cover
Contact Name
Maria Frani Ayu Andari Dias
Contact Email
mariafrani10@gmail.com
Phone
+6281230038196
Journal Mail Official
lppmstikessuakainsan@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Suaka Insan Banjarmasin Jln. H. Zafri Zam-zam no. 08 Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70116
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Suaka Insan
ISSN : 25275798     EISSN : 25807633     DOI : https://doi.org/10.51143/jksi
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI) is a scientific publication journal that is published every six months (June and December) using peer review method for article selection. It is intended for practitioners, academics, professionals, students or the general public who are involved and interested in the development of Health Sciences and Nursing Sciences include training, education and practice. JKSI received relevant articles in the health and nursing fields, which included research articles, literature reviews and case studies.
Articles 195 Documents
Pengaruh Pemberian Oksigen Melalui Masker Sederhana dan Posisi Kepala 30º Terhadap Perubahan Tingkat Kesadaran Pada Pasien Cedera Kepala Sedang Di RSUD Ulin Banjarmasin 2015 Alit Suwandewi; Dyah Yarlitasari; Solikin Solikin
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.27

Abstract

Cedera kepala adalah cedera mekanik baik secara langsung atau tidak langsung yang mengenai kepala mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan selaput otak, dan kerusakan jaringan otak, serta gangguan neurologis. Metode dasar dalam melakukan proteksi otak pada pasien cedera kepala adalah dengan membebaskan jalan nafas dan oksigenasi yang adekuat. Pemberian oksigen melalui masker sederhana dan posisi kepala 30° merupakan tindakan yang tepat pada klasifikasi cedera kepala sedang untuk melancarkan perfusi oksigen ke serebral sehingga membantu peningkatan status kesadaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui GCS sebelum dan sesudah pemberian oksigen melalui masker sederhana dan posisi kepala 30° serta menganalisis pengaruh pemberian oksigen melalui masker sederhana dan posisi kepala 30° terhadap perubahan tingkat kesadaran pada pasien cedera kepala sedang. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Experimental dengan 30 responden. Uji yang digunakan adalah Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian oksigen masker sederhana dan posisi kepala 30° terhadap perubahan tingkat kesadaran pada pasien cedera kepala sedang. GCS nilai rata-rata sebelum adalah 17,92 dan GCS nilai rata-rata sesudah 14,09 dengan nilai p 0,009. Penelitian ini bersifat aplikatif sehingga perlu direflikasi dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan gawat darurat dan monitoring.
GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT PADA KLIEN HALUSINASI Angkestareni Angkestareni; Warjiman Warjiman; Murjani Murjani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.28

Abstract

Komunikasi merupakan sarana dalam membina hubungan antara perawat dan klien dalam melaksanakan perannya salah satunya adalah dalam menerapkan komunikasi terapeutik dalam pemberian tindakan keperawatan. Komunikasi terapeutik dari empat tahap proses pelaksanaan, diantaranya yakni fase prainteraksi, fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi.Tujuan penelitian ini mengetahui implementasi komunikasi terapeutik perawat pada klien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Banjarmasin Tahun 2016. Jenis penelitian ini deskriftif kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner untuk mendapatkan data dilakukan pada perawat. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 65 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitian menunjukan hasil bahwa pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dalam fase prainteraksi dengan hasil 58 orang 89,2% melakukan dengan ketegori sangat baik, pada fase orientasi dengan hasil 55 orang 84,6% dikategorikan sangat baik, pada fase kerja dengan hasil 64 orang 98,5% dikategorikan sangat baik, dan pada fase yang terakhir yaitu terminasi dengan hasil 62 orang 95,4% dikategorikan sangat baik. Diharapkan bagi perawat agar lebih meningkatkan berkomunikasi dengan klien lebih sering sehingga dapat memberikan dampak terapeutik yang dapat mempercepat kesembuhan klien.
Pengalaman Pasien Gagal Jantung Kongestif Dalam Melaksanakan Perawatan Mandiri ( Self Care ) Anita Agustina; Yati Afiyanti; Bahrul Ilmi
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.35

Abstract

Penyakit Gagal jantug kongestif (CHF) merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar didunia. Pengalaman pasien dengan CHF menunjukkan sikap yang beragam dalam melaksanakan perawatan mandiri (self care). Berbagai dampak muncul akibat penyakit yang diderita, mempengaruhi peran dalam kehidupan sehari- hari baik di lingkungan masyarakat, maupun keluarga. Pentingnya perawatan mandiri yang dilakukan oleh individu yang terdiagniosis merupakan faktor pendukung dalam proses pengobatan, Lingkungan sosial seperti keluarga dan masyarakat juga memiliki peran penting guna meningkatkan motivasi bagi klien selain informasi dari para pemberi layanaan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran serta mengungkapkan arti dari pengalaman Pasien Dengan Gagal Jantung Kongestif Dalam Melaksanakan Perawatan Mandiri (Self Care). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 5 orang partisipan yang pernah dirawat minimal 2 kali dan melakukan kunjungan ulang dipoli klinik jantung Dirumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjamasin, pengambilan data dilakukan dikediaman partisipan masing-masing.Terdapat 4 Tema yang teridentifikasi dalam penelitian ini yaitu : (1). Melaksanakan Perawatan mandiri (2). Dukungan yang diperoleh (3). Harapan Pasien (4). Usaha Mendapatkan Bantuan pengobatan
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RUANG KELAS III RSUD ULIN BANJARMASIN Anna Maria Fransisca; Mohammad Basit; Aulia Rachman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.36

Abstract

Kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan pelayanan yang dari salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam pelayanan keperawatan. Apabila pelayanan sesuai dengan harapan, maka kualitas pelayanan dipandang baik dan memuaskan, sebaliknya pelayanan yang diterima tidak memuaskan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dalam penelitian ini bertujuan melihat hubungan kualitas pelayanan keperwatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin. Diambil dengan menggunakan stratified random sampling dengan populasi sebanyak 98 responden. Penggumpulan data menggunakan kuesioner. Dari penelitian diperoleh hasil dari kualitas pelayanan keperawatan dinyatakan baik dengan 80 (81.6%), hasil dari kepuasan dinyatakann puas dengan 72 (73.5%), dan untuk hubungan kualitas pelayanan keperawatan baik dengan kepuasan puas (90.0%) dan kualitas pelayanan keperawatan tidak baik dengan kepuasan tidak puas 18 (100%). Signifikansi 0.000 dengan α = 0.05. Saran diharapkan untuk meningkatkan layanan keperawatan guna meningkatkan kepuasan pasien dan melakukan survey kepuasan pasien secara berkala.
HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA Aprilissa Aprilissa; Sr. Anastasia Sr. Anastasia; Sri Mulyani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.37

Abstract

Spiritualitas merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi tingkat depresi sekitar (90.0%) dengan mempertahankan keharmonisan atau keselarasan dari dunia luar, berjuang untuk mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi depresi, stress emosional, penyakit fisik atau kematian. Depresi yang dialami lansia yang tinggal di Panti (50-75%) banyak disebabkan karena kesepian dan putus asa, karena hilangnya teman hidup dan sanak keluarga, serta kemunduran fisik, hilangnya pekerjaan akibat umur yang sudah lanjut dan hilangnya peran sosial. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan spiritualitas dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru. Diambil dengan purposive sampling sebanyak 50 responden dari 108 lansia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Untuk mencari hubungan menggunakan analisis Spearman Rank. Dari penelitian diperoleh hasil lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru memiliki spiritualitas terbanyak adalah kategori tinggi berjumlah 46 orang (92.0%), untuk tingkat depresi terbanyak adalah kategori ringan berjumlah 33 orang (66.0%), ada hubungan sangat kuat antara spiritualitas dengan tingkat depresi pada lansia dengan taraf signifikan 0,000 < 0,005 dengan hasil nilai korelasi -0,939. Spiritualitas dapat membantu mengatasi masalah depresi pada lansia. Kegiatan atau program spiritual dan pembinaan mental dapat meningkatkan spiritualitas untuk mengurangi depresi pada lansia. Saran untuk perawat lebih memperhatikan kebutuhan spiritual lansia serta mengetahui tanda dan gejala dari depresi agar segera dapat diatasi
PERBEDAAN SELF DIRECTED LEARNING MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN LECTURE DAN PROBLEM BASED LEARNING Devysia Martharina Agustin; Warjiman Warjiman; Bagus Rahmat Santoso
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.38

Abstract

Self Directed Learning (SDL) adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif mahasiswa sendiri. Kurangnya kemampuan Self Directed Learning (SDL) akan menghambat kemampuan mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan yang berguna untuk mendukung pembelajaran dan praktik keperawatan. Akan tetapi mahasiswa memiliki Self Directed Learning yang berbeda yang disebabkan oleh salah satu faktor yaitu metode pembelajaran seperti lecture dan PBL (Problem Based Learning). Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan Self Directed Learning mahasiswa dengan menggunakan metode pembelajaran lecture dan Problem Based Learning (PBL) dengan Jenis penelitian kuantitatif dan rancangan deskriptif komparasi menggunakan SDLI (Self Directed Learning Instrument). Populasi seluruh mahasiswa semester IV sebanyak 66 siswa dan Sampel menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 menggunakan lecture sebanyak 33 siswa dan kelompok 2 menggunakan PBL sebanyak 33 siswa dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Hasil penelitian diperoleh Self Directed Learning menggunakan lecture memperoleh rata-rata 65,57 dan Self Directed Learning menggunakan PBL memperoleh rata-rata 65,45. Analisis uji t tidak berpasangan memperoleh Nilai t 0,055 dan nilai signifikansi 0,956 > 0,05 sehingga secara statistik dapat disimpulkan, tidak adanya perbedaan Self Directed Learning mahasiswa dengan menggunakan metode pembelajaran lecture dan Problem Based Learning (PBL). maka diharapkan bagi pengajar mampu meningkatkan self directed learning mahasiswa dan mampu mengembangakan gaya penuturan dalam memberikan materi selama proses pembelajaran, agar dapat menjadi role model bagi mahasiswa dan meningkatkan ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti proses pemebelajaran baik di kelas maupun di lingkungan kampus saat PBL. Serta bagi mahasiswa mampu meningkatkan planning dan implementasi baik sebelum maupun setelah mengikuti pembelajaran agar dapat memiliki rancangan pembelajaran yang terkonsep
GAMBARAN FAKTOR PENCETUS : PENGGUNAAN KONTRASEPSI, RIWAYAT MENYUSUI, RIWAYAT MENARCHE, RIWAYAT KELUARGA TERKAIT KEJADIAN KANKER PAYUDARA Erista Wahyuni; Chrisnawati Chrisnawati; Bagus Rahmat Santoso
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.39

Abstract

Kanker payudara adalah kanker yang paling sering didiagnosis pada wanita. Salah satu faktor pencetusnya yaitu penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh faktor hormon yang berperan dalam proses terjadinya kanker, menyusui dengan durasi yang lama, wanita yang menarche pada usia ˂ 12 tahun, dan riwayat keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu Mengidentifikasi Gambaran Faktor Pencetus: Penggunaan Kontrasepsi, Riwayat Menyusui, Riwayat Menarche, Riwayat Keluarga Terkait Kejadian Kanker Payudara Di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin. Jenis penelitian kuantitatif, metode survey menggunakan kuesioner dengan pendekatan wawancara, desain secara deskriptif. Sampel yang digunakan yaitu pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi selama penelitian dilakukan, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian faktor pencetus kanker payudara dengan kategori terbanyak penderita kanker payudara pernah menggunakan kontrasepsi yaitu 31 orang (62%), tidak pernah menyusui yaitu 6 orang (12%), usia menarche terbanyak ˂ 12 tahun yaitu 3 orang (6%), dan memiliki keluarga penderita kanker yaitu 8 orang (16%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran faktor pencetus kejadian kanker payudara kategori terbanyak pernah menggunakan kontrasepsi bentuk pil, tidak pernah menyusui, kategori usia menarche ˂ 12 tahun dan memiliki keluarga penderita kanker. Karena itu diharapkan responden dapat mempertimbangkan dalam penggunaan kontrasepsi, bagi wanita yang sudah menikah dan memilki anak untuk menyusui tuntas 24 bulan, dan mengatur pola hidup untuk tetap menjaga kesehatan
FAKTOR-FAKTOR RESIKO PENCETUS PREVALENSI KANKER PAYUDARA I Wayan Suardita; Chrisnawati Chrisnawati; Dwi Martha Agustina
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.40

Abstract

Kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita di seluruh dunia dan penyebab utama kematian dikalangan perempuan. Secara global, setiap 3 menit seorang wanita didiagnosis kanker payudara, sebesar 1 juta kasus per tahun. Di RSUD Ulin Banjarmasin kanker payudara menjadi penyakit tertinggi pada tahun 2015, hal ini tidak terlepas dari faktor pencetus kanker payudara yaitu konsumsi makanan (isoflavon), riwayat konsumsi alkohol, riwayat merokok, dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko kanker payudara meliputi konsumsi makanan (isoflavon), riwayat konsumsi alkohol, riwayat merokok, dan faktor lingkungan di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling dengan alat ukur kuesioner. Jumlah sampel 50 responden dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Analisa data menggunakan analisis distribusi frekuensi. Dari penelitian ini diperoleh sebagian besar penderita kanker payudara mengkonsumsi isoflavon dalam kategori < 30 mg sebanyak 56%, tidak punya riwayat konsumsi alkohol 72%, perokok pasif 60%, dan 62% responden terpapar polutan bersifat karsinogenik dengan kategori sering. Diharapkan kepada pasien yang menderita kanker payudara dapat memodifikasi gaya hidup dengan menghindari polutan, rokok, dan konsumsi cukup isoflavon. Bagi perawat agar dapat memberikan informasi tentang manfaat isoflavon dan dampak yang ditimbulkan jika melakukan gaya hidup tidak sehat.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG SEKS BEBAS Lorina Indari; Sr.Margaretha Martini; Aulia Rachman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.42

Abstract

Dalam era globalisasi ini semua informasi yang berkaitan dengan seksualitas sangat mudah diakses oleh remaja, baik melalui media cetak maupun elektronik. Seks bebas adalah perilaku hubungan seksual yang dilakukan oleh sebagian besar remaja diluar nikah yang melanggar aturan dan norma-norma agama serta untuk mencari kenikmatan sesaat. Perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah semakin meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahauan siswa-siswi tentang seks bebas di SMK Kristen Kuala Kapuas tahun 2016. Penggunaan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel data menggunakan tekhnik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 59 responden. Instrumen untuk pengambilan data digunakan kuesioner dengan menggunakan analisa univariat distribusi frekuensi. Dari 59 responden diperoleh hasil bahwa 79,7% mempunyai pengertian tentang seks bebas baik, 81,4% siswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seks bebas, 39% siswa mengetahui bentuk-bentuk perilaku seks bebas, dan 98% siswa mengetahui dampak dari seks bebas. Diharafkan para siswa-siswi dapat meningkatkan pengetahuan dalam mencari informasi tentang seks bebas dengan mengikuti penyuluhan atau sosialisasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan dari berbagai media baik media cetak maupun media elektronik sehingga para siswa-siswi dapat memiliki wawasan yang luas tentang seks bebas
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA STROKE Ni Putu Sriyanti; Warjiman Warjiman; Mohammad Basit
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.43

Abstract

Kesejahteraan spiritual adalah proses menguraikan sifat ikatan yang dinamis dan harmonis antara pribadi, komunitas, lingkungan dan Tuhan. Kualitas hidup merupakan kemampuan individu untuk mendapatkan hidup yang normal terkait persepsi secara individu mengenai tujuan, harapan, standar, dan perhatian secara spesifik terhadap kehidupan yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada pasien pasca stroke di Ruang Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien pasca stroke yang di rawat di Ruang Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel diambil menggunakan tehnik purposive sampling yaitu sebanyak 43 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis korelasi Spearman Rho pada α=0,05. Hasil penelitian diperoleh 33 responden yang memiliki kesejahteraan spiritual baik dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 22 orang (66,7%) dan kualitas hidup rendah sebnyak 11 orang (33,3%). Responden yang memiliki kesejahteraan spiritual cukup baik dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 1 orang (10,0%) dan kualitas hidup rendah sebanyak 9 orang (90,0%). Koefisiensi Korelasi Spearman Rho menunjukkan 0,752 signifikansi 0,000 dengan α = 0,05. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual

Page 2 of 20 | Total Record : 195