cover
Contact Name
Fransisca Iriani Rosmaladewi
Contact Email
fransiscar@fpsi.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmishs@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
ISSN : 25796348     EISSN : 25796356     DOI : -
Core Subject : Art, Social,
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni (P-ISSN 2579-6348 dan E-ISSN 2579-6356) merupakan jurnal yang menjadi wadah bagi penerbitan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Ilmu Sosial (seperti Ilmu Psikologi dan Ilmu Komunikasi), Humaniora (seperti Ilmu Hukum, Ilmu Budaya, Ilmu Bahasa), dan Seni (seperti Seni Rupa dan Design). Jurnal ilmiah ini diterbitkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara. Dalam satu tahun, jurnal ini terbit dalam dua nomor, yaitu pada bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 535 Documents
PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN Handayani Handayani; Johannes Satya Pirma; Kiki Kiki
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i2.2572

Abstract

The writer in this paper tried to investigated and describe the philosophical thoughts of the role of Law Philospohy in to realize justice. However, if there are questions about justice, could not be determined what measures are use to determine something is fair or not. Various answers about justice usually never or rarely satisfying so that continues to be debated, so it can be concluded that the various formulations so of justice if a relative statement. This issue Ultimately ecourages many people to take a shortcut by submitting formulation or justice to the legislators and judges who will formulate it based on theirs own considerations. Penulis dalam makalah ini mencoba untuk menyelidiki dan menggambarkan pemikiran filosofis dari peran Filsafat Hukum dalam mewujudkan keadilan. Namun, jika ada pertanyaan tentang keadilan, tidak bisa ditentukan langkah apa yang digunakan untuk menentukan sesuatu itu adil atau tidak. Berbagai jawaban tentang keadilan biasanya tidak pernah atau jarang memuaskan sehingga terus diperdebatkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa berbagai rumusan keadilan jadi kalau pernyataan relatif. Masalah ini pada akhirnya mendorong banyak orang untuk mengambil jalan pintas dengan menyerahkan formulasi atau keadilan kepada para legislator dan hakim yang akan merumuskannya berdasarkan pertimbangan mereka sendiri.
STUDI KEPUASAN PENGHUNI TERHADAP PROGRAM PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RUSUNAWA (STUDI KASUS: RUSUNAWA JN BARAT) Dohar, Amos Amir
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.2058

Abstract

Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat pada Rusunawa JN Barat sebagai salah satu program pemerintah dalam membentuk hunian yang layak bagi warga yang terkena normalisasi sungai Ciliwung, yang diidentifikasi berdasarkan peraturan Gubernur terlihat bahwa terdapat capaian yang nyata dan sesuai dengan tujuan adanya program pemberdayaan masyarakat. Pencapaian ini juga diidentifikasi berdasarkan kuesioner yang telah di distribusikan kepada responden selaku penghuni di rusunawa JN Barat, dan beberapa pencapaian yang cukup terlihat adalah khususnya pada bidang bina ekonomi yaitu meningkatnya pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah, tumbuh dan berkembangnya usaha mikro, dan juga terbangun dan berkembangnya potensi ekonomi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif yang dilakukan dengan observasi lapangan, dan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang jumlahnya sudah ditentukan. Pencapaian dari penelitian ini ditemukan bahwa adanya Penerapan Program Pemberdayaan Masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap tingkat perekonomian masyarakat dan juga interaksi sosial masyarakat Rusunawa JN Barat.
Sistem Mekanis dari Objek Wisata sebagai Daya Tarik (Studi Kasus Jembatan Kota Intan Kota Tua Jakarta) Ali Ramadhan
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i1.329

Abstract

Sistem mekanis merupakan suatu sistem yang berada di dalam sebuah objek benda. Keberadaannya dapat memberikan nilai tambah dari objek benda karena dapat memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi pengguna atau orang yang memanfaatkannya. Jembatan Kota Intan merupakan salah satu jembatan yang dijadikan objek wisata sejarah yang memiliki nilai sejarah dalam pembentukan kota Jakarta. Berkitan dengan sejarah dari Jembatan Kota Intan, jembatan tersebut memiliki suatu sistem mekanis yang dapat memberikan nilai tambah sebagai objek wisata sejarah. Saat ini, sistem mekanis yang ada pada jembatan tersebut sudah tidak dapat digunakan karena jembatan tersebut hanya dilihat sebagai objek wisata saja. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini dapat memberikan penjelasan secara deskriptif untuk memberikan pengetahuan mengenai potensi yang terdapat pada suatu sistem mekanis dari sebuah jembatan. Pemanfaatan suatu sistem mekanis pada Jembatan Kota Intan dapat menghadirkan kembali suasana yang pernah ada pada masanya. Adanya unsur tersebut mampu memberikan dampak positif bagi lingkungannya. Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah yang mengurus objek wisata sejarah dengan penjaga objek wisata tersebut, maka suatu objek benda yang memiliki sistem mekanis akan memiliki daya tarik karena akan mampu menghadirkan pengetahuan mengenai sejarah mengenai objek benda tersebut.Kata Kunci: Sistem Mekanis, Daya Tarik, Objek Wisata, Jembatan Kota Intan.
PERAN PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI PADA PNSD SE-SKPD/ UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BDG) Oktafien, Shinta
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.1756

Abstract

Pemerintah Kota BDG, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota BDG Nomor 014 Tahun 2009, telah memiliki standarisasi sarana dan prasarana yang mendukung lingkungan kerja. Namun peraturan tersebut belum dapat dijalankan secara efektif, hal ini ditunjukkan dengan masih adanya keluhan pegawai di tiap SKPD mengenai implementasi lingkungan kerja tersebut jika tidak segera ditindaklanjuti akan berdampak pada kinerja pelayanan publik menjadi tidak maksimal seperti membangun sistem informasi pelaporan kinerja instansi pemerintah (SILAKIP) online yang merupakan bagian dari sistem akuntabilitas kinerja, yang dimaksudkan untuk menjaga pengumpulan data kinerja, monitoring dan evaluasi serta memberikan ruang transparansi akuntabilitas kinerja kepada mayarakat luas, permasalahan lain masih ada pegawai yang tidak disiplin dalam bekerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis bagaimana persepsi lingkungan kerja, disiplin kerja dan kinerja pegawai di lingkungan Pemerintah Kota BDG, serta pengaruh di antara variabel tersebut. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode uji hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah PNSD di lingkungan Pemerintah Kota BDG dengan jumlah populasi sebanyak 21.444 pegawai dan jumlah partisipan sebanyak 379 pegawai. Teknik pengambilan partisipan yakni Proportionate random sampling terhadap pegawai yang tersebar di 63 SKPD di lingkungan Pemerintah Kota BDG. Instrumen penelitian menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur dengan bantuan program SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara persepsi lingkungan kerja dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai. Kontribusi dari persepsi lingkungan kerja, dan disiplin kerja sebagai variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 0,474 atau sebesar 47,4% dan sisanya 52,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
GAMBARAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN DI PT EG (MANUFACTURING INDUSTRY) Rian Pri; Zamralita Zamralita
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.981

Abstract

PT EG adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing. Saat ini PT EG telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Keberhasilan PT EG tentunya tidak terlepas dari karyawan sebagai mitra kerja yang terbukti telah memiliki kontribusi besar dalam setiap kegiatan untuk kelangsungan PT. EG. Dalam melaksanakan tugasnya, karyawan di PT EG menunjukkan antusiasme dan bersedia mengaplikasikan energi yang dimiliki untuk menyelesaikan tuntutan kerja yang diberikan, tidak sedikit pula karyawan yang merasa bangga terhadap pekerjaannya. Kondisi ini menunjukkan adanya work engagement yang dimiliki antara karyawan. Work engagement didefinisikan sebagai keadaan dimana seseorang mampu berkomitmen dengan organisasi baik secara emosional maupun intelektual. Dengan demikian peneliti memutuskan untuk melakukan studi tentang work engagement pada karyawan di PT EG. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitaf non experimental dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui kuesioner work engagement yang diadaptasi dari Utrech Work Engagement Scale (UWES) yang berisi 17 butir pernyataan (Schaufeli dan Bakker, 2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat work engagement di antara karyawan di PT EG tergolong tinggi (M=5.57). Berikut adalah nilai rata-rata dimensi work engagement, vigour (M = 5,676), dedication (M = 5,715), absorption (M = 5,36). Hal ini menunjukkan bahwa semua karyawan memiliki work engagement yang tinggi, yang berarti mereka bisa mencapai tujuan mereka, sehingga dapat memberi dampak pada keberhasilan PT. EG.
PENERAPAN SOLUTION-FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT) UNTUK MENINGKATKAN SELF-ESTEEM REMAJA PUTRA DI PANTI ASUHAN X Grace Eugenia Sameve; Debora Basaria; Santy Yanuar Pranawati
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.915

Abstract

Self-esteem merupakan satu aspek diri yang mengalami perubahan yang berarti pada masa remaja. Selain perkembangan kognitif dan pembentukan self-identity, self-esteem pada remaja juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi serta dukungan yang diterima dari orang tua. Mengingat dampak yang dikontribusikan self-esteem terhadap berbagai aspek kehidupan remaja, diperlukan suatu intervensi untuk memastikan bahwa individu tidak memiliki tingkat self-esteem yang rendah selama masa ini. Oleh sebab itu, Solution-Focused Brief Group Therapy (SFBGT) diterapkan untuk meningkatkan level self-esteem dari 5 remaja putra di panti asuhan X yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi rendah dan mendapatkan dukungan yang terbatas baik dari keluarga maupun pengasuh. Kelima remaja ini, secara spesifik, memiliki keyakinan yang kurang akan diri sendiri yang berdampak pada performa mereka sehari-hari dan memerlukan dorongan yang lebih sebelum akhirnya menunjukkan beberapa perilaku yang sebenarnya dapat dilakukan tanpa kesulitan yang berarti. Penelitian ini menggunakan mixed method one group pre-test post-test design dimana alat ukur State Self-Esteem Scale dan Machover’s Draw-A-Person Test dianalisa untuk mengetahui perbandingan hasil sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Berdasarkan hasil, dapat disimpulkan bahwa efektivitas dari Solution-Focused Brief Group Therapy untuk meningkatkan self-esteem dari lima remaja putra di Panti Asuhan X tergolong kurang. 
GAMBARAN KEKUATAN KELUARGA PADA ETNIS JAWA: STUDI PADA KASUS TUNGGAL Risnawaty, Widya
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.1473

Abstract

Family Strengths Framework mengulas lebih banyak tentang kekuatan positif yang dimiliki oleh keluarga dan anggota keluarga di dalamnya, sehingga dapat bertahan dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus tunggal yang bertujuan untuk menggali perspektif partisipan terhadap kekuatan keluarga dengan latar belakang budaya Jawa. Partisipan dipilih karena merepresentasikan keluarga harmonis yang dilatarbelakangi oleh budaya Jawa. Penelitian dilakukan di Yogyakarta. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan adanya satu temuan khas yaitu konsep “Iso lan Gelem”, atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan “Bisa dan Mau”. Konsep “Iso lan Gelem” ini merupakan kekuatan positif keluarga dari partisipan, yang selama ini digunakan oleh partisipan sebagai acuan dalam hidup berkeluarga. Konsep “Iso lan Gelem” yang dikemukakan oleh partisipan memiliki kesepadanan makna dengan 5 dimensi dari Family Strengths Framework, yaitu: (a) komunikasi positif, (b) apresiai dan afeksi, (c) kemampuan untuk mengatasi stres dan krisis secara efektif, (d) kesejahteraan Spiritual, dan (e) komitmen. Sedangkan 1 dimensi dalam Family Strengths Framework yang tidak ditemukan pada data dari partisipan adalah dimensi “menikmati waktu bersama”.
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN MATEMATIKA DAN SELF-EFFICACY DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA X KOTA PALANGKA RAYA Wagetama I Disai; Agoes Dariyo; Debora Basaria
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.799

Abstract

Richardson dan Suinn (dalam Mahmood & Khatoon, 2011) mengatakan bahwa kecemasan Matematika adalah perasaan tegang dan cemas yang menggangu dan bisa menghambat kemampuan mental aritmetika dalam kehidupan sehari-hari. Bandura (dalam Feist & Feist, 2013) mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan diri seseorang pada kemampuannya untuk melakukan kontrol terhadap peristiwa yang sedang mereka hadapi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kecemasan Matematika dan self-efficacy dengan hasil belajar Matematika siswa SMA X di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Peneliti menyertakan 467 siswa yang berasal dari kelas X, XI, dan XII menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner kecemasan Matematika, dan kuesioner self-efficacy serta data hasil belajar Matematika berdasarkan nilai rapot siswa. Analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik spearman correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan negatif antara kecemasan Matematika dan hasil belajar Matematika siswa SMA (r = -0,196 dan p = 0,000 < 0,05). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan positif antara self-efficacy dengan hasil belajar Matematika siswa SMA (r = 0,210 dan p = 0,000 < 0,05).
PEMBATALAN SANKSI DISIPLIN PROFESI KEDOKTERAN OLEH PENGADILAN TATA USAHA NEGARA Andryawan Andryawan
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.1572

Abstract

Dokter merupakan salah satu unsur penting dalam terselenggaranya layanan kesehatan. Penyelenggaraan layanan kesehatan sendiri dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu hak atas kesehatan sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 28H Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Mengenai layanan kesehatan, khususnya mengenai praktik kedokteran, diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004. Dalam penyelenggaraan praktik kedokteran, setidaknya terdapat 3 (tiga) bentuk pelanggaran, yaitu pelanggaran hukum/malapraktik, pelanggaran etik, dan pelanggaran disiplin profesi dokter. Tulisan ini lebih memfokuskan pada pelanggaran disiplin profesi dokter dan dokter gigi. Pengaturan mengenai disiplin profesi dokter terdapat di dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4 Tahun 2011. Dalam hal terjadi adanya dugaan pelanggaran disiplin profesi dokter dan dokter gigi, maka lembaga yang berwenang untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia. Lembaga ini dibentuk berdasarkan mandat dari Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004. Penegakan disiplin profesi dokter dan dokter gigi yang dilakukan oleh Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia tidak jarang pada akhirnya dibatalkan oleh pengadilan tata usaha negara. Metode yang digunakan Penulis yaitu metode penelitian hukum normatif dengan menggunakan analisis yang bersifat kualitatif. Dari penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa hakim pengadilan tata usaha negara menerima gugatan terhadap Surat Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dikarenakan adanya perluasan pemaknaan atau ruang lingkup dari keputusan badan/pejabat tata usaha negara yang dapat diajukan sebagai obyek sengketa di pengadilan tata usaha negara sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014. Perluasan tersebut membuat penegakan disiplin profesi dokter mengalami kebuntuan.
Perilaku Kerja, Perceived Stress, dan Social Support pada Mahasiswa Internship Saraswati, Kiky Dwi Hapsari
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i1.352

Abstract

Mahasiswa perlu diberi pembekalan agar lebih siap untuk memasuki dunia kerja. Strategi yang digunakan oleh universitas untuk mengatasinya adalah menyelenggarakan program internship. Tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa adalah perbedaan situasi dan kondisi di lingkungan kampus dan instansi tempat ia melaksanakan program internship, sehingga perilaku yang ditampilkan pun harus berbeda. Perilaku di tempat kerja atau perilaku kerja (PK) adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang di lingkungan kerjanya (Ivancevich, 2014). Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah emosi, yang dapat disebabkan oleh stress. Sebagai mahasiswa tahun akhir, mereka masih dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas akhir. Tuntutan-tuntutan tersebut dikeluhkan sebagai faktor penyebab stress. Perceived Stress (PS) adalah perasaan atau pikiran yang dimiliki seseorang terhadap hal-hal dalam kehidupannya yang dapat membuatnya stress serta kemampuannya untuk mengatasi stress tersebut (Varghese, Norman, & Thavaraj, 2015). Kedekatan emosi dengan orang lain terbukti berkorelasi dengan well-being seseorang dan melindungi seseorang dari efek stress tingkat tinggi (Ammar, Nauffal, & Sbeity dalam King, Vidourek, Merianos, Singh, 2014). Dukungan emosi akan mengurangi hubungan yang membuat stress-depresi (Felsten, 1998, dalam King, Vidourek, Merianos, Singh, 2014). Dengan kata lain, Social Support (SS) akan membantu seseorang untuk mengatasi stress yang dirasakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran PS dan SS terhadap PK pada mahasiswa internship. Metode penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Work Behavior Assessment, Personal Resource Questionnaire, dan Perceived Stress Scale. Kuesioner disebarkan pada 52 mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengikuti program internship. Hasil yang didapatkan adalah PS dan SS berperan signifikan terhadap PK (F = 4,296, p < 0,05). Kata kunci: perilaku kerja, perceived stress, social support, mahasiswa, internship

Page 2 of 54 | Total Record : 535