cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL PANGAN
ISSN : 08520607     EISSN : 25276239     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
PANGAN merupakan sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Riset dan Perencanaan Strategis Perum BULOG, terbit secara berkala tiga kali dalam setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 29, No 1 (2020): PANGAN" : 7 Documents clear
DAYA SAING DAN POSISI SEKTOR PANGAN INDONESIA MENGHADAPI REGIONAL COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP (RCEP) nugraha, Dadan adi; Ferichani, Minar; Sutrisno, Joko
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.116 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.468

Abstract

Kerja sama RCEP dipastikan akan membuka akses pasar yang luas di negara anggota RCEP. Di saat yang bersamaan Indonesia dihadapkan dengan tantangan dan ancaman apabila kerja sama RCEP diberlakukan. Tulisan ini bertujuan mengetahui daya saing produk pangan Indonesia di pasar negara mitra RCEP, mengetahui daya saing produk pangan negara mitra RCEP di pasar Indonesia, mengetahui posisi produk pangan yang dapat dimanfaatkan dan perlu dilindungi dalam rangka kerja sama perdagangan bebas RCEP. Daya saing produk pangan di analisis menggunakan Constant Market Share Analysis (CMSA). Posisi sektor pangan diketahui dengan melakukan analisis terhadap kebijakan tarif dan nilai daya saing produk pangan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari UNCOMTRADE dan Sekretariat ASEAN. Hasil analisis menunjukkan jumlah produk pangan Indonesia yang memiliki daya saing tetapi masih memiliki hambatan tarif berjumlah 23 produk di China, 5 produk di Korea, 16 produk di India, dan 2 produk di Jepang. Produk pangan Indonesia yang masih menerapkan hambatan tarif terhadap seluruh negara mitra RCEP dan perlu perlindungan tarif berjumlah 17 produk. Sedangkan produk pangan Indonesia yang sudah dihapuskan tarifnya di seluruh negara mitra RCEP berjumlah 260 produk. Produk pangan Indonesia yang memiliki hambatan tarif untuk salah satu atau lebih negara mitra RCEP berjumlah 257 produk.
ANALISIS TEKNIK BUDIDAYA BAWANG MERAH PADA OFF SEASON DI KABUPATEN SORONG Basundari, Fransiska Renita
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.256 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.467

Abstract

Pemilihan varietas yang tepat, penggunaan jarak tanam, dan pemberian pupuk serta faktor iklim sangat menentukan keberhasilan usahatani bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi jarak tanam dan dosis pupuk yang memberikan hasil terbaik dalam budidaya bawang merah di Desa Klaigit Sub Distrik Aimas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober tahun 2017, menggunakan varietas Bima Brebes dengan 2 kombinasi perlakuan (jarak tanam dan dosis pemupukan). Jarak tanam yang digunakan adalah 20x20 cm, 20x15 cm, dan 15x15 cm. Dosis pemupukan yang digunakan adalah pupuk rekomendasi (NPK 500 kg/ha), pupuk rekomendasi + pupuk kandang 10 ton/ha; pupuk rekomendasi + pupuk kandang 15 ton/ha; dan pupuk kandang (10 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik bawang merah dengan kondisi agroekosistem yang ada di Desa Klaigit, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, jarak tanam ideal digunakan adalah 15 x 15 cm dengan dosis pupuk disarankan hanya menggunakan pupuk kandang saja. Dapat juga dengan menggunakan kombinasi jarak tanam 20 cm x 20 cm dengan dosis pupuk NPK 500 kg/ha dan pupuk kandang 10 ton/ha atau hanya dengan menggunakan pupuk kandang saja.
PERAN PENTING LEMBAGA PANGAN DAN GENERASI MILENIAL DI ERA INDUSTRI 4.0 DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Utomo, Bachtiar
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.518 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.479

Abstract

Kebijakan pangan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran Perum BULOG sebagai lembaga pangan pemerintah. Pengelolaan pangan nasional saat ini menghadapi permasalahan, diantaranya penggunaan teknologi pertanian yang masih sederhana, kondisi sumber daya manusia di bidang pertanian yang masih terbatas, alih fungsi lahan pertanian serta keterbatasan infrastruktur dan sarana penunjang, serta rendahnya sinergitas sektor hulu dan hilir yang menyebabkan pengelolaan pertanian menjadi kurang efektif, efisien, dan ekonomis. Makalah ini bertujuan untuk (i) menganalisis permasalahan dalam pengelolaan pangan di Indonesia; (ii) menelaah peran dan upaya Perum BULOG sebagai lembaga pangan Pemerintah; serta (iii) menelaah peran generasi milenial dalam mendukung ketahanan pangan nasional di era industri 4.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa permasalahan di sektor pertanian yang harus dihadapi dan diatasi, yaitu pengelolaan on farm dan off farm yang masih minim teknologi; kuantitas dan kualitas SDM yang masih rendah; permasalahan distribusi yang membebani cost structure untuk setiap produk; alih fungsi lahan; keterbatasan infrastruktur, suprastruktur, dan fasilitas yang masih belum memadai; serta integrasi dari hulu ke hilir yang masih belum terjalin dengan baik. Kebijakan pangan yang diterapkan oleh Pemerintah perlu dipandang secara menyeluruh lintas kementerian/lembaga dan tidak dipandang secara sektoral. Peran generasi milenial dalam pengembangan sektor pertanian di era revolusi industri 4.0  menuntut SDM yang paham untuk mengoperasikan sistem teknologi informasi yang canggih  yang serba digital. Untuk itu peran generasi milenial diharapkan menjadi penggerak industri pertanian 4.0 karena generasi milenial dianggap fasih dalam mengadopsi teknologi digital yang canggih dan memiliki kreativitas untuk mengembangkan berbagai inovasi dibidang pertanian melalui aplikasi teknologi digital.
KAJIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS VARIETAS UNGGUL BARU PADI GOGO DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN STUDY ON INCREASING PRODUCTIVITY OF NEW SUPERIOR VARIETIES UPLAND RICE IN RAIN-FED RICE FIELDS Winarni, Endah; Sahara, Dewi
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.156 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.454

Abstract

AbstrakVarietas unggul baru (VUB) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas padi gogo. Tujuan pengkajian untuk mengetahui : 1) keragaan pertumbuhan tanaman, 2) tingkat serangan hama, dan 3) produktivitas (VUB) padi gogo di lahan sawah tadah hujan.  Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, pada bulan Mei ? Agustus 2016. Kegiatan dilaksanakan di lahan petani dengan metode OFCOR (On Farm Client Oriented Research) seluas 6,5 ha, terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu Inpago 5 (1,6 ha), Inpago 8 (1,25 ha), Inpago 9 (1,1 ha), Inpari 19 (1,3 ha) dan lokal/Umbul (1,25 ha). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa daya tumbuh benih VUB padi gogo  87,31?99,92%, pada umur 90 HST tanaman tertinggi pada varietas Inpago 8, sedangkan jumlah anakan tertinggi pada Inpari 19.  Jenis hama yang ditemui adalah penggerek batang dan hama putih palsu pada Inpari 19 dengan tingkat serangan masing-masing 32% dan 7,4 %.  Produktivitas gabah tertinggi diperoleh pada Inpago 8, yaitu 5,52 ton/ha GKG, sedangkan produktivitas varietas lainnya berkisar antara 4,63?5,31  ton/ha GKG.  Berdasarkan hasil tersebut maka untuk meningkatkan produktivitas padi gogo di lahan sawah tadah hujan dapat mengembangkan varietas Inpago 8. kata kunci : padi gogo, produksi, sawah tadah hujan, varietas unggul baru  AbstractNew superior varieties (NSV) is one of the solutions to increase the productivity of upland rice.  This study aimed to know  : 1) the performance of plant growth, 2) the level of pest attack, and 3) the NSV productivity of upland rice in rain-fed rice fields.  The study was conducted in Pucung Village, Bancak Dubdistrict, Semarang Districk in May-August 2016.   The activity was carried out on the farmer's land using the OFCOR (On Farm Client Oriented Research) method in area of 6.5 ha, divided into  Inpago 5 (1.6 ha), Inpago 8 (1.25 ha), Inpago 9 (1.1 ha), Inpari 19 (1.3 ha) and local/Umbul (1.25 Ha).  The results showed that the vigor percentage of NSV seeds 87,31?99,92%, at the age of 90 DAP, the highest plant height was in the Inpago 8, while the highest number of tillers was Inpari 19.  The types of pests found were stem borer and fake white pests on Inpari 19 with attack rates of 32% and 7.4% respectively.  The highest productivity was obtained at Inpago 8 with 5,52 tons/ha of MPD, while the productivity of other varieties ranged from 4,63 ? 5,31 tons/ha of MPD.  Based on these results, to improve the productivity of upland rice in rain-fed rice fields can develop Inpago 8 varieties. key words:  upland rice, productivity, new superior varieties
THE EFFECT OF SOYBEANS GERMINATION ON NUTRITION POTENTIALS AND BIOACTIVE COMPONENTS OF FRESH AND SEMANGIT TEMPE Astawan, Made
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.024 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.460

Abstract

Tempe is a traditional food from Indonesian made from soybeans fermented with Rhizopus spp. Based on the fermentation time, tempeh is divided into fresh tempeh and semangit tempe. Purpose of this study to determine the difference in chemical composition between fresh tempe flour from germination soybean (SG) and non-germination (SNG) and semangit tempe flour made from germination soybean (TG) and non-germination (TNG). Stage of the research include soybean germination process for 24 hours, making fresh tempe (48 hours fermentation), making semangit tempeh (120 hours fermentation), the process of making fresh tempe flour and semangit tempe flour. Analysis carried out on all tempeh flour includes yield, proximate, crude fiber, antioxidants and isoflavones. The process of germination of soybean as a raw material and the addition of fermentation time had no significant effect (p> 0,05) on the nutritional component, but had a significant effect (p <0,05) on the isoflavone levels and antioxidant activity of fresh tempe flour and semangit tempe flour produced. TNG has the highest levels of isidlavone daidzein and genistein, which are 432,8 and 707,8 ?g / g, respectively. TNG has the highest antioxidant capacity (IC50 value of 2109 ppm) which is significantly better than SG and SNG, but not significantly different from TG.
COMPARISON OF PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS AND AMINO ACID COMPOSITION OF WATER-SOLUBLE TEMPE FLOUR AND COMMERCIAL SOYBEANPROTEIN ISOLATE Astawan, Made; Cahyani, Ananda Putri; Maulidyanti, Leonita; Wresdiyati, Tuti
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.459 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.462

Abstract

The aim of this research was to compared the physicochemical characteristics and amino acid composition of conventional water-soluble tempe flour (CWSTF), germinated soybean water-soluble tempe flour (GSWSTF) and commercial soy protein isolate (CPI). Water-soluble tempe flour was made from defatted flour and alkali extraction-isoelectric precipitation. The yield of CWSTF, GSWSTF, and CPI were not significantly different (p>0.05). Proximate analysis of CWSTF and GSWSTF showed significantly different from CPI except water content (p<0.05). The essential amino acids in CWSTF and GSWSTF are lysine, leucine, isoleucine, phenylalanine, valine, methionine, and threonine. Analysis of the physical characteristic CWSTF and GSWSTF showed significantly different (p<0.05) with CPI in colors, aw, and bulk density in a lower with CPI.
ANALISIS EFISIENSI RANTAI PASOK BAWANG MERAH DI KABUPATEN BANTUL APURWANTI, ESTHI DWI; Rahayu, Endang Siti; Irianto, Heru
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.332 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.463

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum) sebagai salah satu komoditas unggulan Kabupaten Bantul yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi rantai pasok bawang merah dan menyusun alternatif skenario sistem manajemen rantai pasok bawang merah di Kabupaten Bantul. Penelitian berlangsung pada bulan April ? Juli 2019. Penelitian menggunakan analisis deskriptif, evaluasi dengan membandingkan aktivitas anggota rantai pasok dengan menggunakan analisis marjin pemasaran, farmer?s share serta analisis AHP. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling, sejumlah 50 petani dan 10 pedagang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 saluran rantai pasok bawang merah di Kabupaten Bantul, saluran I (petani-pedagang besar lokal-pengecer lokal-konsumen), saluran II (petani-pedagang pengumpul-pedagang besar lokal-pengecer lokal-konsumen), saluran III (petani-pedagang pengumpul-pedagang besar non lokal-pengecer non lokal-konsumen). Berdasarkan analisis AHP, dalam membentuk manajemen rantai pasokan bawang merah yang efisien, kriteria meningkatkan kemitraan atau bekerjasama semua pihak menjadi prioritas yang paling berperan penting.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 32 No. 1 (2023): PANGAN Vol. 31 No. 3 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 2 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 1 (2022): PANGAN Vol. 30 No. 3 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 2 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 1 (2021): PANGAN Vol. 29 No. 3 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 2 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 1 (2020): PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN Vol. 28 No. 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 2 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 2 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 1 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol 27, No 3 (2018): Vol 27, No 3 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 3 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 2 (2018): PANGAN Vol 27, No 2 (2018): PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 1 (2018): PANGAN Vol 26, No 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 2 (2017): PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 1 (2017): PANGAN Vol 26, No 1 (2017): PANGAN Vol. 25 No. 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 2 (2016): PANGAN Vol 25, No 2 (2016): PANGAN Vol 25, No 1 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 1 (2016): PANGAN Vol. 24 No. 3 (2015): PANGAN Vol 24, No 3 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 2 (2015): PANGAN Vol 24, No 2 (2015): PANGAN Vol 24, No 1 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 1 (2015): PANGAN Vol. 23 No. 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 2 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 2 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 1 (2014): PANGAN Vol 23, No 1 (2014): PANGAN Vol. 22 No. 4 (2013): PANGAN Vol 22, No 4 (2013): PANGAN Vol 22, No 3 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 3 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 2 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol 22, No 1 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 1 (2013): PANGAN Vol. 21 No. 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 3 (2012): PANGAN Vol 21, No 3 (2012): PANGAN Vol 21, No 2 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 2 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 1 (2012): PANGAN Vol 21, No 1 (2012): PANGAN Vol. 20 No. 4 (2011): PANGAN Vol 20, No 4 (2011): PANGAN Vol 20, No 3 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 3 (2011): PANGAN Vol 20, No 2 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 2 (2011): PANGAN Vol 20, No 1 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 1 (2011): PANGAN Vol. 19 No. 4 (2010): PANGAN Vol 19, No 4 (2010): PANGAN Vol 19, No 3 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 3 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 2 (2010): PANGAN Vol 19, No 2 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 1 (2010): PANGAN Vol 19, No 1 (2010): PANGAN Vol 18, No 4 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 4 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 3 (2009): PANGAN Vol 18, No 3 (2009): PANGAN Vol 18, No 2 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 2 (2009): PANGAN Vol 18, No 1 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 1 (2009): PANGAN Vol. 17 No. 3 (2008): PANGAN Vol 17, No 3 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 1 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 1 (2008): PANGAN Vol 16, No 1 (2007): PANGAN Vol. 16 No. 1 (2007): PANGAN Vol. 15 No. 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN Vol. 15 No. 1 (2006): PANGAN More Issue