cover
Contact Name
Idhoofiyatul Fatin
Contact Email
idhofatin.pbsi@fkip.um-surabaya.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
stilistika@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN : 19788800     EISSN : 26141327     DOI : -
Core Subject : Education,
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Prodi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surabaya. Jurnal ini menfokuskan pada publikasi hasil penelitian berupa artikel ilmiah tentang bahasa, sastra dan pengajaran Bahasa Indonesia. Jurnal ini terbit setiap Januari dan Juli dengan nomor P-ISSN 1978-8800 dan E-ISSN 2614-3127.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 16 No 2 (2023)" : 15 Documents clear
Analisis Dominasi Kata Persuasi dalam Poster Kegiatan P5 Siswa Kelas VII Sebagai Bentuk Pencegahan Bencana Alam Afifa Azahra; Muh. Fatoni Rohman
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.15742

Abstract

Analysis of Persuasi Word Domination in P5 Activity Posters of Class VII Students as A Form of Natural Disaster PreventionABSTRAKKeterampilan menulis poster menjadi salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa SMP/MTs, karena dengan menulis poster siswa akan mampu berlatih menulis kreatif. Dalam kegiatan P5 di SMP Negeri 1 Kota Batu, media poster digunakan untuk menyalurkan informasi mengenai cara menjaga alam. Pada tahun 2021 di bulan November, Kota Batu menjadi sorotan karena adanya bencana banjir yang merusak beberapa rumah warga dan salah satunya adalah rumah milik siswa di SMP Negeri 1 Kota Batu. SMP Negeri 1 Kota batu memutuskan tema untuk kegiatan P5 adalah “Hidup berkelanjutan,” dengan fokusnya untuk pencegahan bencana alam banjir tidak terjadi lagi di Kota Batu khususnya di lingkungan tempat tinggal siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah poster terpilih siswa kelas VII C SMPN 1 Kota Batu. Dari 7 poster ada 3 siswa yang menggunakana kata kurangi sebagai kata ajakan untuk mengajak atau mempengaruhi dalam kalimat di poster miliknya. Lalu dari 7 poster ada 2 siswa yang menggunakan kata stop sebagai kata ajakan atau memberi kesadaran dalam kalimat poster miliknya.Kata kunci: Poster, P5, Kurikulum Merdeka, Wacana Persuasi, Bencana AlamABSTRACTThe skill of writing posters is one of the skills that must be mastered by SMP/MTs students, because by writing posters students will be able to practice creative writing. In P5 activities at SMP Negeri 1 Kota Batu, posters were used to convey information about how to protect nature. In 2021 in November, Batu City was in the spotlight because of a flood disaster which damaged several residents' houses and one of them was a student's house at Batu City 1 Public Middle School. SMP Negeri 1 Kota Batu decided that the theme for P5 activities was "Sustainable Living," with the focus on preventing natural disasters from flooding from happening again in Batu City, especially in the neighborhood where students live. This research use desciptive qualitative approach. The primary data source in this study were selected posters of class VII C students of SMPN 1 Kota Batu. Of the 7 posters, there were 3 students who used the word less as an invitation word to invite or influence in the sentences on their posters. Then from the 7 posters there were 2 students who used the word stop as a word of invitation or to give awareness in their poster sentences.Keyword: Poster, P5, Independent Curriculum, Persuasion Discourse, Natural Disaster
Sistem Transitivitas dalam Wacana Berita Tragedi Kanjuruhan Malang Sukiman Sukiman; Anang Santoso; Febri Taufiqurrahman
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.16184

Abstract

Transitivity System in The Kanjuruhan Malang Tragedy News Discourse ABSTRAKMedia massa menyajikan informasi dari sudut pandang penulis, sehingga cenderung menimbulkan persepsi yang berbeda dari pembaca. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk ketransitifan dalam wacana berita Tragedi Kanjuruhan dari tiga media massa online. Metode yang digunakan, yaitu kualitatif dengan pendekatan analisis wacana tentang ketransitifan dari Halliday. Data penelitian ini bersumber dari tiga media massa, yaitu Kompas, Detiknews, dan Tempo. Analisis data menggunakan model ketransitifan dari teori Linguistik Sistemik Fungsional. Dari hasil penelitian ditemukan jenis proses, yaitu material, perilaku, mental, dan relasional. Pada berita “Kontras Temukan Kejanggalan Tragedi Kanjuruhan: Aparat Dimobilisasi Pertengahan Babak Ke-dua ” ditemukan 6 proses material, 5 proses perilaku, dan 1 proses mental. Berita “4 Hal Temuan Terkini TGIPF di Tragedi Kanjuruhan” ditemukan 14 proses material, 6 proses perilaku, 1 proses mental, dan 5 proses relasional. Pada berita “8 Fakta Temuan Polri dalam Tragedi Kanjuruhan Malang” ditemukan  4 proses material, 14 proses perilaku, dan 1 proses relasional. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penyajian berita, penulis lebih dominan menggunakan proses material dan perilaku untuk membangun narasi kepada pembaca sedangkan sirkumstan yang ditemukan menunjukkan tempat, waktu, penyerta, penyebab, dan masalah.Kata kunci: Transitivitas, Wacana, Berita, Tragedi KanjuruhanABSTRACTThe mass media presents information from the author's point of view, so it tends to generate different perceptions from readers. Thus, this study aims to examine the form of transitivity in the Kanjuruhan Tragedy news discourse from three online mass media. The method used is qualitative with a discourse analysis approach on transitivity from Halliday. The research data comes from three mass media, namely Kompas, Detiknews, and Tempo. Data analysis used the transitivity model of Systemic Functional Linguistics theory. From the research results found the types of processes, namely material, behavioral, mental, and relational. In the news "Contrast Finds Awkwardness in the Kanjuruhan Tragedy: Officials are Mobilized in the Middle of the Second Half" found 6 material processes, 5 behavioral processes, and 1 mental process. The news "4 Things TGIPF's Latest Findings in the Kanjuruhan Tragedy" found 14 material processes, 6 behavioral processes, 1 mental process, and 5 relational processes. In the news "8 Facts of Police Findings in the Kanjuruhan Malang Tragedy" found 4 material processes, 14 behavioral processes, and 1 relational process. This shows that in presenting news, the author is more dominant in using material processes and behavior to build narratives for readers while the circumstance found shows place, time, accompaniment, causes, and problems.Keyword: Transitivity, Discourse, News, Kanjuruhan Tragedi
Homonim Kosakata Bugis dalam Falsafah Hidup Masyarakat Bugis Nurul Fawzani; Nur Hasaniyah; Sulfikar Sulfikar
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.16590

Abstract

Homonyms of Bugis Language in Philosophy of Life of The Bugis People ABSTRAKFalsafah Bugis selain sarat dengan unsur etika dan moralitas juga mengandung nilai sastra yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk-bentuk kosakata homonim pada falsafah Bugis dan memahami penggunaan kosakata homonim dalam interaksi masyarakat Bugis. Studi ini menerapkan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data utama yang digunakan adalah video-video di platform Youtube dan artikel-artikel yang berhubungan dengan kutipan-kutipan falsafah Bugis. Selain itu, data sekunder yang digunakan meliputi buku, artikel jurnal, dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak-catat yang selanjutnya dianalis dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsikan dan menyimpulkan kosakata homonim pada falsafah hidup masyarakat Bugis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk kosakata homonim pada falsafah Bugis, yaitu berbentuk homograf dan homofon. Homograf adalah hubungan makna di mana terdapat dua kata atau lebih dengan pengejaan yang serupa namun memiliki arti yang berbeda. Sedangkan homofon adalah dua kata atau lebih yang dilafalkan secara serupa, tetapi memiliki penulisan dan makna yang berbeda. Kosakata homonim tersebut tidak hanya digunakan pada kalimat falsafah Bugis tetapi juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.Kata kunci: Filosofi Bugis, HomonimABSTRACTBesides being full of elements of ethics and morality, Bugis philosophy also contains the high literary value. This study aims to understand the forms of homonymous vocabulary in Bugis philosophy and to understand the use of homonymous vocabulary in the interaction of Bugis society. This study applies a descriptive research method with a qualitative approach. The main data sources used are videos on the Youtube platform and articles related to quotes on Bugis philosophy. In addition, the secondary data used includes books, journal articles, and previous studies that are relevant to this research topic. The data collection technique used was the note-taking technique which was then analyzed by identifying, classifying, describing, and concluding homonymous vocabulary in the philosophy of life of the Bugis people. The results of the study show that there are two forms of homonymous vocabulary in Bugis philosophy, namely homographs, and homophones. A homograph is a relationship of meaning where there are two or more words with similar spelling but different meanings. Whereas homophones are two or more words that are pronounced similarly, but have different writing and meanings. The homonym vocabulary is not only used in Bugis philosophical sentences but is also often used in daily conversation.Keyword: Bugis philosophy, HomonymFilosofi Bugis, Homonim
Miskonsepsi Warganet Terhadap Isu Feminisme dalam Unggahan Twitter @Magdalena Imam syafi'i
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.17719

Abstract

Netizens' Misconceptions of Feminism Issues in @Magdalena's Twitter Uploads ABSTRAKMagdalene adalah akun edukasi yang berfokus pada feminisme. Penyebaran konten feminisme oleh Magdalene mendapat beragam respons, salah satunya adalah miskonsepsi warganet tentang paham feminisme. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan miskonsepsiwarganet terhadap isi dalam unggahan Magdalaene di Twitter. Data dikumpulkan dari komentar warganet di unggahan pada 18 November 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh  bahwa warganet miskonsepsi atau salah paham terhadap wacana feminisme dari unggahan Magdalene, yakni laki-laki harus kuat, laki-laki sebagai pencari nafkah utama, dan bapak rumah tangga. Hal ini mengindikasikan bahwa wacana tersebut belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat.Kata kunci: cerpen, teori resepsi sastra,tanggapan pembaca ABSTRACTMagdalene is an educational account focused on feminism. Magdalene's dissemination of feminist content received various responses, one of which was netizens' misconceptions about feminism. This study describes netizens' misconceptions about the content in Magdalaene's uploads on Twitter. Data was collected from netizen comments uploaded on November 18, 2022. This research uses a qualitative descriptive method. The results showed that netizens had misconceptions or misunderstood the discourse of feminism from Magdalene's uploads, namely that men must be strong and that men are the main breadwinners and fathers of the household. This indicates that the discourse has not been fully accepted by the public.Keyword: short stories, literary reception theory, reader responses
Youth Culture pada Novel Antariksa Karya Tresia Hifdatul Hayat; Firman Hadiansyah
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Youth Culture In Tresia's Space NovelABSTRAKAnak muda yang selalu berkelompok, memiliki nama tertentu dan mempunyai ketua kelompok merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat. Kegiatan pemuda ini disebut “geng”. Selain geng, seperti nongkrong, tawuran, fashion, jajan, intimidasi, memberontak, dan lain sebagainya, fenomena ini bisa disebut fenomena youth culture dan dapat ditemukan dalam kehidupan nyata maupun dalam bentuk karya sastra seperti pada novel. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis dokumen dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan adanya youth culture (30 kutipan): klasifikasi kultural: 10; pembatasan kelas, ras, dan gender: 3; tentang budaya: 13; peran konsumsi masyarakat kapitalis: 2; dan perlawanan: 2.Kata kunci: Youth culture (budaya anak muda); fenomena youth culture; novelABSTRACTYoung people who are always in groups, have certain names and have group leaders are a phenomenon that occurs in society. These youth activities are called "gangs". In addition to gangs, such as hanging out, brawls, fashion, snacks, intimidation, rebellion, and so on, this phenomenon can be called the phenomenon of youth culture and can be found in real life and in the form of literary works such as novels. This research method is descriptive qualitative with data collection techniques using document analysis techniques with content analysis techniques. The results showed the existence of youth culture (30 quotations): cultural classification: 10; class, race, and gender restrictions: 3; about culture: 13; the role of consumption in capitalist society: 2; and resistance: 2.Keyword: Space, Boys Over Flowers, novels, films, comparative literature
Makna Kiasan dalam Judul FTV Suara Hati Istri pada Kanal TV Indosiar Selvia Parwati Putri; Lulu Safitri
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.17944

Abstract

Figure Meaning in The FTV Title of The Suara Hati Istri on Indosiar TV Channel ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran makna kiasan yang terdapat dalam judul FTV Suara Hati Istri yang ditayangkan di Indosiar dan untuk mengetahui makna secara terperinci. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik simak, baca, dan catat, yakni peneliti menyimak judul-judul FTV Suara Hati Istri yang tersebar di laman internet dan menyimak cuplikan dari serial yang akan dianalisis melalui kanal YouTube lalu membaca secara saksama dan mencatat dari data yang sudah terkumpul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 25 judul FTV Suara Hati Istri yang mengandung makna kiasan. Di antaranya terdapat makna kiasan hiperbola sebanyak 1 judul, makna kiasan metafora sebanyak 19 judul, makna kiasan simile sebanyak 4 judul, dan makna kiasan personifikasi sebanyak 1 judul. Makna kiasan yang sering muncul dan dipakai oleh pihak tim produksi FTV Suara Hati Istri adalah makna kiasan metafora.Kata kunci: makna kiasan, FTV Suara Hati Istri, semantik ABSTRACTThis study aims to find out the distribution of figurative meanings contained in the title of the FTV Suara Hati Istri which is shown on Indosiar to find out the specific meaning according to the figurative meaning embedded in the title of the FTV Suara Hati Istri which is shown on Indosiar. The research method used in this study is descriptive qualitative method which explains the data according to the state of the natural data source. The data analysis technique used the listening, reading, and note-taking technique, namely the researcher listened to the titles of Suara Hati Istri FTV which were spread on internet pages and listened to footage from the series to be analyzed via YouTube and then read carefully and took notes from the data that had been collected. The results showed that there were 25 titles of Suara Hati Istri FTV which contained figurative meanings. Among them are 1 title of hyperbole figurative meaning, 19 figurative meaning of metaphor, 4 figurative meaning of simile, and 1 figurative meaning of personification. The figurative meaning that often appears and is used by the production team of Suara Hati Istri FTV is the figurative meaning of a metaphor.Keyword: figurative meaning, FTV Suara Hati Istri, semantic
Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Teks Negosiasi Kurikulum Merdeka Silvia Wanda Agustin; Kusmiyati Kusmiyati; Afan Faizin
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.18097

Abstract

The Influence Digital Comic Media on The Results and Interest Students in Learning The Negotiation Text The Independent Curriculum  ABSTRAKHasil dari pengamatan yang dilakukan di kelas X SMA Dr. Soetomo Surabaya, didapati permasalahan yang terjadi adalah rendahnya hasil belajar siswa, hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang monoton, untuk itu diperlukan alternatif yang dapat mengubah proses pembelajaran agar lebih menarik, yaitu menggunakan media komik digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh media pembelajaran komik digital dalam meningkatkan hasil serta minat belajar peserta didik kelas 10. Penelitian ini menerapkan metode quasi eksperimen, dengan dua kelas sampel yang di teliti yaitu kelas X-4 dan kelas X-2. Uji analisis menggunakan uji independent sample t-test dan analisis deskriptif kuesioner, hasil dari penelitian ini yaitu nilai rerata kelas eksperimen lebih tinggi 77,36 dan rerata kelas kontrol adalah 53,51, berdasarkan uji hipotesis terdapat perbedaan dengan nilai sig. 0,000<0,05 jadi H_1 diterima dan H_0 ditolak, sedangkan pada uji analisis statistik deskriptif mendapat nilai rerata 3,03 dengan kriteria setuju pada pernyataan kuesioner.Kata kunci: Media Komik, Hasil Belajar, Minat BelajarABSTRACTThe results of observations made in class X SMA Dr. Soetomo Surabaya, it was found that the problem that occurred was the low student learning outcomes, this occurred because the learning process was monotonous, for this reason an alternative was needed that could change the learning process to make it more interesting, namely using digital comic media. The purpose of this study was to see the effect of digital comic learning media in improving the learning outcomes and interest of grade 10 students. This study applied a quasi-experimental method, with two sample classes being studied, namely class X-4 and class X-2. The analytical test used is the independent sample t-test and questionnaire descriptive analysis. The results of this study are that the average value of the experimental class is 77.36 higher and the control class average is 53.51. Based on the hypothesis test, there is a difference with a significant value of 0.000 <0. .05 then  is accepted and  is rejected, while in the descriptive statistical analysis test it gets an average value of 3.03 with the criterion of agreeing on the questionnaire statement.Keyword: Comic Media, Learning Outcomes, Interest to learn 
Perbandingan Dialek Desa Banjaran dan Gelok Mulya Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka Heri Supriatna; Kusmiyati Kusmiyati; Afan Faizin
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.18167

Abstract

Comparison of The Dialect of Banjaran And Gelok Mulya Villages of Sumberjaya District, Majalengka RegencyABSTRAKTerjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturmya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Di Desa Banjaran dan Gelok Mulya terdapat variasi bahasa dan memungkinkan untuk dilakukan pendataan karena berada di wilayah perbatasan Cirebon dan dipisahkan oleh sungai karena adanya dialek. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perbendaan leksikal dan penyebab perbedaan dialek di Desa Banjaran dan Gelok Mulya. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif berdasarkan temuan pidato publik yang diberikan di desa Banjaran dan Gelok Mulya di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Teknik analisis data kecocokan digunakan untuk penelitian ini. Saat menganalisis data, pendekatan kecocokan digunakan jika sumber keputusan tidak asli dari bahasa target. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata-kata dipecah menjadi kategori fonologis, sintaksis, dan leksikal berdasarkan pemeriksaan perbedaan linguistik antara desa Banjaran dan Gelok Mulya. Berdasarkan perbedaan leksikal diperoleh perbedaan leksem di Desa Banjaran dan Gelok Mulya.Kata kunci: Dialektologi; Banjaran; Gelok Mulya; Sunda; JawaABSTRACTThe occurrence of language diversity or variations is not only caused by the speakers who are not homogeneous, but also because the activities of social interaction that they carry out are very diverse. In the villages of Banjaran and Gelok Mulya there are language variations and it is possible to collect data because they are located in the Cirebon border area and are separated by a river due to dialects. The purpose of this research is to describe the lexical differences and causes of dialect differences in Banjaran and Gelok Mulya Villages. This study uses a qualitative descriptive methodology based on the findings of public speeches given in the villages of Banjaran and Gelok Mulya in Sumberjaya District, Majalengka Regency. Matching data analysis techniques were used for this study. When analyzing the data, the fit approach is used if the decision source is not native to the target language. The results showed that words were broken down into phonological, syntactic, and lexical categories based on an examination of the linguistic differences between Banjaran and Gelok Mulya villages. Based on the lexical differences, the differences in lexemes in Banjaran and Gelok Mulya villages were obtained.Keyword: Dialectology; Banjaran; Gelok Mulya; Sundanese; Javanese
Sejarah Sastra Indonesia di Banyuwangi Pada 1970-1990 Endah Imawati; Putri Retnosari; Novita Rully Anggraeny
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.18271

Abstract

ABSTRAKKeberadaan sastra daerah dianggap remeh dan sering diabaikan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia. Pada saat awal kemunculan sastra Indonesia, pertumbuhan karya sastra di Banyuwangi, Jawa Timur, tidak banyak yang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan sastra Indonesia di Banyuwangi pada 1970-1990. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukkan potensi besar sastrawan di Banyuwangi dan karya mereka. Penelitian ini dilakukan dengan mengklasifikasikan sastrawan berdasarkan kurun waktu tertentu dan berdasarkan karakteristik sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di awal kemunculan sastra Indonesia, di Banyuwangi sudah banyak gerakan yang melahirkan karya sastra Indonesia yang patut diperhitungkan dalam penulisan sejarah sastra Indonesia di daerah.Kata kunci: Banyuwangi, sastra Banyuwangi, sejarah sastra, sastra daerahABSTRACTThe existence of regional literature is considered trivial and often overlooked in the writing of Indonesian literary history. At the beginning of the emergence of Indonesian literature, the growth of literary works in Banyuwangi, East Java, was not given much attention. This study aims to describe the development of Indonesian literature in Banyuwangi in 1970-1990. This type of research is descriptive qualitative research. This research shows the great potential of writers in Banyuwangi and their works. This research was conducted by classifying writers based on a certain period of time and based on literary characteristics. The results of this study indicate that at the beginning of the emergence of Indonesian literature, there were already many movements in Banyuwangi that gave birth to Indonesian literary works that should be reckoned with in writing the history of Indonesian literature in the regionKeyword: Banyuwangi, Banyuwangi literature, history of literature, regional literature
Penggunaan Ragam Bahasa Indonesia Pada Judul-Judul Podcast Youtube Deddy Corbuzier Agus Mulyanto; Isnaeni Ina Nur Aina
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.18530

Abstract

The Use of Various Indonesian Languages in Deddy Corbuzier’s Youtube Podcast TitlesABSTRAKPenggunaan ragam bahasa pada judul-judul podcast di youtube dapat bervariasi tergantung pada audiensi yang dituju dan konteks pembicaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan variasi ragam bahasa pada judul-judul podcast di youtube. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari judul-judul podcast pada platform media sosial youtube. Hasil dari penelitian ini ditemukan penggunaan ragam bahasa informal pada judul-judul podcast yaitu ragam bahasa santai (kasual) dan dapat diklasifikasikan menjadi (1) penghilangan fonem awal atau suku kata awal, (2) penghilangan fonem tengah atau suku kata tengah, (3) perubahan grafi, (4) penambahan grafi, (5) penggunaan bahasa daerah, (6) penggunaan istilah bahasa asing, (7) penggunaan singkatan, (8) penggunaan simbol, (9) perubahan semantis, (10) proses morfologi yang belum baku, (11) angka yang menggantikan huruf, (12) penggunaan emoji. Ragam bahasa yang digunakan dalam judul-judul podcast menggunakan bahasa yang lebih santai dan informal untuk menarik perhatian penonton serta menghadirkan suasana yang lebih santai. Penggunaan ragam bahasa pada judul-judul podcast di youtube harus disesuaikan dengan audiensi yang dituju dan konteks pembicaraan agar dapat mencapai tujuan dari podcast tersebut. Bahasa Indonesia memanglah beragam, hal ini disebabkan bahasa Indonesia dituturkan oleh banyak orang dan suka atau tidak suka harus tunduk pada hukum perubahan.Kata kunci: Ragam Bahasa, Judul Podcast, Deddy CorbuzierABSTRACTThe use of various languages in podcast titles on YouTube can vary depending on the intended audience and the context of the conversation. This study aims to describe the use of language variations in podcast titles on YouTube. This research is a descriptive research with a qualitative approach. The data source in this study was taken from podcast titles on the YouTube social media platform. The results of this study found the use of informal language varieties in podcast titles, namely casual language varieties and can be classified into (1) omission of the initial phoneme or initial syllable, (2) omission of the middle phoneme or middle syllable, (3) changes in graphics, (4) adding graphics, (5) using local languages, (6) using foreign language terms, (7) using abbreviations, (8) using symbols, (9) semantic changes, (10) morphological processes that are not standard , (11) numbers that replace letters, (12) use of emojis. The variety of language used in the podcast titles uses more relaxed and informal language to attract the attention of the audience and create a more relaxed atmosphere. The use of various languages in podcast titles on YouTube must be adjusted to the intended audience and the context of the conversation in order to achieve the goals of the podcast. Indonesian is indeed diverse, this is because Indonesian is spoken by many people and whether they like it or not, they must be subject to the law of changeKeyword: Variety of Languages, Podcast Titles, Deddy Corbuzier

Page 1 of 2 | Total Record : 15