cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018" : 5 Documents clear
STUDI PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI NA-CMC HASIL SINTESIS SELULOSA ECENG GONDOK MENGGUNAKAN EPIKLOROHIDRIN SEBAGAI CROSSLINKER Musfiroh, Ida; Dewanti, Nadya Indah; Perwira, Anggun Putri; Husni, Patihul; Tjitraresmi, Ami; Muhtadi, Ahmad
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.176 KB)

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.) memiliki kandungan sellulosa cukup tinggi yaitu 66,87%, sehingga mempunyai potensi sebagai sumber untuk pembuatan natrium karboksimetilselulosa (Na-CMC). Penggunaan kombinasi pelarut isobutil-isopropil alkohol serta crosslinker diketahui dapat memperbaiki karakteristik NaCMC dalam mengikat air sehingga berpotensi digunakan dalam sediaan hydrogel. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelapasan Na diklofenak dari basis hydrogel NaCMC hasil sintesis dari eceng gondok dengan crosslinker epiklorhidrin. Metode terdiri dari isolasi α-selulosa, sintesis Na-CMC, penambahan crosslinker epiklorohidrin, uji swelling ratio, analisis gugus fungsi dengan FTIR, formulasi Na-CMC dengan zat aktif natrium diklofenak, uji difusi, dan uji particle size analysis (PSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi hydrogel Na-CMC dari eceng gondok dengan crosslinking epiklorhidrin dan Na CMC baku berturut-turut yaitu nilai swelling rasio 54% dan 1218.75%. Serapan gugus fungsi C = O terdapat pada bilangan gelombang 1631.78 cm-1 dan 1716,65 cm-1; ukuran partikel 1.212 nm dan 1.197 nm. Hasil studi pelepasan na diclofenac dari NaCMC hydrogel yaitu 13.01%, dan 8.56%. Hasil penelitian menunjukkan profil difusi Na CMC-crosslinking dengan epiklorhidrin hasil sintesis dari eceng gondok dapat memperbaiki profil difusi sediaan.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOLIK DAN TOTAL FLAVONOID EKSTRAK BUAH, DAUN DAN KULIT BATANG LIMPASU (Baccaurea lanceolata) Augustina, Yeni; Firman, Firman; Fitriansyah, Sani Nurlaela; Aulifa, Diah Lia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.573 KB)

Abstract

Senyawa antioksidan dapat berupa senyawa sintetis dan senyawa alami yang terdapat dalam tanaman. Senyawa alami antioksidan diantaranya fenol dan flavonoid. Baccaurea lanceolata salahsatu tanaman yang berlimpah dan belum banyak informasi ilmiah tentang aktifitas farmakologinya. Namun, Baccaurea lanceolata telah dilaporkan memiliki golongan fenol dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penetapan kadar total fenol, flavonoid dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah, daun dan kulit batang Baccaurea lanceolata. Metode : Buah, daun dan kulit batang kering, masing-masing diekstraksi menggunakan sokhlet dengan etanol 96%. Masing-masing ekstrak cair diuapkan menggunakan rotary vaporator sehingga dihasilkan ekstrak etanol buah, daun dan kulit batang. Pengujian aktivitas antioksidan dengan DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penetapan kadar total fenol dengan metode Pourmurad dan kadar total flavonoid dengan metode Chang. Hasil : ekstrak etanol daun limpasu memiliki kadar total fenol dan flavonoid tertinggi yaitu 1,402 g GAE/100 g ekstrak dan 46,006 g QE/100 g, sedangkan yang terendah pada ekstrak etanol buah sebesar 0,364 g GAE/100 g ekstrak  dan 2,220 g QE/100 g ekstrak. Aktivitas antioksidan diekspresikan dengan nilai IC50 terhadap peredaman DPPH. IC50 ekstrak etanol daun memiliki nilai terkecil yaitu 296,397 µg/mL, sedangkan ekstrak etanol kulit batang sebesar 3305,716 µg/mL dan ekstrak etanol buah limpasu sebesar 4942,87 µg/mL. Keberadaan fenol dan flavonoid pada ekstrak etanol buah, daun dan kulit batang limpasu dapat berkontribusi pada aktivitas antioksidan.
DETEKSI PROTEIN ALERGEN PREVALBUMIN PADA IKAN TONGKOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI FILTRASI GEL G-50 DAN SDS-PAGE Emawati, Emma; idar, idar; Kurnia, Dewi; Amelia, Sintia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.185 KB)

Abstract

Reaksi alergi (reaksi hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera atau terluka. Bahan pangan yang dikenal mengandung protein alergen seperti pada ikan, susu, kacang kedelai, kacang tanah, kerang, telur, gandum, dan udang salah satunya pada ikan tongkol, protein alergen yang terdapat pada ikan tongkol adalah Prevalbumin (10-13 kDa). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi protein alergen yang terdapat pada ikan tongkol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstraksi, pemisahan protein menggunakan kromatografi kolom filtrasi gel G-50 prinsip kromatografi filtrasi gel adalah pemisahan berdasarkan perbedaan bobot molekul, karakterisasi protein menggunakan SDS-PAGE prinsip elektroforesis, jika suatu fase zat bermuatan diberi beda potensial fase tersebut akan berpindah sepanjang medium yang kontinu ke arah katoda atau anoda sesuai dengan muatan partikel. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada proses ekstraksi didapat supernatant kemudian proses pemisahan protein menggunakan kromatografi kolom didapat 50 fraksi dan proses karakterisasi menggunakan SDS-PAGE menunjukan terdapat protein alergen prevalbumin sesuai dengan literatur yaitu 10-13 kDa.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL TONGKOL JAGUNG LOKAL (Zea mays L) , JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) dan JAGUNG HIBRIDA ( Zea mays indurate ) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes Suhardiman, Aris; Roni, Asep; Utami, Deanty Eka
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.534 KB)

Abstract

Jagung secara tradisional bisa digunakan untuk kosmetik dan obat jerawat  Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes dari tongkol jagung lokal (Zea mays L), jagung manis (Zea mays saccharata) dan jagung hibrida (Zea mays indurate). Ekstraksi dilakukan menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol 96% dan difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair. Uji Aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi menggunakan metode mikrodilusi menggunakan tetrasiklin sebagai pembanding. Hasil pengujian menunjukkan nilai KHM terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis dari ketiga ekstrak tongkol yaitu konsentrasi 128 μg/mL, nilai khm untuk bakteri Propionibacterium acnes diperoleh dari ketiga tongkol jagung yaitu pada konsentrasi 256 μg/mL sedangkan nilai kbm untuk bakteri Staphylococcus epidermidis dari ekstrak jagung hibrida, jagung manis yaitu pada konsentrasi 256 μg/mL dan ekstrak Jagung lokal yaitu pada konsentarasi 512 μg/mL, kemudian uji aktivitas antibakteri pada fraksi ekstrak tongkol jagung lokal, jagung manis dan jagung hibrida menunjukkan bahwa fraksi etil asetat paling aktif sebagai antibakteri dengan nilai khm yaitu pada konsentrasi 128 μg/mL terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Maka dapat disimpulkan yang memiliki aktivitas antibakteri paling aktif yaitu ekstrak dan fraksi etil asetat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan golongan senyawa yang bersifat antibakterinya yaitu senyawa golongan fenol.
KAJIAN DESKRIPTIF KUANTITATIF TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SWAMEDIKASI DIARE PADA SISWA SMK FARMASI SAKA MEDIKA KABUPATEN TEGAL Prabasiwi, Adila; Prabandari, Sari
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.43 KB)

Abstract

ABSTRAK Pelaksanaan swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan karena keterbatasan pengetahuan akan obat dan penggunaannya. Tindakan swamedikasi dilakukan untuk mengobati penyakit ringan, salah satunya yaitu diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan tindakan swamedikasi diare pada siswa SMK Farmasi Saka Medika Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel berjumlah 90 siswa dipilih secara purposive sampling dengan mempertimbangkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa mengenai swamedikasi diare tergolong cukup yaitu sebesar 50%, baik 37%, kurang sebanyak 13%. Alasan responden melakukan swamedikasi terbanyak adalah bahwa penyakit diare merupakan penyakit ringan (86%). Responden menggunakan sebagian besar menggunakan obat modern (92%).  Perilaku membaca label rata-rata adalah 58,2%. Sebagian besar responden (60%) mempertimbangkan efek obat dalam memilih obat diare.  Responden menyatakan menggunakan obat diare hingga responden merasa telah sembuh (33%). Sebanyak 33% responden mengalami efek samping obat berupa pusing (12%), sembelit (7%), kram perut (6%), muntah (4%), mulut kering (3%), dan gatal-gatal (1%).  Kata kunci: diare, farmasi, siswa, swamedikasi.   ABSTRACT Self-medication can be a source of medication errors because of limited knowledge of the us drug and their use. Self medication for mild disease, one of which is diarrhea. This study aims to determine the level of knowledge and self-medication of diarrhea in students of the Pharmacy Saka Medika Tegal regency.The research method used was descriptive quantitative.The sample of 90 students was selected by purposive sampling who fullfilled the criteria inclusion. The results showed that the level of students' knowledge about self-medication diarrhea is quite sufficient 50%, good 37%, less as much as 13 %. The reason for respondents to do the most self-medication is that diarrheal disease is a mild disease (86%). The average label reading behavior is 58.2%. Most respondents (60%) consider the effect of the drug in choosing diarrhea medication. Respondents stated that they used diarrhea drugs until the respondents felt they had (33%). As many as 33% of respondents experienced side effects of drugs such as dizziness (12%), constipation (7%), abdominal cramps (6%), vomiting (4%), dry mouth (3%), and itching (1%). Keyword: diarrhea, pharmacy, student, self-medication.

Page 1 of 1 | Total Record : 5