULAN FEBRUARI-MARET TAHUN 2015 Syuhada Syuhada; Rakhmi Rafie
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.23 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1993

Abstract

Latar Belakang : Hipertiroid ditandai dengan jumlah T4 dan T3 yang berlebihan karena hiperaktivitas kelenjar tiroid.Hal tersebut akan memberikan efek spesifik terhadap jaringan tubuh seperti metabolisme sel, termasuk metabolisme lipidseperti perubahan kolesterol total. Dalam diagnosis pasien hipertiroid, pemeriksaan kadar T4, T3 dan TSH serum menjadites fungsi tiroid yang tepat. Penelitian ini dengan cara menggambil darah pasien hipertiroid untuk pemeriksaan kadar T4,T3,TSH serum dan kadar kolesterol total di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. H.Abdul Moeloek pada BulanFebruari-Maret Tahun 2015.Tujuan : Untuk mengetahui adakah korelasi kadar T4, T3 dan TSH serum dengan kadar kolesterol totral padapasien hipertiroid.Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelatif analitik dengan rancangan penelitian secara cross sectional.Analisis data dengan Pearson Product Moment. Data yang dikumpulkan berjumlah 25 responden dengan memenuhi kriteriainklusi. Pemeriksaan kada T4, T3 dan TSH serum menggunakan metode ELFA atau ECLIA dan pemeriksaan kadarkolesterol total menggunakan metode CHOD-PAP.Hasil Penelitian : Berdasarkan uji korelasi terdapat korelasi negatif yang cukup kuat (r = -0,420) antara kadar T4serum dengan kadar kolesterol total, terdapat korelasi negatif yang rendah (r = -0,399) antara kadar T3 serum dengankadar kolesterol total, dan terdapatkorelasi positif yang sangat rendah (r = 0,100) antara kadar TSH serum dengan kadar kolesterol total.
ANGKA KEJADIAN STROKE BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN PADA STOKE HEMORAGIK DAN NON-HEMORAGIK DI INSTALASI RAWAT INAP NEUROLOGI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2014 Dharmawita Dharmawita
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.911 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1989

Abstract

Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat dan menduduki urutan pertama di Asia. Mengetahuidistribusi frekuensi stroke berdasarkan usia dan jenis kelamin pada stroke hemoragik dan non-hemoragik di instalasi rawatinap neurologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2014. Disain penelitian adalah deskriptif dan dianalisis secara univariat.Sampel penelitian ini semua kasus stroke pada tahun 2014 di instalasi rawat inap neurologi dan memiliki catatan rekammedik yang lengkap. Data diolah menggunakan SPSS Versi 21 dengan menggunakan uji distribusi frekuensi. Datadidapatkan dari 637 sampel secara umum prevalensi stroke terendah pada kelompok usia 15-24 tahun sebanyak 8 (1,3 %)pasien dan tertinggi pada kelompok usia 55-64 tahun 198 (31,1 %) pasien, perempuan 299 (46,9 %) pasien dan laki-laki338 (53,1 %) pasien. Prevalensi stroke hemoragik terendah pada kelompok usia 25-34 tahun sebanyak 1 (0,9 %) pasiendan tertinggi pada kelompok usia 45-54 tahun 39 (33,3 %) pasien, perempuan 66 (56,4 %) pasien dan laki-laki 51 (43,6 %)pasien. Prevalensi stroke non-hemoragik terendah pada kelompok usia 15-24 tahun sebanyak 8 (1,5 %) pasien dantertinggi pada kelompok usia 55-64 tahun 166 (31,9 %) pasien, perempuan 233 (44,8 %) pasien dan laki-laki 287 (55,2 %)pasien. Prevalensi Stroke hemoragik dan non-hemoragik terendah usia 25-34 dan 15-24 tahun, tertinggi usia 45-54 dan 55-64. Stroke hemoragik perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Stroke non-hemoragik laki-laki lebih banyak dibandingperempuan.

Page 1 of 1 | Total Record : 9