cover
Contact Name
Lestari Nurhajati
Contact Email
lestari.n@lspr.edu
Phone
-
Journal Mail Official
communicarejournal@lspr.edu
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Communicare : Journal of Communication Studies
ISSN : 20895739     EISSN : 25022091     DOI : -
Jurnal Communicare memiliki fokus dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi. Ruang lingkup topik dalam Jurnal Communicare secara general adalah semua hal yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE" : 5 Documents clear
The Virtual Community: Interaktivitas pada Komunikasi Peer-to-Peer di Balik Jaringan Protokol Berbagi Berkas BitTorrent Dhita Widya Putri
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101003220164

Abstract

Salah satu perubahan terbesar di dunia selama kurang lebih 55 tahun terakhir ini adalah pertumbuhan internet, dimana internet memungkinkan hampir semua orang di belahan dunia dapat saling terhubung dan berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Selain itu, internet mengubah cara berkomunikasi yang tadinya bermodel “satu-untuk-banyak” menjadi “banyak-untuk-banyak”, yaitu komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis. Hal ini memunculkan fenomena komunitas maya atau virtual community, dimana orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dapat berkumpul dan berbagi satu sama lain dalam satu dunia, yaitu dunia maya. Disini terjadi komunikasi antara komputer satu dengan komputer lain yang terhubung secara langsung, disebut dengan “P2P” atau komunikasi peer-to-peer. Biasanya aktivitas ini digunakan sebagai sarana untuk berbagi berkas dengan cara mengunggah ataupun mengunduh didukung oleh sebuah protokol bernama Bittorrent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi proses interaktivitas yang bersifat kolaboratif, yaitu ketika seorang seeder telah berhasil mengunduh berkas secara penuh dan melakukan proses seeding kepada peer lainnya dengan saling support satu sama lain. Padahal, keberadaan mereka bersifat semu dan anonym. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa penelusuran data online dan wawancara, serta Interaktivitas sebagai konsep utama dalam tinjauan pustaka.
Rebel without Causes: The 1960s Thai Pop Music and Bangkok Youth Culture Viriya Sawangchot
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101003220161

Abstract

In this paper, I would like to acknowledge that 1960s to the 1970s American popular culture, particularly in rock‘n’ roll music, have been contested by Thai context. In term of this, the paper intends to consider American rock ‘n’ roll has come to function as a mode of humanization and emancipation of Bangkok youngster rather than ideological domination. In order to understand this process, this paper aims to focus on the origins and evolution of rock ‘n’ roll and youth culture in Bangkok in the 1960s to 1970s. The birth of pleng shadow will be discussed in this context as well.
Film Tourism Indonesian Style: The Cases of Laskar Pelangi and Eat Pray Love Indra Kusumawardhana; Ekky Imanjaya
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101003220162

Abstract

Film-induced tourism becomes a new emerging issue in tourism and scholarly research for the last 10 years. London’s “Harry Potter” series and New Zealand’s “Lord of the Rings” are among the best practices of the trend. On the other hand, Indonesia is a country with many beautiful places to visit by both local and international tourists. The number of visitors increases significantly every year. However, there is no contribution from film industry, both from local or international production, related to this increasing numbers of tourists, not before national movie production “Laskar Pelangi, 2008” (Rainbow Troops, 2008) by Riri Riza, and international box office movie production “Eat, Pray Love, 2010”. The study research will discuss about film induced tourism issues in Indonesia, particularly on why and how the two films--so far, until recently, only those two films--became phenomenon in film tourism--and why other films did not.
Komunikasi dan Adaptasi Pernikahan Kembali Sesudah Bercerai Novi Andayani Praptiningsih
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101003220163

Abstract

Menikah kembali setelah bercerai menjadi solusi yang dapat membantu individu tidak hanya mendapatkan teman hidup yang bisa dipercaya dan diajak berbagi serta pasangan dalam hubungan seksual, tetapi menikah lagi juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Di samping itu juga akan mendapatkan makna hidup yang lebih positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan, motif, dan konsep diri perempuan yang melakukan pernikahan kembali sesudah bercerai sehubungan dengan pilihan hidupnya, serta untuk memahami proses komunikasi dan adaptasi dengan keluarga barunya. Teori yang digunakan dalam penelitian Komunikasi Antar Pribadi ini menggunakan Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead serta Teori Konstruksi Realitas Sosial Peter Berger dan Thomas Luckman. Paradigma penelitian interpretif, menggunakan metode penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik persuasif. Teknik pengumpulan dengan wawancara mendalam terhadap lima perempuan yang melakukan pernikahan kembali sesudah bercerai, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan subjek memutuskan untuk menikah kembali setelah perceraian karena alasan biologis, ekonomi, dan sosial/agama. Sedangkan motifnya berorientasi masa lalu dan masa depan sehingga konsep diri yang terbentuk pada masa awal pasca perceraian adalah konsep diri negatif dan konsep diri positif mulai terbentuk ketika mereka memutuskan untuk menikah lagi pasca perceraiannya. Dan proses komunikasi dalam adaptasi dengan keluarga barunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk saling memahami satu sama lain. Proses penyesuaian diri tersebut menemui banyak hambatan komunikasi. Sikap diam dan terkesan menghindar ditunjukkan oleh subjek penelitian ketika ada hal-hal yang mengganggu perasaan mereka dalam hubungan dengan keluarga baru. Namun akhirnya mereka menyadari bahwa adaptasi yang dilakukan harus didukung oleh komunikasi yang terbuka untuk mengungkapkan segala persoalan yang dihadapi agar menemukan cara penyelesaiannya.
Pendekatan Feminist Communication Theory pada Cybercommunity “Cerdas Nonton Televisi” Ellys Lestari Pambayun
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101003220165

Abstract

Penelitian tentang Pendekatan Feminist Communication Theory pada Cybercommunity “Wacana Cerdas Menonton Televisi” di internet berasal dari pengamatan tentang fenomena aktivitas percakapan para perempuan di e-forum Cerdas Nonton Televisi di internet yang memuat kondisi pertelevisian Indonesia di mana di tuang ini ditemukan masalah bahwa internet dengan facebook nya telah membangun suatu hubungan dan wacana para anggotanya secara terbuka, lugas, dan kritis, tanpa melihat status, gender, ekonomi, sosial, agama, dan gaya hidup tentang krisis televisi tanah air yang masih memiliki banyak masalah, baik pada penyiar, produser maupun berita atau program-programnya. Teori yang digunakan adalah paradigma kritis dengan salah satu variannya yaitu feminist communication theory yang bertujuan untuk melihat representasi perempuan di ruang publik yang menyuarakan atau mengkomunikasikan semua aspirasi, rasa keadilan, dan keberadaan mereka. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis cybercommunity perempuan di e-forum ”Cerdas Nonton Televisi” yang menyuarakan atau mewacanakan permasalahan pertelevisian Indonesia. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode netnografi untuk melihat aktivitas budaya komunitas maya perempuan dalam bentuk percakapan di internet. Hasil pengamatan ini memberikan deskripsi bahwa para perempuan dalam e-forum Cerdas Nonton Televisi (CNT) ini telah berupaya mengoptimalisasikan ruang CNT untuk berkomunikasi atau bersuara kritis bagi terciptanya reformasi pertelevisian untuk lebih prokhalayak dan mencerdaskan bangsa. Namun, suara kritis perempuan masih lebih sedikit dibanding suara laki-laki dalam berwacana dalam ruang CNT ini. Selain, itu suara perempuan yang muncul lebih banyak pada hanya mengikuti status laki-laki, dibanding membuat status sendiri. Pada sisi substansi kritisisme perempuan pun cenderung menyiratkan keprihatinan secara emosioanal dibanding pada pengupayaan ke arah tranformasi secara nyata.

Page 1 of 1 | Total Record : 5