cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra
ISSN : 20892926     EISSN : 25798138     DOI : -
Core Subject : Education,
JENTERA is a literary research journal published by Badan Pengembangan and Pembinan Bahasa, Ministry of Education and Culture. Jentera publishes the research articles (literary studies and field research), the idea of conceptual, research, theory pragmatice, and book reviews. Jentera publishes them biannually on June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra" : 19 Documents clear
Model Authentic Assessment dalam Pembelajaran Sastra Terintegrasi Karakter Multikultural Sri Wahyuni; Ari Ambarwati; NFN Junaidi; Junaidi Ghony; Zulkifli Osman
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4668

Abstract

Character education, incredibly multicultural characters, must be instilled in students significantly to minimize conflict in a society, including the plural and heterogeneous Indonesian society. Planting multicultural characters, especially in academic learning, can be done by integrating these characters in the learning and assessment process. The research goals to develop an assessment activity and an authentic assessment instrument model in academic learning that integrates multicultural characters. The research method is Research and Development (R&D). The research uses ADDIE model developed by Reiser and Molley, namely Analysis, Design, and Development. The results of the research formulates two findings, first, the model of assessment activities in literary learning that integrates multicultural characters can be done through (1) social studies of life in literary works, (2) through appreciation of literary works that contain multicultural values,(3) through role-playing in drama, (4) through a comparison of literary works, and (5) through field experience when appreciating and writing literary works. Second, the authentic assessment instrument model in academic learning that integrates multicultural characters are developed through the techniques of (1) observing multicultural attitudes, (2) self-assessment related to multicultural attitudes, (3) peer assessment related to multicultural attitudes, (4) direct questions about multicultural attitudes furthermore (5) personal reports related to multicultural attitudes. AbstrakPendidikan karakter khususnya karakter multikultural perlu dan penting untuk ditanamkan pada peserta didik terutama untuk meminimalisasi konflik pada suatu masyarakat termasuk masyarakat Indonesia yang majemuk dan heterogen. Penanaman karakter multikultural khususnya dalam pembelajaran sastra dapat dilakukan dengan mengintegrasikan karakter tersebut dalam proses pembelajaran dan asesmennya. Tujuan kajian adalah mengembangkan model kegiatan asesmen dan model instrumen authentic asessment dalam pembelajaran sastra yang mengintegrasikan karakter multikultural. Rancangan penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Penelitian menggunakan R & D model ADDIE yang dikembangkan Reiser dan Molley yaitu analisis, desain, dan pengembangan. Hasil penelitian memformulasikan dua temuan, pertama, model aktivitas asesmen dalam pembelajaran sastra yang mengintegrasikan karakter multikultural dapat dilakukan melalui (1) kajian-kajian sosial kehidupan dalam karya sastra, (2) apresiasi karya sastra yang mengandung nilai-nilai multikultural, (3) permainan peran dalam drama, (4) perbandingan karya sastra, dan (5) pengalaman lapangan ketika mengapresiasi dan menulis karya sastra. Kedua, model instrumen authentic assessment dalam pembelajaran sastra yang mengintegrasikan karakter multikultural dikembangkan melalui teknik (1) observasi sikap multikultural, (2) penilaian diri terkait sikap multikultural, (3) penilaian antarteman terkait sikap multikultural, (4) pertanyaan langsung tentang sikap multikultural, dan (5) laporan pribadi terkait sikap multikultural.
Class Struggle Seen in Ernest Jones’ Three Selected Poems: The Song of The Poor, The Song The Lower Classes, and A Song for People Andi Ahmad Fijai; Hat Pujiati; Ikwan Setiawan
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.2773

Abstract

This article discusses class struggle of the working class through Ernest Jones’ three selected poems: The Song of The Poor, The Song of The Lower Classes, and A Song for People in the Industrial Revolution era in England. Industrial Revolution is a shift in goods production from human power into mechanical power. This research uses Michael Riffaterre’s Semiotics of Poetry theory to find out the meaning and significance of the chosen poems and uses some opinions and history as hypogram to portray the class struggle of the workers in Industrial Revolution era. The result of this research shows that these poems articulate the voices of the working class in struggling to get justice against the ruling class. AbstrakArtikel ini membahas tentang perjuangan kelas pekerja di tiga puisi pilihan karya Ernest Jones: The Song of The Poor, The Song of The Lower Classes, dan A Song for People di era Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri adalah perubahan cara produksi barang yang awalnya menggunakan tenaga manusia menjadi tenaga mekanik. Penelitian ini menggunakan teori Semiotika Puisi oleh Michael Riffaterre untuk mengetahui meaning (makna) dan significance (arti) puisi yang terpilih dan menggunakan beberapa opini dan sejarah sebagai hipogram untuk menggambarkan perjuangan kelas pekerja di era Revolusi Industri. Hasil penelitian ini mengeksplorasi perjuangan para pekerja di era Revolusi Industri. Jones melalui puisinya mengartikulasikan suara-suara kelas pekerja dalam perjuangannya mendapatkan keadilan melawan kelas pengusa.
Kearifan Lingkungan dalam Puisi-puisi Arif Hidayat Septi Yulisetiani; Elvina Isna Nurjanah
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.3029

Abstract

Poetry raises about various problems that occur in human life, one of them is the environmental problem. Certain poems contain dictions that present the message of environmental wisdom. Every word in a poem has the power of meaning that can be interpreted through the word itself or in other words in a line and stanza of the poem. An in-depth study through a semiotic approach in this study was conducted to reveal the meaning of words that indicate symbols of natural environmental wisdom. Poetry analysis procedure with semiotic approach. The results showed that Arif Hidayat's poems contained messages of wisdom in the natural environment. Among them, nature as a source of life, the unity of life between nature and humans, messages of love for the environment, the obligation of humans to protect nature, humans who need to love nature again, and the command to protect the environment as part of human faith in God. AbstrakPuisi mengangkat berbagai persoalan yang berkembang dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah persoalan lingkungan alam. Puisi-puisi tertentu memuat diksi-diksi yang mempresentasikan pesan kearifan lingkungan. Setiap kata dalam sebuah puisi memiliki kekuatan makna yang dapat diinterpretasi baik melalui kata itu sendiri maupun dengan kata lain dalam satu baris dan bait puisi. Kajian mendalam melalui pendekatan semiotika dalam penelitian ini dilakukan untuk  mengungkap makna kata yang menunjukkan simbol kearifan lingkungan alam. Penelitian ini bertujuan mengungkap pesan kearifan lingkungan dalam buku kumpulan puisi Air Mata Manggar karya Arif Hidayat yang dapat dimanfaatkan oleh pembacanya sebagai bentuk refleksi diri agar lebih bijak terhadap lingkungannya. Prosedur analisis puisi dengan pendekatan semiotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi-puisi Arif Hidayat memuat pesan-pesan kearifan lingkungan alam. Di antaranya, alam sebagai sumber kehidupan, kesatuan hidup antara alam dan manusia, pesan cinta lingkungan, kewajiban manusia menjaga alam, manusia yang perlu kembali mencintai alam, dan perintah menjaga lingkungan sebagai bagian dari iman manusia kepada Tuhan.
Representasi Sufistik Suku Sasak dalam Novel Sanggarguri Karya Lalu Agus Fathurrahman pada Era Digital Rozali Jauhari Alfanani
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.581

Abstract

The Sasak people are known to have various noble values and norms that are still maintained today. One of these values is the sufistic concept which has become a guide for the ancestors of the Sasak tribe on the island of Lombok. The purpose of this study is to explore various things related to sufistic values possessed by the Sasak tribe and depicted in one of the novels written by the original Sasak author, Lalu Agus Fathurrahman. The excavation of sufistic values in the novel is carried out using interview techniques and literature studies. The result showed that the sufistic values of the Sasak tribe in Sanggarguri were realized through the symbolization of 10 types of flowers found on the island of Lombok. The flowers describe the level of characteristics and traits of the Sasak people so that they can be used as guidelines in living life from time to time.AbstrakMasyarakat suku Sasak dikenal memiliki berbagai nilai dan norma luhur yang masih dipertahankan hingga saat ini, salah satunya konsep sufistik sebagai pedoman bagi leluhur Suku Sasak di Pulau Lombok. Tujuan penelitian ini yaitu menggali berbagai hal terkait nilai sufistik yang dimiliki oleh Suku Sasak dan tergambar dalam salah satu novel yang ditulis oleh pengarang asli Sasak, Lalu Agus Fathurrahman. Penggalian nilai sufistik dalam novel tersebut dilakukan menggunakan teknik wawancara dan studi kepustakaan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, penelitian ini menghasilkan bahwa dalam novel Sanggarguri terwujud nilai-nilai sufistik suku Sasak melalui simbolisasi sepuluh jenis kembang yang terdapat di Pulau Lombok yang menggambarkan tingkat karakteristik dan sifat masyarakat Suku Sasak sehingga dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan dari masa ke masa.
Local Wisdom and Didactic Values in Lullaby Kawih Mepende Murangkalih Indra Nugraha Taufik
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4945

Abstract

This research is entitled "Local Wisdom and Didactic Values in Lullaby Kawih Mepende Murangkalih Song". This study aims to examine the lullaby oral tradition in Bandung Regency. In this study, the author tries to record the lullaby that develops in the community. The area that is used as a source of lullabies is the Bandung Regency area. This research method uses descriptive qualitative. The focus is on a comprehensive picture of people's knowledge, skills, and attitudes towards lullabies in the Bandung Regency. The role of the lullaby is essential because it is part of the formation of the nation's character. Through local wisdom and didactic values in the lullaby, the message is expected to form toddlers, young people who have noble character when they grow up. AbstrakPenelitian ini berjudul “Kearifan Lokal dan Nilai-Nilai Didaktik dalam Lagu Lullaby Kawih Mepende Murangkalih”. Penelitian ini bertujuan mengkaji tradisi lisan lullaby di Kabupaten Bandung. Dalam penelitian ini, penulis mencoba merekam lullaby yang berkembang di masyarakat. Daerah yang dijadikan sumber lullaby adalah Wilayah Kabupaten Bandung. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Fokusnya adalah pada gambaran yang komprehensif tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat terhadap lagu pengantar tidur di Kabupaten Bandung. Peran lullaby sangat diperlukan karena bagian dari pembentukan karakter bangsa. Melalui kearifan lokal dan nilai-nilai didaktis dalam lullaby, pesan tersebut diharapkan dapat membentuk balita, generasi muda yang berakhlak mulia ketika dewasa nanti.
COVER DEPAN Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, Nomor 2, Desember 2022 Jentera: jurnal Kajian Sastra
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Growth Mindset dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Anak Sitti Rachmi Masie; Sayama Malabar; Herman Didipu
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4801

Abstract

The purpose of this study was to describe the growth mindset model in improving children's story writing. Writing children's stories is part of the learning process to develop literary skills with mastery of language. This type of research is development research, qualitative descriptive method. The method of data collection was carried out by interviewing, documenting, and compiling products to be tested on students and teachers. The research subject is at one school, namely SDIT in Gorontalo City. The results show that writing stories using the growth mindset model can increase students' writing of children's stories. The interest of students in writing is because the guide model includes various types of exercises in creating ideas through positive stories, writing creatively and revealing the wisdom of stories, so that they can retell the contents of the story. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model growth mindset dalam meningkatkan menulis cerita anak. Menulis cerita anak adalah bagian dari proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan bersastra dengan penguasaan bahasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan penyusunan produk untuk diujicobakan pada peserta didik dan guru.  Subjek penelitian pada satu sekolah yaitu SDIT di Kota Gorontalo.  Hasilnya menunjukkan bahwa  menulis cerita dengan menggunakan model growth mindset dapat meningkatkan peserta didik menulis cerita anak. Ketertarikan peserta didik dalam menulis dikarenakan model panduannya mencantumkan beragam jenis latihan dalam menciptakan ide melalui kisah positif, menulis kreatif dan mengungkapkan  hikmah cerita, sehingga dapat  menceritakan kembali  isi cerita.
Konflik Batin Tokoh dalam Cerpen Obat Genetik, Es Krim, dan Kanibal Karya Bernard Batubara (Sebuah Tinjauan Psikologi Sastra) Imron Niatul Nur Hasanah; Wahyu Nur Khasanah
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.2457

Abstract

This study aims to analyze the inner conflicts of characters in the short stories of Obat Genetik, Es Krim, and Kanibal by Bernard Batubara. This study used qualitative desriptive method by applying the theory of literary psychology. The character’s inner conflict can be identified using Sigmund Freud’s theory, namely the id, ego, and superego. The results indicated that the inner conflict in Obat Genetik, Es Krim, and Kanibal is caused by a sense of patrionalism, unrequited love, and trauma to the past. This research is expected to provide an understanding of psychological disorders caused by inner conflicts in it. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik batin tokoh dalam cerpen Obat Genetik, Es Krim, dan Kanibal karya Bernard Batubara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menerapkan teori psikologi sastra. Konflik batin tokoh dapat diidentifikasi menggunakan teori Sigmund Freud, yaitu Id, Ego, dan Superego. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik batin dalam cerpen tersebut disebabkan oleh rasa patrionalisme, cinta tak sampai, dan trauma terhadap masa lalu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang gangguan psikologis yang diakibatkan konflik batin dalam cerpen Obat Genetik, Es Krim, dan Kanibal.
Paanthungi, Puisi Lisan Gorontalo sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah Ellyana Hinta; Asna Ntelu; Dakia Djou; NFN Zulkipli
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4874

Abstract

The purpose of this study is to describe Panthungi, Gorontalo's oral poetry as a medium for maintaining local languages. This research is descriptive in nature which is the result of a literature review related to Paanthungi. Therefore, the method used is a qualitative descriptive method. This method is intended to describe Gorontalo Oral Poetry as a Regional Language Defense Media. The data collection technique is in the form of a documentation technique by digging back into literature studies related to the Gorontalo Pantun which can be used as a medium for maintaining regional languages. The results showed that Paanthungi is a social rhyme that is sung to the accompaniment of music, dances, or without music, and is used when welcoming guests or used in traditional rituals in Gorontalo. Paanthungi or pantun is an art that needs to be developed and maintained by the people of Gorontalo because in addition to being entertaining, paanthungi also plays a very important role in protecting the Gorontalo regional language from extinction. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Panthungi, puisi lisan Gorontalo sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif yang merupakan hasil kajian studi pustaka terkait dengan Paanthungi. Oleh sebab itu, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan Puisi Lisan Gorontalo Sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah. Teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi dengan menggali kembali kajian kepusatakaan terkait dengan Pantun Gorontalo yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paanthungi adalah pantun pergaulan yang dilagukan dengan iringan musik, tari-tarian, atau juga tanpa musik, dan digunakan pada saat penyambutan tamu atau digunakan pada ritual-ritual adat di Gorontalo.Paanthungi atau pantun itu adalah sebuah seni yang perlu dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat Gorontalo karena di samping dapat menghibur, paanthungi juga sangat berfungsi untuk menjaga bahasa daerah Gorontalo agar terhindar dari kepunahan.
COVER BELAKANG Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, Nomor 2, Desember 2022 Jentera: jurnal Kajian Sastra
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Page 1 of 2 | Total Record : 19