cover
Contact Name
Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny
Contact Email
elfan.fanhas@umtas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.earlychildhood@umtas.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN
ISSN : -     EISSN : 25797190     DOI : -
EARLY CHILDHOOD EARLY CHILDHOOD is a scientific journal containing research results and community service related to Early Childhood, published by PG-PAUD, Faculty of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of Tasikmalaya. Published 2 times in 1 year in the field of Early Childhood Education.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan" : 7 Documents clear
URGENSI MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK Suriadi Samsuri
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.949 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.262

Abstract

ABSTRAK Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini. Karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Pembentukan karakter sejak usia dini sangat mempengaruhi karakter masa depan bangsa ini. Membangun karakter akan tumbuh dengan baik, jika dalam proses pertumbuhan mereka mendapat perhatian dan bimbingan dari orang tua dan sekolah. Mengelola karakter anak-anak tidak cukup hanya melalui pembelajaran di kelas, tetapi sekolah harus menerapkan sebuah pembelajaran melalui pembiasaan atau budaya sekolah. Kegiatan pembiasaan yang dilakukan oleh Madrasah Tebas Parit Jawai, Kabupaten Sambas bukan hanya memberikan perintah, tetapi guru memberikan contoh praktis secara langsung kepada anak-anak Kata Kunci : Manajemen, Karakter, Anak. ABSTRACT Character education must begin early. Because children are the future generation of the nation. Formation of characters from an early age greatly influences the future character of this nation. Character building will grow well, if in the process of growth they get attention and guidance from parents and school. Managing children's character is not enough to only be taught through classroom subjects, but schools also apply it through habituation or school culture. Habitual activities carried out by the Parit Jawai Private Islamic Junior High School Madrasah Tebas, Sambas District are not just orders, but the teacher gives direct or exemplary practice to the children. Keyword: Management, Character, Childrent
ANALISIS IMPLEMENTASI ASESMEN DALAM MENGAMATI PERKEMBANGAN ANAK TUNAGRAHITA DI TK SLB C 1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA Muhammad Zainal Abidin
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.202 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.264

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu unutk menganalisis proses implementasi asesmen yang diterapkan untuk anak tunagrahita, menemukan pola perkembangan anak tunagrahita, serta mencari problematika pelaksanaan asesmen di TK LB C1 Dharma Rena Ring Putra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan langkah mereduksi data, menyajikan data serta menyimpulkan data. Pemerikasan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukan proses pelaksanaan asesmen di TK LB C 1 Drama Rena Ringputra I Yogyakarta dialkukan dengan dua cara yaitu: Pertama, Asesmen perkembangan anak disabilitas, pelaksanan dimulai dengan asesmen prasekolah yang bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan serta hambatan pada anak sebelum masuk sekolah, kemudia dilanjutkan asemen pasca sekolah, sebagai tindak lanjut sesmen pasca sekolah yang bertujuan mengembangkan kemampuan anak dengan mengacu tahapan perkembangan anak disabilitas atau TPPAD (Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Disabilitas). Kedua, Asesmen perkembangan anak tunagrahita dari sudut kenormal, pelaksanan asesmen anak disabilitas dari kenormal dimulai dengan pengamatan setiap hari, pencatatan harian, menganalisa data setiap bulan dan rekap perkembangan selama semester dengan mengacu pada STPPA (Setandar tingkat pencapaian perkembangan anak). Pola perkembangan anak tunagrahrita selalu berkembang berpasang-pasangan, aspek kognitif selalu berpasangan dengan aspek motorik, aspek sosial emosional berpasangan dengan nilai moral agama sedangakan aspek perkembangan bahasa dan seni selalu mengiringi aspek-aspek tersebut. Problem matika pelaksanaan asesmen, masih kurang pahamnya akan pelaksanaan asesmen, kurangnya buku panduan asesmen. Kata Kunci: Tunagrahita, Asesmen, Perkembangan anak. Abstract The purpose of this study is to analyze the assessment implementation process applied to mentally retarded children, find patterns of development of mentally retarded children, and look for problems in carrying out assessments at TK LB C1 Dharma Rena Ring Putra. This research is a qualitative research with location in SLB C-1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta. Data collection is done by observation, interview, and documentation. Data analysis is done by reducing, presenting and concluding data. Data validity is done by using technique triangulation. The results showed the process of conducting the assessment in TK LB C 1 Drama Rena Ringputra I Yogyakarta was conducted in two ways: disabled child development assessment, the implementation begins with a preschool assessment that aims to describe the ability and barriers to the children before entering school, then continued assessment of post-school, as a follow-up post-school assessment that aims to develop and maximize the ability of children by referring to the development stage of children with disability or commonly called TPPAD (Level Achievement of Children Development Disability). Second, the assessment of the development of the intellectual disability children from the normal point, the implementation of the child's assessment of disability from the normality begins with daily observation, daily recording, analyzing data every month and recap the progress during the semester. The process of implementing the child's assessment of intellectual disability from the angle of normality refers to STPPA (Standard level of child development achievement).. Pattern development of intellectual disability children always develop in pairs, cognitive aspect always pairs with motor aspect, emotional social aspect paired with religion moral value while the aspect of language development and art always accompany those aspects. Problematic implementation of the assessment is the absence of assessment standards and appraisal books for intellectual disability children. Keyword : mentally disabled, assessment, childrent development
AFTER SCHOOL CARE: ALTERNATIF LAYANAN PENDIDIKAN DAN PENGASUHAN BAGI ANAK USIA 6-8 TAHUN Rudiyanto Rudiyanto
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.235 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.266

Abstract

ABSTRAK Artikel ini merupakan kajian literatur terkait layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 6-8 tahun pada kelas awal sekolah dasar. Pengasuhan pada anak memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap berbagai perkembangan anak. Kebutuhan pengasuhan untuk anak usia sekolah, termasuk pada rentang usia 6-8 tahun sangatlah besar. Anak usia 6-8 tahun merupakan usia transisi dari jenjang pendidikan anak usia dini pada jenjang sekolah dasar. Salah satu program yang dapat memfasilitasi layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak adalah Program After School Care. Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan layanan pendidikan serta pengasuhan bagi anak setelah pulang sekolah. Program ini bukan hanya dapat diakses oleh anak pada jenjang sekolah dasar, namun juga jenjang sekolah menengah pertama dan menengah atas, dengan layanan dukungan akademik, keminatan anak, pendampingan dan pemenuhan kebutuhan gizi Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait gambaran layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 6-8 tahun dalam program after school care. Kata Kunci: Pengasuhan, Pendidikan, After School Care ABSTRACT This article is a literature review of education and care services for children aged 6-8 years in the early grades of elementary school. Care for children has a very large contribution to various children's development. Care needs for school-age children, including those in the 6-8 year age range, are very large. Children aged 6-8 years are a transition age from early childhood education at the elementary school level. One program that can facilitate education and care for children is the After School Care Program. This program is one of the efforts made to meet the needs and provide education and care services for children after school. This program is not only accessible for children at the elementary school level, but also for junior and senior high school levels, with academic support services, children's interest, assistance and fulfillment of nutritional needs. This article is expected to provide insight into the description of education and care services for children. 6-8 years of age in an after school care program. Keywords: Parenting, Education, After School Care
PSIKOEDUKASI KESADARAN FONOLOGI DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOTA TASIKMALAYA anggia suci pratiwi; Rikha Surtika Dewi; Asti Tri Lestari
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.977 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.284

Abstract

ABSTRAK Makalah ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mengimplementasikan psikoedukasi kesadaran fonologi di sekolah dasar. Psikoedukasi kesadaran fonologi merupakan pelatihan yang mengembangkan sensitivitas anak terhadap struktur bunyi. Psikoedukasi ini dilakukan sebagai upaya stimulasi dan optimalisasi terhadap potensi berbahasa yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya dan memberikan layanan, serta bimbingan yang dibutuhkan anak dalam melewati tahap-tahap periode sensitif yang dilaluinya dengan cara menggunakan berbagai aktivitas praakademik untuk mengembangkan kesadaran fonologi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode observasi dan wawancara dengan guru. Observasi dilakukan di dalam kelas untuk melihat kesadaran fonologi anak. Upaya guru dalam pengembangan kesadaran fonologi anak didapatkan melalui wawancara dan pengamatan secara langsung. Setelah dilakukan observasi dan wawancara, selanjutnya dilaksanakan psikoedukasi kesadaran fonologi kepada siswa dan guru. Pemilihan metode yang akan digunakan dalam psikoedukasi pada anak dapat disesuaikan dengan tingkat usia anak. Deteksi aliterasi dan deteksi fonem tunggal relatif mudah bagi anak, yaitu untuk mengenali bunyi silabel awal yang sama (pada purwakanti) dan bunyi silabel akhir yang sama (pada sajak) dari kata-kata yang disajikan. Adapun teknik psikoedukasi dapat melalui lagu anak yang bersajak ataupun melalui kegiatan berpantun. Metode dengan tingkat yang lebih sulit yang dapat digunakan seperti metode deteksi fonem tunggal; di sini tingkat kesulitannya sudah meningkat, karena anak harus mengenali unit bunyi yang lebih kecil daripada silebel. Apabila keterampilan tersebut telah dikuasai, lebih lanjut anak dapat diberi pelatihan dengan metode yang semakin tinggi tingkat kesulitannya seperti metode ketukan fonem. Kata Kunci: Psikoedukasi, Kesadaran Fonologi, Pendidikan Anak Usia Dini. ABSTRACT This paper is the result of a study aimed at implementing psychoeducation in phonological awareness in primary schools. Psychoeducation of phonological awareness is a training to develop children's sensitivity to the sound structure. This psychoeducation serves to stimulate and optimize the language potential of children according to the stage of development, to provide services and to provide guidance that children need to go through the sensitive stage in which they use various preschool activities to develop phonological awareness. The approach used in this study is a qualitative approach using descriptive methods. The data collection technique in this study is the observation method and interviews with the teacher. Observations were carried out in the classroom to see the phonological awareness of the child. Teacher's efforts in developing children's phonological awareness achieved through interviews and direct observation. After conducting observations and interviews, then psychoeducation phonological awareness was carried out to students and teachers. The selection of methods to be used in psychoeducation in children can be adjusted to the age level of the child. Alliteration detection and detection of single phonemes are relatively easy for children to recognize, namely the same initial syllable sound (in purwakanti) and the same final syllable sound (in poetry) of the words presented. The psychoeducation technique can consist of children's songs which are poetry, or dance activities. More difficult level methods can be used such as single-phonemic detection methods; here the level of difficulty has increased as the child has to recognize a sound unit that is smaller than the silebel. If these skills have been mastered, furthermore the child can be given training with methods that increase the level of difficulty such as the phoneme knock method. Kata Kunci: Psychoeducation, Phonological Awareness, Early Childhood Education
PUZZLE SEBAGAI MEDIA BERMAIN UNTUK MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI Lusi Nuranisa; Mesi Triani; Wida Austin Hidayah; Putri Mei Aurelia; Dede Anwar Sanusi; Nunik Nasyatul K; Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.436 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.286

Abstract

ABSTRAK Pendidikan karakter merupakan hal penting yang harus di tumbuhkan pada anak usia dini, salah satunya mengenai kemandirian. Anak usia dini merupakan masa yang menjadi dasar pembentukan karakter dan kepribadian anak. Sehingga akan sangat penting bila kemandirian sudah mulai ditumbuhkan sejak dini. Salah satu cara untuk menumbuhkan kemandirian pada anak usia dini bisa dilakukan dengan bermain. Bermain mempunyai arti yang sangat penting bagi anak karena setiap anak mempunyai dorongan untuk bermain dan merupakan suatu kebutuhan untuk seorang anak. Dengan bermain, aspek kemandirian akan didapat dari bagaimana cara anak menyelesaikan sebuah tantangan tanpa harus ketergantungan pada orang lain. Metode bermain yang digunakan yaitu dengan menggunakan media puzzle. Media puzzle adalah media permainan anak yang akan meningkatkan kognitif anak serta akan membantu anak mengembangkan kemampuan kemandirian dalam menyelesaikan masalah. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan studi literatur yang merupakan survei dan pembahasan literatur pada bidang tertentu dari suatu penelitian. Studi ini merupakan gambaran singkat dari apa yang telah dipelajari, argumentasi, dan ditetapkan tentang suatu topik, dan biasanya diorganisasikan secara kronologis atau tematis. Kata Kunci : pendidikan karakter, kemandirian, anak usia dini, puzzle. Character education is an important thing that should be grown in early childhood, one of which is about independence. Early childhood is the period that became the basis of character formation and personality of children. So it will be very important if the independence has begun to grow early on. One way to cultivate self-reliance in early childhood can be d one by playing. Playing has a very important meaning for the child because every child has a drive to play and is a necessity for a child. By playing, the independence aspect will be gained from how the children solve a challenge without having to depend on others. Playing method used is by using the media puzzle. Media puzzle is a child's game media that will improve children's cognitive and will help children develop the ability of independence in solving problems. The research method used is literature study which is a survey and discussion of literature in certain field of a research. This study is a brief overview of what has been learned, argued, and defined about a topic, and is usually organized chronologically or thematically. Keyword : character, independence, early childhood,puzzle.
Konstruksi Berpikir Kritis Melalui Pengenalan Fungsi Jam dan Konsep Waktu Pada Anak Usia Dini Wahju Dyah Laksmi Wardhani; Dewi Khoirotus Sadiyah
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.089 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.283

Abstract

Kajian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada anak kelompok usia 5 – 6 tahun di Sekolah Laboratorium Taman Kanak-Kanak Yasmin Jember, yang bertujuan untuk mengenalkan fungsi jam dan konsep waktu. Pengenalan tentang jam sudah sering dilakukan di TK Yasmin, yang dikaitkan dengan pengenalan lambang bilangan yang ada pada jam. Sedangkan konsep waktu dikenalkan pada anak berkaitan dengan kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak. Namun pengenalan fungsi angka, fungsi jarum jam sebagai penunjuk lama atau kapan keberlangsungan suatu kegiatan dilakukan, yang dikenal sebagai waktu, seringkali dianggap tidak penting untuk dikenalkan pada anak. Mengenalkan makna waktu mengkonstrak berpikir kritis anak untuk melakukan regulasi memahami sikap, pengetan dan keterampilan agar belajar memahami pentingnya pelaksanaan suatu kegiatan dengan batasan waktu tertentu. Kajian ini dianalisis secara naratif interpretative berbasis teori untuk memahami kompetensi anak dalam mengkonstrak pengetahuan baru dalam bentuk kreatif. Kata kunci: fungsi jam, konsep waktu, berpikir kritis This study is a class action research aims to introduce the concept of time for young children. Introduction about the hours it has often been done in the kindergarten Yasmin, which is associated with the introduction of existing numbers had taken on the clock or a watch. While the concept of time usually introduced by regarding to everyday activities that kids do. However, the introduction of a number of functions, the clock function as the length pointer for the activity or when the existence of an activity is performed, which is known as time, often considered unimportant for children. The aim of the study is to introduce the meaning of time concept as a critical thinking that helped children to understand about attitude, knowledge and skills in order to regulate the importance of the time limit implementation for their activity in daily life. Keywords: clock function, concept of time, critical thinking
BERMAIN LUDO UNTUK MENINGKATKAN SOSIAL ANAK USIA DINI Aldi Maulana; Nita Yunitasari; Risma Nurul Hikmah; Rusmana Rusmana; Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.671 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.285

Abstract

ABSTRAK Di zaman yang semakin modern perkembangan teknologi di indonesia kian hari kian bertambah. Terbukti dengan banyaknya pengguna gadget dengan berbagai merk dan tipe tersebar luar diseluruh wilayah indosesia. Dengan kata lain ini bisa di sebut merubah aktivitas bermain anak pada saat ini yang lebih sering bermain permainan modern yang identik dengan penggunaan teknologi yang membuat anak lebih individual. Penggunanya tidak hanya orang dewasa saja akan tetapi anak usia dini pun ikut andil didalamnya, Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Hasil kajian kami menunjukkan bahwa metode bermain dengan menggunakan media ludo king mampu memberikan pembelajaran untuk anak usia dini dalam aspek kemampuan sosial sejak dini. Dengan metode bermain ludo king akan melatih kemampuan sosial dan Emosi pada anak usia dini yang akan membentuk kemampuan sosial yang baik terhadap lingkungannya, maka dari itu sosial anak akan terlatih jika sudah dibiasakan pada saat usia dini. Anak anak usia dini yang sering bermain ludo king dengan otomatis sosialnya akan terlihat karena permainan ludo king ini melatih anak untuk berinteraksi dengan teman mainnya. Kata Kuci: Ludo, Kemampuan Sosial, Anak Usia Dini ABSTRACT In the increasingly modern era of technological developments in Indonesia increasingly increasing days. Proven by the many users of gadgets with various brands and types scattered outside the entire region of indosesia. In other words this can be called to change the activity of children playing at this time who more often play modern games that are identical with the use of technology that makes children more individual. Users are not only adults but also early childhood participate in it, This research uses Descriptive method. The results of our study indicate that the method of playing by using media ludo king able to provide learning for early childhood in the aspect of social skills from an early age. With the method of playing ludo king will train social skills and emotions in early childhood that will form a good social ability to the environment, therefore the child's social will be trained if it has been familiarized at an early age. Early young children who often play ludo king with automatic social will be seen because this game ludo king train children to interact with his playmates. Keywords : Ludo, Social Ability, Early Childhood

Page 1 of 1 | Total Record : 7