cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL PANGAN
ISSN : 08520607     EISSN : 25276239     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
PANGAN merupakan sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Riset dan Perencanaan Strategis Perum BULOG, terbit secara berkala tiga kali dalam setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 15, No 1 (2006): PANGAN" : 8 Documents clear
INDUSTRI GULA RAFINASI DI INDONESIA; ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KEBIJAKAN Pelitasari Sari, Lely
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.793 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i1.288

Abstract

Beberapa tahun terakhir industri gula yang pernah menjadi primadona di Indonesia menunjukkan adanya ketimpangan antara produksi dan konsumsi. Implikasinya adalah terjadi peningkatan jumlah impor gula dalam jumlah yang cukup signifikan. Pada sisi lain, seiring dengan perkembangan ekonomi negara-negara di dunia, konsumsi gula untuk industri mengalami peningkatan relatif yang lebih tinggi dari pada konsumsi rumah tangga. Dalam konteks kebijakan perdagangan Indonesia, kecenderungan ini direspon antara lain dengan diaturnya tarif impor bagi gula kristal mentah (raw sugar) dan gula rafinasi (refined sugar) sebagai bahan pemanis bagi industri. Pada perkembangannya beberapa kebijakan terhadap gula rafinasi dinilai telah melahirkan realitas yang berbeda dari yang diharapkan dan diduga akan mengakibatkan distorsi pada industri ini. Dengan dasar pemikiran tersebut tulisan ini disusun untuk menganalisis perkembangan industri ini di Indonesia melalui pendekatanstruktur industri dan kebijakan pemerintah terhadap industri ini dalam kaitannya dengan kebijakan perlindungan kepentingan petani, konsumen tingkat rumah tangga dan mendorong persaingan usaha yang sehat antar industri
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA RANTAI PASOKAN BERAS: STUDI KASUS DI PERUM BULOG, JAWA BARAT Sa'id, E. Gumbira; Chandra Dewi, Galuh; Fahmi, Idqan
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1093.552 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i1.281

Abstract

Sebagai penghasil padi terbesar kedua di Indonesia, Jawa Barat mampu berproduksi melebihi kebutuhan konsumsi regionalnya, sehingga dapat mendistribusikan kelebihan berasnya kepada wilayah defisit. Di lain prhak, secara komersial, Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Barat harus mempertimbangkan keberlanjutan pasokannya secara lokal dan nasional, karena peningkatan konsumsi beras di wilayah tersebut tidak diimbangi dengan pemanfaatan lahan produksinya. Oleh karena itu, dilakukan kajian mengenai rantai pasokan beras Bulog, melalui identifikasi dan analisis faktor-faktor yangmempengaruhi kinerja manajemen rantai pasokan beras Bulog, serta formulasi altematif strategi Bulog dalam memperbaiki kinerja manajemen rantai pasokan berasnya. Data-data primer diperoleh dari lima orang responden ahli di Bulog Divre Jawa Barat, serta seorang responden ahli di Kantor Pusat Bulog, Jakarta; sedangkan data-data sekunder diperoleh dari Bulog. BPS dan FAO. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Bulog dibedakan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan nilai dan faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan produktivitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan nilai terdiri dari mutu gabah. mutu beras, perawatan mutu, serta teknologi pengolahan dan pasca panen. Faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulanproduktivitas terdiri dari aspek-aspek produksi di lini on-farm (ketersediaan bibit unggul, kesesuaian lahan, pemupukan, penggunaan pestisida, mekanisasi pertanian, kondisi lingkungan, pengelolaan lahan dan sistem irigasi, sumberdaya manusia, serta riset dan pengembangan), persediaan, transportasi. tingkat kerusakan, biaya operasional pengadaan, serta kemitraan. Dilandasi oleh hasil analisis terhadap faktor-faktor tersebut, Bulog disarankan untuk memaksimalkan kompetensi intinya di bidang logistik, yang diperkuat melalui modernisasi teknologi, serta dipadukan dengan perbaikan teknologi on-farm dan off-farm, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, maupun pengembangan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
PETANI DAN KEMISKINAN DI INDIA DAN NEGARA LAINNYA Soepanto, Achmad
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.42 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i1.282

Abstract

India mengalokasikan dana Rp. 94 triliun setiap tahun atau 2 % dari produk domestik bruto (PDB) untuk menjamin pendapatan bagi 63 juta orang wakil keluarga miskin di desa. Setiap wakil dijamin pekerjaan dengan upah 60 rupees setiap hari selama 100 hah dalam setahun. Setiap bulan akan menerima 500 rupees atau Rp. 108.050. Dalam satu tahun berarti menerima 6.000 rupees atau Rp. 1.296.600. Jaminan ini mirip dengan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Indonesia yang merupakan program 1 tahun sedang Jaminan Kerja Pedesaan (JKP) di India merupakan program permanen dan ditetapkan dengan undang-undang. Pendapatan dari program JKP merupakan hasil jerih payah bekerja, sedang dari program BLT merupakan pendapatan yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap keluarga miskin menerima BLT Rp. 100.000 setiap bulan atau Rp. 1.200.000 setiap tahun sehingga anggaran untuk 15,5 juta keluarga miskin adalah Rp. 18, 6 triliun. Program JKP India, hanya untuk masyarakat pedesaan, sehingga menimbulkan kritik dari masyarakat yang tidak tinggal di pedesaan. Sebagian besar warga India (72 %) tinggal di pedesaan sehingga yang paling merasakan program ini adalah para petani. Berbeda dengan program BLT Indonesia yang ditujukan untuk keluarga miskin baik yang bertempat tinggal di kota maupun di desa. Namun program-program seperti ini belum cukup untuk mengentaskan kemiskinan petani, masihdiperlukan bantuan pemerintah berupa perlindungan produk petani dipasar dalam negeri.
PEMIKIRAN UNTUK MENGELUARKAN PETANI DARI KEMISKINAN Arifin, Bustanul
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.718 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i1.278

Abstract

Petani di Indonesia merupakan masyarkat yang sebagian besar (sekitar 55%) masuk dalam kelompok penduduk miskin. Oleh karena itu, program pengentasan kemiskinan baik langsung maupun tidak langsung cukup efektif diarahkan terutama kepada para petani ini. Apalagi para petani menjadi sasaran yang terkena dampak cukup signifikan dari kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemerintah sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden tentang strategi tiga jalur (triple-track strategy) platform pembangunan yang lebih pro-growth, pro-employment dan propoor, salah satunya adalah melalui revitalisasi sektor pertanian dan perdesaan untuk berkontribusi pada pengentasan kemiskinan. Saat ini masyarakat menunggu upaya konkrit daripemerintah untukpenyerapan tenaga kerja. pengurangan disparitas pendapatan diperdesaan dan aliran tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor ekonomi lainnya. Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk pengentasan kemiskinan, antara lain peningkatan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan, peningkatan usaha ekonomi produktif dan perbaikan infrastruktur vital di perdesaan, serta diperlukan program pengentasan kemiskinan yang tegas antara misi sosial pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan skala komersil.
CHITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET PENGGANTI FORMALIN Hardjito, Linawati
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1377.172 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i1.284

Abstract

Chitosan merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet pengganti formalin karena sifat-sifat yang dimilikinya yaitu dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak dan sekaligus melapisi produk yang diawetkan sehingga terjadi interaksi yang minimal antara produk dan lingkungannya. Chitosan dihasilkan dari hewan berkulit keras terutama dari laut seperti kulit udang, rajungan, kepiting. cumi-cumi dengan kadar chitosan antara 10-15%serta dapat diperoleh dari dinding sel jamur seperti Aspergil lus niger. Manfaat Chitosan selain dapat menghindarkan konsumen dari penyakit typhus, chitosan juga dapat menghambat perbanyakan sel kanker lambung manusia. Berdasarkan rata-rata berat badan 50 kg, maka konsumsi chitosan yang diperbolehkan tanpa menimbulkan efek samping adalah 66.5 g/hari. Bila dibandingkan dengan data penggunaan chitosan sebagai pengawet antara 0.01 -1% yaitu0.1 sampai 10 g/L atau g/Kg, maka dosis chitosan sebagai pengawet masih jauh dari nilai ADI sehingga aman untuk manusia.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMASARAN PRODUK PANGAN DAN PERTANIAN DI ASIA Ismet, Mohammad; Dwi Indiarto, Agus
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.998 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i1.279

Abstract

Teknologi informasi dan komunikasi berperan penting dalam pemasaran produk pangan dan pertanian di Asia, khususnya dalam mewujudkan sistem pemasaran yang efisien sehingga mampu mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan memacu pertumbuhan ekonomi. Teknologi informasi mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pelaku pasar seperti harga komoditi, data produk dan kualitas, kondisi cuaca, ketersediaan akses pasar, kredit pertanian hingga promosi pasar. Di Asia, teknologi informasi belum sepenuhnya berkembang baik yang ditandai antara lain dengan lemahnya infrastruktur telekomunikasi, kurangnya tenaga ahli di bidang teknologi informasi, kurangnya kesadaran akan arti penting teknologi informasi bagi pertanian akibat sifat konservatif petani, cara bertani yang masih tradisional, serta kekhawatiran penggunaan teknologi baru. Pemerintah pun kurang memberi dukungan, baik melalui kampanye pentingnya sistem ini bagi pertanian maupun alokasi finansial. Pihak swasta juga dapat berperan melalui penciptaan inovasi baru di bidang ini serta memperkuat jaringan informasi pasar seperti pemasaran dan produksi.
KEBIJAKAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KE DEPA Syafa'at, Nizwar; Simatupang, Pantjar
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v15i1.287

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Oleh karena itu kebijakan pemantapan ketahanan pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan dan menjadifokus utama dalam pembangunan pertanian. Secara keseluruhan ada tiga program utama Departemen Pertanian yang akan dilakukan pada periode 2005-2009, yaitu; (i) Program Peningkatan Ketahanan Pangan. (ii) Program Pengembangan Agribisnis; dan (iii) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Sejalan dengan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang telah dicanangkan oleh Presiden Rl tanggal 11 Juni 2005 diJatiluhur, Jawa Barat mengamanatkan bangsa ini perlu membangun ketahanan pangan yang mantap dengan memfokuskan pada peningkatan kapasitas produksi nasional untuk lima komoditas pangan strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi. Untuk meningkatkan kapasitas produKSi pangan nasional tersebut, Indonesia masih memiliki potensi lahan untukperluasan usahatani. Dari luas lahan yang sesuai untuk usaha pertanian sebesar 100,8 juta hektar, telah dimanfaatkan 68,8 juta hektar, sehingga lahan yang belum dimanfaatkan sekitar 32 juta hektar. Selain itu, terdapal potensi lahan untuk usaha pertanian berupa lahan terlantar 11,5juta hektar serta pekarangan 5,4 juta hektar, dan belum termasuk lahan gambut dan lebak yang potensinya cukup besar. Dalam rangka memantapkan ketahanan pangan nasional akan dikembangkan terhadap lima komoditas pangan strategis selama periode 2005-2010 antara lain: padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi. Langkah strategis dan jumlah investasi untuk mendukung pengembangan kelima jenis komoditas pangan tersebut telah ditentukan dan disiapkan. Salah satu langkahnya adalah mengidentifikasi potensi lahan yang sesuai untukpengembangan kelima komoditas pangan tersebut dan pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik pendukung.
PROYEKSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS UTAMA PERTANIAN, 2005-2020 Syafa'at, Nizwar; U. Hadi, Proyogo; Purwoto, Adreng; Sadra, Dewa Ketut; Frans B.D, Frans B.D; Situmorang, Jefferson
JURNAL PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.003 KB) | DOI: 10.33964/jp.v15i1.280

Abstract

Data proyeksi penawaran dan permintaan komoditas pertanian sangat penting sebagai basis bagi perencanaan pembangunan pertanian nasional umumnya dan Departmen Pertanian khususnya dalam rangka peningkatan produksi pertanian minimal untuk 15 tahun ke depan (2005-2020). Untuk analisis digunakan model parsial dan model simultan. Hasil proyeksi produksi dan konsumsi selama periode 2005-2020 menunjukkan bahwa secara umum komoditas pertanian utama mengamalmi surplus kecuali kedele, gula, cabai, dan jeruk, tetapi hasilnya masih di bawah target rencana strategis Departemen Pertanian. Hasil analisis lima komoditas pangan utama yaitu beras, jagung, kedele, gula dan daging sapi menunjukkan bahwa hanya komoditas jagung yang melebihi target yang ditetapkan pemerintah, sedangkan komoditas pangan lainnya masih di bawah target.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2006 2006


Filter By Issues
All Issue Vol. 32 No. 1 (2023): PANGAN Vol. 31 No. 3 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 2 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 1 (2022): PANGAN Vol. 30 No. 3 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 2 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 1 (2021): PANGAN Vol. 29 No. 3 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 2 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 1 (2020): PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN Vol. 28 No. 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 2 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 2 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 1 (2019): PANGAN Vol 27, No 3 (2018): Vol 27, No 3 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 3 (2018): PANGAN Vol 27, No 2 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 2 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 1 (2018): PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN Vol 26, No 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 2 (2017): PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 1 (2017): PANGAN Vol 26, No 1 (2017): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 2 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 2 (2016): PANGAN Vol 25, No 1 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 1 (2016): PANGAN Vol 24, No 3 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 3 (2015): PANGAN Vol 24, No 2 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 2 (2015): PANGAN Vol 24, No 1 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 1 (2015): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 2 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 2 (2014): PANGAN Vol 23, No 1 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 1 (2014): PANGAN Vol. 22 No. 4 (2013): PANGAN Vol 22, No 4 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 3 (2013): PANGAN Vol 22, No 3 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 2 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 1 (2013): PANGAN Vol 22, No 1 (2013): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 3 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 3 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 2 (2012): PANGAN Vol 21, No 2 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 1 (2012): PANGAN Vol 21, No 1 (2012): PANGAN Vol 20, No 4 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 4 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 3 (2011): PANGAN Vol 20, No 3 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 2 (2011): PANGAN Vol 20, No 2 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 1 (2011): PANGAN Vol 20, No 1 (2011): PANGAN Vol. 19 No. 4 (2010): PANGAN Vol 19, No 4 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 3 (2010): PANGAN Vol 19, No 3 (2010): PANGAN Vol 19, No 2 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 2 (2010): PANGAN Vol 19, No 1 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 1 (2010): PANGAN Vol. 18 No. 4 (2009): PANGAN Vol 18, No 4 (2009): PANGAN Vol 18, No 3 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 3 (2009): PANGAN Vol 18, No 2 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 2 (2009): PANGAN Vol 18, No 1 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 1 (2009): PANGAN Vol 17, No 3 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 3 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 1 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 1 (2008): PANGAN Vol. 16 No. 1 (2007): PANGAN Vol 16, No 1 (2007): PANGAN Vol. 15 No. 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN Vol. 15 No. 1 (2006): PANGAN More Issue