cover
Contact Name
Maria Frani Ayu Andari Dias
Contact Email
mariafrani10@gmail.com
Phone
+6281230038196
Journal Mail Official
lppmstikessuakainsan@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Suaka Insan Banjarmasin Jln. H. Zafri Zam-zam no. 08 Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70116
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Suaka Insan
ISSN : 25275798     EISSN : 25807633     DOI : https://doi.org/10.51143/jksi
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI) is a scientific publication journal that is published every six months (June and December) using peer review method for article selection. It is intended for practitioners, academics, professionals, students or the general public who are involved and interested in the development of Health Sciences and Nursing Sciences include training, education and practice. JKSI received relevant articles in the health and nursing fields, which included research articles, literature reviews and case studies.
Articles 195 Documents
Pengaruh Brain Gym Terhadap Fungsi Kognitif Pasien Pasca Stroke Iskemik Di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Hasan Sadikin Bandung Kristian Labertus; Ati Surya Mediawati; Titis Kurniawan
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i1.56

Abstract

Latar Belakang : Jumlah penderita stroke iskemik di dunia dan Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Salah satu dampak yang muncul pasca stroke adalah gangguan motorik, sensorik, dan kognitif. Gangguan kognitif dapat mengganggu aktivitas harian dan menurunkan kualitas hidup, sehingga diperlukan latihan brain gym sebagai stimulus untuk memperbaiki gangguan tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh latihan brain gym terhadap fungsi kognitif pada pasien pasca stroke iskemik yang mengalami gangguan kognitif. Metode : Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain time series ini melibatkan 42 responden yang direkrut dari pasien RSUP Dr.Hasan sadikin Bandung menggunakan consecutive sampling. Responden terbagi menjadi dua kelompok menggunakan random allocation (masing-masing 21 orang). Kelompok kontrol mendapatkan farmakoterapi dan fisioterapi, sedangkan kelompok intervensi mendapatkan tambahan latihan brain gym 3 kali seminggu selama 4 minggu. Evaluasi fungsi kognitif dilakukan pada awal minggu pertama dan setiap akhir minggu menggunakan Montreal Cognitive Assesment (MoCA). Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan inferensial (p value < 0,05). Hasil : Kelompok intervensi menunjukkan perbaikan yang lebih signifikan dan konstan selama penelitian di domain eksekutif, orientasi, delayed recall, atensi, penamaan, abstraksi, dan bahasa. Hal ini dibuktikan dengan uji repeated ANOVA dan Post-Hoc yang menunjukkan nilai kurang dari 0,05. Uji homogenitas karakteristik responden dan uji beda pretest menunjukkan hasil tidak berbeda secara signifikan (p>0,05). Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan brain gym dalam memperbaiki domain eksekutif, orientasi, delayed recall, atensi, penamaan, abstraksi, dan bahasa pasien pasca stroke iskemik di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. Dengan demikian menjadi penting bagi pihak rumah sakit mempertimbangkan latihan brain gym sebagai bagian terapi dalam mengelola kerusakan fungsi kognitif pasien pasca stroke sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien.
GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA Margaretha Martini; Dini Rahmayani; Maria Viani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i1.57

Abstract

Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Jika seseorang bayi tidak diberikan ASI dan diganti dengan cairan/makanan lain selain ASI, maka bayi tidak akan mendapatkan kekebalan, serta akan kekurangan gizi. Dengan tidak adanya zat antibody, maka bayi akan mudah terkena berbagai penyakit dan meningkatkan angka kematian bayi. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran ketidakberhasilan pemberian ASI ekslusif oleh ibu di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2017. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Populasinya adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan dengan jumlah sampel 30 responden dan teknik sampling accidental sampling. Tempat penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya. Waktu penelitian 7 April- 21 April 2017. Alat ukur berupa kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran ketidakberhasilan pemberian ASI ekslusifadalah sebagai berikut: pengetahuan dominan dalam kategori cukup (50%), persiapan fisik dominan dalam kategori kurang (50%), dukungan suami dominan dalam kategori mendukung (56,7%), dan dukungan petugas kesehatan dalam kategori mendukung (73,3%). Kesimpulan: Hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan cukup, persiapan fisik kurang, dukungan suami mendukung, dan dukungan petugas kesehatan mendukung.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN Warjiman Warjiman; Safariah Anggraini; Kriantani Amelia Sintha
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i1.58

Abstract

Latar belakang : Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi dan balita di negara berkembang. Pada balita, kemungkinan untuk menderita atau terkena penyakit ISPA lebih besar bila dibandingkan dengan anak yang usianya lebih tua karena daya tahan tubuhnya lebih rendah. Lingkungan yang udaranya tidak baik, seperti polusi udara di kota-kota besar dan asap rokok dapat menyebabkan timbulnya penyakit ISPA pada balita. Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Metode Penelitian : Jenis penelitian Kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian 58 responden. Teknik sampling Accidental sampling. Instrumen digunakan kuesioner dan observasi. Analisa data yang digunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Spearman Rank. Hasil : Menunjukkan bahwa status gizi balita berdasarkan BB/U paling banyak berada pada kategori gizi baik yaitu 38 orang balita (65,6%), gizi kurang 16 orang balita (27,6%) dan status gizi buruk sebanyak 4 orang balita (6,9%). Imunisasi lengkap 38 (65,5%), imunisasi tidak lengkap 16 (65,6%) dan 4 (6,9%) tidak pernah imunisasi sama sekali, untuk keadaan lingkungan tertinggi lingkungan tidak baik 50 orang (86,2%) dan lingkungan baik 8 orang (13,8%). Terdapat hubungan antara Status gizi dengan Imunisasi dengan nilai p value = 0,000 sehingga p value ≤ α (0,05) dengan coefficient correlation 1,000 yang artinya terdapat hubungan antara Status Gizi dengan Imunisasi pada balita. Kesimpulan : Faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin adalah Status gizi dengan Imunisasi.
PENGARUH SENAM TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DIPANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DIBANJARBARU Rai Sinta; Sri Mulyani; Luckyta Ibna Permana
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i1.68

Abstract

LatarBelakang : Lansia adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan sehingga dapat menyebabkan penyakit degenerative seperti hipertensi. Salah satu yang dapat mempengaruhi tekanan sistolik maupun diastolik pada orang hipertensi adalah senam atau olahraga. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah di Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi Kalimantan Selatan. Metode : Jenis Rancangan Penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest without control. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 110 orang lansia. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan Purposive sampling yaitu berjumlah 30 responden. Alat ukur penelitian berupa lembar observasi. Hasil : Penelitian tekanan darah lansia sebelum pelaksanaan senam didapatkan kategori normal (<120/<80mmHg) sebanyak 16 orang lansia (53,3%). Tekanan darah pada lansia sesudah pelaksanaan senam sebagian besar dalam kategori normal tinggi (<130/<85mmHg) sebanyak 10 orang lansia (33,3%). Ada hubungan yang signifikan antara senam dan tekanan darah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru dengan nilai signifikan sebesar p (0,032). Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara senam dan tekanan darah di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Tahun 2017. Temuan ini menunjukan kepada perawat untuk dapat meningkatkan penyuluhan secara merata dan menyeluruh tentang pencegahan dan penanggulangan tekanan darah tinggi pada lansia dan mengaktifkan kembali pelaksanaan senam lansia.
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA KELUARGA PASIEN KANKER DI RUANG EDELWEIS RSUD ULIN BANJARMASIN Chrisnawati Chrisnawati; Christin Natalia; Septi Machelia C.N
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i2.69

Abstract

Latar Belakang : Kanker adalah penyakit kronik yang disebabkan pembelahan sel-sel baru secara abnormal dan mampu bermetastasis ke organ lain di dalam tubuh yang tidak hanya mempengaruhi pasien sebagai penderita, tetapi juga bagi keluarga yang mendampingi selama masa pengobatan yang pada akhirnya memberikan dampak terhadap kualitas hidup mereka sebagai caregiver. Keadaan spiritual yang sejahtera dibutuhkan bagi keluarga agar dapat menyangga dampak negatif yang dihasilkan selama mendampingi pasien sehingga mempengaruhi kualitas hidup keluarga secara positif. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada keluarga pasien kanker di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan crosssectional. Populasi penelitian adalah keluarga dari pasien kanker di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel diambil menggunakan teknik Purposive sampling yaitu sebanyak 73 responden. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Analisis data menggunakan analisis uji Spearman Rank pada α = 0,05. Hasil Penelitian : Dari 73 responden, terdapat 40 responden (54,8%) yang memiliki kesejahteraan spiritual dengan kategori baik dan 38 responden (52,1%) yang memiliki kualitas hidup dengan kategori tinggi. Hasil analisis korelasi Spearman Rank menunjukkan p value = 0,000 < α (0,05) dengan koefisien korelasi 0,451. Kesimpulan : Ada hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada keluarga pasien kanker di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2017.
Gambaran Gaya Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Semester II Angkatan IX Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin Imelda Ingir Ladjar; Munnawaroh RR; Megawati Megawati
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i2.71

Abstract

Backround: Good learning achievement is influenced by many factors, including internal and external factors. One of which is included in the internal factor is the ability of learners to use learning styles effectively. If someone does not recognize learning styles, they will experience barriers to learning and will affect the achievement of the learning purpose. Aim: To know the overview of learning style in undergraduate nursing student of the second semester class IX of STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Method: Type of this research was quantitative research with descriptive research design. Population in this research was the students of the second semester of nursing science with 52 nursing students taken by total sampling method. The data was taken by the questionnaire of learning style V-A-K and data analysis was used distribution of frequency. Results and Conclusions: Based on the data analysis, Total 36 (60%) undergraduate nursing student in second semester have visual’s learning style. Then auditory learning style as much as 12 respondents (23%), and kinesthetic learning style as much as 4 respondents (8%). Advice: Teachers and lecturers need to adjust their teaching method while teaching undergraduate nursing student. It will help students to amplify their ability to absorb lesson more effectively.
Literature Review: PERKEMBANGAN PERAWATAN LUKA TERKINI; VACUUM ASSISTED CLOUSER (VAC) Kristian Labertus
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i2.72

Abstract

Latar Belakang: Pada zaman yang maju perkembangan dalam ilmu kesehatan khususnya keperawatan semakin meningkat. Salah satu bukti bahwa terjadi perkembangan dalam keperawatan adalah beralihnya perawatan luka yang konvensional -modern dressing- VAC. Dengan berkembangannya perawatan luka ini tentunya mempunyai kelebihan dibandingkan dengan perawatan konvensional. Tujuan: membandingkan efisiensi metode konvensional - modern dressing- dan yang terakhir metode VAC saat merawat luka. Metode: artikel dikumpulkan melalui database CINALH , PubMed, MEDLINE, EBSCO, PROQUEST dengan menggunakan kata kunci wound care, perawatan luka konvensional, dan modern dressing. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan dari tahun 2005 sampai dengan 2015. Hasil: VAC lebih efektif dalam merawat luka dibandingkan metode konvensinal, dan modern dressing. Penelusuran artikel yang terkait 17 sumber yang termasuk dalam kriteria. Kesimpulan : kesimpulannya adalah VAC lebih efektif seperti, cost effective, luka lebih cepat sembuh, meminimalkan nyeri, dan long of stay di RS menurun.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN PASIEN DI RUANG TERATAI RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS Anggraeny, J; Anastasia Marathning,; Theresia Ivana,
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i2.73

Abstract

Latar Belakang: Keperawatan sebagai suatu profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara profesional oleh perawat. Komunikasi perawat-pasien yang terapeutik menjadikan suatu kewajiban. Komunikasi diartikan sebagai komunikasi interpersonal, dimana keterampilan komunikasi interpersonal memungkinkan perawat untuk menciptakan dan menjaga hubungan terapeutik yang baik yang akan memfasilitasi tercapainya tujuan kesembuhan yang optimal. Tujuan: Mendeskripsikan tahapan Komunikasi terapeutik Perawat dengan Pasien di ruang Teratai RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas pada tahun 2017. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Deskriptif dengan metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Responden yang dikumpulkan yaitu berjumlah 42 responden. Alat ukur kuesioner dalam 4 fase komunikasi terapeutik dinilai dengan 20 item pernyataan. Hasil : Hasil penelitian, Fase Orientasi baik (52,4%), cukup baik (38,1%), tidak baik (9,5%). Fase identifikasi sangat baik (7,1%), baik (47,6%), cukup baik (40,5%), tidak baik (4,8%). Fase ekspliotasi (54,8%), cukup baik (42,9%), tidak baik (2,4%). Fase terminasi sangat baik (2,4%), baik (28,6%), cukup baik (59,5%), tidak baik (9,5%). Tahapan berdasarkan empat fase teori Peplau sangat baik (4,8%), baik (52,4%), cukup baik (35,7%) dan tidak baik (7,1%). Kesimpulan : Tahapan komunikasi terapeutik perawat dengan Pasien terhadap fase orientasi, identifikasi, eksploitasi dan terminasi di ruang Teratai RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2017 dalam kategori baik sebanyak (35,7%).
EFEKTIVITAS AROMATERAPI INHALASI LAVENDER DALAM MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN PASIEN HEMODIALISA DI BLUD RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Warjiman Warjiman; Theresia Ivana; Triantoni Y
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i2.74

Abstract

Kecemasan merupakan salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh pasien penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani proses hemodialisis. Terapi CAM (Complementary Alternative Medicine) sebagai penganti obat-obatan yaitu dengan mengunakan aromaterapi lavender diharapkan dapat mengurangai tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjak kronik yang sedang menjalani terapi hemodialisa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian aromaterapi inhalsi lavender terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan penelitian pre-eksperimental. Rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Teknik sampling non-probability sampling jenis purposive sampling, jumlah sampel 10 laki-laki dan prempuan. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon sign rank. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 20 butir soal. Hasil dari penelitian ini sebelum di berikan aromaterapi lavender, tingkat kecemasan kategori berat sebanyak 2 (20%) responden, tingkat sedang sebanyak 3 (30%) dan tingkat kecemasan ringan 5 orang (50%). Setelah di berikan aromaterapi lavender, tingkat kecemasan kategori ringan 8 orang (80%). Disimpulkan terdapat efektivitas dari aromaterapi inhalasi lavender terhadap perubahan tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa
PENGALAMAN KELUARGA SUKU BANJAR DALAM MERAWAT PASIEN STROKE DI BANJARMASIN Lorenza Audia; Theresia ivana; Anastasia Maratning
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i2.75

Abstract

Latar Belakang: Kepedulian keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor beban dari keluarga pengasuh, pasien penderita stroke menimbulkan beban kepada orang-orang sekitarnya, pada umumnya beban dirasakan oleh keluarga pengasuh. Tujuan: Mendeskripsikan pengalaman keluarga Suku Banjar merawat pasien stroke di Poliklinik Saraf RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang keluarga suku Banjar yang mengeksplorasikan pengalaman caring selama merawat penderita stroke sebagai informan primer dan pasien itu sendiri serta keluarga yang lain sebagai informan sekunder. Hasil: Memperlihatkan bahwa merawat pasien pasca stroke di rumah sebagian besar dilakukan oleh pasangan dari pasien tersebut baik suami maupun istri serta anak atau saudara. Perawatan yang dilakukan di rumah oleh informan meliputi bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bantuan latihan aktivitas, pemenuhan spiritual, mengatur program pengobatan, serta membantu dalam sosialisasi dengan lingkungan. Paling banyak yang dikeluhkan oleh informan adalah ketika menuruti keinginan pasien dan dianggap paling berat karena harus segera apabila tidak dipenuhi sehingga pasien stroke mudah emosi. Kesulitan yang dihadapi informan dalam merawat meliputi ketidakpatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan dan perubahan emosional dari pasien yang menghambat perawatan di rumah pada pasien pasca stroke. Kesimpulan: Pengalaman keluarga suku Banjar dalam merawat pasien stroke menimbulkan perubahan secara fisik, emosional, sosial, dan spritual. Aktivitas perawatan yang terus-menerus dapat mempengaruhi kegiatan sehari-hari pada keluarga, sehingga keluarga juga perlu dukungan. Dengan pemberian informasi, edukasi dan perencanaan pulang yang terstruktur, caregiver keluarga dapat menghadapi tantangan yang ada selama merawat pasien stroke.

Page 4 of 20 | Total Record : 195