cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
BIOSFER : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Published by Universitas Pasundan
ISSN : -     EISSN : 25490486     DOI : -
Core Subject : Education,
BIOSFER adalah jurnal atau terbitan berkala ilmiah yang berfungsi sebagai media publikasi gagasan, kajian dan hasil penelitian bermutu terkait biologi dan pendidikan biologi guna mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional dalam bidang biologi. Sesuai dengan arti Biosfer yaitu bagian luar dari planet bumi mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung, maka artikel yang dimuat didalam jurnal BIOSFER senantiasa mencakup proses kehidupan yang ada di planet bumi. BIOSFER terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Desember dan Juni.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
Potensi Rumput Akar Wangi (Vetiveria zizanoides L.) Sebagai Akumulator Logam Berat Timbal (Pb) Pada Tailing Tambang Emas Dengan Pengindus Amonium Sulfat gurnita gurnita
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 1 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.595 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i1.373

Abstract

Logam Timbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat toksik terhadap organisme. Aktivitas manusia dalam kegiatan industri yang membuang limbahnya ke perairan yang mengandung Pb juga dapat menjadi sumber pencemaran Timbal. Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa penelitian sudah dilakukan untuk mereduksi Pb agar kadarnya di lingkungan dapat dikendalikan salah satunya dengan teknik fitoremediasi. Teknik ini memanfaatkan tanaman untuk menghilangkan atau menghancurkan kontaminan. Penelitian yang telah dilakukan dengan teknik fitoremediasi adalah menggunakan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) sebagai penyerap logam berat timbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tersebut mempunyai kemampuan yang baik untuk menyerap logam timbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemapuan tanaman akarwangi yang dalam menyerap dan mengakumulasi Pb dengan penambahan senyawa pengindus amonium sulfat (ZA). Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai metode alternatif penanganan limbah logam berat timbal tanpa menggunakan reagen kimia, yaitu dengan menggunakan tanaman. Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik ex situ yaitu tanah (tailing) yang tercemar dipindahkan ke dalam sebuah tempat (dalam penelitian ini digunakan pot berkapasitas ± 6.000 gram) dan ditanami tanaman akarwangi. Pengukuran kadar Pb dalam media tanam (tailing) dan tanaman akarwangi dilakukan setelah tanaman berusia selama 8 minggu setelah tanam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman akarwangi yang berasal dari Cibaliung dapat menyerap logam berat Pb tertinggi yaitu sebesar 8,11 mg.kg-1 pada pemberian pengindus ZA sebanyak 26,73 g per pot. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman akarwangi dapat menyerap logam berat Pb dalam tanah dan tanaman tanaman ini dapat digolongkan menjadi tanaman hiperakumulator terhadap logam berat Pb.Tanaman akarwangi yang berasal dari wilayah Cibaliung Banten, dapat menyerap logam berat Pb lebih banyak dibandingkan dengan tanaman akarwangi yang berasal wilayah Tanjungsari kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Implementasi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Information Technologi (IT) Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pernapasan Manusia Indra Hernawan
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 1 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.818 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i1.524

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh peningkatan komparatif dalam kreativitas siswa yang mendapatkan inkuiri terbimbing belajar dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dilakukan pada siswa dalam satu sekolah dasar di Indramayu, Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 32 siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui tes tertulis (posttest), observasi, dan tanggapan kuesioner guru dan siswa tentang penggunaan media simulasi virtual dalam dipandu pembelajaran inquiry. Model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk kelas eksperimen, yang berlangsung selama tiga pertemuan, dan dimulai dengan tes awal dan berakhir dengan ujian akhir menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam kemampuan kreativitas siswa di kedua kelas dengan rata-rata siswa ujian akhir kreativitas 83,64 untuk kelas eksperimen dan kelas rata-rata sebelum 53,54, kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis menggunakan statistik Mc Nemar: 6,604, untuk pencapaian kemampuan kreatif siswa diperoleh hasil yang meningkatkan kemampuan kreativitas mahasiswa dalam kelas eksperimen dengan kelas sebelumnya berbeda secara signifikan. Sehingga penerapan dipandu penyelidikan model dengan pendekatan penyelidikan tentang masalah pernapasan pada manusia belajar dapat lebih meningkat kankarakter kreativitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Sebagian besar siswa termotivasi untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran, dan ingin Penerapan model inkuiri terbimbing berbasis IT yang dapat diterapkan untuk bahan biologis lainnya. Dengan demikian penerapan model berbasis IT inkuiri terbimbing efektif dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dan memberikan stimulus positif bagi siswa untuk belajar biologi.
KEANEKARAGAMAN TANAMAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI JALUR CIWALEN TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, JAWA BARAT Ervina Puspita
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 2 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.411 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i2.659

Abstract

Abstrak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu zona konservasi di Jawa yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Di taman nasional ini tumbuh berbagai jenis tumbuhan paku. Tumbuhan paku adalah tanaman yang paling tua di bumi, baik dalam bentuk dan habitat, namun menunjukkan keanekaragaman yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies tumbuhan paku yang berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat yang dilakukan pada tanggal 3 - 5 November 2017. Metode yang dilakukan pada penelitian ini ialah metode deskriptif dengan teknik purposive sampling. Spesies yang ditemukan dan dideskripsikan sebanyak sepuluh spesies, yaitu Elaphoglossum sp., Thelypteridaceae, Nephrolepis sp., Cyclosorus sp., 2 jenis Diplazium sp., Diplazium proliferum, Cyathae sp., Stenochlaena sp., Hymenophyllum sp., Athyrium sp..
PENERAPAN MODEL PBL PADA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 19 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Fitri fitri
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.947 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v1i1.198

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 19 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X, Objek penelitian ini adalah (1) model PBL; (2) kemampuan berpikir kritis siswa; sikap siswa terhadap pelajaran Biologi; 3) kemampuan menerapkan konsep Biologi; dan (4) kemampuan memecahkan masalah Biologi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Penelitian masing-masing siklus dilaksanakan melalui 4 tahapan, yaitu (1) perencanaan penelitian; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi/ evaluasi; dan (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan siklus I 23,80% siswa belum tuntas. Hal ini disebabkan siswa yang sebelumnya belum pernah mengikuti pelajaran dengan model ini, yang menuntut siswa benar-benar mandiri dan aktif dalam menggali materi pelajarannya. Sedangkan ketuntasan klasikal 91,64 %. Hal ini disebabkan oleh kelas X MIA 6 merupakan kelas dengan siswa yang yang memiliki kemampuan akademis lebih baik berdasarkan atas masukannya. Pada siklus II, kedua kelas menunjukkan ketuntasan klasikal sangat baik (95,71 % dan 98,64 % dengan rerata 80,12 dan 83,43). Hal ini berarti, setelah siswa belajar lebih dari 1,5 bulan di siklus I, siswa telah mampu mengikuti pelajaran dengan model PBL ini. Dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa, dengan menerapkan model PBL dalam pelajaran Biologi, pemahaman konsep Biologi kelas X MIA 5 dan kelas X MIA 6 meningkat. Kata kunci: Penelitin Tindakan Kelas, PBL, Berpikir Kritis
Kuliah Lapangan Terpadu Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa Pendidikan Biologi Yusuf Ibrahim
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 2 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.641 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i2.854

Abstract

Kuliah lapangan merupakan pengalaman belajar penting bagi mahasiswa calon guru biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep mahasiswa melalui pengalaman belajar kuliah lapangan terpadu berbasis inkuiri. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru biologi di salah satu iniversitas swasta di kota Bandung (n=30). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes penguasaan konsep. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi ekperimen dengan desain one group postes postes design. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pengalaman belajar kuliah lapangan terpadu berbasis inkuiri dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi (N-gain=0,62). Pengalaman belajar melalui kuliah lapangan terpadu berbasis inkuiri dapat membantu mahasiswa meningkatkan penguasaan konsepnya.
Penerapan Pembelajaran Eksperimen Berbasis Inkuiri Pada Sub Konsep Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dan Sikap Ilmiah Siswa Maya Ulfah Sutarba
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 1 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.35 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i1.304

Abstract

This study aims to improve learning outcomes and scientific attitude of students with the application of the method of inquiry-based experiments. This study is expected to improve student learning outcomes and scientific attitude of students, while teachers and school as consideration for a learning method to implementing inquiry-based experiments in the classroom. The research subject namely VII B and VII C in SMP Negeri 2 Patrol Indramayu district. The method used in this research is a kind of experiment with the instruments of research about the initial test and final test, in the form of objective matter. The average value of the initial test experimental group was 57.48 and the average final test experimental group was 76.05. This means that by using the method of inquiry-based learning, increase student learning outcomes amounted to 18.58%. While the average initial test control group average of 57.43 and the final test is 70.55. This means that by using conventional methods, student learning outcomes only gone up by 13.13%. The average value of the initial scientific attitude experimental group was 44 and the average scientific attitudes final experimental group was 75. This means that by using the method of inquiry-based learning, an increase in the value of the scientific attitude as much as 31%. While the average initial scientific attitude control group of 43 and an average of the final scientific attitude is 71. This means that by using conventional methods, student learning outcomes is only increased by 28%. Keywords: Inquiry, learning outcomes, scientific attitude.
Efektifitas Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Sikap Kepedulian Lingkungan Siswa (Studi Kasus pada Permasalahan Lingkungan Global) Dita Agustian
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 1 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.667 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i1.372

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar keprihatinan terhadap perilaku masyarakat yang terkesan acuh terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, serta adanya harapan untuk membentuk generasi muda yang peduli dan memiliki etika lingkungan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan sikap kesadaran lingkungan siswa khususnya pada kasus-kasus permasalahan lingkungan global. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan desain One Group Pretest-Posttest Design dan pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Data diperoleh melalui skala sikap kepedulian lingkungan berdasarkan tingkatan ranah sikap menurut Krathwohl, Bloom, dan Masia. Hasil menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah melalui penggunaan permasalahan lingkungan global, efektif dalam meningkatkan sikap kepedulian lingkungan siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks gain sebesar 0,52 yang termasuk kategori sedang dan rerata nilai sikap di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 81,4. Indikator sikap kesadaran lingkungan yang memiliki nilai paling tinggi yaitu peduli atau sadar dengan nilai 95, dan yang paling rendah yaitu komitmen dengan nilai 55. Hasil penelitian ini diharapkan bisa diimplementasikan di dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari untuk membiasakan siswa supaya memiliki kepedulian dan karakter yang baik terhadap lingkungan di sekitarnya
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM KULIAH LAPANGAN TERPADU (INTEGRATED FIELD TRIP) Yusuf Ibrahim
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.645 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v1i1.184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang presepsi mahasiswa terhadap program kuliah lapangan terpadu yang dilaksanakan pada program studi pendidikan biologi FKIP UNPAS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode deksriptif dengan menggunakan teknik survey. Survey dilakukan terhadap 37 mahasiswa tingkat akhir Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unpas. Hasil penelitian menunjukan bahwa program kuliah lapangan yang selama ini dilakukan kurang efektif dalam hal pelaksanaan dan kebermaknaan proses pembelajaran. Mahasiswa memberikan respon positif terhadap program kuliah lapangan terpadu, karena mahasiswa menilai program kuliah lapangan terpadu dapat meningkatkan kebermaknaan proses pembelajaran dan efektifitas pelaksanaan kegiatan kuliah lapangan
Efektivitas Model Guided Inquiry dan Self Effikasi Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Biologi Tedy Haryadi
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 2 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.013 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i2.686

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran guided inquiry dan self efficacy terhadap hasil belajar pada materi sistem pernapasan. Subyek penelitian yaitu kelas XI MIA 4 dan XI MIA 7 di SMA Negeri 1 Bandung yang berjumlah 74 siswa. Penentuan sampel dengan menggunakan sample random sampling. Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari lima pilihan jawaban tes akhir, dalam bentuk materi objektif dan kuisioner self efficacy. Nilai rata-rata tes akhir yang menggunakan model pembelajaran guided inquiry kelompok eksperimen adalah 72,78 dan rata-rata ujian akhir yang menggunakan model pembelajaran group investigation kelompok kontrol adalah 58,94. Nilai rata-rata kemampuan self efficacy pada pembelajaran guided inquiry yaitu 82,91 sedangkan kemampuan self efficacy pada pembelajaran group investigation yaitu 79,45. Perhitungan uji Anava 2 arah dipatkan hasil untuk penggunanan model pembeljaran dan self efficacy memiliki nila sig. < 0,05 maka H0 ditolak berarti terdapat perbedaan signifikan hasil belajar biologi antara siswa yang memiliki self efficacy pada model pembelajaran guided inquiry dengan model pembelajaran group investigation. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat efektifitas penerapan Guided Inquiry dan self efficacy terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan. Kata kunci: Guided Inquiry, Group Investigation, Self Efficacy. Abstract This study aims to determine the effectiveness of learning models guided inquiry and self efficacy on learning outcomes in the respiratory system material. The subjects of the study were XI MIA 4 and XI MIA 7 in SMA Negeri 1 Bandung, amounting to 74 students. Determination of sample by using sample random sampling. This research method uses quasi experiment with 2 x 2 factorial design. The instrument in this research consists of five choices of final test answers, in the form of objective material and self efficacy questionnaire. The mean score of the final test using the experimental group experimental guided inquiry model was 72.78 and the mean final exam using the control group group investigation model was 58.95. The average value of self efficacy ability in guided inquiry learning is 89.92 while self efficacy ability in study group investigation is 79.46. The calculation of the 2-way Anova test resulted for the use of the learning model and self-efficacy has indigo sig. <0.05 then H0 is rejected means there are significant differences in biology learning outcomes between students who have self efficacy in guided inquiry learning model with group investigation learning model. The results of this study can be concluded there is effectiveness of the application of Guided Inquiry and self efficacy to student learning outcomes on the respiratory system material. Keywords: Guided Inquiry, Self Efficacy, Learning Outcomes
EFEKTIFITAS MEDIA PERTUMBUHAN MAGGOTS Hermetia illucens (Lalat Tentara Hitam) SEBAGAI SOLUSI PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK Rizkia Suciati
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 1 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.7 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i1.356

Abstract

Sampah organik seringkali menimbulkan bau dan penyakit. Belakangan ini, ditemukan kegiatan untuk mendaur ulang sampah organik dengan metode biokonversi. Umumnya, organisme yang berperan dalam proses biokonversi ini adalah bakteri, jamur, dan larva serangga. Larva serangga Hermetia illucens / Black Soldier Fly (BSF) ini sering digunakan sebagai agen biokonversi, dan lebih dikenal dengan istilah “maggot”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis media pertumbuhan maggot, dengan parameter biomassa maggot, wadah, dan kondisi media tumbuh maggot. Media yang dipakai adalah campuran dedak dengan ampas tahu, ampas kelapa, dan tulang ayam. Wadah yang digunakan yaitu ember dan keranjang. Berdasarkan hasil analisis, setiap dosis perlakuan (media) memiliki pengaruh terhadap biomassa maggot. Media campuran dedak dengan tulang ayam berpengaruh signifikan terhadap biomassa maggot, dibandingkan dengan media campuran dedak dengan ampas tahu dan campuran dedak dengan ampas kelapa. Besarnya nilai sig. berkisar 0.000 - 0.002 (nilai sig. (tabel) < nilai sig. α (0.01)). Penggunaan wadah yang berbeda (ember dan keranjang) tidak berpengaruh terhadap biomassa maggot, dan kondisi media yang berminyak, serta terlalu basah (berair) tidak menghasilkan maggot.

Page 2 of 10 | Total Record : 97