cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2022): Edisi April" : 6 Documents clear
Profil Penggunaan Obat, Suplemen dan Bahan Alam pada Masyarakat Kecamatan Danau Sipin di Masa Covid-19 Jelly Permatasari; Indri Meirista; Priska Rahmatillah
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5128

Abstract

Pendahuluan: Corona Virus Diseases2019(COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV2). Virus tersebut merupakan virus jenis baru dari keluarga Corona virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada sistem pernapasan mulai dari gejala ringan hingga berat. Covid-19 pertama kali melanda negara Cina dan menyebar ke seluruh Negara termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, virus ini pertama kali terdeteksi pada tanggal 11 Maret 2020 yang mana telah ditetapkan oleh WHO bahwa Covid-19 telah menjadi pandemi baru di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya kasus ini, banyak upaya yang dilakukan masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini, beberapa di antaranya adalah dengan menggunakan obat-obatan, suplemen kesehatan, dan bahan alam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat, suplemen kesehatan, dan bahan alam yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Danau Sipin Jambi di masa pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif melalui lembar kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 397 responden diketahui sebanyak 15,5% responden menggunakan obat, sedangkan untuk suplemen kesehatan sebanyak 21,4%, dan bahan alam sebanyak 25,1%. Kesimpulan: Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kecamatan Danau Sipin Jambi lebih memilih menggunakan bahan alam dibandingkan obat dan suplemen kesehatan di masa pandemi Covid-19, karena masyarakat menganggap bahan alam lebih aman dan minim efek samping.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) dengan Menggunaan Metode DPPH Muhammad Andry; Hendri Faisal
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5183

Abstract

Latar belakang :Antioksidan merupakan suatu senyawa pemberi elektron (reduktor) yang dapat menetralkan radikal bebas dengan cara mengorbankan dirinya teroksidasi menstabilkan atom atau molekul radikal bebas.Krim anti-aging atau anti penuaan adalah kosmetik yang memiliki bioaktivitas yang mampu mencegah atau memperbaiki tanda-tanda penuaan.Daun asam jawa(Tamarindus indica L.) memiliki banyak kandungan, yaitu lemak, protein, serat, asam tatrat, juga metabolit sekunder seperti alkaloid, tannin, saponin, dan flavonoid. Tujuan penelitian untuk mengetahui formulasi dan uji aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak etanol daunasamjawa (Tamarindus indica L.) dengan menggunakan metode DPPH. Metode penelitian secara eksperimental. Prosedur penelitian meliputi pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak, formulasi sediaan krim, pembuatan sediaan krim, pemeriksaan sediaan krim dan uji aktivitas antioksidan krim.Hasil penelitian dari ke empat formula sedian  krim dengan  konsentrasi F0 (blanko), FI (1%), FII (2%), dan FIII (3%) berdasarkan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH didapat serapan maksimum pada panjang gelombang 516 nm, terdapat penurunan absorbansi menunjukkan peningkatan kemampuan perendaman radikal bebas DPPH, hasil analisis IC50terendah dari sampel yang diuji adalah krim FIII dengan konsentrasi ekstrak 3% memiliki nilai IC50 162,21(µg/ml), FII memiliki nilai IC50 163,35 (µg/ml), FI memiliki nilai IC50 165,21(µg/ml) dan F0 memiliki nilai IC50 243,36 (µg/ml). Dapat disimpulkan krim dengan penambahan ekstrak daun asam jawa memiliki rentang 150 (µg/ml) yang berarti memiliki antioksidan lemah. Kesimpulan ekstrak etanol asam jawa dapat diformulasikan dalam sediaan krim sebagai antioksidan, sediaan krim memiliki aktivitas antioksidan, dan nilai IC50 memiliki antioksidan lemah (IC50 – 151-200 ppm)
Penentuan Kadar Flavonoid Total Daun Saputangan (Maniltoa Grandiflora (A.Gray) Scheff) dan Kemampuannya sebagai Antioksidan Jhon Patar Sinurat; Reh Malem Br Karo
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5143

Abstract

Pendahuluan: Tumbuhan Saputangan biasanya hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Kenyataannya, daun saputangan mengandung senyawa flavonoid berdasarkan hasil skrining fitokimia yang dilakukan. Senyawa flavonoid memiliki aktivitas antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan dapat memperlambat munculnya penyakit kronis. Maka diperlukan untuk menentukan kadar senyawa flavonoid total di dalam daun saputangan dan mengukur aktivitas antioksidannya. Tujuan: Penentuan kadar flavonoid total menggunakan metode Spektrofotometri UV-Visibel dan mengukur IC50 sebagai antioksidan daun saputangan menggunakan metode DPPH (Diphenyl Picryl Hidrazil). Metode: Skrining menggunakan FeCl3, NH3, Alkali dan Pb(CH3COO)2. Proses maserasi dilakukan menggunakan etanol dan direndam dalam maserator selama lebih dari 24 jam. Pengukuran kadar flavonoid total menggunakan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang kuersetin maksimum yaitu 442 nm. Hasil: Persamaan regresi linier untuk kurva kalibrasi quercetin yang dihasilkan adalah persamaan y = 0,0155x + 0,0387 dengan nilai korelasi (R2) sebesar 0,9943. Regresi linier antioksidan daun saputangan terhadap persentase hambatan adalah y = 0.6899x + 1.5616 dengan korelasi (R2) sebesar 0.9895. Daun Saputangan mengandung senyawa flavonoid yang terbukti berdasarkan hasil skrining. Sedangkan berat ekstrak setelah dipartisi menggunakan etil asetat dan n-heksana adalah 50 gr. Kadar flavonoid total pada daun saputangan adalah 33,87 mg QE/g ekstrak atau 33,87%. Nilai IC50 sebesar 70,2108 ppm yang dikategorikan sebagai antioksidan pada tingkat sedang. Kesimpulan: Kandungan flavonoid total adalah 3,87 mg QE/g ekstrak atau 33,87% dan dikategorikan sebagai antioksidan pada tingkat sedang.
Penentuan Kadar Vitamin C dalam Buah Pepaya dan Uji Antioksidan terhadap Vitamin C Buah Pepaya (Carica Pappaya L) Fahma Shufyani; Jhon Patar Sinurat
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5144

Abstract

Pendahuluan: Buah pepaya memiliki banyak keunggulan selain rasanya yang enak juga kaya akan vitamin C dan antioksidan. Kedua hal tersebut merupakan suatu kajian yang menarik bagi peneliti. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan dari buah tersebut. Metode: Kandungan vitamin C dapat dibuktikan berdasarkan hasil skrining menggunakan pereaksi Metilen Biru yang menghasilkan warna Biru – Memudar, pada uji NaOH + FeSO4 menghasilkan warna kuning dan pada penambahan reagen KMnO4 menghasilkan warna ungu memudar, sedangkan untuk penentuan kadar vitamin C dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan analisis aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH. Pengukuran kadar vitamin C dimulai dengan penentuan panjang gelombang maksimum asam askorbat yaitu sebesar 263 nm. Larutan pembanding asam askorbat diukur absorbansinya pada lamda 263 nm yang menunjukkan peningkatan konsentrasi berbanding lurus dengan absorbansi yang dihasilkan. Hasil: Persamaan regresi linear untuk kurva kalibrasi asam askorbat yang dihasilkan yaitu persamaan y = 0.0165x + 0.0813 dengan nilai korelasi (R2) sebesar 0.9869. Hasil yang diperoleh pada penentuan kadar vitamin C ialah sebesar 113.33 mg/mL. Persamaan regresi linear yang dihasilkan berdasarkan data konsentrasi buah pepaya terhadap % inhibisi yaitu y = 0.8994x + 8.8905 dengan korelasi (R2) sebesar 0.9703. Sementara hasil pengukuran antioksidan dari buah pepaya dalam meredam DPPH menghasilkan nilai IC50 sebesar 45.7077 yang dikategorikan termasuk antioksidan level kuat. Kesimpulan: Kadar vitamin C sebesar 113.33 mg/mL dan nilai IC50 adalah 45.7077 merupakan antioksidan kuat.
Penyimpanan Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Mukhlis Sanuddin; Armini Hadriyati; Ranti Arista
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5147

Abstract

Pendahuluan: Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu diperlukan obat tersedia pada saat diperlukan dalam jenis dan jumlah yang cukup, berkhasiat nyata dan berkualitas baik. Kesalahan dalam penyimpanan obat dapat menjadikan turunnya kadar/ potensi obat sehingga bila dikonsumsi oleh pasien menjadi tidak efektif dalam terapinya. Keselamatan pasien adalah faktor yang diutamakan dalam upaya pelayanan kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan observasi langsung tentang penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode Checklist. Hasil: Dari hasil penelitian diperoleh nilai persentase 89.09 %. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Penyimpanan Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah memenuhi standar dengan perolehan nilai persentase sebesar 89.09% dengan kriteria penilaian sangat baik.
Uji Efektivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Rimbang (Solanum Torvum Swartz) terhadap Tikus Jantan Elliya Siswanti; Romauli Anna Teresia Marbun
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5149

Abstract

Pendahuluan:Imunomodulator adalah suatu substansi atau bahan yang dapat memodulasi atau mengubahkan fungsi serta aktivitas sistem imun, yang dapat dilakukan dengan cara merangsang dan memperbaiki fungsinya. Salah satu tumbuhan yang dapat berpotensi meningkatkan sistem imun yaitu tumbuhan buah rimbang (Solanum torvumSwartz).Tujuan:Untuk mengetahui Efektivitas imunomodulator ekstrak etanol buah rimbang terhadap tikus jantan. Metode:Uji efek imunomodulator terhadap nilai titer antibodi dan pengujian respon imun spesifik dapat dilakukan dengan metode hemaglutinasi / melihat penggumpalan. Kelompok perlakuan untuk titer antibodi dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing terdiri dari 5 tikus jantan dengan kelompok perlakuan kontrol negatif menggunakan Na CMC 0,5 %, kontrol positif menggunakan suspensi Levamisole dosis 25 mg/kgBB dan EEBR (Ekstrak Etanol Buah Rimbang) dengan dosis 100, 200 dan 400 mg/kgBB. Tikus jantan diinduksi terlebih dahulu dengan menggunakan bakteri Staphylococcus aureus sehari sebelum diberikan perlakauan. Selanjutnya, diberikan perlakuan pada tikus jantan dengan waktu sehari sekali setiap hari dalam 7 hari.Hasil:data dapat dianalisis dengan program SPSS versi 20. Pemberian EEBRdengan dosis 100, 200 dan 400 mg/kgBB dapat meningkatkan pembentukan antibodi sel imun tikus jantan secara signifikan dibandingan dengan Na CMC 0,5 % (p 0,05). Kesimpulan:membuktikan bahwasannya EEBR memiliki efek sebagai imunostimulator terhadap nilai titer antibodi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa EEBRdapat meningkatkan pembentukan antibodi sel imun tikus jantan serta memiliki efek sebagai imunostimulator terhadap nilai titer antibodi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6