cover
Contact Name
pendidikan seni pascasarjana UHO
Contact Email
pendidikansenis133@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pendidikansenis133@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Seni dan Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25024191     DOI : -
Selamat datang di Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), jurnal elektronik yang diterbitkan Program studi Pendidikan Seni, Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari. Jurnal Pembelajaran Seni dan Budaya (JPSB), adalah media untuk diskusi ilmiah, deskripsi, dan riset mengenai pendidikan seni dan budaya, studi pustaka dan informasi, studi pendidikan, seni, budaya dan interdisipliner. JPBS diterbitkan dua kali setahun, dengan nomor e-ISSN: 2501-4191.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018" : 7 Documents clear
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN (SBK) MATERI SENI TARI DALAM MEMBENTUK KARAKTER KERJASAMA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 ANGATA KONAWE SELATAN Seli; I Ketut Suardika; La Aso
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.892 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan peleksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) materi seni tari pada siswa kelas V SD Negeri 06 Angata Konawe Selatan serta untuk Mendeskripsikan bentuk karakter kerjasama siswa kelas V dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) materi seni tari SD Negeri 06 Angata Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 di kelas V SD Negeri 06 Angata Kabupaten Konawe Selatan, dengan jumlah peserta didik 39 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, angket, dokumentasi, dan catatan lapangan. Sumber data diperoleh dari Kepala Sekolah, Guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) materi seni tari siswa kelas V di SD Negeri 06 Angata Konawe Selatan berlangsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas yang meliputi kegiatan pra pembelajaran, awal, inti, dan akhir. Pembelajaran SBK materi seni tari didukung dengan komponen yang meliputi tujuan, materi, metode, dan media. 2) Bentuk karakter kerjasama siswa kelas V di SD Negeri 06 Angata Konawe Selatanyang tampak pada pelaksanaan pembelajaran SBK berupa menghargai hasil karya orang lain, menampilkan hasil karya sesuai giliran, berbagi tugas sesuai tanggung jawab, berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas, berupaya mencapai keberhasilan bersama, dan berupaya menghindari konflik.Keyword: Pembelajaran; Seni Budaya; Seni Tari;
MENGEMBANGKAN KECERDASAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERNYANYI LAGU DAERAH TOLAKI PADA KELOMPOK B TK KUNCUP PERTIWI KENDARI Sartin; I Ketut Suardika; Aris badara
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.877 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7799

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan musikal anak didik sentra persiapan dapat ditingkatkan melalui kegiatan bernyanyi lagu daerah tolaki dan untuk memperoleh data mengenai kemampuan kecerdasan musikal anak pada Sentra Persiapan TK Kuncup Pertiwi Kota Kendari, peneliti menggunakan 1). Lembar observasi (pengamatan) KBM. 2). Lembar hasil belajar anak. 3). Lembar penilaian kinerja. Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas 2 (dua) siklus. Sumber data dalam penelitian ini adalah terdiri dari guru dan anak. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif melalui lembar observasi dan jurnal serta data kuantitatif melalui praktek belajar. Dalam kegiatan pembelajaran lagu daerah Tolaki guru mengajarkan syair terlebih dahulu untuk menghafal lirik lagu, baru kemudian dinyanyikan berulang-ulang. Hasil penelitian yang dilaksanakan pada anak didik Sentra Persiapan pada TK Kuncup Pertiwi Kota Kendari mengenai kecerdasan musikal anak didik melalui Kegiatan Bernyanyi diketahui : 1). Rata-rata kemampuan kelas pada pra tindakan yang mencapai 64,85 (kategori cukup baik)  menjadi 74 (kategori cukup baik) pada siklus I, dan meningkat menjadi 82,57 (kategori baik) pada siklus II. 2). Persentase ketuntasbelajaran klasikal pada pratindakan yang mencapai 51,43% menjadi 71,43 pada siklus I dan 88,57% pada siklus II. 3). Kinerja anak pada siklus I kualifikasi baik 68,57% menjadi 88,57% pada siklus II.Keyword: Bernyanyi; Kecerdasan; Musikal;
POLA PELATIHAN GERAK TARI LULO MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS VI SDN 37 KENDARI Sihartin; I Ketut Suardika; Yazid
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.972 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7805

Abstract

Pola gerakan pada seni tari senantiasa melibatkan anggota badan manusia. Unsur anggota badan manusia membuat pola gerak tari berdiri sendiri, berhimpun maupun bersambungan. Pola pelatihan pada seni tari lulo tradisional didasarkan pada pola gerakan anggota tubuh yaitu gerakan tangan, pergelangan tangan, siku, wajah dan kepala, pinggul, kaki dan pergelangan kaki, kesemuanya itu harus mengikuti pola dan irama yang sama sesuai dengan jenis lulo-nya. Pada setiap pola dan gerakan seni tari lulo tersebut memiliki pola gerakan yang berbeda sesuai dengan tujuan dan makna seni tari lulo tersebut. Pola pelatihan tari lulo yang dilaksanakan pada penelitian kali ini adalah menerapkan beberapa jenis tari lulo tradisional untuk diajarkan dan dipraktekkan pada anak sekolah dasar khususnya siswa kelas VI. Adapun jenis-jenis tari lulo tersebut adalah Lulo Mbinetabe, Lulo Pata-Pata, Lulo Leba dan Lulo Hada. Ada beberapa alasan kami mengambil keempat jenis tari lulo ini, yaitu karena keempat jenis seni tari Lulo tersebut merupakan seni tari tradisional yang pertama kali diciptakan dan diperkenalkan oleh masyarakat suku Tolaki pada masanya dan dari keempat tari Lulo itu kemudian berkembang menjadi beberapa jenis-jenis tari Lulo modern saat ini. Adapun pola pelatihan gerak seni tari Lulo tersebut dapat dijelaskan sesuai dengan jenis seni tari tradisionalnya. Keempat jenis Lulo ini memiliki pola gerak yang berbeda yaitu berupa lingkaran, tangan yang bergandengan, serta kaki yang dipertukarkan antara kaki kanan dan kiri maupun sebaliknya. Jenis-jenis alat musik yang digunakan pada seni tari Lulo tradisional yaitu alat musik gong atau Tawa-tawa dan alat musik gendang, kedua alat musik ini dimainkan sesuai dengan irama dan ritme jenis tari Lulo, seperti Lulo Mbinetabe, Lulo Pata-Pata, Lulo Leba, dan Lulo Hada, tata rias yang digunakan tidak terikat, tergantung waktu dan tempat dibawakannya tari lulo ini, tetapi tetap mengedepankan etika dan estetika berpakaian, seperti menutup aurat.Keyword: Lulo; Musik Tata Rias; Pola Gerak
TARI LULO NGGANDA PADA SUKU TOLAKI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Nikarti; La Aso; Irianto Ibrahim
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.838 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses pelaksanaan, makna gerakan dan nilai-nilai pendidikan dalam tari lulo ngganda di Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakanmetode  deskriptif  kualitatif dengan teknik pengumpulan data  melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penarikan informan dilakukan secara purposive sebanyak 10 orang. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan tari lulongganda meliputi dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan dimana lulo nggandaini biasanya dilaksanakan pada bulan September dan Oktober yang dihitung berdasarkan kondisi bulan di langit yang merupakan sistem penanggalan orang Tolaki. Tradisi ini dilaksanakan 3 hari 3 malam dimulai dari munculnya13 bulan di langit yang disebut tombaraleanggia, malam ke14 yang disebut molambu dan malam ke15 atau mataomehe (bulan purnama). Makna gerakan tari lulo ngganda meliputi tari  lulo titiisu  yang   harus dilakukan paling awal sebelum yang lainnya dimana gerakan tarian ini menyerupai gerakan burung tiytiysu yang dapat selalu ditemukan di areal lading sebagai titisan dari Sanggoleo Mbae yang kemudian berkecimpung di padi yang ditanamidi ladang. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lulongganda yakni nilai kepedulian sosial, kerja keras dan kebersamaan.Keyword: Lulo; Ngganda; Tari;
RELASI MAKNA SIMBOLIS TARI LINDA DAN RITUS KAGHOMBO DALAM UPACARA ADAT KARIA PADA MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA Suhandi; La Niampe; Irianto Ibrahim;
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.692 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7806

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari, belum pernah dipublikasikan secara umum. Pada penelitian ini, kami berusaha mengungkapkan fenomena keterkaitan fungsi makna simbolis tari Linda dan ritus Kaghombo dalam Upacara Adat Karia bagi masyarakat Muna Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menjelaskan Bentuk Tari Linda berdasarkan faktor-faktor eksternal pendukungnya (2) Menjelaskan pola penyajian Tari Linda   kedudukannya dalam Upacara Adat Karia berdasarkan aspek-aspek pendukungnya, (3) Fungsi Upacara Adat Karia, (4) Menjelaskan makna-simbolis Upacara Adat Karia, (4) Relasi makna simbolis Tari Linda dan Ritus Kaghombo dalam Upacara Adat Karia bagi masyarakat Muna Sulawesi Tenggara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah deskriftif kualitatif, yakni peneliti menjelaskan secara detail antara lain: aspek-aspek pendukung Tari Linda, pola penyajiannya Tari Linda, para pelaku dalam pelaksanaan Upacara Adat Karia, serta menganalisis relasi makna simbolis Tari Linda dan ritus Kaghombo dalam upacara adat Kari pada masyarakat Muna. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara secara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam konteks sosial-budaya masyarakat Muna upacara adat Karia implisit di dalamnya ritus Kaghombo dan tari Linda memiliki peran yang dipercaya Sebagai Sarana Religius Magis: Sebagai Medium Pengesahan, Sebagai Sarana untuk Memperoleh Keselamatan, Sebagai Sarana Komunikasi Dengan Dunia Gaib, Sebagai Sarana Untuk Memperoleh Keseimbangan, Sebagai Sarana Ritus Kesuburan. Dalam peran sosialnya Upacara Adat Karia dipercaya berperan sebagai: Sarana Pemenuhan Kewajiban, Sebagai Sarana Politik, Sebagai Sarana Simbol Status dan Gaya Hidup, Sebagai Sarana Untuk Membina Solidaritas, Sebagai Sarana Hiburan dan Pergaulan.: Relasi Makna Simbolis Tari Linda dan Ritus Kaghombo Dalam Upacara Adat Karia, memiliki makna: (l) Tari Linda dan Ritus Kaghombo sebagai Sarana Melatih Laku dan Rasa (2) Transformasi Dalam Tari Linda, (3) Tari Linda Dalam Dualitas dan Imaji Halus, (4) Tari Linda sebagai Katup Pengaman. Hal tersebut di atas, tercermin dalam bentuk tindakan simbolis yang terkandung di dalam upacara adat Karia yang mewadahinya, serta piranti-piranti pendukungnya.Keyword: Kaghombo; Karia;Tari Linda;
KREATIVITAS SENI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MEMBENTUK BEBAS TERARAH PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PARIAMA KECAMATAN WAWOTOBI Nur Saedah; Hilaluddin Hanafi; Alberth;
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.569 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas seni anak dalam kegiatan bermain membentuk bebas terarah pada anak kelompok B di TK Pariama Kec. Wawotobi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018, semester genap tahun pelajaran 2018-2019. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK Pariama Kec. Wawotobi yang terdaftar pad asemeste genap tahun ajaran 2018/2019. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi dan dokumentasi Data dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif melalui pengamatan selama kegiatan berlangsung, melalui diskusi, dan hasil akhir dari pengamatan kegiatan dianalisis dengan memberikan kriteria baik, cukup maupun kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas seni anak dalam kegiatan bermain membentuk bebas terarah pada anak kelompok B di TK Pariama Kec. Wawotobi mengalami kenaikan dari pertemuan pertama yaitu tidak ada anak yang memiliki kriteria sangat baik, 4 anak dengan kriteria baik, 9 anak dengan kriteria cukup dan 4 anak dengan kriteria kurang, pada pertemuan kedua jumlah anak yang memiliki kriteria sangat baik adalah 2 anak, 7 anak dengan kriteria baik, 8 anak dengan kriteria cukup dan tidak ada anak dengan kriteria kurang. Pada pertemuan ketiga jumlah anak yang memiliki kriteria sangat baik adalah 3 anak, 10 anak dengan kriteria baik, 4 anak dengan kriteria cukup dan tidak ada anak dengan kriteria kurangKeyword: Bermain; Kreatifitas; Seni
INOVASI PENGEMBANGAN KULINER BARUASA DAN KEMASAN DESAIN GRAFISNYA Rasnia; Sumiman Udu; La Ode Sahidin
Jurnal Pembelajaran Seni & Budaya Vol 3, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Halu oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.454 KB) | DOI: 10.33772/jpsb.v3i1.7803

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan bagaimanakah proses inovasi pengembangan kuliner baruasa? 2) Untuk mengetahui proses desain kemasan kuliner tradisional baruasa yang dapat diterima? Untuk mendeskripsikan bagaimanakah penerapan desain kemasan kuliner tradisional di SMK 4 Kota Kendari. Konsep yang dipilh adalah nuansa tradisional masing-masing daerah yang merupakan ciri khas dari kue baruasa Towea dengan mengacu pada tahapan perancangan dibuat ke dalam dua alternatif desain. Konsep inovasi yang meliputi elemen penting yaitu: 1) penggantian, 2) perubahan, 3) penambahan, 4) penyusunan kembali, 5) penghapusan dan 6) penguatan. Inovasi bahan pada kue Baruasa Gula Merah, Baruasa Daun Kelor, Baruasa Coffee Mocha dan Baruasa Keju Mete serta nutrient yang terkandung pada kue baruasa Towea. Bahan pada kemasan yang digunakan kertas food grade, melalui tiga tahapan yaitu: a) tahapan id Tahap desain kemasan berbahan kertas, b) Desain elemen grafis kemasan (Panel Display Utama), c) Penciptaan merek, d) Perancangan Ilustrasi Kemasan, e) Layout Panel Display Utama (PDU) Desain Kemasan Berbahan Dasar Kertas. Hasil inovasi kue baruasa ada empat jenis yaitu kue Baruasa Gula Merah, Baruasa Daun Kelor, Baruasa Coffee Mocha dan Baruasa Keju Mete. Hasil yang diperoleh pada desain kemasan adalah fototype kemasan berbahan dasar kertas untuk mengemas kue baruasa Towea. Hasil desain kemasan siswa SMKN 4 Kendari memilki dua jenis yaitu, kemasan kue Baruasa Gula Merah dan kemasan kue Baruasa Keju Mete.Keyword: Baruasa; Desain Kemasan; Inovasi

Page 1 of 1 | Total Record : 7