cover
Contact Name
NINING ISTIGHOSAH
Contact Email
jkdh.kediri@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jkdh.kediri@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL KEBIDANAN
ISSN : 23023082     EISSN : 26571978     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kebidanan (JKDH) is one of the journals that concerns on health field in Indonesia. it was published since 2012, JKDH receives research papers, scientific articles, and scientific case reports that have never been published in other media and focuses on a variety of health.
Arjuna Subject : -
Articles 167 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS VII A DAN B TENTANG PERSONAL HYGIENE Lely Khulafa’ur; Lia Agustin
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.937 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.6

Abstract

Kebanyakan remaja putri kurang memahami dan memperhatikan tentang personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari. Perawatan personal hygiene yang salah dapat memicu berkembangnya kuman dan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam melakukan personal hygiene. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas VII A dan B dengan menggunakan teknik total sampling didapatkan sampel sejumlah 37 responden. Variabel independent yaitu pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene dan variabel dependent yaitu sikap remaja putri dalam melakukan personal hygiene. Lokasi penelitian di SMPN 2 Mojo Kabupaten Kediri tanggal 23 Maret 2018. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, kemudian data diolah melalui editing, coding, scoring, tabulating lalu analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian dari 37 responden didapatkan pengetahuan cukup sejumlah 21 responden (56%) dan didapatkan sikap positif sejumlah 25 responden (67,6%). Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai χ²hitung = 7,36 dan χ²tabel = 5,991 dengan taraf signifikan 0,05% sehingga χ²hitung > χ²tabel maka dapat disimpulkan H₁ diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri kelas VII A dan B tentang personal hygiene di SMPN 2 Mojo Kabupaten Kediri. Masih banyak remaja putri berpengetahuan cukup dengan sikap negatif sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan tentang personal hygiene dari pihak sekolah (Guru BK) guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja putri akan pentingnya personal hygiene, diharapkan dengan pengetahuan yang cukup remaja putri mampu bersikap positif dalam melakukan personal hygiene. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Personal Hygiene, Remaja Putri
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT SUAMI UMUR 30 – 50 TAHUN DALAM MENGGUNAKAN KB MEDIS OPERATIF PRIA (MOP) Betristasia Puspitasari
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.471 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.11

Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT SUAMI UMUR 30 – 50 TAHUN DALAM MENGGUNAKAN KB MEDIS OPERATIF PRIA (MOP) (Di RT 18 dan 19 RW 3 Dsn Betik, Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri) Betristasia Puspitasari1, Duwi Puspitasari2 1,2 Akademi Kebidanan Dharma Husada Kediri Jawa Timur Abstrak KB Medis Operatif Pria (MOP) adalah suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria. Rendahnya penggunan kontrasepsi di kalangan pria dipengaruhi oleh persepsi selama ini bahwa progam KB hanya diperuntukan bagi wanita, sehingga pria lebih cenderung pasif. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan dengan minat suami umur 30-50 tahun dalam menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP).Desain penelitian yang digunakan korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan tanggal 25-29 Mei 2017 di RT 18 dan 19 RW 03 Dusun Betik, Kelurahan Ngampel, Kecamatana Mojoroto, Kota Kediri. Populasinya adalah semua suami umur 30-50 tahun menggunakan sampling jenuh, sampel penelitianya sebanyak 37 responden. Variabel indepen pengetahuan suami tentang KB Medis Operatif Pria (MOP) diuji dengan kuesioner dan variabel dependen minat suami umur 30-50 tahun dalam menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP) diuji dengan kuesioner. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas dan uji reliabilitas. Pengolahan data meliputi Coding, Editing, Scoring, Tabulating. Dianalisa dengan chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup sejumlah 22 (59,46%) dan sebagian besar responden memiliki minat rendah sebanyak 15 (40,54%). Hasil analisis chi square didapatkan nilai p-value = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima, artinya ada hubungan pengetahuan dengan minat suami umur 30 – 50 tahun dalam menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP).Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan suami tentang KB Medis Operatif Pria (MOP) maka semakin tinggi minat suami menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP). Diharapkan petugas kesehatan lebih aktif memberikan informasi tentang KB Medis Operatif Pria (MOP), sehingga dapat termotivasi menggunakan KB medis operatif pria (MOP). Kata kunci : Pengetahuan, minat suami umur 30-50 tahun, KB Medis Operatif Pria (MOP)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT SUAMI UMUR 30 – 50 TAHUN DALAM MENGGUNAKAN KB MEDIS OPERATIF PRIA (MOP) Betristasia Puspitasari; Duwi Puspitasari
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.405 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.22

Abstract

KB Medis Operatif Pria (MOP) adalah suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria. Rendahnya penggunan kontrasepsi di kalangan pria dipengaruhi oleh persepsi selama ini bahwa progam KB hanya diperuntukan bagi wanita, sehingga pria lebih cenderung pasif. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan dengan minat suami umur 30-50 tahun dalam menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP).Desain penelitian yang digunakan korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan tanggal 25-29 Mei 2017 di RT 18 dan 19 RW 03 Dusun Betik, Kelurahan Ngampel, Kecamatana Mojoroto, Kota Kediri. Populasinya adalah semua suami umur 30-50 tahun menggunakan sampling jenuh, sampel penelitianya sebanyak 37 responden. Variabel indepen pengetahuan suami tentang KB Medis Operatif Pria (MOP) diuji dengan kuesioner dan variabel dependen minat suami umur 30-50 tahun dalam menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP) diuji dengan kuesioner. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas dan uji reliabilitas. Pengolahan data meliputi Coding, Editing, Scoring, Tabulating. Dianalisa dengan chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup sejumlah 22 (59,46%) dan sebagian besar responden memiliki minat rendah sebanyak 15 (40,54%). Hasil analisis chi square didapatkan nilai p-value = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima, artinya ada hubungan pengetahuan dengan minat suami umur 30 – 50 tahun dalam menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP).Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan suami tentang KB Medis Operatif Pria (MOP) maka semakin tinggi minat suami menggunakan KB Medis Operatif Pria (MOP). Diharapkan petugas kesehatan lebih aktif memberikan informasi tentang KB Medis Operatif Pria (MOP), sehingga dapat termotivasi menggunakan KB medis operatif pria (MOP). Kata kunci : Pengetahuan, minat suami umur 30-50 tahun, KB Medis Operatif Pria (MOP)
SIKAP ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA DI DESA JATILENGGER RT 04/ RW 02 KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR NINING ISTIGHOSAH
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.392 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.23

Abstract

Di Indonesia hingga kini pendidikan seks terus ditolak banyak pihak. Pendidikan sekss dicurigai sebagai kegiatan kontra produktif dan mengarah pada pornografi. Akses terhadap pendidikan seks juga minim, serta hanya sebagian orang tua bersikap positif terhadap pendidikan seks yang diberikan kepada remaja. Banyak orang tua yang bersikap canggung untuk terbuka dengan anak-anak tentang persoalan seksualitas. Padahal, dengan sikap keliru tersebut, anak justru akan berusaha mencari sendiri pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan seksual. Akibatnya pengetahuan yang diperoleh bisa setengah-setengah atau bahkan keliru sehingga dapat menjerumuskan anak pada hal yang negatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh orang tua di Desa Jatilengger RT 04/ RW 02 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar sebanyak 30 responden. Hasil penelitian ini didapatkan bahwasanya sikap orang tua tentang pendidikan seks pada remaja adalah positif sebanyak 14 responden (46,66%). Dari berbagai komponen sikap didapatkan bahwasanya sikap orang tua tentang pendidikan seks pada remaja adalah negatif 16 sebanyak responden (53,33%). Simpulan dari penelitian ini adalah pentingnya pemberian informasi pada orang tua khususnya yang mempunyai anak pada usia remaja tentang pentingnya pendidikan seks pada remaja dengan menggunakan pendekatan sesuai dengan tahapan perkembangan remaja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PIJAT BAYI (Di Posyandu Seruni dan Kamboja Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun) Aprilia Nurtika Sari; Vicy Puspa Pangestika
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.378 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.24

Abstract

Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenai sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktekkan sejak berabad-abad tahun silam secara turun-temurun oleh dukun bayi. Banyak ibu-ibu yang datang memijatkan bayinya pada waktu sakit saja. Secara nasional maupun regional belum diketahui data yang pasti tentang komplikasi yang terjadi pada proses pemijatan pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan crooss sectional. Populasinya adalah ibu yang mempunyai bayi sebanyak 30 responden sampel diambil menggunakan teknik total sampling sehingga populasi dijadikan sampel. Variabel independennya adalah pengetahuan ibu tentang pijat bayi, variabel dependennya adalah sikap ibu terhadap pijat bayi. Pengumpulan data ini dilakukan pada tanggal 8-19 Agustus 2017 dengan menggunakan kuesioner kemudian data diolah melalui editing, coding, scoring, tabulating dan dianalisis menggunakan uji statistik chi kuadrat. Hasil ini menunjukkan dari 30 responden didapatkan pengetahuan ibu tentang pijat bayi Posyandu Seruni dan Kamboja Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun sebagian besar adalah kurang, yaitu 12 responden (40%). Sikap ibu tentang pijat bayi di Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun sebagian adalah negatif, yaitu 17 responden (57%) Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji chi-square di peroleh nilai P value = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi. Dengan demikian diharapkan ibu bayi lebih meningkatkan pengetahuannya melalui media massa atau tenaga kesehatan, serta dapat menerapkan pengetahuan dalam pijat bayi dan dapat memahami tentang pijat bayi serta dapat melakukan pijat bayi sendiri.
PERBEDAAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR ( WUS ) TENTANG KANKER OVARIUM SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN ( Di RT 03 RT 04 Desa Sumengko Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk ) NINING ISTIGHOSAH; Nurma Yunita
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.899 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.25

Abstract

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel – sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel – sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan tersus membela diri . Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekolog. Angka kematian yang tertinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis sehingga 60 – 70 persen pasien datang pada stadium lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan rancangan pre-post design. Populasi pada penelitian ini adalah wanita usia subur di RT 03 RW 04 Desa Sumengko Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pada penelitian ini adalah Pengetahuan wanita usia subur tentang kanker ovarium sebelum diberikan penyuluhan menunjukan pengetahuan mayoritas masih kurang,16 responden ( 47,05 %) dalam kategori cukup, dan 16 responden (47,05 %) dalam kategori kurang. Pengetahuan wanita usia subur tentang kanker ovarium setelah diberikan penyuluhan menunjukan yang baik adalah 24 responden ( 70,58%) dalam kategori baik. Dari hasil uji statistik, diperoleh nilai Z hitung sebesar 5, 41 dengan tingkat kemaknaan 0,05 dan nilai Z tabel 2,045. Hal ini berarti nilai Z hitung > Z tabel (5,41 > 2,045), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada perbedaan pengetahuan wanita usia subur tentang kanker ovarium sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Simpulan dari penelitian ini adalah pentingnya peran penyuluhan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta perilaku kesehatan. Petugas kesehatan perlu memaksimalkan upaya dalam memberikan penyuluhan - penyuluhan kesehatan kepada wanita usia subur sehingga mempunyai pengetahuan yang baik, dan mampu mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri .
MINAT IBU MELAKUKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-5 TAHUN DESA MARON KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI Susiani Endarwati; Cendikia Haqiqi
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.908 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.26

Abstract

Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan luar individu anak, anak yang banyak mendapatkan banyak stimulasi akan lebih cepat berkembang. Data Dinas Kesehatan Jawa Timur 2014 jumlah angka cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah tingkat Jawa Timur pada tahun 2014 sebesar 54,8 %. Sedangkan cakupan data Dinas Kesehatan wilayah Kabupaten Kediri pada tahun 2016 mencapai 6,38%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui minat ibu melakukan stimulasi tumbuh kembang anak usia 1-5 tahun. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi adalah Semua Ibu Balita Di Dusun Maron Desa Maron Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu balita di Dusun Maron Desa Maron Kecamatan Banyakan Kabupaten kediri. Pengambilan data menggunakan kuesioner kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, tabulating. Selanjutnya data dianalisis mengunakan prosentase. Hasil penelitian Ketertarikan ibu termasuk kategori tinggi yaitu 54 responden (100%) Perhatian ibu temasuk tinggi yaitu 51 responden (94,4%) Motivasi ibu termasuk tinggi yaitu 47 responden (87,7%) Pengetahuan ibu termasuk tinggi yaitu 49 responden (90,7%) Berdasarkan hasil penelitian minat responden adalah tinggi. Untuk lebih memperkuat minat tersebut, responden banyak memerlukan informasi dan dukungan yang lebih dari keluarga dan Bidan. Peneliti menyarankan hendaknya Bidan selalu memberikan informasi yang terkait tentang stimulasi tumbuh kembang anak pada responden melalui penyuluhan.
PERILAKU IBU DALAM MELATIH TOILET TRAINING PADA BALITA USIA 12-36 BULAN ( Di BPS Ny. Hj. Siti Munawaroh, SST., Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri ) Aida Ratna Wijayanti; Sukma Silvianingtyas
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.271 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.27

Abstract

Latihan berkemih (toilet training) pada anak dapat menciptakan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak. Latihan berkemih (toilet training) sangat dianjurkan pada balita usia 12 sampai 36 bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Perilaku Ibu Dalam Melatih Berkemih (Toilet Training) Pada Balita Usia 12 Sampai 36 Bulan Di BPS Ny. Siti Munawaroh, SST Desa Mlati Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita usia 12 sampai 36 bulan. Sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita usia 12 sampai 36 bulan yang datang waktu penelitian Di BPS Ny. Siti Munawaroh, SST Desa Mlati Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Teknik sampling menggunakan accidental sampling.Pengumpulan data variabel menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan dengan proses editing, coding, scoring, tabulating yang selanjutnya dianalisa dengan prosentase. Dari hasil penelitian pada 20 responden menunjukkan 48,5% berperilaku baik. 36,5% berperilaku cukup. 15% berperilaku kurang dalam melakukan latihan berkemih (toilet training) pada balita. Berdasarkan analisa dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perilaku ibu dalam melatih toilet training pada balita usia 12-36 bulan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak dan sumber informasi. Untuk itu perlu adanya usaha dari ibu secara pribadi dalam menimbulkan perilaku ibu dalam latihan berkemih (toilet training) serta perlu adanya penyuluhan dari tenaga kesehatan tentang melakukan latihan berkemih (toilet training).
HUBUNGAN USIA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA (Di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri Bulan Maret Tahun 2016) Widya Kusumawati; Inneke Mirawati
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.812 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.28

Abstract

Preeklampsia merupakan penyakit dengan gejala klinis berupa hipertensi dan proteinuria yang timbul karena kehamilan akibat vasospasme dan aktivasi endotel saat usia kehamilan di atas 20 minggu. Menurut Bobak (2007), usia yang rentan mengalami preeklampsia adalah usia <20 tahun atau >35 tahun. Keadaan alat reproduksi yang belum siap menerima kehamilan mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami kecenderungan naiknya tekanan darah, sehingga meningkatkan terjadinya preeklampsia. Sedangakan pada usia > 35 tahun, rentan terjadinya berbagai penyakit dalam bentuk hipertensi dan eklampsia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia ibu bersalin dengan kejadian preeklampsia di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri Bulan Maret Tahun 2016. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan retrospektive. Populasi penelitian ini sebanyak 291 ibu bersalin, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel independen penelitian ini adalah usia ibu bersalin dan variabel dependennya adalah kejadian preeklampsia. Data diperoleh dari rekam medik pada bulan Maret 2016 yang direkap dengan checklist dan diolah menggunakan editing, coding, scoring, tabulating. Kemudian dianalisis dengan uji statistic chi kuadrat dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan dari 291 ibu bersalin, yang menderita preeklampsia mayoritas berusia 20-35 tahun (4,5%) dan minoritas berusia <20 tahun (0,7%). Berdasarkan analisa data menggunakan chi kuadrat, tabel = 5,991 sedangkan hitung = 337,47, maka hitung > tabel, maka H1 diterima. Artinya ada hubungan antara usia ibu bersalin dengan kejadian preeklampsia. Diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan bersalin dengan cara ANC teratur sesuai jadwal yang ditentukan untuk dapat mengetahui komplikasi secara dini pada ibu hamil maupun bersalin.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (Di Kelas X SMA Negeri 1 Dongko, Kec. Dongko Kab. Trenggalek) Dian Rahmawati; Cantika Hardyantari
JURNAL KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.162 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v7i1.29

Abstract

Kurangnya informasi mengenai seks bebas, berdampak pada kurangnya pengetahuan remaja mengenai pendidikan seksual, terutama yang berhubungan dengan seks bebas. Informasi yang kurang tentang seks bebas dapat menyebabkan remaja berperilaku kearah seks bebas. Banyak remaja melakukan seks bebas karena rasa penasaran mereka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang seks bebas. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Jumlah populasi 150 responden, dengan menggunakan teknik sampling purposive ditentukan sejumlah 45 sampel. Variabel independen penelitian ini adalah pengetahuan remaja SMA kelas X tentang seks bebas dan variabel dependen penelitian ini adalah sikap remaja SMA kelas X tentang seks bebas. Penelitian telah dilaksanakan tanggal 19 Maret 2018. Pengumpulan data kedua variabel menggunakan kuesioner. Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan chi square. Hasil penelitian diperoleh 25 responden (55,6%) memiliki pengetahuan yang baik terhadap seks bebas dan 32 responden (71,1%) memiliki sikap positif terhadap seks bebas. Hasil perhitungan dengan uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = value 0,000 < 0,05 (signifikan 5%) dan r = 0,523. Dari hasil uji statistik Ha diterima maka dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang seks bebas. Dari hasil penelitian ini perlu adanya peningkatan ilmu pengetahuan remaja tentang seks bebas dengan melakukan penyuluhan dari guru atau organisasi di sekolah seperti PIK R kepada seluruh remaja agar terhindar dari perilaku seks bebas.

Page 1 of 17 | Total Record : 167