cover
Contact Name
Firda Zulivia Abraham
Contact Email
fird007@kominfo.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
fird007@kominfo.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
ISSN : 14108283     EISSN : 2527693X     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Journal of Press Research and Development Communicatarion is a journal aims to be a leading peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on Communication and Informatics as well as related topics that has neither been published elsewhere in any language, nor is it under review for publication anywhere
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangungan" : 5 Documents clear
Strategi Komunikasi Krisis pada Era Digital: Penggunaan Internet Dari Sebelum Hingga Sesudah Krisis Aqida Nuril Salma
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 22 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangungan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.518 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v22i1.71

Abstract

In recent years, the Internet has evolved into the most popular way for companies to communicate with stakeholders and key public while also changing the practice of corporate communications and public relations professionals. Especially in crisis communications activities that are considered to be more complex in the digital era. Handling of the crisis nowadays is considered ineffective if only using traditional ways, but also requires the use of the Internet within every element of the crisis. The Internet has dramatically changed the way to respond to a crisis. Thus, research on internet usage in crisis communication are getting a lot of scholar attention. But unfortunately, many studies still only focus on internet usage at one stage. This research paper presents an exploratory study conducted to understand how the internet could be used in all stages of the crisis either before the crisis, during the crisis, and after the crisis. Furthermore, crisis communication strategy in the digital age is not limited to the use of the Internet as a medium of communication, but also to note the principles and ways of communicating.Keywords: Crisis Communication, Internet, Corporate Communication, Public Relations ABSTRAKDalam beberapa tahun ini, Internet telah berkembang menjadi cara yang paling populer bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan stakeholder dan publik kuncinya sekaligus juga mengubah praktik komunikasi korporat dan public relations profesional. Terlebih dalam kegiatan komunikasi krisis yang dinilai menjadi lebih kompleks di era digital. Penanganan krisis dianggap tidak cukup efektif jika hanya menggunakan cara tradisional, namun juga mewajibkan penggunaan internet di dalam setiap elemen krisis. Internet telah secara dramatis mengubah cara untuk merespon sebuah krisis. Sehingga penelitian mengenai penggunaan internet dalam komunikasi krisis semakin banyak dilakukan oleh para peneliti. Namun sayangnya beberapa masih hanya berfokus pada penggunaan internet pada satu tahapan saja. Maka dari itu, melalui metode studi kasus, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana internet dapat berperan di dalam setiap tahapan krisis, baik itu sebelum krisis, saat krisis hingga sesudah krisis. Selanjutnya hasil penelitian juga menunjukkan bahwa strategi komunikasi krisis di era digital tidak terbatas hanya pada penggunaan internet sebagai media, namun juga perlu diperhatikan perubahan pada prinsip dan cara berkomunikasinya.Kata Kunci: Komunikasi Krisis, Internet, Komunikasi Korporat, Hubungan Masyarakat
Peran Pengawasan Orangtua Pada Anak Pengguna Media Sosial Mutia Rahmi Pratiwi; Mukaromah Mukaromah; Wulan Herdiningsih
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 22 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangungan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.153 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v22i1.73

Abstract

The amount of social media user in Indonesia is highly increasing, both for adult and children such as the elementary school student. The social media have its own policy about the age restriction to legally access the social media and elementary student is not one of them. Nevertheless, the datas show that elementary school student is one of the active user in social media. Cyberbullying and cyberporn are the impact of those unideal condition. This problem brings another concern to the parents of elementary school student user. The aim of this research is to describe the parents’s surveillance role towards the under age user. This research used the phenomenoogy method. While the results show that the parents’s surveillance role is only in the preventive stage without further analysis into the social media itself. The parents become supervisor in several conditions: the social media using restriction, being friend to their children in the social media, limiting the internet data, approaching personally and using the religious approachment. The result of this research can be the reference for the parents in educating their children in using the social media. For the future research, strongly recommended to search for the relationship of the parent’s supervising role and the school in minimalizing the bad impact of the internet and social media for the children.Keywords: Media Literation, Social Media, Children, Parents ABSTRAKJumlah pengguna media sosial di Indonesia terus meningkat, tidak hanya dari kalangan dewasa namun juga anak-anak SD. Media sosial memiliki kebijakan terkait batasan umur yang dilegalkan sebagai pengguna dan anak SD tidak termasuk bagian di dalamnya. Namun data justru menunjukan bahwa anak SD kini menjadi pengguna aktif media sosial dan hal ini berimbas pada munculnya cyberbulling hingga postingan anak SD yang memuat unsur cyberporn. Persoalan ini membawa keprihatinan tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak SD selaku pengguna internet dan pemilik akun media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran pengawasan yang dilakukan orangtua terhadap anak pengguna media sosial. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengawasan orangtua masih di tataran preventif tanpa mengkaji lebih mendalam mengenai isi media sosial itu sendiri. Orangtua memposisikan diri sebagai pengawas anak dengan beberapa cara, yaitu: penerapan aturan penggunaan yang ketat, berteman dengan anaknya di media sosial, pembatasan kuota, pendekatan personal dan menggunakan unsur KeTuhanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi orangtua dalam mengedukasi anak saat menggunakan internet dan media sosial. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti hubungan pengawasan orangtua serta pihak sekolah dalam meminimalisir dampak buruk internet dan media sosial bagi anak-anak.Kata kunci: Literasi Media, Media Sosial, Anak, Orangtua
Tata Rias Wajah Sebagai Media Aktualisasi Diri Bagi Mahasiswi Indah Wenerda
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 22 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangungan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.457 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v22i1.79

Abstract

The use of makeup applied by female students at the time of college is a mandatory ritual that is done every day, but the practice is not stuck on the rules written in the campus environment (lecture). The use of makeup is part of self-actualization for some female students who apply it. The face seems to be a canvas for each student who then they draw based on the perception they get from the exposure of various media around them. Therefore the researchers conducted this study to determine the motivation and disciplinary processes of the body applied by female students through makeup application to their faces. This research uses qualitative research type. The study included the collection of a wide range of empirical data from research subjects (women students). Then the data is analyzed to gain an understanding of the subject of the study encountered (makeup practice for women students). Through this research the researcher can know the motivation of applying makeup for the student as the differentiation of her with other women student. Through the applied makeup, students also feel more confident when compared to not using.Keywords: discipline, body, makeup, women students. ABSTRAKPenggunaan tata rias wajah yang diterapkan oleh mahasiswi pada saat kuliah merupakan ritual wajib yang dilakukan setiap harinya, padahal praktik tersebut tidak tercantun pada aturan tertulis di lingkungan kampus (kuliah). Penggunaan tata rias wajah merupakan bagian dari aktualisasi diri bagi sebagian mahasiswi yang menerapkannya. Wajah seolah menjadi kanvas bagi masing-masing mahasiswi yang kemudian mereka gambar berdasarkan cerapan yang mereka dapatkan dari terpaan berbagai media yang ada di sekitar mereka. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui motivasi dan proses-proses pendisiplinan tubuh yang diterapkan mahasiswi melalui aplikasi tata rias ke wajah mereka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian yang meliputi pengumpulan beraneka ragam data empiris dari subjek penelitian (mahasiswi). Kemudian data tersebut dianalisis untuk mendapatkan pemahaman tentang subjek kajian yang dihadapi (praktik tata rias wajah bagi mahasiswi). Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui motivasi dari penerapan penggunaan tata rias wajah bagi mahasiswi sebagai pembeda dirinya dengan mahasiswi yang lain. Melalui tata rias wajah yang diterapkan, mahasiswi juga merasakan kepercayaan diri lebih tinggi ketika dibandingkan tidak menggunakan.Kata Kunci: pendisiplinan, tubuh, tata rias wajah, mahasiswi.
Netiquette: Etika Jejaring Sosial Generasi Milenial Dalam Media Sosial Yuhdi Fahrimal
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 22 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangungan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.538 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v22i1.82

Abstract

High growth internet and Social media users has led to resistance to social values preveling in society, that is, ethics and morals. The main goals of this research is a to analysis dan descriptived ethical violation in social media, especially from the millenials. This research uses qualitative method with literature review approach. This approach aims to identify netiquette theories and concepts that will be comparable to the various phenomena of ethical violations in social media. Ethics in the netiquette are different from other forms of ethics, just like the rules of ethics in the real world, netiquette also encourages users to obey the ethical and moral rules to create a comfortable, peaceful and peaceful common space. Millennial generations are expected to remain confined to the barrier of values, norms and rules of humanity as they interact in the real world.Keywords: Netiquette, social media, millennial-generation. ABSTRAKLompatan tinggi pengguna internet dan media sosial telah menyebabkan resistensi terhadap nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, yaitu, etika dan moral. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan pelanggaran etika dalam media sosial khususnya yang dilakukan oleh generasi milenial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literatur review. Pendekatan ini bertujuan untuk menemukenali teori dan konsep netiquette yang akan dikomparasikan dengan beragam fenomena pelanggaran etika di media sosial. Etika di ruang siber (netiquette) berbeda dari bentuk etika lainnya, sama seperti aturan etika di dunia nyata, netiquette juga mendorong para pengguna untuk taat pada aturan etis dan moral untuk menciptakan ruang bersama yang nyaman, tentram, dan damai. Generasi milenial diharapkan tetap harus membatasi diri dengan sekat nilai, norma dan aturan kemanusiaan layaknya berinteraksi di dunia nyata.Kata kunci: Netiquette, media sosial, generasi milenial
Analisis Framing Isu Percaloan Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin Makassar Pada Koran Fajar Dan Tribun Timur Baharuddin Dollah
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 22 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangungan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.326 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v22i1.91

Abstract

Case New Student Brokering Hasanuddin University, Makassar on Koran Fajar and Tribun Timur is a case that brought Unhas tarnished in the management as an educational institution. The problem is how Koran Fajar and Tribun Timur framed the case of brokering in new admissions in 2016/2017, and how the reality of the case of brokering new admissions constructed in their reporting. The purpose of this study is to medeskripsikan how to frame and Koran Fajar and Tribun Timur framing the case of brokering in new admissions in 2016/2017, and how the reality of the case of brokering new admissions constructed in their reporting. Analysis of the research mode is Praming. Of the research conducted in the city of Makassar. The population of this research is all the news about the case of the issue of brokering new admissions Unhas published in the daily Koran Fajar and Tribun Timur published since the date of 06 December 10, 2016. The data found during the reports, then analyzed by prinsif-prinsif praming analysis. Primary data in this study were collected by means of documenting the entire news -News and supported a variety of documents related. The results showed that both Koran Fajar and Tribun Timur there is a difference in framing the issue case news brokering new admissions Unhas year 2016/2017. Dawn Frame this case is closely related to moral issues of the perpetrators, while preaching at Frame Tribun Timur this case is closely related to the crimes of fraud and deception that needs to be sanctioned by law.Keywords: Brokering, framing, news, newspaper ABSTRAKKasus Percaloan Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada Koran Fajar dan Koran Tribun Timur merupakan suatu kasus yang membawa Unhas tercoreng dalam pengelolaan sebagai institusi pendidikan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk medeskripsikan bagaimana frame Koran Fajar dan Tribun Timur membingkai kasus percaloan dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2016/2017, dan bagaimana realitas kasus percaloan penerimaan mahasiswa baru dikontruksi dalam pemberitaan mereka. Tipe penelitain ini adalah analisi framing, penelitain ini dilaksanakan di kota Makassar. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh pemberitaan mengenai kasus isu percaloan penerimaan mahasiswa baru Unhas yang dimuat di harian Fajar dan Tribun Timur yang terbit sejak tanggal 06 – 10 Desember 2016. Data yang ditemukan selama pemberitaan tersebut, selanjutnya dianalisa berdasarkan prinsif-prinsif analisis framing. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara mendokumentasi seluruh berita–berita dan didukung berbagai dokumen-dokumen yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Koran Fajar maupun Koran Tribun Timur terdapat perbedaan dalam membingkai berita-berita isu kasus percaloan penerimaan mahasiswa baru Unhas tahun 2016/2017. Frame Fajar melihat kasus ini berkaitan erat dengan masalah moral dari para pelakunya, sedangkan pemberitaan pada Frame Tribun Tibur kasus ini erat kaitannya dengan tindakan kriminal penipuan dan pemalsuan yang perlu diberikan sanksi berdasarkan hukum yang berlaku.Kata Kunci : Percaloan, framing, berita, koran

Page 1 of 1 | Total Record : 5