cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Teknologi Industri
ISSN : 2085580X     EISSN : 26144069     DOI : -
Jurnal Penelitian Teknologi Industri (JPTI), adalah jurnal ilmiah yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan ilmiah, paket ilmiah dan kajian dalam bidang kimia proses dan teknologi yang dilakukan oleh para peneliti/perekayasa baik yang berasal dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado maupun instansi lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015" : 8 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN GULA TERHADAP LAMA PENYIMPANAN KELAPA MUDA DALAM SIRUP Hilda F G Kaseke; Ardi Makalalag
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.17 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi gula terhadap lama penyimpanan kelapa muda dalam sirup. Metode Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu,Faktor A: Variasi penambahan gula, dimana A0=tanpa penambahan gula, A1=penambahan gula 55%, A2=penambahan gula 65%, dan A3= penambahan gula 75%. Sedangkan Faktor B adalah lama penyimpanan, dimana B0=tanpa penyimpanan, B1=ama penyimpanan 2 minggu, B2=lama penyimpanan 4 minggu, dan B3=lama penyimpanan 6 minggu. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa aroma mendapatkan penilaian dengan kisaran angka 3,12-3,62 (masih disukai oleh panelis), rasa mendapatkan penilaian dengan kisaran 3,59-3,75 (agak suka sampai suka), warna mendapat penilaian dengankisaran 4,314,86 (suka hingga sangat suka), serta tekstur mendapat penilaian dengan kisaran 3,79-3,84(suka sampai sangat suka). Berdasarkan pengujian organoleptik tersebut di atas diperoleh hasil yang terbaik atau yang paling disukai adalah produk dengan perlakuan A1 dengan lama penyimpanan sampai 6 minggu. Produk olahan kelapa muda yang dikemas dalam wadah botol jar memiliki potensi untuk di ekspor.  Kata kunci : kelapa muda, kelapa muda dalam sirup gula, penyimpanan
Indeks Kata Kunci Tampinongkol, Meity
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.598 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4715

Abstract

SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS KOPRA PUTIH PADA PEMBUATAN ROTISEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Mariati Edam
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.917 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4670

Abstract

Kebutuhan dan tuntutan konsumen terhadap makanan dewasa ini telah berubah dimana konsumen tidak hanya mempertimbangkan segi gizi dan rasa namun cenderung menginginkan makanan yang dapat memberi manfaat kesehatan. Tepung ampas kopra putih dapat dijadikan sumber serat yang memiliki sifat fungsional yang baik bagi kesehatan. Keunggulan tepung ampas kopra putih ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pengembangan produk pangan fungsional dalam pembuatan roti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh substitusi tepung ampas kopra putih pada roti terhadap nilai gizi serta tingkat kesukaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu konsentrasi tepung ampas kopra putih (0, 5, 10, 15 dan 20%) yang disubstitusikan pada roti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai mutu dan tingkat kesukaan roti dengan ulangan sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ampas kopra putih pada roti memberi pengaruh terhadap kadar lemak, protein, karbohidrat dan serat kasar. Roti dengan substitusi 20% tepung ampas kopra putih memiliki kadar lemak tertinggi (11,85%), kadar protein tertinggi (7,73%), kadar serat kasar tertinggi (1,06%), dan kadar karbohidrat terendah yaitu (66,50%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa substitusi tepung ampas kopra putih berpengaruh terhadap meningkatnya kadar protein, lemak, serat kasar dan menurunkan kadar karbohidrat roti.Tingkat kesukaan roti bersubstitusi tepung ampas kopra putih paling disukai oleh panelis yaitu roti bersubstitusi tepung ampas kopra putih sebanyak 5% dengan persentase kesukaan 82.8%  dengan kategori suka. Kata Kunci: Ampas kopra putih, pangan fungsional, roti
PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN SARI BUAH TERHADAP KUALITAS MINUMAN SERBUK DAGING BUAH PALA Fetty Indriaty; Yunita F Assah
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.856 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4683

Abstract

Daging buah pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan bagian dari buah pala yang beratnya sekitar 70% dari berat utuh, dan telah dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk makanan.Tujuan penelitian ini ialah memanfaatkan daging buah pala untuk pembuatan serbuk instan dan mendapatkan formulasi minuman serbuk instan daging buah pala. Penelitian menggunakan metode percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan penambahan gula 90%, sari buah pala 10%; gula 80%: sari buah pala 20%; gula 70%, sari buah 30%; gula 60%; sari buah pala 40%; dan gula 50%: sari buah 50%. Pengamatan dilakukan menggunakan beberapa parameter pada SNI 01-4320-2004 yaitu kadar gula, kadar air, uji mikrobiologi berupa angka lempeng total dan coliform; uji pH, uji kelarutan, serta uji organoleptik terhadap rasa, aroma, dan penampakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan variasi perbandingan penambahan gula dan sari buah memiliki pengaruh yang nyata terhadap kadar pH, kelarutan, dan parameter organoleptik yang meliputi rasa, aroma, dan penampakan, serta tidak memiliki pengaruh nyata terhadap kadar air. Serbuk instan daging buah pala memenuhi syarat mutu SNI 01-4320-2004 untuk parameter kadar air dan parameter mikrobiologi yang meliputi angka lempeng total dan coliform. Perlakuan terbaik didapat pada variasi penambahan gula 60%:sari buah 40% yang menghasilkan serbuk minuman instan dengan kadar gula 84,79%, kadar air 0,4%, kadar abu 0,53%, dan kadar kelarutan 99,89%, dengan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, dan penampakan cenderung lebih disukai panelis dengan skor penilaian agak suka.  Kata kunci: daging buah pala, serbuk instan daging buah pala
PENGARUH VARIASI SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PLAFON Petrus Patandung
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.165 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan serat sabut kelapaterhadap kualitas produk plafon. Variasi penambahan serat sabut kelapa adalah 50, 75, 100, 125,dan 150 g, sedangkan penambahan abu sekam padi sebanyak 1000 g, semen 1000 g, dan gypsum 1500 g dalam jumlah konstan. Produk dicetak menggunakan alat cetak plafon Tipe Baristand dengan tekanan 500 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk memiliki kuat lentur yang berkisar antara 30,18100,38 kg/cm2.Kerapatan air pada umumnya memenuhi syarat mutu, kecuali pada perlakuan A1terjadi tetesan air. Tingkat penyerapan air sebesar 23,58-24,63%.Bobot isi sebesar 1,31-1,66 gr/cm3. Penyimpangan tebal sebesar 2,00-5,00%,penyimpangan panjang sebesar 0,00-0,48%, penyimpangan lebar sebesar 0,00-0,45%, dan penyimpangan tebal sebesar 4,80-5,00 mm.Produk memiliki tepi potong lurus, rata, tidak mengerut, dan ketebalan yang sama.Permukaan lembaran tidak retak-retak, tidak berlubang atau cacat lain. Produk memiliki bidang potong campuran yang merata tidak berlubang, tidak terbelah-belah, dan kemampuan digergaji baik, tetapi kemampuan dipaku kurang baik. Perlakuan dengan  nilai  yang tertingi adalah menggunakan semen 1000 g, gypsum 1500 g, abu sekam padi 1000g dan serat sabut kelapa 125 g dan perlakuan yang menggunakan semen 1000 g, gypsum 1500 g, abu sekam padi 1000 g dan serat sabut kelapa 150 gdengan kuat lentur sebesar berturut-turut 100,00 kg/cm2 dan 100,38 kg/cm2. Kata Kunci: serat sabut kelapa, abu sekam padi,plafon, gypsum, semen.
Cover JPTI Vol. 7 No. 1 Juni 2015 Tampinongkol, Meity
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.598 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4709

Abstract

PEMBUATAN KOMPOSIT BATA MERAHDARI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK NABATI Alexius Luther Ola
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.614 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4680

Abstract

Pengembangan teknologi proses bata merah limbah padat pabrik minyak nabati, yaitu spent bleaching earth telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pemanfaatan limbah pabrik minyak nabati sebagai bahan baku pembuatan bata merah yang sekiranya dapat berperan untuk mengatasi masalah lingkungan dari limbah padat yang menumpuk di lokasi pabrik minyak nabati. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yakni, penelitian pendahuluan untuk mendapatkan komposisi bahan yang baik dan penelitian lanjutan yaitu pembuatan bata merah skala teknis produksi. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa bata percobaan untuk perlakuan bahan A1-F1 memiliki karakteristik sedikit plastis s/d agak plastis, tidak retak dan tidak bengkok saat dikeringkan, dengan susut kering  antara 7,5-7,79%, selanjutnya tidak retak dan tidak bengkok setelah dibakar pada suhu ±700 oC dengan susut bakar antara 1,92-2,94%. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut selanjutnya dilakukan pencetakan bata merah skala teknis produksi dengan perlakuan (komposisi campuran bahan) (B): 60 bagian SBE+25 bagian Tanah Liat (TL)+15 bagian Domato; (C):  50 bagian SBE+25 bagian TL+25 bagian Domato; dan (D): 70 bagian SBE+20 bagian TL+10 bagian Domato. Hasil uji fisik kuat tekan bata merah dari limbah padat pabrik minyak nabati menunjukkan bahwa semua perlakuan memenuhi persyaratan. Produk dengan kuat tekan kelas terendah terdapat pada perlakuan (B), yakni  63,30 kg/cm² dan yang tertinggi pada perlakuan  (C), yakni 103,30 kg/cm². Bila ditinjau dari semua parameter uji maka produk bata merah perlakuan D memenuhi syarat SNI 152094-2000 dengan kuat tekan pada kelas 100 kg/cm². Kata kunci: Spent bleaching earth, tanah domato, tanah liat, bata merah.
EVALUASI NILAI GIZI IKAN TERI DENGAN PEMBERIAN BUMBU PADA UMUR SIMPAN BERBEDA Angcivioletta Moniharapon; Fetty Indriaty
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Volume 7, No. 1 Juni, Tahun 2015
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.363 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v7i1.4681

Abstract

Telah dilakukan pengembangan pemanfaatan ikan teri menjadi “walowa kacang” dengan menggunakan bumbu-bumbu sebagai penambah cita rasa bawang putih dan cabai  memiliki sifat antimikrobial yang aman bagi manusia sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet bahan makanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan penelitian terdahulu dengan inovasi penambahan cita rasa pedas, bawang, dan pencampuran antara pedas dan bawang pada walowa kacang, serta menganalisa mutu dari walowa kacang yang bercitarasa setelah proses pembuatan dan proses penyimpanan.Penelitian ini dilaksanakan dengan metode percobaan deskriptif dengan pemberian bumbu cabai, bawang dan campuran cabai dan bawang yang dilaksanakan dengan tahap yaitu pemberian garam 3% dan bumbu-bumbu bawang putih, cabai dan campuran bawang putih dan cabai masing-masing sebanyak 2% dan dilakukan penyimpanan selama 0, 1, 2, 3 bulan. Penilaian mutu kimia dilakukan selama penyimpanan melalui pengujian kadar air, kadar protein, uji mikrobiologi (TPC) dan uji organoleptik.Hasil penelitian menyatakan bahwa selama 3 bulan penyimpanan, nilai kadar air terhadap TPC walowa kacang mengalami penurunan sebesar 8.46%, sedangkan kadar protein walowa kacang  meningkat, untuk setiap penambahan citarasa bawang, cabai dan campuran bawang dan cabai. Nilai Organoleptik Tekstur, Rasa dan Kenampakan (citarasa bawang, cabai dan campuran bawang dan cabai) Walowa Kacang berturut-turut adalah poin 3(agak disukai) dengan lama penyimpanan terbaik 0-2 bulan, poin 3 (agak disukai) dengan lama penyimpanan 0-3 bulan, dan poin 4 (disukai) dengan lama penyimpanan 0-2 bulan. Kata Kunci: Ikan Teri, Bumbu, Nilai Nutrisi, Penyimpanan

Page 1 of 1 | Total Record : 8