Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

IMPLIKASI NETTIQUETTE SEBAGAI ADAB BERMEDIA SOSIAL DALAM DAKWAH RELIGI PRAPTININGSIH, NOVI ANDAYANI; HANDAYANI, AMI KUSUMA
Jurnal Pendidikan Islam Vol 8 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah through social media must have Nettiquette (Netiket), which stands for internet etiquette or internet ethics that governs social media in social world. Social media as a medium of religious dakwah, can serve as: Educator (Muaddib), Information Straighteners (Musaddid), Pembaharu (Mujaddid), Unifier (Muwahid), and Warriors (Mujahid). With dakwah, able to encourage the enforcement of Islamic values, enliven syiar Islam, and promote a positive image of Islam and rahmatan lilalamin. The need for online dakwah revitalization in facing the dakwah challenge for information society. Revitalizing dakwah is a process of re-enforcing dakwah steps both quantity and quality in all aspects of life towards the realization of an Islamic life. Increasing the intensity (quantity) and the quality of dawah is higher and advanced, it is expected that dakwah really have a direct effect in shaping the life of an Islamic society.  Keywords : Implications, Nettiquette, well-mannered,                Social Media,   Religious Dakwah
Pelatihan Penulisan Jurnalistik dan Naskah Kehumasan bagi Siswa-Siswi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan Praptiningsih, Novi Andayani; Rohim, Syaiful
Jurnal SOLMA Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Uhamka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/solma.v7i1.660

Abstract

Pengabdian dan Pemberdayaan pada Masyarakat berupa pelatihan ketrampilan jurnalistik dan penulisan naskah kehumasan bagi siswa siswi SMA Muhammadiyah 3, berlokasi di Jalan Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Alasan memilih sekolah ini adalah sebagai bentuk pengabdian pada kader Muhammadiyah, terutama generasi muda, sehingga mampu menjadi manusia unggul yang mampu bersaing baik lingkup regional, nasional, maupunn internasional. Di samping itu, siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan, yang berada di bawah payung besar lembaga Dakwah Muhammadiyah patut memperoleh ketrampilan jurnalistik dan penulisan naskah kehumasan secara benar dan efektif, sehingga pandai berargumentasi dan mampu mengaplikasikan tulisan naskah-naskah publikasi formal yang informatif dan menarik. Pelatihan yang bekerja sama dengan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta ini, menekankan pada makna belajar (learning). Belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Artinya setelah memiliki pengalaman mengikuti pelatihan jurnalistik dan penulisan naskah kehumasan diharapkan para peserta mendapat tambahan pengetahuan dan pengalaman yang dapat menunjang kegiatan dan kemampuannya dalam berorganisasi di sebuah lembaga. Dengan adanya pelatihan jurnalistik akan sangat membantu pelajar dalam mengasah kreatifitas dan bakat seseorang, khususnya dalam bidang tulis menulis. Dengan jurnalistik juga mampu membangun daya kritis nalar pelajar dalam membaca realitas kehidupan. Bidang Public Relations atau biasa disingkat dengan PR atau dapat juga dikatakan Hubungan Masyarakat atau Humas sebagai sebuah profesi semakin kuat berkembang. Individu bergantung kepada hubungan baik dengan kelompok-kelompok lainnya dan individu-individu yang memiliki berbagai pendapat, keputusan dan tindakan yang mempengaruhi vitalitas/daya dan kelangsungan hidup mereka. Upaya yang senantiasa diperjuangkan oleh seorang praktisi Public Relations adalah bagaimana dapat menginformasikan berbagai momen penting, khususnya yang berhubungan dengan terobosan dan perkembangan kekinian.
PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT PELAJAR STUDI KE JERMAN MELALUI EURO MANAGEMENT Praptiningsih, novi Andayani
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 1 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pk.3.1.23-29

Abstract

Euro  Management  adalah  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  jasa  dan  konsultasi  pendidikan  untuk  pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi di negara-negara Eropa, khususnya Jerman. Salah  satu  alternatif  promosi  Euro  Management  antara  lain  melalui  word  of  mouth  yang  dilakukan  oleh konsumen. Word of mouth merupakan salah satu promosi dengan memberitahukan tentang informasi dari satu orang  ke  orang  yang  lain,  dimana  biasa  dilakukan  dengan  cara  oral  communication  atau  bahasa  verbal  berupa bahasa lisanPenelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) adakah pengaruh word of mouth terhadap minat pelajar studi ke Jerman melalui Euro Management, dan 2) seberapa besar pengaruh pengaruh word of mouth terhadap minat pelajar studi ke Jerman melalui Euro Management. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan paradigma klasik/positivis. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang pelajar sebagai konsumen Euro Management. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner dengan dilakukan uji instrument,  yakni uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan data sekunder bersumber pada studi literatur. Analisis data menggunakan analisis korelasi sederhana  dan  analisis  regresi  linear  sederhana.  Penelitian  menunjukkan  bahwa  Word  of  mouth  berpengaruh positif terhadap minat pelajar studi ke Jerman melalui Euro Management. Berdasarkan hasil analisis uji korelasi, nilai koefisien korelasi antara word of mouth Euro Management terhadap minat pelajar studi ke Jerman adalah sebesar  0,663.  Berdasarkan  kriteria  interpretasi  koefisien  korelasi,  nilai  tersebut  terletak  0,60  sampai  dengan 0,799  dengan  kriteria  kuat.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  korelasi  variabel  word  of  mouth  terhadap  minat pelajar melanjutkan studi ke Jerman melalui Euro Management kuat.   Kata kunci: Minat, Pelajar, Studi, Word of Mouth
Communication and Motivation Coming Out Gay as Self Identity in Indonesia Novi Andayani Praptiningsih; Wini Tarmini; Rahmiwati Marsinun
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 5, No 1 (2020): June 2020 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jkiski.v5i1.324

Abstract

Many gays in Indonesia dare to admit and open themselves that they are gay. Gay who has come out (coming out) usually realizes that he likes the same sex or often called SSA (Same Sex Attraction). The term coming out refers to how a gay person opens himself up to his sexual orientation. Gay openness about his sexual orientation (coming out) to the family, community, and community is preceded by the process of coming in, namely the process of self-acceptance that he has a sexual orientation that likes same-sex. or community only. If he fails to come in, then he will become an SSA (Same Sex Attraction) but tries to suppress his behavior so he does not become gay. The purpose of this study is to determine the motivations that cause gays to become gay coming out as self-identity in Indonesia. The research method uses a qualitative approach. Data collection techniques include in-depth interviews, observation, FGD, and literature study. Data analysis uses the Miles Huberman Interactive Model. The results showed that there are 15 reasons for a person to become gay in 3 (three) contexts of the formation of gay self-identity in this study, namely family, psychological trauma, and social environment.
Komunikasi dan Adaptasi Pernikahan Kembali Sesudah Bercerai Novi Andayani Praptiningsih
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 3 No. 2 (2016): COMMUNICARE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101003220163

Abstract

Menikah kembali setelah bercerai menjadi solusi yang dapat membantu individu tidak hanya mendapatkan teman hidup yang bisa dipercaya dan diajak berbagi serta pasangan dalam hubungan seksual, tetapi menikah lagi juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Di samping itu juga akan mendapatkan makna hidup yang lebih positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan, motif, dan konsep diri perempuan yang melakukan pernikahan kembali sesudah bercerai sehubungan dengan pilihan hidupnya, serta untuk memahami proses komunikasi dan adaptasi dengan keluarga barunya. Teori yang digunakan dalam penelitian Komunikasi Antar Pribadi ini menggunakan Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead serta Teori Konstruksi Realitas Sosial Peter Berger dan Thomas Luckman. Paradigma penelitian interpretif, menggunakan metode penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik persuasif. Teknik pengumpulan dengan wawancara mendalam terhadap lima perempuan yang melakukan pernikahan kembali sesudah bercerai, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan subjek memutuskan untuk menikah kembali setelah perceraian karena alasan biologis, ekonomi, dan sosial/agama. Sedangkan motifnya berorientasi masa lalu dan masa depan sehingga konsep diri yang terbentuk pada masa awal pasca perceraian adalah konsep diri negatif dan konsep diri positif mulai terbentuk ketika mereka memutuskan untuk menikah lagi pasca perceraiannya. Dan proses komunikasi dalam adaptasi dengan keluarga barunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk saling memahami satu sama lain. Proses penyesuaian diri tersebut menemui banyak hambatan komunikasi. Sikap diam dan terkesan menghindar ditunjukkan oleh subjek penelitian ketika ada hal-hal yang mengganggu perasaan mereka dalam hubungan dengan keluarga baru. Namun akhirnya mereka menyadari bahwa adaptasi yang dilakukan harus didukung oleh komunikasi yang terbuka untuk mengungkapkan segala persoalan yang dihadapi agar menemukan cara penyelesaiannya.
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM JALINAN IKATAN COMMITTED RELATIONSHIP PADA PASANGAN GAY Novi Andayani Praptiningsih
Sociae Polites Vol. 16 No. 1 (2015): Januari - Juni
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/sp.v16i1.494

Abstract

AbstractThis study focuses on verbal and non verbalcommunication between gay couple in establishinga committed relationship. The conflict consists ofinternal conflict between the gay couple of differentnations and external conflict caused by stigm,discrimination, and bullying is done by thecommunity. This study is a qualitative study usingdata collection by conducting in-depth interviewsand observations of three gay couples. The resultsshowed that gay couples have a specific strategy inmaintaining a relationship commitment thatreflected through their verbal or nonverbalcommunication that is tailored to the character oftheir relationship. Emotional attachment that isgoing on between the two gay couples could also bea reason for them to maintain their intimacyrelationship. Conflict experienced by gay couples,because of jealousy, possessive and aggressiveattitudes that dominate one partner, and thepresence of one partner's infidelity. While theconflict that occurs as a result of a growing stigmain the community, resulting in discrimination andbullying, such as harassment, humiliation, andviolence experienced that same-sex couples.Keywords: Gay, Verbal and Non VerbalCommunication, Committed Relationship. AbstrakStudi ini ingin melihat bagaimana komunikasi verbaldan non-verbal terjadi dalam jalinan ikatancommitted relationship pasangan gay, dimanaditemukan konflik internal pada pasangan bedabangsa dan konflik eksternal akibat stigma,diskriminasi dan bullying yang dipraktekkanmasyarakat. Penelitian kualitif ini dilaksanakandengan wawancara mendalam dan observasiterhadap tiga pasangan gay. Hasil studimenunjukkan bahwa untuk mempertahankanhubungan, pasangan melakukan strategi khususdalam bentuk komunikasi verbal dan non-verbalyang akan menunjukkan karakter hubunganmereka. Ikatan emosi diantara pasangan gaymenjadi alasan mereka mempertahankanhubungan intim. Konflik mereka terjadi karenakecemburuan, sikap posesif, agresif, dan danketidaksetiaan salah satu dari pasangan. Stigmadari keluarga, masyarakat bahkan negara jugamengakibatkan konflik pada pasangan karenamereka mengalami berbagai bentuk penghinaan,pelecehan maupun kekerasan.Kata kunci: Gay, Komunikasi verbal dan non-verbal,Committed Relationship
PEMBERDAYAAN RELAWAN DALAM ANTISIPASI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK Novi Andayani Praptiningsih; Wini Tarmini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.625 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6137

Abstract

Abstrak: Kekerasan pada perempuan dan anak tidak bisa dipisahkan, karena dua permasalahan tersebut harus dipecahkan secara integratif dengan memberikan perlindungan pada kedua korban, yakni perempuan dan anak. Kegiatan ini bertujuan (1) memberikan pemahaman dan memperkaya pengetahuan relawan terkait bentuk, penyebab, dampak kekerasan yang banyak dialami oleh perempuan dan anak; (2) memberi edukasi tentang Undang-undang penghapusan kekerasan pada perempuan dan pada anak; (3) pendampingan dan antisipasi kekerasan pada perempuan dan anak. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 5 bulan di kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah partisipatif, dimana anggota sasaran dilibatkan secara aktif mulai dari perencanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan. Proses pemberdayaan relawan meliputi : (1) presentasi dan ceramah, (2) praktek edukasi dan sosialisasi Undang-undang penghapusan kekerasan pada perempuan dan anak, (3) praktek presentasi bagi relawan sebagai agen komunikasi untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi tindak kekerasan, serta panduan pendampingan korban. Hasil pelaksanaan kegiatan ini berjalan sesuai dengan tujuan kegiatan yang telah tercapai. Pertama, relawan memahami informasi bentuk-bentuk, penyebab, dampak kekerasan yang banyak dialami oleh perempuan dan anak. Kedua, relawan mampu mengedukasi tentang Undang-undang penghapusan kekerasan pada perempuan dan anak. Ketiga, relawan mampu melakukan pendampingan dan antisipasi kekerasan pada perempuan dan anak. Relawan telah menunjukkan perubahan positif, mampu mengidentifikasi proaktif dan reaktif meminimalisir kategorisasi kekerasan pada perempuan dan anak.Abstract: Violence against women and children cannot be separated, because these two problems must be solved in an integrative way by providing protection for both victims, namely women and children. This activity aims to (1) provide understanding and enrich the knowledge of volunteers regarding the forms, causes, and impacts of violence experienced by many women and children; (2) provide education on the law on the elimination of violence against women and children; (3) assistance and anticipation of violence against women and children. The method used is participatory, where target members are actively involved starting from planning, monitoring, and evaluating activities. The process of empowering volunteers includes: (1) presentations (2) educational practices and socialization of the law on the elimination of violence against women and children, (3) presentation practices for volunteers as communication agents to identify and anticipate acts of violence. The results of the implementation of these activities are in accordance with the objectives of the activities that have been achieved. First, volunteers understand information about the forms, causes, and impacts of violence that are mostly experienced by women and children. Second, volunteers are able to educate about the law on the elimination of violence against women and children. Third, volunteers are able to provide assistance and anticipate violence against women and children. Volunteers have shown positive changes, able to identify proactively and reactively minimize the categorization of violence against women and children.
KAJIAN KEEFEKTIVITAS KALIMAT KARYA MAHASISWA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA Dede Hasanudin; Novi Andayani Praptiningsih
Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/imajeri.v2i1.5077

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji salah satu aspek ketatabahasaan yaitu aspek sintaksis dalam hal ini efektivitas kalimat dalam karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa prodi kesmas Fikes Uhamka sebagai tugas akhir suatu mata kuliah bahasa Indonesia. Adapun aspek-aspek yang dinilai terbagi menjadi dua kategori yaitu mengenai penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (dalam hal ini memanfaatkan PUEBI), meliputi aspek : 1) kesalahan penggunaan huruf, 2) kesalahan penggunaan tanda baca, 3) kesalahan penggunaan gabungan kata. Sementara untuk aspek sintaksis adalah tentang keefektifan kalimat yangdigunakan oleh mahasiswa meliputi: logika berpikir, 2) kehematan, 3) keparalelan, 4) keterpaduan interkalimat dan antarkalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan Teknik analisis isi. Data yang diperoleh sesuai dengan fakta yang ada di dalam makalah mahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, untuk EYD ditemukan data yaitu:1) kesalahan penggunaan huruf, terdapat 82 kata yang salah dituliskan, 2) kesalahan penggunaan tanda baca 26, dan 3) kesalahan keefektivitas kalimat sebanyak 25.
IMPLIKASI NETTIQUETTE SEBAGAI ADAB BERMEDIA SOSIAL DALAM DAKWAH RELIGI NOVI ANDAYANI PRAPTININGSIH; AMI KUSUMA HANDAYANI
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.399 KB)

Abstract

Dakwah through social media must have Nettiquette (Netiket), which stands for internet etiquette or internet ethics that governs social media in social world. Social media as a medium of religious dakwah, can serve as: Educator (Muaddib), Information Straighteners (Musaddid), Pembaharu (Mujaddid), Unifier (Muwahid), and Warriors (Mujahid). With dakwah, able to encourage the enforcement of Islamic values, enliven syiar Islam, and promote a positive image of Islam and rahmatan lil'alamin. The need for online dakwah revitalization in facing the dakwah challenge for information society. Revitalizing dakwah is a process of re-enforcing dakwah steps both quantity and quality in all aspects of life towards the realization of an Islamic life. Increasing the intensity (quantity) and the quality of da'wah is higher and advanced, it is expected that dakwah really have a direct effect in shaping the life of an Islamic society. Keywords : Implications, Nettiquette, well-mannered, Social Media, Religious Dakwah
Pelatihan Penulisan Jurnalistik dan Naskah Kehumasan bagi Siswa-Siswi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan: - Novi Andayani Praptiningsih; Syaiful Rohim
Jurnal SOLMA Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.166 KB) | DOI: 10.29405/solma.v7i1.660

Abstract

Pengabdian dan Pemberdayaan pada Masyarakat berupa pelatihan ketrampilan jurnalistik dan penulisan naskah kehumasan bagi siswa siswi SMA Muhammadiyah 3, berlokasi di Jalan Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Alasan memilih sekolah ini adalah sebagai bentuk pengabdian pada kader Muhammadiyah, terutama generasi muda, sehingga mampu menjadi manusia unggul yang mampu bersaing baik lingkup regional, nasional, maupunn internasional. Di samping itu, siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan, yang berada di bawah payung besar lembaga Dakwah Muhammadiyah patut memperoleh ketrampilan jurnalistik dan penulisan naskah kehumasan secara benar dan efektif, sehingga pandai berargumentasi dan mampu mengaplikasikan tulisan naskah-naskah publikasi formal yang informatif dan menarik. Pelatihan yang bekerja sama dengan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta ini, menekankan pada makna belajar (learning). Belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Artinya setelah memiliki pengalaman mengikuti pelatihan jurnalistik dan penulisan naskah kehumasan diharapkan para peserta mendapat tambahan pengetahuan dan pengalaman yang dapat menunjang kegiatan dan kemampuannya dalam berorganisasi di sebuah lembaga. Dengan adanya pelatihan jurnalistik akan sangat membantu pelajar dalam mengasah kreatifitas dan bakat seseorang, khususnya dalam bidang tulis menulis. Dengan jurnalistik juga mampu membangun daya kritis nalar pelajar dalam membaca realitas kehidupan. Bidang Public Relations atau biasa disingkat dengan PR atau dapat juga dikatakan Hubungan Masyarakat atau Humas sebagai sebuah profesi semakin kuat berkembang. Individu bergantung kepada hubungan baik dengan kelompok-kelompok lainnya dan individu-individu yang memiliki berbagai pendapat, keputusan dan tindakan yang mempengaruhi vitalitas/daya dan kelangsungan hidup mereka. Upaya yang senantiasa diperjuangkan oleh seorang praktisi Public Relations adalah bagaimana dapat menginformasikan berbagai momen penting, khususnya yang berhubungan dengan terobosan dan perkembangan kekinian.