cover
Contact Name
Andreas Christian Louk
Contact Email
andreas.louk@staf.undana.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfisika@undana.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
ISSN : 25035274     EISSN : 26571900     DOI : https://doi.org/10.35508/fisa
Jurnal Fisika – Fisika Sains dan Aplikasinya diterbitkan oleh Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknk - Universitas Nusa Cendana secara berkala (setiap 6 bulan) yaitu setiap bulan April dan Oktober, dengan tujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian, pengkajian, dan pengembangan bidang Fisika beserta dengan terapan ilmu fisika. Artikel yang dipublikasi dalam Jurnal FiSA dapat berupa Artikel Penelitian maupun Artikel Konseptual (non-penelitian).
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya" : 7 Documents clear
PENENTUAN ENERGI KEADAAN DASAR SISTEM ATOM HELIUM MUONIK EKSOTIS (He^(2+) μ^- μ^-) MENGGUNAKAN PRINSIP VARIASI Elisabeth Boimau; Redi K. Pingak; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.768 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan kajian teoritik penentuan energi keadaan dasar sistem atom helium muonik eksotis dengan pendekatan prinsip variasi. Ide dasar dari metode ini adalah memilih sebuah fungsi gelombang coba yang berisikan sebuah parameter yang bias disesuaikan nilainya dan meminimalkan nilai ekspektasi operator Hamiltonian yang disebut energi rata-rata. Fungsi gelombang coba yang digunakan dalam penelitian adalah fungsi gelombang keadaan dasar ion hidrogenik (pendekatan orbital). Operator Hamiltonian sistem atom helium muonik eksotis ini dioperasikan pada fungsi gelombang coba dan nilai energi rata-rata yang diperoleh diminimalkan sehingga diperoleh nilai energi keadaan dasar sistem ini sekitar . Nilai ini lebih besar dari pada nilai total energi keadaan dasar baik pada sistem atom helium maupun pada sistem atom . Hal ini disebabkan oleh perbedaan massa tereduksi sistem-sistem ini dalam pendekatan orbital. Kata Kunci: Ion hidrogenik, Energi keadaan dasar, Fungsi gelombang coba, Pendekatan orbital, Prinsip Variasi. Abstract The study on the determination of ground state energy of exotic muonic helium system by variational principle approximation has been done. The basic ideas of this method are to choose a trial wave function consisting of an adjustable variational parameter and to minimize the expectation value of its Hamiltonian operator which is called the average energy. The trial wave function used is the ground state hydrogenic ion wave function (orbital approximation). The operator Hamiltonian of this system is operated on the trial wave function and its value is minimized, from which the ground state energy of this system was found to be about . This value is greater than that of both atom and system . This difference is caused by the difference in the reduced masses of these systems in the orbital approximation. Keywords: Hydrogenic ions, Ground state energy, Trial wave function, Orbital approximation, Variational Principle.
KAJIAN AWAL SPEKTRUM SERAPAN SENYAWA HASIL EKSTRAKSI DAUN SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS) ASAL KOTA KUPANG Renaldo Apriandi Kasa; Minsyahril Bukit; Albert Zicko Johannes
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.881 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang kajian awal spektrum serapan senyawa hasil ekstraksi daun sukun (artocarpus altilis) asal Kota Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jangkauan serapan, nilai koefisien serapan, celah energi, dan indeks bias senyawa hasil ekstraksi daun sukun. Serbuk daun sukun diekstraksi secara maserasi, kemudian dievaporasi menggunakan evaporator, lalu diencerkan menggunakan pelarut etanol dan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis untuk mendapatkan spketrum serapan senyawa hasil ekstraksi daun sukun. Berdasarkan hasil analisis data spektrum serapannya, jangkauan serapan senyawa ekstrak daun sukun terjadi pada panjang gelombang 200 nm sampai dengan 450 nm. Dengan nilai koefisien serapannya sebesar , nilai celah energinya sebesar 3.03 eV, dan nilai indeks biasnya sebesar 1.75. Kata Kunci: Daun Sukun, Spektrum Serapan, Koefisien Serapan, Celah Energi, dan Indeks Bia Abstract The research about preliminary study absorption spectrum of Breadfruit leaves extract from kupang city has been done. This research aims to determine the absorption range, the absorption coefficient, the energy gap and the refractive index of Breadfruit leaves extract. Breadfruit leaves powder was extracted by maseration method, then it was evaporated by evaporator and further diluted using ethanol and then characterized using UV-Vis spectrophotometer to abtain absorption spectrum of Breadfruit leaves extract. Based on absorption spectrum data analysis, the absorption range occurs of wavelength 200 nm to 500 nm, the absorption coefficient is 105,9567 m-1, the energy gap value is 3,03 eV and the refractive index value is 1,75. Keywords: Breadfruit leaf, Absorption Spectrum, Absorption Coefficient, Energy Gap, and Refractive Index Value.
KAJIAN AKTIVITAS JENIS MASSA KANDUNGAN RADIOISOTOP DALAM SAMPEL SUMBER AIR PANAS DI ULUMBU DESA WEWO KECAMATAN SATARMESE KABUPATEN MANGGARAI TENGAH Yasinta Kresnawati; Bartholomeus Pasangka; Redi K. Pingak
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.846 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian kandungan radioisotop dalam sampel sumber air panas di desa Wewo kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interval aktivitas jenis massa radioisotop, tingkat kontaminasi dan lokasi penyebaran radioisotop yaitu dengan survei, pengambilan data dan sampel, serta analisis laboratorium, dan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan interval aktivitas jenis massa radioisotop dalam sampel air adalah 2,216x10-3μCi/gram sampai dengan 1,095 x 10-7μCi/gram. Untuk daerah kontaminasi pada lokasi PLTU Ulumbu dan Kawah Ulumbu Tingkat kontaminasi radioisotop di lokasi penelitian tergolong daerah kontaminasi alpha tinggi (sampel 1 dan 2), di perusahan PLTU Ulumbu. Pada titik pengambilan sampel (15, 19, 21, 23) di kawah Ulumbu merupakan kontaminasi alpha sedang dan kontaminasi beta rendah. Sedangkan titik pengambilan sampel 3, 4, 6, 7, 8 dan 10 merupakan daerah kontaminasi tinggi untuk radiasi alpha yang menyebar secara merata pada Perusahan PLTU Ulumbu. Daerah pengambilan sampel 5 dan 9 merupakan daerah kontaminasi sedang untuk radiasi alpha dan kontaminasi rendah untuk radiasi beta. Sedangkan titik pengambilan sampel 11 sampai 25 di Kawah Ulumbu memiliki kontaminasi alpha rendah dan kontaminasi beta rendah yang sebarannya secara merata. Kata kunci: Radioisotop, Aktivitas Jenis Massa, Kontaminasi Abstract Study Of Types Activity Radioisotope Content In Reservoir Sample At Ulumbu Desa Wewo Kecamatan Satarmese Center Manggarai Regency. Study of types activity mass radioisotope content in reservoir sample at desa Wewo district Satarmese center of Manggarai regency has been done. The aims of this study are to determine radioisotop mass types activity interval, contamination level and the spreading location radioisotope by surveying, sampling, laboratory analyse and intepretation. The results showed that radioisotope mass type activity interval in sample water are 2,216x10­-3μCi/gram to 1,095 x 10-7μCi/gram. To the contaminated area at PLTU Ulumbu location and Ulumbu crater, level of radioisotope contamination at the survey location is include to the high alpha contamination (sample 1 and sample 2) at PLTU Ulumbu. At the sampling points (15, 19, 21,23) at Ulumbu crater the intermediate alpha contamination and low betha contamination. Whereas sampling points of 3, 4, 6, 7, 8 and 10 are the area of high contamination for alpha radiation, spreading equally at PLTU Ulumbu. The sampling points of 5 and 9 are the intermediate contamination area for alpha radiation and low intermination for betha radiation. Whereas the sampling points of 11 to 25 at the Ulumbu crater have the low alpha and betha contamination, which its spreading equally. Keywords: Radioisotop, mass type activity, contamination.
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR M. Leng; Jehunias L. Tanesib; Ali Warsito
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.953 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan pemetaan daerah rawan longsor di Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan aplikasi penginderaan jauh dan sistem infomasi geografi. Metode penelitian berupa pembuatan Peta Curah Hujan, pembuatan Peta Tutupan Lahan, dan pembuatan Peta Kelas Lereng.Hasil penelitian menunjukkan penyebaran daerah Rawan Longsor di Kabupaten Timor Tengah Utara terdiri dari tiga kelas kerawanan longsor yaitu (1) Kelas Tidak Rawan seluas 146284,74 ha (2) Kelas Rawan seluas 83546,1 ha (3) Kelas Sangat Rawan seluas 2655 ha tersebar pada kecamatan Mutis dan Miomafo Barat. Kata kunci: Pemetaan, Longsor, Sistem Informasi Geografis ABSTRACT Mapping of landslide prone areas in Timor Tengah Utara Regency East Nusa Tenggara Province using application of remote sensing and geographic information system has been done. The research method such as making rainfall map, land cover Map, and making slope class Map.The result of Research showed that the spread of Landslide Prone areas in Timor Tengah Utara Regency consisted of three classes of Landslide susceptibility, namely (1) no Landslide-Prone area of 146284,74 ha (2) Landslide Prone area of 83546,1 ha (3) highrisk area of 2655 ha district of Mutis and Miomafo Barat. Keywords: Mapping, Landslide, GIS (Geographic Information System)
ANALISIS SPEKTRAL DAN PENENTUAN HIPOSENTER GEMPA GUNUNG LEWOTOBI DAN EGON SERTA KONDISI SEISMOTEKTONIK DAERAH SEKITARNYA Stefanus Spulo Sogen; Hery L. Sianturi; Jehunias L. Tanesib; Devy K. Syahbana
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.872 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang analisis spektral dan penentuan hiposenter gempa gunung Lewotobi dan gunung Egon serta hubungannya dengan gempabumi tektonik di daerah sekitarnya. Tujuan penelitian adalah menentukan karakteristik spektral, hiposenter gempa, b-value, serta menyelidiki hubungan antara gempa vulkanik dan gempa tektonik yang terjadi di daerah sekitar. Data kegempaan vulkanik diperoleh dari Pos PGA Lewotobi dan Pos PGA Egon dari tanggal 1 Januari sampai 31 januari 2016. Untuk data kegempaan tektonik diperoleh dari katalog international seismology center (ISC) dan U.S. Geological Survey National Earquake Information Center (USGS/NEIC) dari tahun 1965-2016. Analisis spektral dari gempa yang terekam di seismograf pos PGA digunakan untuk mendapatkan frekuensi dominan, untuk gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal dan tektonik lokal pada gunung Lewotobi digunakan untuk menentukan hiposenter gempa gunung Lewotobi. Untuk data gempabumi tektonik dilakukan analisis b-value. Hasil menunjukan bahwa frekuensi dominan setiap gempa yang terjadi pada gunung Lewotobi: gempa vulkanik dalam 10-13 Hz, vukanik dangkal 4,87-13,6 Hz, tornillo 1,69-16,8 hz, tremor harmonik 1,72-2 Hz, tektonik jauh1,041 – 5,282 Hz, tektonik lokal 1,80-2,79 Hz, hembusan 2,54-7,53 hz, low frekuensi 0,72-1,97 hz. Untuk gempa yang terjadi di gunung Egon: gempa vulkanik dalam 10-13,0 Hz, vulkanik dangkal 10-12,1 Hz, tremor harmonik 11-20,9 Hz, swarm 11-12,3 Hz, tektonik lokal 11,9-12,6 Hz, tektonik jauh 2,62-12,6 Hz, hembusan 4,88-12,8 Hz, low frekuensi 0,47-3,17 Hz, tornillo 12-12,6 Hz. Hiposenter gempa vulkanik banyak terjadi di gunung Lewotobi laki-laki dan tektonik lokal di baratdaya gunung Lewotobi. Nilai b-value yang diperoleh 1,12 ± 0,18. Dari hasil analisis tidak ditemukan korelasi langsung antara aktivitas vulkanik dan tektonik Katakunci: Lewotobi, Egon, Vulkanik, Tektonik, b-Value. Abstract Has done research on spectral analysis and determination of hypocenter Lewotobi and Egon and its relation to tectonic earthquakes in the surrounding area. The puporse of the research was to determine the spectral characteristics, hypocenter, b-value, as well as investigating the relationship between volcanic earthquake and tectonic earthquake that occurred in the area around. The data of volcanic seismicity obtained from the Lewotobi and Egon PGA Post on January 1st until January 31st 2016. And the data of tectonic seismicity obtained from International Seismicity Center (ISC) catalog and U.S. Geological Survey National Earthquake Information Center (USGS/NEIC) on 1965-2016. Spectral analysis of earthquake that recorded on a seismograph in PGA post used to get dominant frequency, the deep volcanic earthquake, shallow volcanic earthquake, and local tectonic on Lewotobi used to determine hypocenter of earthquake of Lewotobi mount. For the data of tectonic earthquake obtained by doing analysis b-value. The results show that dominant frequency each earthquake that occurred on Lewotobi: deep volcanic earthquake 10-13 Hz, shallow volcanic 4,87-13,6 Hz, tornillo 1,69-16,8 Hz, harmonic tremor 1,72-2 Hz, far tectonic 1,041-5,282 Hz, local tectonic 1,80-2,79 Hz, blowing 2,54-7,53 Hz, low frequency 0,72-1,97 Hz. For earthquake on Egon: deep volcanic earthquake 10-13,0 Hz, shallow volcanic 10-12,1 Hz,9 harmonic tremor 11-20,9 Hz, swarm 11-12,3 Hz, local tectonic 11,9-12,6 Hz, far tectonic 2,62-12,6 Hz, blowing 4,88-12,8 Hz, low frequency 0,47-3,17 Hz, tornillo 12-12,6 Hz. Volcanic hypocenter erthquakemostly occurred in Lewotobilaki-laki and local tectonic occurred on southwest of mount Lewotobi. The value of b-value obtained was 1,12 ± 0,18. From the result of analysis not founded a direct correlation of volcanic and tectonic activity. Keywords: Lewotobi, Egon, Volcanic, Tectonic, b-value
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PARAMETER FISIS PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO DAN ESP 8266 Yeldi S. Nafie; Jonshon Tarigan; Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.623 KB)

Abstract

Abstrak Telah dirancang sebuah rancang bangun untuk memantau dan mengontrol suhu, kelembaban, dan kebisingan pada inkubator bayi dengan memanfaatkan sistem wifi menggunakan modul ESP8266. Sistem ini dirancang menggunakan sensor SHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban dalam inkubator bayi dengan range pengukuran untuk sensor suhunya dari -4 oC sampai 123,8 oC, resolusinya 0,01 oC dan akurasi pengukurannya +/-0,4 oC, sedangkan untuk kelembaban range 0-100%RH, resolusi 0,03%RH dan akurasi pengukurannya +/-2%RH, dan sensor Mikrofon (KY-038) untuk mendeteksi kebisingan dalam inkubator bayi. Inkubator bayi yang dirancang berbentuk kotak persegi panjang menggunakan akrilik dengan ukuran panjang 85cm, lebar 45cm, tinggi 40cm dan ketebalan 3mm. Dan proses pemantauan dan pengontrolan suhu dan kelembaban serta kebisingan dengan menggunakan modul wifi ESP8266 dapat berfungsi dengan baik, dimana ketika suhu >32 oC dan RH <70% perintah dikirim dan Kipas menyala, dan ketika suhu <30 oC dan RH>80% perintah dikirim dan Lampu menyala. Sedangkan untuk pemantauan kebisingan yang ditentukan oleh nyala LED, dimana apabila volume kebisingan yang terdeteksi lebih besar dari nilai threshold maka LED menyala, dan pada saat volume kebisingan yang terdeteksi lebih kecil atau sama dengan nilai threshold yang di tentukan maka LED padam. Kata Kunci: Inkubator Bayi, ESP8266, Mikrokontroler Arduino Uno, Sensor SHT11, Sensor Mikrofon (KY-038). Abstract [Infant Incubator Physical Parameter Control System Based on Arduino Uno Microcontroller An Wifi Modul ESP826] An infant incubator has been designed to monitor and controll the temperature, humidity and noise. The system has been designed using SHT11 to detect temperature and humidity in infant incubator with measurement range for temperature sensor from -4oC to 123,8oC, resolution 0,01oC and measurement accuration +/- 0,4oC, while for humidity range 0-100% RH, resolution 0,03% and measurement accuration +/-2%RH, and Microphone (KY-038) sensor to detect noise in infant incubator. This incubator is in rectangular shape box, using acrilyc with length 85cm, width 45cm, heigth 40cm and thickness 3mm. Monitoring and controlling the temperature, humidity and noise, using wifi modul ESP8266, as comunication media type , if the temperature is >32oC and RH <70%, then command will be send and fan will be turn on, and when the temperature is <30oC and RH>80%, then command will be send and lamp will be turn on. Monitoring of noise is determined by the ligthting LED, if volume of noise detected is greater than threshold value then LED will be turn on, and when the volume of noise detected is less than or equal to threshold value, then LED will be turn off. Keywords : Infant Incubator, ESP 8266, Microcontroller Arduino Uno, SHT11 Sensor and Microphone (KY-038) Sensor.
OTOMATISASI SISTEM IRIGASI TETES BERBASIS ARDUINO NANO Surinia V. Kiri; Laura A. S. Lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.943 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v2i1.542

Abstract

Abstrak Telah dirancang sebuah sistem irigasi tetes otomatis menggunakan sel surya dengan output 9 Volt, baterai isi ulang 3,7 Volt, modul step up XL6009, sensor kelembaban tanah FC-28, Arduino Nano, LED dan solenoid valve 12 V DC ½”. Tujuan utama perancangan ini adalah menghemat penggunaan air dalam pertanian lahan kering.Selain itu juga menghemat tenaga dan waktu petani karena sistem bekerja otomatis. Sistem ini dirancang khusus untuk tanaman cabai merah dengan kelembaban tanah antara 44,8% hingga 76,5%. Sistem ini bekerja dengan menggunakan energi matahari yang diserap oleh sel surya. Energi tersebut akan disimpan dalam baterai 3,7 Volt dan diubah menjadi tegangan 9 Volt melalui modul step up XL6009 sebagai tegangan input untuk Arduino Nano. Sensor kelembaban tanah FC-28 akan mendeteksi kadar kelembaban tanah. Selanjutnya Arduino Nano akan menerima input tegangan dari sensor kelembaban tanah. Jika output sensor kelembaban tanah FC-28 lebih dari 2,8 Volt (kelembaban tanah rendah, <44,8 %), LED merah akan menyala dan solenoid valve terbuka. Jika output sensor kelembaban tanah FC-28 kurang dari 1,25 Volt (kelembaban tanah tinggi, >76,5 %), LED hijau menyala dan solenoid valve tertutup. Kata Kunci: Sensor Kelembaban Tanah FC-28, Arduino Nano, Solenoid Valve, Modul Step Up XL6009 Abstract It has been designed an automatic drip irrigation system using solar cell with an output 9 V, 3,7 V rechargeable battery, XL6009 step up module, FC-28 soil moisture sensor, Nano Arduino, LED and 12 V DC ½”solenoid valve. The main purpose of this design is to conserve the use water for dry farmings. But it also can save energy and time farmers because the system can work automatically. This system specially designed for chili plants with soil moisture range between 44,5 to 76,5%. This system works using solar energy is adsorbed by the solar cell. Energy will be saved in 3,7 Volt rechargeable battery and changed to be 9 Volt by XL6009 step up modul as input for Nano Arduino. The FC-28 soil moisture sensor will detect level of soil moisture. Then Nano Arduino will receive input voltage from soil moisture sensor. If the output of the sensor more than 2,8 Volt (low soil moisture, <44,8 %), red LED will be on and solenoid valve open. If the output of the soil moisture sensor less than 1,25 Volt (high soil moisture, >76,5 %), green LED will be on and solenoid valve closed. Keywords: FC-28 Soil Moiture Sensor, Nano Arduino, Solenoid Valve, XL6009 Step Up Module

Page 1 of 1 | Total Record : 7