cover
Contact Name
Andreas Christian Louk
Contact Email
andreas.louk@staf.undana.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfisika@undana.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
ISSN : 25035274     EISSN : 26571900     DOI : https://doi.org/10.35508/fisa
Jurnal Fisika – Fisika Sains dan Aplikasinya diterbitkan oleh Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknk - Universitas Nusa Cendana secara berkala (setiap 6 bulan) yaitu setiap bulan April dan Oktober, dengan tujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian, pengkajian, dan pengembangan bidang Fisika beserta dengan terapan ilmu fisika. Artikel yang dipublikasi dalam Jurnal FiSA dapat berupa Artikel Penelitian maupun Artikel Konseptual (non-penelitian).
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya" : 6 Documents clear
PEMETAAN TUTUPAN LAHAN KAWASAN HUTAN GUNUNG TIMAU DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN OBSERVATORIUM NASIONAL DI KABUPATEN KUPANG Jehunias Leonidas Tanesib; Albert Zicko Johannes
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.558 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian berupa pemetaan tutupan lahan kawasan hutan di Gunung Timau, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, Indonesia dengan membandingkan perubahan klasifikasi vegetasi tutupan lahan selama 12 tahun 2005-2016, 2010 dan 2011 data tidak ada). Metode klasifikasi yang digunakan adalah adalah metode klasifikasi kemiripan maksimum (Maximum Likelihood Classification/MLC) yaitu dengan dengan menggunakan data satelit penginderaan jauh LANDSAT. Dari hasil pemetaan kawasan hutan di gunung Timau, jumlah luasan hutan menunjukkan garis tren yang menurun dari tahun ke tahun. Hasil ini menunjukkan terjadinya pola perubahan vegetasi yang negatif yaitu menurunnya kerapatan vegetasi hutan dan berkurangnya luasan total hutan serta meningkatnya luasan padang rumput selama periode 12 tahun ini. Sebagai daerah yang masih natural maka dapat disimpulkan perubahan iklim global merupakan salah satu penyebab perubahan vegetasi ini sebagaimana beberapa tempat di dunia. Kata kunci: indeks vegetasi, NDVI, penginderaan jauh, pola perubahan vegetasi, perubahan iklim global. Abstract Studies have been conducted in the form of forest land cover mapping at Mountain Timau, Timor island, East Nusa Tenggara, Indonesia, by comparing changes in land cover classification vegetation for 12 years from 2005 to 2016 (2010 and 2011 data does not exist). Classification method used is Maximum Likelihood Classification / MLC using LANDSAT satellite remote sensing data. From the mapping of forest areas in the Mountain Timau, the amount of forest area showed declining trendline from year to year. These results indicate the occurrence of a negative pattern of vegetation change that is decreasing the density of the forest vegetation and reduction of the total area of ​​forest and pasture area increased over a period of 12 years. As the area is natural, it can be inferred global climate change is one of the causes of this vegetation change, same as some places in the world. Keywords: vegetation index, NDVI, remote sensing, vegetation change, global climate change.
PEMETAAN NILAI KOEFISIEN SEISMIK DI DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR Basry Yadi Tang
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.711 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan perhitungan dan pemetaan nilai koefisien seismik pada 335 titik grid di daerah Nusa Tenggara Timur. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data historis gempabumi yang memiliki magnitudo ≥5 SR dan kedalaman ≤80 km periode 1977-2007, dengan batasan 60LS-130LS dan 1180BT-1290BT yang bersumber dari BMKG dan USGS. Dengan diketahuinya nilai percepatan tanah maksimum dan nilai percepatan gravitasi bumi yang telah dikoreksi dengan menggunakan koreksi lintang gravitasi untuk tiap titik grid, maka nilai koefisien seismik maksimum dapat dihitung dengan membandingkan nilai percepatan tanah maksimum terhadap nilai percepatan gravitasi bumi untuk tiap titik grid. Setelah dilakukan analisis perhitungan diperoleh nilai koefisien seismik di daerah Nusa Tenggara Timur. Data input berupa nilai percepatan tanah maksimum untuk formulasi Katayama diperoleh nilai koefisien seismik maksimum sebesar 0.30236. Data input berupa nilai percepatan tanah maksimum untuk formulasi Donovan diperoleh nilai koefisien seismik maksimum sebesar 0.2335 sedangkan data input berupa nilai percepatan tanah maksimum untuk formulasi Murphy-O’Brein diperoleh nilai koefisien seismik maksimum sebesar 0.107720. Kata kunci: koefisien seismik maksimum; percepatan tanah maksimum; formulasi Donovan; formulasi Katayama; formulasi Murphy-O’Brein Abstract Conducted research on determined and mapping of the value seismic coefficient by using 335 grid points in East Nusa Tenggara. The data which used are earthquake historic data with have condition of magnitude certainty ≥5 SR and deep ≤80 km in periodic 1977-2007, with the limitation region 60S-130S and 1180E-1290E. These data were taken from BMKG and USGS. By using the results of maximum peak ground acceleration and gravity acceleration value which using gravity latitude correction for every grid points, therefor the value of maximum seismic coefficient can be determined by comparing the value of maximum peak ground acceleration with gravity acceleration for ecah grid points. After the analysis, so that maximum seismic coefficient value in East Nusa Tenggara is determined. Data input from maximum peak ground acceleration Katayama’s formulation yield the value of maximum seismic coefficient is 0.30236. Data input from maximum peak ground acceleration Donovan’s formulation yield the value of maximum seismic coefficient is 0.2335 and data input from maximum peak ground acceleration Murphy-O’Brein’s formulation yield the value of maximum seismic coefficient is 0.107720. Keywords: maximum seismic coefficient; maximum peak ground acceleration; Donovan’s formulation; Katayama’s formulation; Murphy-O’Brein’s formulation
KAJIAN AWAL SPEKTRUM SERAPAN SENYAWA HASIL EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGAOLEIFERA L) ASAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) MARUNGGA PAH METO KABUPATEN TTU Viktorinus Salu; Bernandus Bernandus; Minsyahril Bukit
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.312 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang kajian awal spektrum serapan senyawa hasil ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera L.) asal Kelompok Usaha Bersama (KUB) Marungga Pah Meto kabupaten TTU. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jangkauan serapan, koefisisen serapan, dan celah energi senyawa hasil ekstrak daun kelor. Daun kelor kering dihaluskan, kemudian serbuk daun kelor diekstraksi secara maserasi, setelah itu dievaporasi menggunakan evaporator, kemudian diencerkan menggunakan pelarut etanol. Selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Sepktrofotometer UV-Vis untuk mendapatkan spketrum serapan senyawa hasil ekstraksi daun kelor Berdasarkan hasil analisis data spektrum serapannya, jangkauan serapan senyawa ekstrak daun Kelor dengan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm adalah 200 nm sampai 691 nm dengan nilai koefisien serapannya sebesar 170,4 m-1 dan nilai celah energinya sebesar 1,79 eV. Berdasarkan nilai celah energi tersebut senyawa hasil ekstraksi daun kelor dapat dikelompokan menjadi bahan semikonduktor. Kata Kunci: Daun kelor, Spektrum Serapan, Koefisien Serapan, Celah Energi. Abstract A research of the preliminary study absorption spectrum of compounds of extract Moringa leaves (Moringa Oleifera L.) from Marungga Pah Meto Group TTU Regency has been done. The aims of this research are to determine the absorption coefficient value and energy gap value of compound of extract Moringa leaves. Moringa leaves powder was extracted by maseration method, then evaporated by evaporator, furthermore diluted with ethanol. These samples are made three concentration ( 100 ppm, 200 ppm, and 300 ppm )respectirely then analyzed using UV-Vis Spectrofotometer. Based on their absorption spectrum data analysis, absorption range of these samples with concentration are from 200 nm to 691 nm. Energy gap value is 1,79 eV and its absorption coefficient value is 170.4 m-1. Based on its energy gap value, compound of extract Moringa leaves from Marungga pah meto group TTU regency could be classified as semiconductor material group. Key words: Moringa Leaf, Absorption Spectrum, Absorption Coefficient, Energy Gap
PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN BENTUK MUTIARA DARI CITRA TIRAM MUTIARA HASIL RADIOGRAFI SINAR-X DIGITAL Thomas A. W. Ceme; Ali Warsito; Margaretha F. Cherly
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.327 KB)

Abstract

Abstrak Telah dirancang sebuah sistem pengenalan bentuk mutiara dengan memanfaatkan citra digital hasil radiografi sinar-X. Penelitian ini bertujuan untuk membantu mendeteksi ketidakseragaman bentuk mutiara. Teknik pengolahan citra dan algoritma pengenalan pola dengan metode rantai digunakan untuk merepresentasikan kontur citra, Sistem dirancang menggunakan bahasa pemrograman berbasis Borland Delphi 7, dengan alur sistem dimulai dari inputan citra tiram mutiara berformat BMP (grayscale), pengolahan citra, hingga output sistem berupa perbandingan ukuran panjang antara jari-jari yang saling tegak lurus. Jika perbandingannya sama, maka citra mutiara yang dideteksi berbentuk lingkaran. Hasil perancangan sistem yang diperoleh menunjukan bahwa algoritma pengenalan pola mampu mendeteksi bentuk citra mutiara. Hasil deteksi akan semakin baik jika citra hasil radiografi sinar-x yang diinput memiliki kualitas yang baik pula, Kata kunci: mutiara, pengolahan citra, algoritma pengenalan pola, metode kode rantai, deteksi bentuk. Abstract Has designed a software to recognize the form of pearls by utilizing digital image radiographic X-ray results. This study aims to help detect unevenness shape of pearls. Techniques of image processing and pattern recognition algorithms with the chain method is used to represent the image of the contour, the system is designed to use the programming language of Borland Delphi 7, based with the Groove system starting from the input image formats such as BMP Pearl oysters (grayscale), image processing, and output of the system in the form of a comparison length between the fingers perpendicular to each other. If the comparison is the same, then the image of Pearl detected circular. System design results obtained showed that pattern recognition algorithms capable of detecting image forms a Pearl. The results of the detection will be getting better if the image of x-ray radiography results are inputted has a good quality. Keywords: pearl, image processing, pattern recognition algorithms, chain code method, the detection of the shape.
IDENTIFIKASI PERSEBARAN LITOLOGI RESERVOAR BATUPASIR MENGGUNAKAN ANALISIS SEISMIK INVERSI IMPEDANSI ELASTIK DI LAPANGAN NAJLAA FORMASI CIBULAKAN CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Harsano Jayadi
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.911 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan inversi terhadap data seismik PSTM 3D lapangan NAJLAA, Cekungan Jawa Barat Utara. Metode yang digunakan yaitu inversi impedansi elastik untuk mengidentifikasi pola penyebaran litologi dan fluida hidrokarbon dari reservoar batupasir di lapisan Z.2210 Formasi Cibulakan. Inversi AVO dilakukan untuk mendapatkan intercept, gradient, reflektivitas impedansi elastik, near angle stack dan far angle stack. Analisis grafik AVO dan atribut angle stack untuk mengetahui respon amplitudo terhadap offset digunakan untuk menentukan kelas anomali AVO. Dari hasil analisis sensitifitas menunjukan bahwa impedansi elastik dengan sudut 30o paling sensitif dalam pemisahan litologi batupasir dan serpih. Sehingga proses inversi impedansi elastik dengan sudut 30o terbukti paling sensitif dalam pemetaan penyebaran litologi. Selanjutnya dilakukan analisis crossplot antara log impedansi elastik sudut 30o terhadap log gamma ray untuk membedakan litologi batupasir dan crossplot antara log lambda-rho terhadap log gamma ray untuk menentukan adanya indikasi fluida hidrokarbon. Hasil analisis AVO menunjukkan bahwa respon pada lapisan Z.2210 termasuk dalam anomali AVO kelas IIp yang terletak pada twt 1794 ms sampai 1799 ms di sumur UI-10. Pemetaan inversi impedansi elastik dengan sudut 30o inline 1141 menunjukkan bahwa litologi batupasir zona target mempunyai nilai 1410 (m/s)2*gr/cc sampai 1570 (m/s)2*gr/cc dengan daerah penyebaran batupasir pada reservoar lapisan Z.2210 memiliki orientasi arah timur laut-barat daya. Kata kunci: Inversi; AVO; Impedansi Elastik Abstract An inversion has been carried out againts the seismic data of PSTM 3D at Najlaa field in the Northern West Java basin. The method used is elastic impedance to identify lithology and hidrocarbon distribution of sandstones reservoir in the layer of Cibulakan Formation, Z.2210. AVO inversion has been carried out to get intercept, gradient, elastic impedance reflectivity, near angle stack, and angle stack. The AVO graph analyzing and angle stack attribute are used to determine amplitude response of the offset used to determine AVO anomaly class. From the result of sensitivity analysis showed that elastic impedance has the most sensitivity in the separation of sandstones lithology and mudstones in the angle of 30 degree. It is approved in the mapping of lithology distribution. Further crossplot analysis has been carried out between elastic impedance log angle in 30 degree againts gamma ray log to distinguish sandstones lithology and crossplot between lambda-rho log to gamma ray log to determine the indication of hidrocarbon fluids. The result of AVO analysis showed the response in the layer Z.2210 included in IIp AVO anomaly located at twt 1794 ms to 1799 ms in UI-10 well logging. Elastic Impedance mapping 30 degree inline 1141 showed that target zone of sandstones lithology has a value of 1410 (m/s)2*gr/cc to 1570 (m/s)2*gr/cc with region spread of the sandstones distribution in reservoir layers Z.2210 which has an orientation toward Northeast-Southwest. Keywords: Inversion; AVO; Elastic Impedance
PEMETAAN DISTRIBUSI PAPARAN RADIOISOTOP PADA DAERAH PERSAWAHAN DI OESENA AKIBAT KONTAMINASI DARI SUMBER RADIOISOTOP Maria E. S. Bere; Bartholomeus Pasangka; Hadi Imam Sutaji
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.387 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian di wilayah persawahan Desa Oesena Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang mengenai paparan radioisotop alam. Tujuan penelitian ini memetakan distribusi paparan radioisotop pada wilayah persawahan yang diduga terkontaminasi radioisotop dari bukit setan. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari observasi, mapping, dan analisis interpretasi data. Data yang diperoleh dalam penelitian di lapangan adalah nilai cacah radiasi permenit(cpm), elevasi dan data lintang bujur, data-data ini yang kemudian digunakan untuk membuat peta distribusi. Peta dibuat menggunakan software surfer 11. Hasil penelitian menunjukkan nilai cacah radiasi tertinggi adalah 33 cpm dan terendah adalah 8 cpm. Setelah dipetakan diketahui luas wilayah dengan nilai cacah tinggi pada 2 wilayah yaitu 736 m2 dari luas keseluruhan 33.024 m2 pada wilayah A dan 128 m2 dari luas keseluruhan 21.168 m2 pada wilayah B, dengan akumulasi tertinggi wilayah A berada pada bagian barat, dan wilayah B berada pada bagian timur. Cacah radiasi pada lokasi persawahan masih berada pada batas toleransi sesuai standar bahaya minimum (33 cpm) sesuai yang diperbolehkan. Kata kunci : Radioisotop, Cpm. Abstract Has conducted research in the area of the rice field at Oesena Village, Sub-district of Amarasi, Kupang Regency, Nusa Tenggara Timur. for exposure to natural radioisotopes. The aims of research to map the distribution of the radioisotope in the rice-fields exposure suspected to be contaminated radioisotope of the hill demons. The method used consists of observation, mapping, and analysis of data interpretation. The data obtained in research in the field is the value of the radiation count per minute (cpm), elevation and latitude and longitude of data, these data are then used for producing a map of the distribution. The results showed the highest radiation count value is 33 cpm and the lowest is 8 cpm. Having mapped the known area of high count value in two areas, namely 736 m2 of total area 33.024 m2 and 128 m2 of total area of 21.168 m2, with the highest accumulation region 1 is located in the western part, and a second region located on the eastern side. Chopped radiation on the location of rice fields are still within the tolerance limits according to the standard minimum hazard (33 cpm) as allowed. Keywords : Radioisotopes, Cpm.

Page 1 of 1 | Total Record : 6