cover
Contact Name
Nafiah Solikhah
Contact Email
nafiahs@ft.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmstkik@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
ISSN : 25796402     EISSN : 25796410     DOI : -
Jurnal ini memuat artikel ilmiah dalam bidang Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Setiap artikel yang dimuat telah melalui proses review. Jurnal Muara diterbitkan dalam rangka mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di tingkat Nasional. Jurnal Muara ini juga dapat menjadi wadah publikasi bagi para mahasiswa (S1, S2 maupun S3) dan dosen di lingkungan perguruan tinggi. Jurnal ini dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (DPPM - UNTAR).
Arjuna Subject : -
Articles 325 Documents
PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DESA GIRITENGAH UNTUK MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN Titin Fatimah; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Endah Setyaningsih
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v6i2.23011

Abstract

The Covid-19 pandemic that has hit the world since the end of 2019 has had a very significant impact. However, apart from the impacts and challenges posed by Covid-19, it turns out that there are positive opportunities for rural areas, because they have proven to be more resilient in facing difficulties during the pandemic. The Borobudur area is a world heritage area that needs to be preserved. Currently Borobudur is one of the 5 Super Priority Tourism Destinations set by the Ministry of Tourism and Creative Economy. Currently the tourism trend in the Borobudur area is starting to develop in the form of alternative tours to the surrounding villages. The problem is the current development and management for the 20 potential villages are insufficient. For this reason, a strategy is needed to develop villages in the Borobudur area to become qualified tourism destinations. One of these villages was chosen as the research locus/place, namely Giritengah Village. Based on previous research, it was found that Giritengah village has problems including: a lack of quality human resources and a lack of awareness and participation of residents. It can be seen the lack of harmony in the relationship between communities, so that it becomes an obstacle in managing village tourism. In addition, the lack of facilities to support tourism activities at each existing destination, so it is necessary to prepare tourist facilities to support comfort and safety, both during the day and at night. The aim of the research is to formulate the development concept of rural tourism destinations which includes designing tourism destination and its supporting facilities, and then strengthening tourism awareness behavior for the local community. The research method used: mixed qualitative and quantitative methods (mix-method). Data collection techniques used field observations, interviews, literature studies, Focus Group Discussions (FGD), questionnaires and simulations. The results obtained are an increase in the tourism awareness of the Giritengah community, tourism destination design, and area lighting design for selected destination. Keywords: destination development; tourist village; area lighting design; sustainable tourism; Borobudur Abstrak Pandemi Covid-19 yang melanda dunia yang terjadi sejak akhir 2019 memberikan dampak yang sangat signifikan. Namun, selain dampak dan tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19, ternyata ada peluang positif bagi pedesaan, karena terbukti lebih tangguh menghadapi kesulitan selama masa pandemi. Kawasan Borobudur merupakan sebuah kawasan world heritage yang perlu dilestarikan. Saat ini Borobudur menjadi salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang ditetapkan Kemenparekraf. Saat ini tren wisata di kawasan Borobudur mulai berkembang berupa wisata alternatif ke desa sekitarnya. Permasalahannya, pengembangan dan pengelolaan lebih lanjut untuk 20 desa di Borobudur belum optimal. Untuk itu diperlukan strategi pengembangan desa-desa di Kawasan Borobudur untuk menjadi destinasi pariwisata yang berkualitas. Salah satu desa tersebut dipilih sebagai lokus/tempat riset, yaitu Desa Giritengah. Berdasarkan riset sebelumnya ditemukan, Desa Giritengah memiliki permasalahan antara lain: kurangnya kualitas SDM pengelola dan kurangnya kesadaran dan partisipasi warga, dapat dilihat kekurangharmonisan hubungan antar komunitas, sehingga menjadi kendala dalam pengelolaan pariwisata desa. Selain itu, minimnya fasilitas penunjang kegiatan wisata pada masing-masing destinasi yang ada, sehingga perlu penyiapan fasilitas wisata untuk mendukung kenyamanan dan keamanan, baik wisata di siang hari maupun malam hari. Tujuan penelitian untuk menyusun konsep pengembangan destinasi wisata pedesaan yang meliputi penataan kawasan objek kunjungan, fasilitas pendukung, dan penguatan perilaku sadar wisata bagi pengelola dan masyarakat. Metode penelitian menggunakan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif (mix-method). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, wawancara, studi literatur dan Focus Group Discussion (FGD), kuesioner dan simulasi. Hasil yang didapatkan adalah peningkatan sadar wisata masyarakat Giritengah, desain kawasan, dan desain pencahayaan kawasan destinasi terpilih.
PENGARUH PEMBERIAN PAKIS MIDING (STENOCHLAENA PALUSTRIS) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI TEPIAN ALIRAN SUNGAI KAPUAS KABUPATEN SINTANG TAHUN 2021 Paskalia Tri Kurniati; Sunarti Sunarti
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v7i1.15330

Abstract

Anemia is a condition in which blood hemoglobin (Hb) levels are lower than normal (pregnant women <11g%) as a result of the inability of red blood cell-forming tissues in their production to maintain hemoglobin levels at normal levels. Anemia, if not treated immediately can have a negative impact on the mother and fetus, and increase the Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate. The purpose of this study was to determine the effect of miding fern (Stenochlaena palustris) on increasing hemoglobin levels in pregnant women with anemia on the banks of the Kapuas River, Sintang Regency. The research method used in this study used a quasi-experimental one group pre-test-post-test design. A total of 50 samples with a total sampling of all pregnant women who experienced anemia in the Kapuas riverside area, Sintang district, were given additional food intake in with shape miding fern vegetable. (Stenochlaena palustris) for 3 months. Data analysis used paired t test with normal data distribution. The results showed that the administration of miding fern (Stenochlaena palustris) could increase hemoglobin levels by 0.41 with an average Hb value of 8.98g% (before giving miding fern) increased to 9.39g% (after miding fern). The Paired Sample t-test results obtained a p-value =0,002, meaning that statistically, the provision of miding ferns had a significant effect on increasing hemoglobin levels in pregnant women with anemia on the banks of the Kapuas River, Sintang Regency. Keywords: Miding Fern, Anemia; Anemia of Pregnant Women Abstrak Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin (Hb) darah yang lebih rendah dari normal (wanita hamil <11g%) sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal. Anemia jika tidak diatasi segera dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin, serta meningkatkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pakis miding (Stenochlaena palustris) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia di tepian aliran Sungai Kapuas Kabupaten Sintang. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini   menggunakan rancangan quasi–eksperimental. Desain penelitian yaitu satu grup dengan perlakuan tes awal dan tes akhir. Sebanyak 50 sampel dengan total sampling yaitu seluruh ibu hamil yang mengalami anemia di daerah tepian Sungai Kapuas Kabupaten Sintang yang diberikan asupan makanan tambahan berupa sayur pakis miding (Stenochlaena palustris) selama 3 bulan.Analisis data menggunakan  paired t-test dengan sebaran data normal. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakis miding (Stenoclaena palustris) dapat meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,41 dengan nilai menjadi 9,39g% (sesudah pemberian pakis miding). Hasil uji statistic diperoleh p-value = 0,002 artinya secara statistik pemberian pakis miding berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia di tepian aliran Sungai Kapuas Kabupaten Sintang.
INSOMNIA DAN KEBIASAAN LATE NIGHT EATING SERTA SKIPPING BREAKFAST PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA Shalisha Marvela Vantya; Dorna Yanti Silaban
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v7i1.18045

Abstract

One of the most common sleep disorders in teenagers and adults is insomnia. Sleep disorders either with quality or quantity and associated with one or more other sleep problems (difficulty initiating sleep, difficulty maintaining sleep, or early-morning awakening with inability to return to sleep) are the characteristic of insomnia. About 10% population in Indonesia suffer from insomnia. Late night eating is one of habits that can arise due to insomnia and can influence their next eating behavior which is skipping breakfast. The aim of this study was to analyze the relationship between insomnia with late night eating and skipping breakfast habits among medical students of Tarumanagara University. This study is an observational study with a cross-sectional design of 188 subjects that was obtained using simple random sampling and conducted using an unpaired categorical analytical formula. Data were collected by using questionnaire distributed via online which include subject identity, insomnia, late night eating and skipping breakfast assessment. Data were analyzed by Chi-Square. Around 73,4% of subjects in this study experience insomnia. The results of the Chi-square analysis showed no significant association between insomnia and late-night eating habits (p=0,445) but there was a significant association between insomnia and skipping breakfast habits (p=0,035). As conclusion, insomnia was not associated with late-night eating but with skipping breakfast among medical students of Tarumanagara University. Keywords: insomnia; late night eating; skipping breakfast. Abstrak Salah satu jenis gangguan tidur yang umum terjadi pada remaja dan dewasa adalah insomnia. Gangguan tidur baik secara kualitas dan kuantitas serta diikuti oleh satu atau lebih kondisi tidur lain (sulit memulai tidur, sulit mempertahankan waktu tidur atau terbangun lebih cepat di pagi hari dan tidak mampu untuk kembali tidur) merupakan tanda-tanda dari insomnia. Sekitar 10% orang Indonesia mengalami insomnia. Late night eating merupakan salah satu kebiasaan yang dapat muncul akibat insomnia. Hal ini kemudian dapat memengaruhi perilaku makan selanjutnya yaitu skipping breakfast. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan insomnia dengan kebiasaan late night eating dan skipping breakfast pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang pada 188 orang subjek penelitian yang diperoleh dengan cara simple random sampling dan menggunakan rumus analitik katagorik tidak berpasangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner serta disebarkan melalui daring yaitu berupa identitas responden, penilaian insomnia, kebiasaan late night eating dan skipping breakfast. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi- Square. Sebesar 73,4% subjek penelitian didapatkan mengalami insomnia. Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara insomnia dengan perilaku late night eating (p=0,445) namun terdapat hubungan yang bermakna antara insomnia dengan perilaku skipping breakfast (p=0,035). Kesimpulan dari penelitian ini adalah insomnia tidak berhubungan dengan perilaku late night eating namun memengaruhi perilaku skipping breakfast pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.
ASUPAN KAFEIN DAN GEJALA KAFEIN WITHDRAWAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA Nesya Cendranita; Dorna Yanti Lola Silaban
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v7i1.18046

Abstract

Caffeine which is found in coffee, tea, energy drinks, soft drinks and chocolate is psychoactive substance that acts as antagonist to adenosine receptor. The desired effects by student when consuming caffeine are increased alertness and concentration also loss of drowsiness. One of the negative effects of caffeine consumption is caffeine withdrawal which is the appearance of symptoms when you stop caffeine consumption suddenly. Headache, drowsiness, feeling tired, disturbed mood and concentration, flu-like symptoms are caffeine withdrawal symptoms that occur 12-24 hours after the last caffeine consumption and will improve when caffeine is consumed again. The aim of this study is to examine the relationship between caffeine intake and caffeine withdrawal among medical students of Tarumanagara University. This research has obtained permission from the research and community service unit of Faculty of Medicine, Tarumanagara University. The study design was observational analytic cross-sectional. Research subject were 186 people and obtained using simple random sampling. Data were collected through google form (g-form) which was distributed to research subject consisting of basic characteristics data, food frequency questionnaire (FFQ) and caffeine withdrawal questionnaire. Data processing was carried out with spss using Chi-square test. Chi-square test showed there was no relationship between gender (p=0,949) and year class (p=0,302) with caffeine withdrawal. In addition, there was a relationship between age (p=0,047), frequency and amount of caffeine consumption (p<0,001; PR>1) with caffeine withdrawal. The conclusion is there is a relationship between caffeine consumption and caffeine withdrawal among students of Faculty of Medicine, Tarumanagara University. Keywords: caffeine;college students;caffeine withdrawal Abstrak Kafein yang banyak ditemukan pada kopi, teh, minuman energi, minuman bersoda dan cokelat merupakan zat psikoaktif yang bekerja secara antagonis terhadap reseptor adenosine. Efek yang diinginkan oleh mahasiswa saat mengonsumsi kafein ialah meningkatnya kewaspadaan dan konsentrasi serta hilangnya rasa kantuk. Salah satu efek negatif konsumsi kafein ialah terjadinya kafein withdrawal yaitu munculnya gejala-gejala apabila penghentian konsumsi kafein dilakukan secara tiba-tiba. Sakit kepala, mengantuk, merasa lelah, terganggunya mood dan konsentrasi serta flu-like symptoms ialah gejala kafein withdrawal yang dapat muncul 12-24 jam sehabis konsumsi kafein terakhir serta akan membaik apabila kafein kembali dikonsumsi. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat hubungan antara asupan kafein dengan gejala kafein withdrawal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK UNTAR). Penelitian ini sudah mendapatkan ijin dari unit penelitian dan pengabdian masyarakat FK UNTAR. Desain studi yang digunakan adalah analitik observasional cross-sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 186 orang dan diperoleh dengan menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan melalui google form (g-form) yang disebar kepada subjek penelitian yang terdiri dari data karakteristik dasar, food frequency questionnaire (FFQ) dan kuesioner kafein withdrawal. Pengolahan data dilakukan dengan spss menggunakan uji Chi-square. Uji Chi-square menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,949) serta angkatan kuliah (p=0,302) dengan terjadinya gejala kafein withdrawal. Selain itu, terdapat hubungan antara usia (p=0,047), frekuensi dan jumlah konsumsi kafein (p<0,001; PR >1) dengan gejala kafein withdrawal. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah adanya hubungan antara asupan konsumsi kafein dengan peristiwa kafein withdrawal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.
JMSTKIK V7N1 (April 2023) - Cover LPPM UNTAR
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

JMSTKIK V7N1 (April 2023) - Cover